Teknik reproduksi pada tumbuhan tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam adalah ….

Admin buleleng | 16 Maret 2021 | 26509 kali

Teknik reproduksi pada tumbuhan tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam adalah ….

Cara Menanam Menggunakan Sistem Hidroponik

Apakah Hidroponik Itu?

Kata Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu "hydro" yang berarti air dan "ponics" yang artinya daya atau tenaga atau tenaga kerja. Jadi menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air.Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.
Menanam dengan teknik hidroponik berarti kita bercocok tanam dengan memperhatikan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman yang bersangkutan, atau istilah lainnya bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman.Rupanya masyarakat sudah menyadari pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini peranan tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman.

Dari sinilah akhirnya muncul beberapa teknik bertanam dengan menggunakan air yang kita sebut hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman.Teknik Menanam hidroponik

Ada 6 cara untuk menanam dengan sistem Hydroponic, antara lain

1. Aeroponic system2. Drip system3. NFT4. Ebb dan flow system5. Water Culture system

6. Wick System

Dari ke enam sistem hidroponik tersebut, mari kita jelaskan pengertiannya satu persatu.

Sistem AEROPONIC
Sistem AEROPONIC merupakan system hydroponic yang paling canggih dan mungkin juga memberikan hasil terbaik serta tercepat dalam pertumbuhan dalam berkebun Hydroponic. Hal ini dimungkinkan karena larutan nutrisi ini diberikan atau disemprotkan berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang banyak mengandung oksigen.Sementara tanaman sangat membutuhkan nutrisi dan oksigen dalam pertumbuhannya.

Sistem Tetes (DRIP SYSTEM)

Sistem Tetes merupakan system hidroponik yang sering digunakan untuk saat ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer mengontrol pompa. Pada saat pompa dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.Supaya berdiri tegak, Tanaman ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopit, sekam bakar, ziolit, pasir, dll selain tanah.

Sistem NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)

Sistem NFT ini adalah cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya.

Sistem EBB & FLOW SYSTEM

Sistem Ebb & Flow bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam penampungan, begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.

Sistem WATER CULTURE

Walter Culture merupakan system hidroponik yang sederhana. Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat darai Styrofoam dan mengapung langsung dengan nutrisi. Pompa udara memompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suply oksigen ke akar-akar tanaman.

Sistem WICK SYSTEM

Wick system ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan biasanya digunakan oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada part-part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu.Manfaat menanam dengan teknik hidroponikMenaman dengan sistem Hidroponik terbukti memiliki beberapa kelebihan dibanding sistem konvesional berkebun dengan tanah. Pada sistem Hidroponik, tingkat pertumbuhan tanaman hidroponik adalah 30-50 persen lebih cepat dari tanaman menggunakan media tanah, tumbuh di bawah kondisi yang sama. Hasil tanaman juga lebih besar. Para ilmuwan percaya bahwa ada beberapa alasan mengapa menanam dengan sistem hidroponik itu sangat menguntungkan. Selain itu, pasokan oksigen ekstra dalam media tumbuh hidroponik, sangat membantu untuk merangsang pertumbuhan akar-akar tanaman. Tanaman yang banyak mengandung oksigen dalam akar juga mampu menyerap nutrisi lebih cepat. Nutrisi dalam sistem hidroponik yang dicampur dengan air dan dikirim secara langsung ke sistem akar. Tumbuhan tidak harus mencari di tanah untuk nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi tanaman akan selalu terpenuhi dari waktu ke waktu. Tanaman hidroponik sendiri memerlukan sangat sedikit energi untuk menemukan dan memecah makanan. Tanaman kemudian menggunakan energi yang disimpan ini untuk tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak buah. Tanaman hidroponik juga memiliki lebih sedikit masalah dengan infestasi bug, fungi dan penyakit. Secara umum, tanaman yang tumbuh dengan sistem hidroponik adalah tanaman sehat dan tumbuh besar. Berkebun secara hidroponik juga memberi manfaat bagi lingkungan. Berkebun hidroponik menggunakan air membutuhkan lahan lebih sedikit dari pada menggunakan media tanah. Penggunaan pestisida lebih sedikit digunakan pada tanaman hidroponik.Nah.. Sekarang kita sudah sudah tahu apakah sistem hidroponik itu dan bagaimana cara kerjanya. Sekalian praktek..praktek dan praktek, segera lakukan dan hasilnya akan sangat memuaskan.

Selamat mencoba.

Setiap mahluk hidup memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi secara mandiri, Meski ada juga yang memerlukan bantuan untuk bisa bereproduksi. Utamanya pada tumbuhan, ada banyak cara yang dilakukan tumbuhan untuk mereproduksi dirinya secara mandiri, namun adakalanya untuk mempercepat dan memperbanyak reproduksi pada tumbuhan diperlukan teknologi untuk menerapkannya.

Dewasa ini teknologi reproduksi pada tumbuhan beragam jenisnya dan terus dikembangkan oleh para peneliti. Teknologi reproduksi pada tumbuhan tentu berguna selain untuk mempercepat dan memperbanyak kembang biaknya, juga untuk mengembangkan atau menciptakan jenis varietas baru atas tumbuhan tersebut.

Ada 3 macam teknologi reproduksi pada tumbuhan yang bisa diterapkan antara lain hidroponik, kultur jaringan tumbuhan, dan vertikultural.

Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Para ilmuwan menemukan bahwa tumbuhan menyerap nutrisi yang penting dalam bentuk ion-ion yang terlarut dalam air.

Dalam teknik ini kebutuhan air lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah, sehingga cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Adapun tanaman-tanaman yang reproduksinya bisa dilakukan dengan hidroponik seperti pada tanaman darat atau sayuran yaitu tomat, terong, selada, dan sebagainya. Dimana tanaman tersebut ada dalam wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak larut air contohnya kerikil, arang, sekam, ayu, dan lain sebagainya dapat ditumbuhkan secara langsung.

Kultur jaringan tumbuhan merupakan metode yang bertujuan memperbanyak tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, ataupun organ. Teknik kultur jaringan ini memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetative.

(Baca juga: Apa itu Pertumbuhan Primer dan Sekunder pada Tumbuhan?)

Dalam prakteknya, bagian tanaman yang sebelumnya diambil akan ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh atau hormon. Bagian pada tanaman akan dapat memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun.

Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat atau vertikal baik di dalam maupun diluar ruangan. Teknik vertikultur ini tidak hanya mampu menghemat ruang, tetapi metode ini juga bisa berfungsi sebagai penghijauan yang mudah diterapkan.

Metode vertikultural ini cocok atau pantas diterapkan di daerah perkotaan dan permukiman penduduk yang memiliki lahan terbatas, sehingga bisa mendapatkan suasana yang lebih segar dan asri.

Teknik reproduksi pada tumbuhan tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam adalah ….

Dhafi Jawab

Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb33.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>



Klik Disini Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Mon, 01 Aug 2022 19:32:05 +0700 with category Biologi

Teknik Hidroponik

Penjelasan:

Hidroponik juga dikenal sebagai soilless

culture atau budidaya tanaman tanpa

tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya

tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa

menggunakan tanah sebagai media tanam

atau soilless.

#semogamembantu

#plissfollowme

Jawaban:

TEKNIK HIDROPENIK

Penjelasan:

teknik hidropenik adalah Salah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.kebutuhan air pada hidropenik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah

SEMOGA MEMBANTU

MAPEL: BIOLOGI

KELAS: 7

Baca Juga: Sebuah kubus memiliki volume 512dm³ ! berapa luas permukaan kubus ??


jwb33.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.