Tujuan land clearing adalah

Persiapan lahan merupakan salah satu faktor terpenting yang perlu dilakukan dalam memulai usaha budi daya. Persiapan lahan yang baik berpengaruh besar terhadap produktivitas tanaman. Banyak penelitian menunjukkan dengan melakukan persiapan lahan sebelum melakukan usaha budi daya bisa meningkatkan hasil panen hingga 30%. Tujuan dari persiapan lahan adalah untuk mengkondisikan lahan tempat budi daya tanaman agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Persiapan lahan meliputi beberapa kegiatan, salah satunya land clearing. Land clearing adalah pembersihan lahan yang akan dijadikan area pertanaman. Ada banyak cara yang biasa dilakukan petani untuk melakukan land clearing. Mulai dari manual, mekanis hingga penggunaan bahan kimia seperti herbisida. Land Clearing dengan manual dilakukan dengan tangan manusia langsung dengan menggunakan alat sederhana seperti cangkul, parang, dll. Sedangkan land clearing yang dilakukan dengan mekanis dilakukan dengan menggunakan berbagai macam mesin pertanian.

Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Bapak Wayan sudirja, untuk mengembalikan jerami pada lahan sawah, beliau sengaja memanen agak tinggi (lihat foto) dan menyisakan lebih banyak jerami di lahan sawah karena untuk perontokan padi beliau menggunakan power thresher . Sedangkan lahan disebelahnya melaksanakan panen dengan mengambil seluruh jerami dan melaksanakan perontokan padi dengan sistem manual.

Logika berpikir ;

Jerami milik bapak wayan sudirja, bisa dikembalikan lagi ke lahan sawah sebagai pupuk kompos dengan hitungan kalah ongkos sebesar Rp 300.000 dibandingkan dengan lahan disebelahnya yang menjual jerami dengan besaran yang sama. Namun, dari segi hasil panen, bapak wayan sudirja mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Ini merupakan fenomena yg sering terjadi di lapangan, dimana petani menghitung keuntungan di awal dari hasil penjualan jerami tanpa memikirkn hasil kedepannya. Selain hasil, pak wayan sudirja memikirkan dampak dan manfaat yang didapatkan ketika secara rutin menanamkan jerami di lahan miliknya serta dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Manfaat kompos jerami tidak hanya dilihat dari sisi kandungan hara saja. Kompos juga memiliki kandungan C-organik yang tinggi. Penambahan kompos jerami akan menambah kandungan bahan organik tanah. Pemakaian kompos jerami yang konsisten dalam jangka panjang akan dapat menaikkan kandungan bahan organik tanah dan mengembalikan kesuburan tanah (isroi, 2009).........

Dalam mengerjakan sebuah proyek konstruksi, tidaklah hanya memerlukan kesiapan finansial tetapi kesiapan dalam pelaksanaanya. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi tidak hanya pada tempat yang mudah dijangkau dan peralatan bisa masuk dengan mudahnya, ada juga tempat yang aksesnya sulit dijangkau. 

Kadangkala tempat yang akan dijadikan pelaksaan proyek itu sendiri berada pada hutan yang dengan pelaksanaannya harus dilakukan beberapa pembersihan dahulu (land clearing).

Berikut beberapa tahap yang umumnya dilakukan dalam land clearing.


Underbrushing
Adalah sebuah kegiatan pembabatan pepohonan yang berdiameter maksimum 30 cm, dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan.

Felling / cutting
Adalah kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter lebih dari 30 cm.

Pilling
Kegiatan pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi tumpukan-tumpukan kayu pada jarak tertentu, perlu diperhatikan adanya jalur tumpukan yang sesuai dengan arah angin.

Burning
Adalah pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering, dengan tidak melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan.

Setelah tahapan land clearing inilah, dapat dilakukan tindakan lebih lanjut, misalnya pemasangan geotextile, aplikasi material seperti batu, pasir, dibantu alat-alat berat, dan kemudian konstruksi bangunan yang diinginkan. 

Kami siap menangani proyek konstruksi Anda mulai dari land clearing sampai siap ditempati. Untuk informasi lebih lanjut, segera hubungi kami dan dapatkan penawaran terbaik !

Dalam menegerjakan sebuah proyek konstruksi tidaklah hanya memerlukan kesiapan finansial tetapi kesiapan dalam pelaksanaanya, karena setiap pelaksanaan pekerjaan kostruksi tidak hanya pada tempat yang mudah dijangkau dan peralatan bisa masuk dengan mudahnya, ada juga tempat yang akses nya sulit dijangkau atau tempat yang akan dijadikan pelaksaan proyek itu sendiri berada pada hutan yang dengan pelaksanaannya harus dilakukan beberapa pembersihan dahulu, untuk itu saya menuliskan metoda pekerjaan land clearing yang bisa anda jadikan informasi tambahan atau referensi study saudara, berikut pembahasanya.

Pengertian Land Clearing

Pekerjaan land clearing adalah pekerjaan site untuk diperkiraan atau dengan kata lain suatu pekerjaan yang "tidak exact", karena jumlah produksinya tidak menentu dan job Site yang satu ke job site yang lain. Peralatan yang digunakan dan cara yang dipilih untuk pekerjaan land clearing ini sangat menentukan jumlah produksinya.

Peralatan Untuk Land Clearing


Berbagai peralatan yang dapat digunakan dalam pekerjaan land clearing bisa dilihat pada tabel dibawah ini:


Luas PekerjaanPembongkaran AkarPemotongan rata dengan muka tanah atau diatasnyaPembenaman pohon kedalam tanah dengan pukulanDiurug dengan tanah.PEMBERSIHAN RINGAN : (diameter pepohonan 5 cm)Sampai dengan 4 ha.Dengan blade bulldozer, cangkul besar dan cangkul kecil, kapakKapak, machet, brushhook, cangkul besar (garpu), cangkul, dengan gergaji sirkular yang bermesinDengan blade bull· dozerBajak mold - board, bajak piringan, piringan penyobek (Discharrow).4 - 40 Ha.Dengan Blade Bulldozer.
Blade Bulldozer, sabit putar. Flail type (tipe bebas). cutter. Rolling brush cutter.Bajak mold · board, bajak pi· ringan, piringan penyobek (Disc harrow)40 - 400 ha atau lebihBlade bulldozer, penggaruk akar, grabber, bajak akar, rantai yang di· rentangkan diantara dua tractorSabit besar bermesin (Heavy duty mower), Gergaji sirkular yang bermesinRolling brush cutter, Pemotong tipe bebas rantai yang kan di antara dua tractorPemotong bentuk piringan, bajak moldboard bajak piringan, piringan penyobekPEMBERSIHAN SEDANG (diameter pepohonan 5- 20 em).s/d 4 ha.Blade bulldozerKapak, gergaji, gergaji mesinBlade BulldozerBajak piringan besar, piringan penyobek4 - 40 HaBlade BulldozerGergaji rantai bermesin, mesin pada tractor, gunting besar bermesin.Blade Bulldozer, rolling brush cutter, sabit putar.Bajak piringan besar, piringan penyobek40 - 400 ha atau lebihShearing blade, angling blade,penggaruk, rantai yang direntangkan pada dua crawler tractor,bajak akarShearing bladeBlade bulldozer flail type {tipe bebas), rotary cutter, anchor chainBlade·bulldozer,dengan duty heavy harrowPEMBERSIHAN BERAT : (diameter pepohonan > 20 cm)Sampai dengan 4 HaDengan blade bulldozerGergaji, kapak, gergaji mesin.Blade Bulldozer4 - 40 Ha.Shearing blade, angling blade penggaruk, balok pemukulShearing blade, kombinasi shearing blade dengan gergaji mesinBlade Bulldozer40 - 400 ha atau lebihShearing blade, angling blade balok pemukul, penggaruk, rantai yang direntangkan diantara dua tractorShearing blade, kombinasi shearing blade dengan gergaji mesinRantai yang direnyangkan diantara dua crawlwer tractor

Metode kerja atau cara pengerjaan yang tepat dan benar akan sangat berpengaruh terhadap produktifitas alat, untuk menentukan metode mana yang tepat tergantung banyak factor seperti volume/spesifikasi proyek dan waktu yang tersedia.

Tujuan land clearing adalah
Metode Land Clearing


Proses Pengerjaan Land Clearing

Pada proses pengerjaan land clearing hal yang umum dilakukan meliputi:

1)    Underbrushing

Adalah sebuah kegiatan yang menjurus pada pembabatan pepohonan yang berdiameter maksimum 30 cm dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan.

2)    Felling / cutting

Adalah kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter lebih dari 30 cm.

3)    Pilling

Kegiatan pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi tumpukan-tumpukan kayu pada jarak tertentu, perlu diperhatikan adanya jalur tumpukan yang sesuai dengan arah angina.

4)    Burning

Adalah pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering, dengan tidak melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan.

Metode kerja Land Clearing

Untuk menetukan motode mana yang paling tepat tergantung banayak factor seperti volume/spesifikasi proyek dan waktu yang tersedia.

1)    Metode pumbanagan dan penebasan

Metode ini dikerjakan secara bersamaan, untuk kegiatan ini dikenal dengan beberapa metode, berikut diantaranya:

a)  Metode perimeter/ metode Siput Dalam

Cocok diterapkan pada areal yang rata, setelah plot areal yang akan dibuka telah ditentukan, maka bulldozer mulai menebas atau menumbangkan pohon,dari luar menuju kedalam ,mengelilingi plot areal dengan  gerak bulldozer bedrlawanan dengan jarum jam.


b)  Metode out crop/metode siput luar

Sma seperti metode perimeter, perbedaannya terletak pada gerak bulldozer,pada metode ini penebasan/penumbangan dimulai dari tengah-tengah plot area menuju keluar dengan gerak bulldozer searah jarum jam

c)  Metode contour

Metode ini diterapkan pada area yang berbukit, bulldoer menebang, menebas dari ats bukit ke bawah pada daerah dengan ketinggian yang sama (contour yang sama).

d)  Metode zigzag

Sama seperti metode perimeter dan out crop, metode ig zag dapat diterapkan pada areal yang rata

e)  Metode penumpukan pilling

Umumnya hasil tebangan pohon, ranting ditumpukan memanjang searah dengan arah angina dan mengikuti garis contour, jarak gusur bulldozer sekitar 15-20 m, sehingga nantinya jarak tumpukan satu sama lainya menjadi sekitar 30-50 m.

f)   Metode pembakaran

Yang sanagt perlu diperhatikan dalam pengerjaan metode ini adalah arah mata angin, karena apinya akan sulit dikendalikan dan pula hasil pembakaran menjadi tidak sempurna.

Jalur timbunan yang ada harus dibuat sesempit dan setinggi mungkin untuk mengurangi jumlah tanah yang terbakar, karena dalam pembakaran, humus tana akan ikut terbakar sehingga dapat mengurangi kesuburan.

g)  Metode harroing/Metpde pegas ulir

Salah satu metode yang memiliki efisiensi kerja tertinggi, metode ini memiliki efisiensi kerja 98,8%.

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Land Clearing

Faktor-faktor berikut menurut pengalaman pengaruhnya besar terhadap aktivitas dan produktivitas land clearing:

1)    Kelebatan pepohonan

Faktor ini berpengaruh terhadap produksi dan tentu saja biaya produksi, antara lain:

a)   Jumlah pohon-pohonan

b)   Ukuran pohon-pohonan

c)   Kekerasannya

d)   Keadaan akarnya

e)   Rumpun-rumpunan yang ada.

2)    Penggunaan Tanah Setelah Dikerjakan

Harus kita perhatikan apakah tujuan land clearing ini nanti, misalnya untuk kepentingan pembuatan dam, jalan raya atau untuk keperluan lain. Karena hal-hal termaksud akan dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metoda maupun peralatan yang dipakai untuk pekerjaan land clearing.

3)    Keadaan Dan Daya Dukung Tanah  

Faktor keadaan tanah dan daya dukung tanah juga harus kita perhatikan, termasuk dalam faktor ini adalah:

a)   Tebalnya top soil.

b)   Type/jenis tanah yang ada.

c)   Kadar air dalam tanah (moisture content).

d)   Keadaan batuan.

4)    Topografi

Termasuk dalam faktor topografi diantaranya adalah:

a)   Kemiringan medan

b)   Saluran-saluran yang ada.

c)   Rawa - rawa yang ada.

d)   Batuan besar.

e)   Bukit.

Keadaan topoagrafi termaksud sangat berpengaruh pada peralatan yang digunakan dalam land clearing.

5)    Keadaan lklim dan Hujan

Biasanya semua phase dari pekerjaan land clearing, dipengaruhi pula oleh perbedaan/perubahan temperature dan hujan yang turun selama pekerjaan land clearing dilaksanakan.

6)    Kekhususan Pekerjaan

Faktor khusus ini antara lain dapat tergantung dari hal/kondisi berikut:

a)   Luas area pekerjaan.

b)   Penyempurnaan pekerjaan yang dilakukan.

c)   Pembuangan bekas clearing. Konservasi tanah.

d)   Dan lain faktor.

Produksi Land Clearing

Produksi dari land clearing biasanya dinyatakan dalam are atau hectare per jam. Untuk kebanyakan pekerjaan land clearing, produksinya dihitung dari perkalian antara kecepatan traktor dengan Iebar dari cut {dihitung dalam are atau hectare) per jam. Jadi ditulis sebagai berikut:

1)    Dalam English Measure

Lebar cut (ft) x 5280 (ft/menit) x speed {mph) / 43560 (feet2)  (acre/ jam)

2)    Dalam Metris System  

Lebar cut (m) x speed {km/jam) x 0.825/ 10 ha/ jam

0.825 adalah efficiency kerja

Perhitungan Produksi Cutting

Kebanyakan pekerjaan land clearing scperti:

Penebangan (cutting), Penyiangan (grubbin) tak dapat dikerjakan/dilakukan pada kecepatan yang tetap, karena produksi di lapangan sulit untuk diperkirakan dengan cara ini, maka kini ada suatu rumus untuk memperkirakan produksi cutting. Untuk memperkirakan waktu cutting peracrt! (0,405 ha) pada peker· jaan land clearing yang khusus bisa dipakai rumus berikut:

T = X [A (8) + M1. N1 + M2. N2 + M3. N3 + M4. N4 +D. F]

Keterangan:

T:

waktu cutting per acre (dalam menit)

X:

Faktor kekerasan kayu, berpcngaruh terhJdap waktu total.

A:

Faktor kekerasan dan kelebatan berpengaruh terhadap base time.

B:

Base time per acre.

M:

Waktu pemotongan per pohon setiap d iameter tertentu (menit).

N:

Jumlah pohon per acre dalam setiap cL.1meter tcrtentu, ditentukan pada survey lapangan.

D:

Jumlah diameter dalam feet (30 em lebih) dari seluruh pohon per acre di atas 6 feet (180 em) pada diameter yang diukur pada "rata tanah", ditentukan dalam survey lapangan.

F:

Jumlah waktu y ang diperlukan (dalam menit) untuk memotong per feet (30 em). pohon dengan diameter di atas 6 feet (180 em).

Kekerasan kayu yang berpengaruh terhadap waktu total:

Kayu keras:

75 - 100% tambahan 30% terhadap waktu total (X= 1,30)

25 - 50°'0 tetap 1,0)

0 - 25% kurangkan 30% terhadap waktu total (X= 0,70)

Contoh kemampuan berbagai jenis traktor untuk "Felling" pohon dalam macam-macam diameter (dalam menit).


Macam TraktorBase time (B) (menit)Diameter rangeDiatas 180 cm (per foot)30-60 cm60-90 cm90-120 cm120-180 cmM1M2M3M4D6D400,84,08,025-D7G280,52,04,0124D8K210,31,52,572,0D9H180,20,51,541,2

Keterangan Tabel:

Traktor

Didasarkan pada model traktor yang dapat bekerja pada lapangan dengan kemiringan yang wajar (kemiringan dibawah 1 0%) dengan keadaan "footing" (track) yang baik, medan tidak berbatu-batu, pepohonan campuran lunak dan keras. Traktor dalam keadaan "layak" untuk dioperasikan, blade tajam, dan diatur sebaik-baiknya.

Base time:

Menunjukkan waktu (dalam menit) yang diperlu- 56 kan bagi setiap traktor untuk "meliput" setiap acre (0.405 ha) meterial ringan di mana tidak ada pohon yang perlu pengerjaan khusus. Waktu yang diperlukan dipengaruhi oleh "kelebatan" pohonnya, yang diameternya kurang dari 12 inch (30 cm).

Lebat

600 pohon atau lebih per acre (1480 pohon/ha) base time ditambah 100%.

Sedang

400 - 600 pohon per acre (990 - 1480 pohon/ha) 'base time tetap A = 1.0

Ringan

1)    Kurang dari 400 pohon peracre (990 pohon/ha) base time dikurangi 30% A= 0.7

2)    Untuk rumpun yang lebat, base time ditambah 100%, A = 2.0

Diameter range

-       M1 menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam menit) untuk memotong pohon dengan diameter rata tanah 1' a 2' (31 -60 em).

-       M2 Menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam menit) untuk memotong pohon dengan diameter 2' a 3' (61 - 90 em).

-       M3 Menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam menit) untuk me· motong pohon dengan diameter 3' a 4' (91 - 120 em).

Kolom diameter di atas 6' (180 cm) menunjukkan jumlah waktu (dalam menit) yang dibutuhkan oleh suatu jenis traktor, untuk memotong 1 feet (30 em) kayu dengan diameter di atas 180 em). Diameter Range Banyaknya pohon Dengan demikian, untuk menumbangkan sebuah pohon dengan diameter 240 em, dibutuhkan 8 x 1.2 atau kurang lebih 10 menit jika dipakai tractor D 9 H.

Seperti yang telah saya katakana sebelumnya bahwa dalam pemindahan tanah mekanis merupakan materi ilmu yang tidak hanya berkaitan dengan petambangan tetapi juga dengan proyek – proyek konstruksi yang lahan nya akan dipergunakan untuk membangun dan sebagainya, saya kira cukup untuk tulisan pekerjaan land clearing yang juga dipaparkan metoda dalam pengerjaanya, demikan dan terimakasih, semoga bermanfaat.

Apa tujuan pembukaan lahan baru tersebut?

Pembukaan lahan (Landclearing) adalah salah satu langkah awal untuk bercocok tanam, pada suatu areal atau lahan hutan yang sebelumnya banyak ditumbuhi oleh pepohonan, gulma dan keanekaragaman hayati di dalamnya, pembukaan lahan di lakukan untuk keperluan seperti lahan perkebunan, pertanian, transmigrasi, dan keperluan ...

Apa itu land clearing dan contohnya?

Apa Itu Land Clearing? Pembukaan lahan atau land clearing merupakan sebuah proses pembersihan hingga penyiapan lahan untuk digunakan kembali dalam beberapa aktivitas. Pembersihan ini bukan terbatas untuk pemukiman, tetapi juga kebutuhan lain seperti perkebunan dan pertambangan.

Langkah Langkah land clearing?

Pada proses pengerjaan land clearing hal yang umum dilakukan meliputi:.
Underbrushing. Adalah sebuah kegiatan yang menjurus pada pembabatan pepohonan yang berdiameter maksimum 30 cm dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan..
Felling / cutting. ... .
Pilling. ... .
Burning..

Apa tujuan dari pembersihan lahan dalam menyiapkan tempat persemaian?

Oleh karena itu pembersihan lahan sangatlah penting agar lahan tersebut terbebas dari sisa-sisa tanaman sebelumnya atau rerumputan semak-semak yang tumbuh, batu-batuan maupun sisa-sisa perakaran dari tanaman sebelumnya yang dapat mengganggu pertumbuhan akar bibit nantinya.