Bank jago punya siapa

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Pemegang saham mayoritas PT BFI Finance Tbk (BFIN) akan menggelar penawaran tender sukarela saham BFIN. Pemilik Bank Jago (ARTO), Jerry Ng berpeluang menguasai 57% dari saham perusahaan pembiayaan, PT BFI Finance Tbk (BFIN). Peluang tersebut bisa didapat melalui tender sukarela yang akan dilakukan pemegang saham mayoritas BFI Finance yaitu Trinugraha Capital & Co.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Kamis (20/1), Trinugraha Capital bisa memiliki 9,13 miliar saham atau setara 57,19% dari keseluruhan saham BFI Finance. Sementara, 42,81% saham sisanya telah dimiliki Trinugraha.

Dalam aksi tersebut, harga yang ditawarkan senilai Rp 1.200 per saham. Nilai tersebut tersebut ditetapkan dengan memperhatikan rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian saham yang diperdagangkan di BEI selama 90 hari sebelum tanggal 20 Januari 2021.

Menariknya, setelah rencana aksi korporasi tersebut selesai, Bravo Investments Limited yang dimiliki Jerry Ng akan menjadi pemegang saham Trinugraha Capital sebanyak 57,12%. Dengan demikian, Jerry Ng juga menjadi pemegang saham tidak langsung atas BFI Finance.

Baca Juga: Bisnis Mulai Pulih, Saham Sejumlah Emiten Multifinance Menghijau

Jika keseluruhan 9,13 miliar saham BFI Finance yang disasar dalam aksi tersebut didapatkan, itu berarti Jerry Ng juga bakal menguasai 57,12% saham tidak langsung di BFI Finance.

Trinugraha sebagai pengendali akan memastikan BFIN tetap memenuhi syarat sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang punya saham beredar di publik sebanyak minimal 7,5% saham dan memiliki minimum 300 pemegang saham yang memiliki SID yang diterbitkan KSEI.

Adapun, salah satu rencana yang tertulis dalam prospektus ialah berinvestasi dalam transformasi bisnis dan menerapkan teknologi digital. Hal tersebut juga sejalan dengan pengalaman Jerry yang sejak menjadi pemegang saham Bank Jago membawa bank tersebut menjelma menjadi bank digital.

Aksi korporasi ini diharapkan mengantongi restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Februari 2022, dan periode penawaran tender pada 22 Februari hingga 23 Maret mendatang. Selanjutnya, tanggal pembayaran diperkirakan pada tanggal 4 April 2022.

Direktur BFI Finance Sudjono enggan memberikan komentar atas rencana aksi tersebut ketika dihubungi KONTAN. Ia hanya bilang bahwa itu aksi korporasi yang dilakukan oleh pemegang saham dan bukan dari perusahaan.

“Sudah ada infonya di keterbukaan informasi, saya tidak ada tanggapan tambahan. Itu bukan corporate action dari management, melainkan dr pemegang saham,” ujar Sudjono kepada Kontan.co.id, Kamis (20/1).

Baca Juga: Seng Ada Lawan! Fund Asing Rajin Jualan, Saham BFIN Malah Terus Menjulang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.

Saham Bank Jago Rekor! Jerry Ng Jadi Orang Terkaya Nomor 5 RI

Market - Tri Putra, CNBC Indonesia

29 July 2021 08:30

SHARE

Bank jago punya siapa
Foto: REUTERS/Enny Nuraheni

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) lagi-lagi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high setelah melesat selama 5 hari beruntun. Melonjaknya saham eks Bank Arto ini membuat nilai kekayaan para investornya membubung tinggi.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pada Selasa (27/2/21) harga saham ARTO berhasil melesat 3,42% ke level harga Rp 17.400/unit dan menjadi level penutupan tertinggi sepanjang sejarah bank digital yang dikendalikan oleh bankir Jerry Ng-Patrick Walujo dan kawan-kawannya ini.

Transaksi juga tergolong ramai di angka Rp 460 miliar bahkan investor asing tercatat memborong saham ARTO sebanyak Rp 112 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun pada Rabu kemarin (28/7), saham ARTO tembus Rp 18.200/saham, rekor lagi, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 252 triliun, dan menjadikanya sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar kelima di bursa melampaui kapitalisasi pasar PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang berada di angka Rp 191 triliun.

Baca:
Update Daftar Orang Terkaya di Indonesia, Hartanya Amazing!

Kenaikan saham Bank Jago terjadi sejak Kamis pekan lalu (22/7) +5,31%, Jumat +2,99%, Senin +2,91%, Selasa +3,42%, dan Rabu kemarin 4,60% di Rp 18.200/saham. Dengan demikian, saham ARTO melesat 15% sepekan dan sebulan naik 33%.

Sejak awal tahun hingga saat ini, atau year to date sahamnya meroket 369%.

Melesatnya harga saham Bank Jago tentu saja menambahkan pundi-pundi kekayaan para pemiliknya, khususnya Jerry Ng dan kawan-kawannya, bersama dengan Patrick Walujo.

Per 30 Juni 2021, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat bahwa saham ARTO mayoritas dikuasai oleh PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) yang merupakan kendaraan bisnis milik bankir kawakan Jerry Ng dan kawan-kawannya.

Tercatat MEI memegang 4,12 miliar saham bank eks Bank Artos Indonesia ini atau setara dengan 29,8% kepemilikan emiten bank digital ini. Di harga saat ini kepemilikan MEI di ARTO setara dengan Rp 75 triliun.

Jerry Ng pun masuk dalam daftar orang terkaya nomor lima versi Forbes dengan total harta US$ 4,8 miliar atau setara Rp 70 triliun (kurs Rp 14.500/US$), dengan penambahan kekayaan dalam sehari US$ 378 juta atau Rp 5,5 triliun. Data ini berdasarkan Real Time Billionaire List Forbes yang diakses Kamis pagi (29/7) pukul 08.00 WIB.

Padahal tahun 2020 lalu, Jerry Ng baru memulai debutnya masuk dalam list crazy rich versi Forbes dengan menempati posisi nomor 44 orang terkaya di Indonesia, jadi tak tak sampai satu tahun Jerry melesat jadi orang tajir di Tanah Air.

Selanjutnya pengendali ARTO lainya yakni Wealth Track Technology Limited yang merupakan kendaraan bisnis pendiri Northstar Group yakni Patrick Walujo-Glenn Sugita yang menguasai 11,68% saham ARTO atau sebanyak 1,61 miliar saham ARTO senilai Rp Rp 29 triliun.

Adapula Gojek yang merupakan bagian dari GoTo Group yang masuk melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoPay yang masuk sebelum aksi korporasi rights issue dan kembali menambah kepemilikanya saat rights issue.

Saat ini tercatat Gojek memegang 21,4% saham ARTO atau sebanyak 2,96 miliar lembar saham setara dengan Rp 54 triliun.

Terakhir adapula lembaga investasi Sovereign Wealth Fund (SWF) asal Singapura GIC Private Limited yang memegang 9,11% saham ARTO sebanyak 1,26 juta saham senilai Rp 23 triliun.

Sebelumnya, Jerry bersama kawan-kawannya mengakuisisi Bank Artos melalui MEI secara resmi pada 26 Desember 2019, seperti terungkap dalam keterbukaan informasi BEI.

MEI mengakuisisi 454,15 juta saham ARTO pada harga Rp 395/saham. Nilai akuisisi itu setara dengan Rp 179,39 miliar. Setelah akhirnya bank keluarga tersebut berganti nama menjadi Bank Jago pada Juni 2020.

Kemudian, pada April 2020, Bank Jago merampungkan pelaksanaan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana mencapai Rp 1,34 triliun.MEI menambah jumlah kepemilikan saham di ARTO dengan membeli di harga Rp 139/saham.

Baca:
Saham Hak Suara Multipel buat Unicorn Digodok, Ini Aturannya!

Terbaru, pada akhir Maret lalu, MEI dan WTT, menambah kepemilikan saham perseroan tapi persentase kepemilikan menyusut atau terdilusi.

Dilusi terjadi akibat GIC dan Gojek yang masuk melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa yang masuk dan menambah kepemilikan saham di putaran kedua rights issue tersebut.

Bank Jago adalah bank yang fokus sepenuhnya menjadi bank digital. Sebelumnya, bank ini didirikan di Bandung dengan nama Bank Artos. Kemudian, pada 2019, Bank Artos diakuisisi oleh WTT dan Jerry Ng melalui MEI dan bersalin nama menjadi Bank Jago.

Adapun ARTO mencatatkan saham perdana di BEI pada 12 Januari 2016 dengan harga IPO Rp 132 per saham.

Jerry Ng bukan nama baru, keduanya sudah malang melintang di industri keuangan nasional dan bahkan luar negeri.Jerry sebelumnya menakhodai BTPN sebagai direktur utama selama satu dekade dan berhasil melesatkan total aset bank ini menjadi 10 kali lipat

Namun, dia memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan kariernya di BTPN setelah bank tersebut merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Pada 2003 lalu, Jerry juga pernah berkarier di PT Bank Danamon Indonesia Tbk(BDMN) namun hengkang pada September 2007.

Dia juga tercatat pernah bekerja di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan Grup Astra. Sejumlah jabatan penting pernah diembannya seperti Deputi Presiden Direktur di PT Bank Universal, Presiden Direktur di PT Federal International Finance (FIF), dan menjadi Komisaris di PT Astra Colonial Mutual Group Life.

Apakah Bank Jago terdaftar di OJK?

Terpenting adalah Bank Jago adalah bank resmi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Melansir sejarahnya dari wikipedia, Bank Jagi memulai sejarahnya pada tahun 1992 di Bandung dengan nama "PT Bank Artos Indonesia".

Apakah aman Bank Jago?

Menurut situs resminya, Bank Jago telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tak hanya itu, uang nasabah yang disimpan di Bank Jago juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal tersebut berarti bahwa jawaban dari pertanyaan seputar apakah Bank Jago aman atau tidak adalah aman.