Tahapan terakhir ketika sudah finishing pembuatan lukisan di telenan adalah

No Text Content!

KONSEP KARYA LUKISAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MEDIA DAN TEKNIK 12 MIPA 3 Judul : flower garden Tema : keindahan tanaman (bunga) Media : Talenan kayu dengan ukuran 30cm x 15cm Bahan : Air dan cat akrilik Alat : Kuas, palet, tisu, dan pensil Tujuan : Untuk memanfaatkan barang tersebut agar memiliki nilai seni yang tinggi dan daya tarik tersendiri serta dapat juga digunakan sebagi hiasan atau pajangan Aliran : Dekoratif Teknik : Plakat Konsep : • saya memberikan banyak warna di lukisan saya dikarenkan menurut saya warna-warna itu menggambarkan keceriaan • saya melukis bunga karena saya suka melihat bunga • bunga yang ada di lukisan saya adalah bunga krisan, yang menggambarkan sebuah kegembiraan dan optimisme yang tinggi, warna yang beragam pada bunga krisan bisa menandakan emosi atau perasaan. DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS JUDUL : BUNGA MATAHARI Karya : Andina Damayanti Judul : Bunga Matahari Ukuran : 23 cm x 14,5 cm Tahun : 2021 Media : Acrylics on wood A. Latar Belakang Penciptaan Karya. Penciptaan karya ini dilatar belakangi oleh ketertarikan pelukis terhadap bunga matahari. Bunga matahari atau dikenal dengan nama Latin Helianthus Annuus L adalah salah satu bunga yang tergolong dalam keluarga Asteraceae (kenikir). Bunga matahari merupakan tumbuhan yang khas, berwarna kuning terang, dan memiliki kepala bunga yang besar. Bunga matahari memiliki bunga majemuk yang tersusun atas bunga-bunga kecil. Selain cantik dan menyimpan beberapa manfaat, bunga matahari juga memiliki arti dan filosofinya sendiri. Bunga matahari selalu mengikuti ke mana arah cahaya matahari bergulir. Mulai dari terbit hingga terbenam, bunga ini akan terus menatap ke arah matahari bergerak. Perilaku khas inilah yang membuat bunga matahari memiliki arti sebagai lambang kesetiaan dan kepatuhan. Diameter besar yang dimiliki bunga ini seakan menggambarkan matahari yang bersinar cerah. Kelopaknya yang berwarna kuning juga melambangkan kehidupan yang penuh kebahagiaan dan keceriaan. Tidak heran kalau bunga matahari dapat memikat hati semua orang untuk melihatnya dalam waktu lama. Orang yang menyukai bunga matahari seringkali dianggap sebagai pribadi yang selalu gembira dan ceria dalam menjalani kehidupan. Bunga matahari sering dijadikan sebagai simbol semangat dan optimisme. Warna kuning yang menyala seakan berhasil membangkitkan kehidupan seseorang supaya lebih ceria, kreatif, dan bersemangat. Bunga berdiameter besar ini juga dipercaya mampu memberikan energi positif pada siapa saja yang melihatnya. Arti bunga matahari ini diibaratkan layaknya matahari yang selalu menerangi dan menghangatkan kehidupan. Pelukis ini menggunakan latar senja sebagai background karena senja senantiasa membagikan pesona keelokan pada tiap pemikiran. Senja yang indah kadangkala membuat kita merasa terpesona serta sayang bila di lewati cuma dengan melihat-lihat. Sebagian orang mengartikan senja semacam pemikiran indah yang cuma dapat dilihat dari tempat- tempat tertentu. Senja waktu terindah buat sebagian orang, Untuk orang-orang yang paham arti indahnya kehidupan. Arti ketulusan yang tidak dapat dilihat cuma dengan mata orang biasa, tetapi wajib merasakannya dari hati. Ribuan orang dapat berkata langit senja hari ini begitu indah. B. Konsep Karya Konsep seni adalah berbagai hal konseptual bersifat teoritis yang mencakup ide, perancangan, dan pembentukan seni secara umum. Konsep seni meliputi beberapa hal, di antaranya pengertian seni itu sendiri, sifat dasar seni, dan fungsinya. Konsep tersebut perlu dipahami sebelum seseorang benar-benar terjun ke dunia seni. Dengan memahami konsep seni, maka seorang seniman akan mendapatkan banyak inspirasi dan pengetahuan baru dalam mengeksplorasi dan menciptakan karya seni. Seni sendiri merupakan karya kreatif yang dibuat dengan indah sebagai media untuk menuangkan ekspresi manusia dalam kehidupannya. Kehadiran seni membuat kehidupan di dunia menjadi lebih indah dan berwarna. Keanekaragaman yang diciptakan seni membuat masing-masing orang memiliki penilaian yang berbeda-beda terhadap seni tersebut. Itu sebabnya, banyak yang beranggapan bahwa tidak ada seni yang buruk. Semua itu tergantung bagaimana interpretasi atau pandangan masing-masing penikmatnya. 1. Tema. Menurut The Liang Gie (1976), secara garis besar tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter (Pokok soal) dan judul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan nilai estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa : objek alam, objek kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Ide dasar pelukis dalam menciptakan karya seni ini berasal dari ketertarikan nya terhadap bunga matahari. Karena bunga matahari memiliki banyak filosofi yang menginspirasi. Hal ini mendorong pelukis untuk mengabadikan objeknya dalam bentuk lukisan dengan harapan dapat memperngaruhi dan menyentuh perasaan orang saat melihatnya. 2. Gaya. Menurut Fadjar Sidiq, pengertian seni lukis dekoratif adalah seni yang bersifat menghias dan mempunyai unsur-unsur flat artinya datar, mengabaikan gelap terang, volume tidak menjadi masalah dan tidak adanya prespektif, aliran dekoratif banyak kita temukan seperti halnya lukisan primitif, seni lukis Mesir dan sebagainya. Menurut pengertian diatas , gaya lukisan ini pun menganut konsep gaya dekoratif. Karena corak dekor ini biasanya berupa tumbuhan, hewan bahkan manusia yang sudah digayakan sehingga tidak lagi mirip dengan bentuk yang sebenarnya. Pelukis menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Sehingga gambar dalam perwujudannya tampak rata, tidak ada kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan. 3. Material. Material adalah sesuatu yang disusun atau dibuat oleh bahan (Callister & William, 2004). Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang dilakukan sendiri (Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa material adalah sebagai beberapa bahan yang dijadikan untuk membuat suatu produk atau barang jadi yang lebih bermanfaat. Pelukis menggunakan bahan kayu berukuran 23 cm x 14,5 cm dan cat acrylics. Pemilihan bahan didasarkan atas pertimbangan bahwa cat acrylics memiliki warna yang cerah dan mudah diterapkan pada media kayu. 4. Teknik. Teknik dalam pandangan James Havery terbagi menjadi dua poin. Menurutnya, teknik adalah suatu prosedur yang rasional agar komponen yang saling berkaitan dapat menjadi satu kesatuan. Selanjutnya, teknik memiliki kegunaan untuk membantu mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Pelukis menggunakan teknik plakat, yaitu salah satu teknik melukis atau menggambar yang menggunakan bahan dasar cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal. Dengan memberikan sapuan warna yang tebal, maka lukisan terkesan colourfull. 5. Komposisi. Dalam seni rupa, komposisi adalah penempatan atau aransemen unsur-unsur visual atau 'bahan' dalam karya seni, berbeda dari subyek. Ini juga dapat dianggap sebagai organisasi dari unsur seni menurut prinsip seni rupa. Komposisi dalam seni rupa berarti prinsip menyusun unsur-unsur rupa kesenian dengan mengatur dan mengorganisasikannya menjadi sebuah susunan yang bagus, teratur, dan serasi. Komposisi dalam seni rupa menjadi penting agar sebuah karya terlihat bagus dan estetika. a. Garis. Garis adalah unsur-unsur seni rupa berupa jarak antara satu titik dan titik lainnya, bisa lurus atau melengkung. Garis adalah unsur-unsur seni rupa goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. Garis bisa dipakai membuat bentuk dan bidang, serta termasuk unsur seni rupa yang memberi kesan kedalaman dan struktur. Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan menjadi garis lurus, garis melengkung, garis panjang, garis pendek, garis horizontal, garis vertical, garis diagonal, garis putus-putus dan lain-lain. Baik dua dimensi atau tiga dimensi, tidak dapat disangkal bahwa garis memiliki pengaruh besar pada elemen seni lainnya. Garis bisa menjadi sebuah fondasi dari gambar atau lukisan. b. Warna. Pengertian warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai cahaya tersebut. Benda yang dipantuli cahaya mengabsorsi sebagian atau seluruh warna yang memantul. Sehingga pada saat hanya warna merah yang dipantulkan dan warna lain diabsorsi, maka benda tersebut menjadi warna merah. Dalam kacamata seni rupa dan desain, pengertian warna menurut Prawira adalah “Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual yang lain” (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 4). Lebih lanjut lagi, Sadjiman Ebdi Sanyoto (2005: 9) mendefinisikan warna secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Terdapat tiga elemen yang penting dari pengertian warna. Unsur tersebut ialah benda, mata dan unsur cahaya. Warna yang digunakan dalam lukisan berjudul “ Bunga Matahari “ sangat beragam, yakni merah, oranye, kuning, hijau, ungu, dan biru. c. Tekstur. Tekstur adalah unsur-unsur seni rupa yang bisa memengaruhi indra peraba. Tekstur didefinisikan sebagai deskripsi tentang bagaimana sesuatu terasa atau terlihat. Pada dasarnya, unsur-unsur seni rupa tekstur didefinisikan sebagai kualitas sentuhan permukaan suatu objek. Tekstur dipakai untuk mendeskripsikan bagaimana sebenarnya unsur seni rupa menjadi karya tiga dimensi terasa ketika disentuh. Dalam karya dua dimensi, seperti lukisan, ini mungkin merujuk pada \"rasa\" visual sebuah karya. Seniman memakai pengetahuan unsur-unsur seni rupa ini untuk mendapatkan respons emosional dari orang-orang yang melihat karyanya. Tekstur dijelaskan oleh berbagai macam kata sifat. Kasar dan halus adalah dua yang paling umum, tetapi keduanya dapat didefinisikan lebih jauh. d. Ruang. Unsur-unsur seni rupa ini dapat dimanipulasi berdasarkan bagaimana seorang seniman menempatkan garis, bentuk, bidang, dan warna. Ruang mengacu pada jarak atau area di sekitar, di antara, dan di dalam komponen sebuah karya. Ruang bisa positif atau negatif, terbuka atau tertutup, dangkal atau dalam, dan dua dimensi atau tiga dimensi. Terkadang ruang tidak disajikan secara eksplisit dalam sebuah karya, tetapi ilusi darinya. Ruang dalam unsur-unsur seni rupa memberikan referensi kepada penonton untuk menafsirkan sebuah karya seni. 6. Proses Penciptaan Karya. 1. Memunculkan gagasan untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara : - Mempelajari atau membaca buku, - Melihat film-film dokumenter tentang lukisan, - Mengunjungi kegiatan pameran atau museum, - Melihat objek secara langsung, dan - Mengembangan imajinasi. 2. Memilih bahan setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih bahan yang akan digunakan , misalnya : - Menggunakan kertas gambar/karton dan pastel, - Menggunakan kertas gambar/karton dan spidol, - Menggunakan kertas gambar dan cat air, - Menggunakan kertas gambar dan cat aklirik, dan - Menggunakan kain kanvas yang dibentangkan/bingkai dan cat minyak. 3. Menentukan teknik ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya : -Teknik transparan warna (warna tipis), -Teknik plakat warna (tebal), -Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari atau palet, -Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna), dan - Teknik timbul. 4. Membuat sketsa setelah bahan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa gambar. Yang dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. 5. Menyempurnakan lukisan tahap melukis yang terakhir adalah menyempurnakan /menyelesaikan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan cara : -Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif) -Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang. C. Penutup. Berdasarkan uraian diatas,dapat disimpulkan bahwa ide dasar penciptaan karya lukis ini adalah ketertarikan pelukis terhadap bunga matahari. Lalu pelukis melanjutkan proses ekspresi menjadi lukisan dengan media kayu dan cat acrylics. Gaya yang digunakan adalah gaya dekoarif dengan teknik plakat. Lalu diberi beragam warna yaitu merah, ungu, oranye, kuning, hijau , dan biru. A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN KARYA Karya seni merupakan suatu hasil imajinasi manusia yang secara kreatif menerangkan, memahami, dan menikmati hidup berdasarkan kemampuan khusus yang terdapat pada manusia dalam pemahaman tentang symbol dalam bentuk dan arti secara fisik. Seni Lukis adalah ungkapan dari pikiran dan perasaan seseorang maupun pengalaman seseorang yang menggunakan warna dan garis. Seni Lukis sendiri merupakan cabang seni murni yang berwujud dua dimensi yang mengekspresikan gagasan maupun perasaan seseorang melalui media ungkap tertentu, seperti menggunakan cat akuarel, cat minyak, atau cat akrilik. Kegiatan melukis, merupakan suatu kegiatan menggunakan kuas, cat air dan sebagainya dengan bermain warna, garis, dan bentuk yang disusun dalam suatu media bidang datar baik itu kertas, kanvas, dinding, dan sebagainya. Keindahan yang dihasilkan dari lukisan didapatkan dari imajinasi, baik dari alam sekitar, secara langsung maupun tidak langsung. Tahapan dalam penciptaan karya seni Lukis sendiri diantaranya ; pengamatan, pematangan ide, persiapan alat dan bahan, serta visualisasi. Karya seni Lukis dengan judul “Meodies of my Dreamcatcher” merupakan olahan imajinasi dan dilatarbelakangi oleh pengamatan yang dilakukan. Pengamatan saya terhadap suatu ingatan di masa lalu saya, tentang burung hantu yang sempat menjadi hewan peliharaan saya sebelum pada akhirnya dilepaskan. Hasil pengamatan yang dan dengan suguhan dreamcatcher yang elegan menurut saya untuk dipadukan dengan lukisan burung hantu. Tidak hanya sebuah lukisan, namun makna yang terkandung didalamnya pun sesuai dengan keadaan dan pengalaman pribadi saya. Dengan adanya stimulus hasil pengamatan dan gagasan serta imajinasi, membuat saya tertarik untuk menuangkan pada suatu karya seni. Dan menjadikan pengekspresian tersebut ke dalam sebuah lukisan. Burung hantu yang menjadikan inspirasi saya adalah burung celepuk merah, burung hantu disini melambangkan kecerdasan, pengetahuan, pendidikan, dan kebijaksanaan. Pemilihan paduan warna langit dengan taburan bintang menyimbolkan suasana malam yang membawa ketenangan kepada jiwa jiwa gusar yang sedang bersedih dan lelah dengan beratnya kehidupan. B. KONSEP KARYA Menuangkan dan mengekspresikan imajinasi, perasaan, maupun ide gagasan dalam sebuah karya seni merupakan suatu kebutuhan yang memberikan ketenangan pada jiwa, sarana mengeksplorasi ekspresi dan perasaan, juga sebagai suatu katarsis. Objek hewan yang menjadi salah satu unsur dalam alam sekitar kita dan sentuhan objek dreamcatcher sebagai alat atau barang yang berada disekitar kita. Kedua objek yang pada awalnya tidak memiliki kaitan dan makna yang terkandung, dituntun dengan polesan kuas dan pengekspresian pelukis menciptakan suatu lukisan dengan makna tersirat yang terkandung. Makna tersirat dalam sapuan kuas di atas media kayu tersebut menyuguhkan makna hubungan antara alam sekitar dan manusia, kehidupan berat yang senantiasa dihadapi oleh manusiayang hanya mengharapkan mimpi indah dan malam untuk melepas semua tekanan yang diberikan di kala matahari sedang bangun. Ide gagasan dan konsep yang saya tuangkan pada lukisan ini mengibaratkan harapan seseorang untuk bisa melepas sejenak lelah nya dunia dengan mimpi indah yang menenangkan “dreamcatcher”, salah satu budaya daru suku Indian yang mengandung makna penangkap mimpi. Konsep karya seni lukis ini, yaitu sebagai berikut : 1. Tema Temamerupakan suatu hal yang mendasari atau menjadikan isi dalam penciptaan suatu lukisan. Tema juga dapat diartikan sebagai gagasan, ide atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni lukis baik dalam bentuk karya seni lukis 2 atau tiga dimensi. Tema yang saya tuangkan dalam lukisan ini adalah hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya. Yang saya suguhkan dalam lukisan ini adalah paduan antara binatang, yaitu burung hantu jenis celepuk merah dan alam sekitarnya pada waktu malam hari dan dipadukan dengan barang manusia, yaitu dreamcatcher. Lukisan ini menunjukkan keindahan dari burung hantu yang bertengger di bingkai dreamcatcher itu. 2. Media Lukisan ini menggunakan media acrylic on lump of wood. Potongan kayu pada pohon mangga ini menghasilkan suatu media yang dapat digunakan untuk mengoles kuas diatasnya dan menghadirkan lukisan saya ini. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwasannya melukis tidak terbatas tempat, kitab isa berekspresi pada media apapun, dimanapun. Ukuran dari potongan kayu yang saya gunakan sendiri yaitu 25 x 30 cm dan menggunakan cat akrilik. 3. Teknik Teknik yang saya gunakan dalam lukisan ini adalah teknik plakat, teknik plakat sendiri adalah melukis atau menggambar yang menggunakan bahan dasar cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal. Kesan warna yang colorfull menjadi perhatian utama dalam lukisan ini, dimana dengan aliran seni Lukis dekoratif yang menitik beratkan pada kekhasannya. 4. Gaya Dalam pembuatan karya seni Lukis ini merupakan suatu kegiatan yang bersifat pribadi, dimana pengekspresian dari perasaan, kreativitas, dan gagasan dari pelukis. Gaya lukisan yang saya gunakan adalah aliran dekoratif, yang merupakan aliran seni lukis yang ingin menggambarkan alam sekitar seperti flora fauna dan benda alam lainnya melalui proses stilir. Ciri-ciri dari seni dekoratif sendiri adalah bersifat kegarisan, berpola, ritmis pewarnaan dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias. 5. Komposisi Dalam proses penciptaan sebuah karya seni rupa, aspek komposisi menjadi perhatian dan perlu diperhitungkan dengan cermat. Untuk mendapatkan susunan yang memperhatikan prinsip-prinsip komposisi yaitu kesatuan, keselarasan, keseimbangan, proporsi, yang baik dan titik pusat perhatian. Adapun unsur seni rupa yang dikomposisikan adalah sebagai berikut : a. Garis Garis merupakan suatu perpaduan sejumlah titik yang sejajar dan sama besar, memiliki dimensi memanjang dan punya arah, garis bisa Panjang, pendek, halus, tebal, lurus, melengkung, dan lain sebagainya. Lukisan yang saya suguhkan ini menunjukkan unsur garis yaitu dari bagian bingkai dreamcatcher yang menunjukkan garis melengkung. b. Warna Warna adalah suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya oleh mata. Warna menjadi salah satu bagian penting dalam karya seni Lukis. Dengan perpaduan warna yang indah menghasilkan kekhasan tersendiri yang menjadi titik perhatian dalam suatu karya seni. Lukisan dengan komposisi warna yang indah dan tepat akan menambah estetika lukisan itu. Penggunaan warna yang saya gunakan pada lukisan melodies of my dreamcatcher saya ini adalah percampuran beberapa warna sehingga menghasilkan kesan power warna, perpaduan antara warna biru, hijau, merah, kuning, hitam, putih, dan coklat menjadi perhatian saya. c. Tekstur Tekstur merupakan suatu nilai raba atau permukaan benda, baik nyata maupun semu. Tesktur atau dapat disebut sebagai sifat permukaan, dapat berupa lembut, licin, kasar, maupun lunak. Pada lukisan saya ini, tekstur yang ada adalah keras karena media yang saya gunakan merupakan kayu pohon. 6. Proses pembuatan karya Proses atau rancangan dan langkah-langkah dalam karya seni lukis, dimulai dengan pembuatan sketsa dari pensil menjadi Langkah pertama proses pembuatan karya. Pembuatan sketsa sendiri memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk merancang awalan dan dalam rangka untuk mengurangi dan menghindari kesalahan pada saat penyapuan warna. Setelah tahap sketsa, berlanjut dengan tahap pewarnaan, pemilihan warna perlu diperhatikan dengan ekspresi dan makna dalam lukisan. Seperti contoh, suasana malam menggunakan warna gelap, namun pewarnaan objek dalam lukisan lebih cerah namun tetap mengandung kesan malam harinya. Dalam pewarnaan, sebaiknya menyiapkan palet dan cat akrilik kemudian memilih warna yang hendak digunakan. Penggunaan warna yang sesuai dan memperhatikan suasana serta kesan dalam lukisan dapat menjadi salah satu Langkah penting dalam proses pembuatan karya. Pada lukisan melodies of my dreamcatcher ini saya menggunakan kesan malam hari dengan warna background kesan langit malam yang penuh dengan bintang. C. PENUTUP Dapat disimpulkan, bahwa ide atau dasar penciptaan suatu karya seni lukis yang saya gunakan adalah burung hantu jeni celepuk merah dan dreamcatcher yang merupakan budaya suku Indian. Pada proses pembuatan karya berawal dari pengamatan berdasarkan pengalaman dan alam sekitar pelukis yang saya dasarkan pada peristiwa datangnya burung hantu ke taman rumah saya secara tidak sengaja, dan membuat saya merawatnya beberapa saat sebelum melepaskan kembali. Setelah melakukan pengamatan berlanjut pada perancangan suatu ide gagasan dan menerapkannya pada media yang ada menggunakan media dan cat akrilik dengan mengubah dan menambahkan nilai estetika kepada lukisan. Berdasarkan gaya yang saya gunakan, yaitu seni dekoratif, maka karya seni yang tertuang menitik beratkan pada menghias, atau dekoratif maka penambahan unsur objek dreamcatcher. Saya berharap dengan karya seni lukis ini menjadikan saya bisa berkembang dengan apresiasi dari penikmat seni, dan untuk kedepannya bisa lebih baik. Deskripsi Karya Seni Lukisan Judul = Kicau keindahan. Ukuran = 30 cm x 14,5 cm. Tahun = 2021. Latar Belakang Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi, berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Sebagai makhluk yang berakal manusia dapat mengubah pola pikir dan mengembangkan teknologi yang ada, telah banyak kemajuan yang diraih oleh manusia namun ternyata membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup, bahkan dampak yang dihadapi tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Contoh : pencemaran air , pencemaran udara , pencemaran tanah , dan lain sebagainya . Semua prilaku diatas sangat berdampak terhadap kerusakan lingkungan maka dengan demikian perlu disadari dan perlu dipertimbangkan secara cermat dampak yang akan ditimbulkan bila mengekploitasi alam secara berlebihan. Kerusakan alam bisa juga terjadi akibat dari terjadinya bencana alam, Kerusakan alam yang semakin tidak terbendung, yang disebabakan oleh perilaku manusia maupun yang diakibatkan oleh bencana alam, hal ini perlu mendapat perhatian dari kita bersama, dan secara sadar mulai menjaga, memelihara, melestarikan alam ini. Konsep Karya Penciptaan karya ini dilatarbelakangi oleh pengalaman saya yaitu ketika saya berlibur, saya melewati daerah perdesaaan yang sangat cantik dan asri , burung burung berterbangan dengan indahnya diselingi dengan pepohonan yang rindang dan sejuk . Oleh karena itu saya terinspirasi untuk menggambar burung yaitu burung kolibri , menurut saya burung kolibri memiliki warna dan bentuk yang cantik selain itu burung ini menggambarkan sifat pemberani dan juga tangguh walaupun berbadan kecil . Tema Pengertian tema adalah ide-ide yang mendasari atau yang menjadikan isi dalam penciptaan suatu lukisan, adapun ide dasar penciptaan karya lukis ini terinspirasi dari pengalaman saya ketika berlibur dan melewati perdesaan yang cantik dan asri , serta melihat burung- burung berterbangan dengan indahnya . Hal ini mendorong saya untuk mengabadikan suasana ini menjadi lukisan . Gaya Gaya atau aliran lukisan ini yaitu dekoratif, dimana setiap detail dari bidang gambar digarap sempurna dan bertujuan untuk menghias seindah-indahnya. Tidak ada bagian yang lebih menonjol atau difokuskan, karena semua memiliki bagian penonjolan yang sama dan dengan intensitas warna yang setara pula. Material Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang dilakukan sendiri (Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa material adalah sebagai beberapa bahan yang dijadikan untuk membuat suatu produk. Material yang saya gunakan disini yaitu talenan dengan ukuran 30 cm x 14,5 cm dan juga cat air . Pemilihan bahan dan media didasarkan atas pertimbangan bahwa cat air memiliki warna yang cerah dan mudah diterapkan pada berbagai media, salah satunya yaitu talenan kayu. Teknik Teknikyang digunakan dalam lukisan ini adalah teknik plakat, Teknik ini menggunaan cat secara merata tetapi mempunyai kemampuan menutup bidang atau warna yang dikehendaki, Mikke Susanto, 2012: 282. Opaque sering juga disebut dengan teknik plakat, tekniknya dengan cara menggunakan cat dengan tanpa menggunakan linseed oil atau pengencer terlalu banyak atau dengan tidak menggunakan pengencer. Komposisi Dalam penciptaan karya seni, aspek komposisi harus diperhitungkan dengan cermat untuk mendapatkan susunan yang memperhatikan prinsip-prinsip komposisi yakni kesatuan, keselarasan, keseseimbangan, proporsi yanh baij dan memiliki vocal point yang menjadi titik pusat perhatian. Adapun aspek yang dikomposisikan dalam penciptaan suatu karya seni disebut unsur-unsur seni rupaseperti diuraikan sebagai berikut. 1. Garis Menurut Drs. I Wayan Gulendra M.Sn garis merupakan elemen dasar dalam seni rupa yang mengandung arti lebih dari sekedar goresan, karena garis dengan iramanya dapat menimbulkan suatu kesan simbolik pada pengamatnya. Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan menjadi garis lurus, garis lengkung , garis panjang, garis pendek, garis horizontal, garis vertikal, garis diagonal, garis putus-putus dan lain-lain. Dalam karya ini saya menggunakan garis lengkung . 2. Warna Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata. Warna merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan sebuah karya seni lukis. Warna digunakan untuk mengungkapkan unsur keindahan pada gambar. Warna yang digunakan dalam karya ini yaitu warna hijau , warna merah , warna kuning , warna biru , dan beberapa campuran warna lainnya. 3. Tekstur Tekstur adalah nilai raba pada suat permukaan benda, baik nyata maupun semu. (Fajar Sidik dan Aming Prayitno, 1979:7). Tekstur adalah sifat permukaan yakni lembut, licin, lunak ataupun keras. Menurut Rasjoyo (1987:42) . Tekstur yang digunakan di gambar ini yaitu tekstur semu yaitu suatu permukaan lukisan bila dilihat kasar, namun ketika diraba halus. 4. Ruang Salah satu unsur seni rupa yang merupakan wadah untuk melakukan kegiatan seni , Menurut Djelantik (192:21), ruang adalah kumpulan beberapa bidang, kumpulan dimensi yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi; Ruang dikaitkan dengan bidang gambar dan juga keluasan. Proses Penciptaan Karya Untuk proses penciptaan gambar yang pertama yaitu membuat sketsa diatas kertas putih menggunakan media pensil , lalu aplikasikan gambaran pada sketsa ke media lukis yaitu talenan , buat gambar dengan media pensil , jika sudah tebali gambar menggunakan spidol untuk mempertegas garis dan gambaran , beri warna pada gambaran yang, saya memberikan warna merah , biru , kuning , hijau , orange , putih , dan campuran warna lain , jika sudah beri warna pada latar atau backround gambar menggunakan warna biru dongker . Untuk finishing saya memberikan tambahan titik putih untuk menggambarkan bintang, dan juga tambahan warna putih untuk efek kabut pada malam hari . Penutup Penciptaan karya seni ini dilatarbelakangi oleh pengalaman saya ketika berlibur , keadaan dimana saya melewati desa dengan suasana sejuk dikelilingi oleh burung yang berterbangan dengan indahnya , oleh karena itu saya terinsirasi untuk mengabadikan suasana tersebut menjadi sebuah lukisan. Di lukisan ini saya menggunakan teknik plakat dengan media cat air dan juga talenan , dan menggunakan aliran dekoratif . Sketsa Lukisan Proses Penciptaan Karya Tahap Pengecatan Finishing karya Konsep Penciptaan Karya Oleh : Naura Nadifa Mustafa – XII MIPA 3/18 A. Latar Belakang Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada saya sehingga bisa menyelesaikan deskripsi karya ini. Saya disini sebagai penulis membuat deskripsi karya seni lukis dengan tujuan memberikan penjelasan/gambaran terhadap orang-orang mengenai karya yang saya buat sebagai bahan belajar, tujuannya yaitu memberikan masukan terhadap saya sendiri dalam berkarya, karena sebagai manusia saya masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran pembaca, sehingga saya bisa memperbaiki dan sebagai motivasi serta semangat saya dalam berkarya selanjutnya. B. Tema Dalam lukisan ini saya mengangkat tema komoditas asli Kota Malang yaitu buah apel. Saya memilih buah apel karena saya lahir dan juga besar di Kota Malang oleh karena itu saya ingin mengangkat komoditas asli kota saya untuk dijadikan sebuah karya seni. C. Media Saya menggunakan tutup kaleng bekas sebagai media melukis saya daalam karya ini. Tutup kaleng bekas merupakan salah satu sampah yang sering kita jumpai tetapi tidak banyak orang yang mau memanfaatkannya sebgaai media berkarya seni. Karena itulah saya ingin merubah tutup-tutup kaleng bekas yang ada di rumah saya menjadi barang yang memiliki nilai seni. D. Teknik Teknik yang digunakan dalam lukisan ini adalah dengan teknik plakat. Yakni teknik dengan cara menyapukan cat acrylic dengan sapuan tebal. E. Gaya Dalam lukis ini saya membuat lukisan yang bergaya pop art, sebagaimana terlihat Saya ingin membuat buah yang sering kita jumpai sehari-hari yang mana tidak memiliki nilai seni menjadi sebuah karya yang bernilai seni tinggi. Dalam membuat karya ini saya juga ingin mencoba gaya melukis yang belum pernah saya pelajari sama sekali sebelumnya sehingga ini menjadi suatu pengalaman baru saya dalam berkarya seni. FLOURIST Latar belakang Yang melatar belakangi saya melukis ini adalah untuk memenuhi nilai seni budaya dan juga saya terinspirasi dari tanaman ibu saya yang sangat banyak dirumah,setiap saya bangun tidur dan keluar rumah saya langsung melihat banyak bunga di depan rumah,sehingga saya menjadi terinspirasi untuk melukis bunga tersebut Konsep karya 1. Tema Tema yang saya ambil dalam melukis lukisan ini adalah tumbuhan bunga 2. Gaya Gaya yang saya gunakan adalah gaya dekoratif 3. Material Material yang saya gunakan adalah teriplek yang pinggirnya saya kasih bantalan dan cat acrillic 4. Teknik Teknik yang saya gunakan yaitu teknik basah menggunakan acrillic Proses penciptaan karya Saya membuat karya ini di mulai dari mencari bahan lalu membuat sketsa lalu masuk le pewarnaan dan finishing,saya agak kesulitan di pewarnaan karena harus membuat gradasi di bagian tertentu namun secara keseluruhan saya bisa melakukannya dengan baik Penutup Berdasarkan uraian di atas saya membuat karya ini terinspirasi dari lingkungan rumah yang terdapat banyak bunga,kemudian dilanjutkan melukis bunga tersebut dengan gaya dekoratif di atas triplek dengan teknik basah menggunakan cat acrillic DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS JUDUL : SEMANGGI RAKSASA Karya : Ibrahim Mukti Judul : Semanggi Raksasa Ukuran : 23 cm x 14,5 cm Tahun : 2021 Media : Acrylics on wood A. Latar Belakang Penciptaan Karya. Penciptaan karya ini dilatar belakangi oleh ketertarikan pelukis terhadap semanggi. Semanggi atau Pecel Semanggi adalah sejenis makanan khas Surabaya, Jawa Timur, dibuat dari daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal pedas yang nikmat. Semanggi juga dapat dihidangkan dengan kecambah, kangkung, kerupuk uli yang terbuat dari beras, serta bumbu yang terbuat dari ketela rambat. Saus atau bumbu yang digunakan dalam makanan semanggi memiliki bahan baku serta rasa yang berbeda. Semanggi adalah sekelompok paku air (Salviniales) dari marga Marsilea yang di Indonesia mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi. Morfologi tumbuhan marga ini khas, karena bentuk entalnya yang menyerupai payung yang tersusun dari empat anak daun yang berhadapan. Akibat bentuk daunnya ini, nama \"semanggi\" dipakai untuk beberapa jenis tumbuhan dikotil yang bersusunan daun serupa, seperti klover. Daun tumbuhan ini (biasanya M. crenata) biasa dijadikan bahan makanan yang dikenal sebagai pecel semanggi, khas dari daerah Surabaya. Organ penyimpan spora (disebut sporokarp) M. drummondii juga dimanfaatkan oleh penduduk asli Australia (aborigin) sebagai bahan makanan. Semanggi M. crenata diketahui mengandung fitoestrogen (estrogen tumbuhan) yang berpotensi mencegah osteoporesis. Tumbuhan ini juga berpotensi sebagai tumbuhan bioremediasi, karena mampu menyerap logam berat Cd dan Pb. Kemampuan ini perlu diwaspadai dalam penggunaan daun semanggi sebagai bahan makanan, terutama bila daunnya diambil dari lahan tercemar logam berat. Pelukis ini menggunakan latar senja sebagai background karena Senja mengajarkan kita bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian besar hanya bersifat sementara. Senja senantiasa membagikan pesona keelokan pada tiap pemikiran. Senja yang indah kadangkala membuat kita merasa terpesona serta sayang bila di lewati cuma dengan melihat-lihat. B. Konsep Karya Konsep seni adalah berbagai hal konseptual bersifat teoritis yang mencakup ide, perancangan, dan pembentukan seni secara umum. Konsep seni meliputi beberapa hal, di antaranya pengertian seni itu sendiri, sifat dasar seni, dan fungsinya. Konsep tersebut perlu dipahami sebelum seseorang benar-benar terjun ke dunia seni. Dengan memahami konsep seni, maka seorang seniman akan mendapatkan banyak inspirasi dan pengetahuan baru dalam mengeksplorasi dan menciptakan karya seni. Seni sendiri merupakan karya kreatif yang dibuat dengan indah sebagai media untuk menuangkan ekspresi manusia dalam kehidupannya. Kehadiran seni membuat kehidupan di dunia menjadi lebih indah dan berwarna. Keanekaragaman yang diciptakan seni membuat masing-masing orang memiliki penilaian yang berbeda-beda terhadap seni tersebut. Itu sebabnya, banyak yang beranggapan bahwa tidak ada seni yang buruk. Semua itu tergantung bagaimana interpretasi atau pandangan masing-masing penikmatnya. 1. Tema. Menurut The Liang Gie (1976), secara garis besar tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter (Pokok soal) dan judul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan nilai estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa : objek alam, objek kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Ide dasar pelukis dalam menciptakan karya seni ini berasal dari ketertarikan nya terhadap bunga matahari. Karena bunga matahari memiliki banyak filosofi yang menginspirasi. Hal ini mendorong pelukis untuk mengabadikan objeknya dalam bentuk lukisan dengan harapan dapat memperngaruhi dan menyentuh perasaan orang saat melihatnya. 2. Gaya. Menurut Fadjar Sidiq, pengertian seni lukis dekoratif adalah seni yang bersifat menghias dan mempunyai unsur-unsur flat artinya datar, mengabaikan gelap terang, volume tidak menjadi masalah dan tidak adanya prespektif, aliran dekoratif banyak kita temukan seperti halnya lukisan primitif, seni lukis Mesir dan sebagainya. Menurut pengertian diatas , gaya lukisan ini pun menganut konsep gaya dekoratif. Karena corak dekor ini biasanya berupa tumbuhan, hewan bahkan manusia yang sudah digayakan sehingga tidak lagi mirip dengan bentuk yang sebenarnya. Pelukis menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Sehingga gambar dalam perwujudannya tampak rata, tidak ada kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan. 3. Material. Material adalah sesuatu yang disusun atau dibuat oleh bahan (Callister & William, 2004). Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang dilakukan sendiri (Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa material adalah sebagai beberapa bahan yang dijadikan untuk membuat suatu produk atau barang jadi yang lebih bermanfaat. Pelukis menggunakan bahan kayu berukuran 23 cm x 14,5 cm dan cat acrylics. Pemilihan bahan didasarkan atas pertimbangan bahwa cat acrylics memiliki warna yang cerah dan mudah diterapkan pada media kayu. 4. Teknik. Teknik dalam pandangan James Havery terbagi menjadi dua poin. Menurutnya, teknik adalah suatu prosedur yang rasional agar komponen yang saling berkaitan dapat menjadi satu kesatuan. Selanjutnya, teknik memiliki kegunaan untuk membantu mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Pelukis menggunakan teknik plakat, yaitu salah satu teknik melukis atau menggambar yang menggunakan bahan dasar cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal. Dengan memberikan sapuan warna yang tebal, maka lukisan terkesan colourfull. 5. Komposisi. Dalam seni rupa, komposisi adalah penempatan atau aransemen unsur-unsur visual atau 'bahan' dalam karya seni, berbeda dari subyek. Ini juga dapat dianggap sebagai organisasi dari unsur seni menurut prinsip seni rupa. Komposisi dalam seni rupa berarti prinsip menyusun unsur-unsur rupa kesenian dengan mengatur dan mengorganisasikannya menjadi sebuah susunan yang bagus, teratur, dan serasi. Komposisi dalam seni rupa menjadi penting agar sebuah karya terlihat bagus dan estetika. a. Garis. Garis adalah unsur-unsur seni rupa berupa jarak antara satu titik dan titik lainnya, bisa lurus atau melengkung. Garis adalah unsur-unsur seni rupa goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. Garis bisa dipakai membuat bentuk dan bidang, serta termasuk unsur seni rupa yang memberi kesan kedalaman dan struktur. Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan menjadi garis lurus, garis melengkung, garis panjang, garis pendek, garis horizontal, garis vertical, garis diagonal, garis putus-putus dan lain-lain. Baik dua dimensi atau tiga dimensi, tidak dapat disangkal bahwa garis memiliki pengaruh besar pada elemen seni lainnya. Garis bisa menjadi sebuah fondasi dari gambar atau lukisan. b. Warna. Pengertian warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai cahaya tersebut. Benda yang dipantuli cahaya mengabsorsi sebagian atau seluruh warna yang memantul. Sehingga pada saat hanya warna merah yang dipantulkan dan warna lain diabsorsi, maka benda tersebut menjadi warna merah. Dalam kacamata seni rupa dan desain, pengertian warna menurut Prawira adalah “Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual yang lain” (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 4). Lebih lanjut lagi, Sadjiman Ebdi Sanyoto (2005: 9) mendefinisikan warna secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Terdapat tiga elemen yang penting dari pengertian warna. Unsur tersebut ialah benda, mata dan unsur cahaya. Warna yang digunakan dalam lukisan berjudul “ Bunga Matahari “ sangat beragam, yakni merah, oranye, kuning, hijau, ungu, dan biru. c. Tekstur. Tekstur adalah unsur-unsur seni rupa yang bisa memengaruhi indra peraba. Tekstur didefinisikan sebagai deskripsi tentang bagaimana sesuatu terasa atau terlihat. Pada dasarnya, unsur-unsur seni rupa tekstur didefinisikan sebagai kualitas sentuhan permukaan suatu objek. Tekstur dipakai untuk mendeskripsikan bagaimana sebenarnya unsur seni rupa menjadi karya tiga dimensi terasa ketika disentuh. Dalam karya dua dimensi, seperti lukisan, ini mungkin merujuk pada \"rasa\" visual sebuah karya. Seniman memakai pengetahuan unsur-unsur seni rupa ini untuk mendapatkan respons emosional dari orang-orang yang melihat karyanya. Tekstur dijelaskan oleh berbagai macam kata sifat. Kasar dan halus adalah dua yang paling umum, tetapi keduanya dapat didefinisikan lebih jauh. d. Ruang. Unsur-unsur seni rupa ini dapat dimanipulasi berdasarkan bagaimana seorang seniman menempatkan garis, bentuk, bidang, dan warna. Ruang mengacu pada jarak atau area di sekitar, di antara, dan di dalam komponen sebuah karya. Ruang bisa positif atau negatif, terbuka atau tertutup, dangkal atau dalam, dan dua dimensi atau tiga dimensi. Terkadang ruang tidak disajikan secara eksplisit dalam sebuah karya, tetapi ilusi darinya. Ruang dalam unsur-unsur seni rupa memberikan referensi kepada penonton untuk menafsirkan sebuah karya seni. 6. Proses Penciptaan Karya. 1. Memunculkan gagasan untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara : - Mempelajari atau membaca buku, - Melihat film-film dokumenter tentang lukisan, - Mengunjungi kegiatan pameran atau museum, - Melihat objek secara langsung, dan - Mengembangan imajinasi. 2. Memilih bahan setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih bahan yang akan digunakan , misalnya : - Menggunakan kertas gambar/karton dan pastel, - Menggunakan kertas gambar/karton dan spidol, - Menggunakan kertas gambar dan cat air, - Menggunakan kertas gambar dan cat aklirik, dan - Menggunakan kain kanvas yang dibentangkan/bingkai dan cat minyak. 3. Menentukan teknik ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya : -Teknik transparan warna (warna tipis), -Teknik plakat warna (tebal), -Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari atau palet, -Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna), dan - Teknik timbul. 4. Membuat sketsa setelah bahan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa gambar. Yang dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. 5. Menyempurnakan lukisan tahap melukis yang terakhir adalah menyempurnakan /menyelesaikan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan cara : -Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif) -Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spotlight), penegasan, dan penentuan gelap terang. C. Penutup. Dapat disimpulkan bahwa ide dasar penciptaan karya lukis ini adalah ketertarikan pelukis terhadap bunga matahari. Lalu pelukis melanjutkan proses ekspresi menjadi lukisan dengan media kayu dan cat akrilik. Gaya yang digunakan adalah gaya dekoratif dengan teknik plakat. Lalu diberi beragam warna yaitu merah, ungu, oranye, kuning, hijau , dan biru. KARYA SENI ALIRAN IMPRESSIONISME Karya seni lukisan tersebut mengambil aliran impressionisme. Aliran seni rupa Impresionisme adalah aliran yang mengusung keakuratan warna pada pencahayaan objek. Dapat dilihat pada lukisan di atas terdapat gambar seekor ayam jago. Mengapa ayam jago? Ayam jago melambangkan ketaatan, kejantanan, keberanian, kejujuran, kehati-hatian, kebanggaan, kekuatan, kepositifan, dan antusiasme. Selain itu, ayam jago juga melambangkan keberuntunganm ayam jago dikenal sebagai simbol kemakmuran dan rejeki yang berlimpah. Karena biasaya ayam jago identik dengan warna gelap seperti campuran hitam, hijau tua, dan juga merah, lukisan di atas justru berwarna-warni dan memiliki banyak campuran warna yang cerah. Hal tersebut melambangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan juga keceriaan. Dari warna kuning yang melambangkan ketenangan, sampai warna merah yang melambangkan keberanian, semua terdapat pada lukisan tersebut. PROSES PENGERJAAN SKETSA PROSES MELUKIS DAN FINISHING KONSEP PENCIPTAAN KARYA Latar Belakang Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada saya sehingga bisa menyelesaikan deskripsi karya ini. Saya disini sebagai penulis membuat deskripsi karya seni lukis dengan tujuan memberikan penjelasan/gambaran terhadap teman-teman mengenai karya yang saya buat sebagai bahan belajar, tujuannya yaitu memberikan masukan terhadap saya sendiri dalam berkarya seni, karena saya sadar sebagai manusia saya masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran pembaca, sehingga saya bisa memperbaiki dan sebagai motivasi semangat saya dalam berkarya selanjutnya. Konsep Karya. musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan. Maka dari itu hasil dari seni lukisan yang saya gambar ini mengandung dari aliran kubisme dengan sebuah gitar jazz yang mengingatkan kita se luar biasa apa bend aini berharga bagi pendengar musik jazz. Tema Sementara dalam lukisan ini saya mengangkat tema jazz atau jaman 1990 an, karena agar mengingkatkan kami sebagai siswa agar tidak melupakan kesenian ataupun tema music-musik jazz pada tahun 1990 an Media Karya dari lukisan ini saya memakai cat acrylic di atas talenan kayu bagi saya memiliki kesan tersendiri. Teknik Dalam lukisan ini saya memakai teknik sapuhan kuas diantaranya kuas yang saya pakai adalah berbulu halus untuk memberi efek realis pada lukisan dan Teknik Plakat yaitu dengan cara menggambar dengan sapuan warna yang tebal untuk menciptakan hasil yang pekat dan menutup dengan memakai bahan cat air Gaya Dalam lukis ini saya ingin membuat lukisan sangat realistis dan bermakna. Karena selain sebagai proses belajar, saya juga ingin mencobanya gaya ini agar mempertajam kepekaan saya dalam mengamati obyek selain menjadi suatu pengalaman saya sebagai tindak lanjut melukis saya yang berikutnya. NAMA : ASWIN NURSALATIN SANDRIZQ KELAS : XII MIPA 3 NO : 03 SENI BUDAYA A. LATAR BELAKANG Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya karena telah memberikan kesempatan pada saya untuk menyelesaikan laporan mengenai karya saya ini. Saya sebagai pembuat karya akan menjelaskan maksud dan tujuan saya membuat karya yang saya buat. Karya saya ini dilatarbelakangi oleh pemikiran saya mengenai masa depan. Seketika saya berpikir akan jadi apa saya nanti. Apakah saya akan menjadi mangsa yang empuk atau menjadi pemangsa yang kuat. Bagaimanapun juga saya tersadar, entah jadi apapun saya saya tetap akan memandang bulan yang sama dengan orang lain. Dan saya tersadar bahwa kita itu manusia dengan tujuan yang sama yaitu hidup dengan nyaman B. KONSEP KARYA Pada awalnya dunia ini terdapat hukum alam yaitu “memakan atau dimakan” . Karya seni saya dibuat berdasarkan hukum ini dan menggunakan tema malam berbintang. Ada beberapa orang yang ditakdirkan untuk menjadi mangsa dan ada beberapa orang yang ditakdirkan untuk menjadi pemangsa. Begitulah dunia ini bekerja. Saya membuat pemangsa dan mangsa ini yang digambarkan dengan serigala dan rusa. Namun meskipun seseorang ditakdirkan menjadi pemangsa ataupun mangsa, mereka tetap memandang bulan yang sama di malam yang sama,walaupun terkadang langit mereka berbeda. Walaupun terkadang mangsa bisa menjadi pemangsa. Namun begitulah tatanan dunia ini. 1. Tema Saya mengambil tema manusia dengan alam sekitarnya, karena alam merupakan sesuatu yang sangat indah, sehingga saya membuatnya menjadi tema saya dalam karya ini dan saya mengambil suasana malam karena di saat malam, dunia menjadi sunyi dan tenang. 2. Media Media yang saya gunakan dalam karya seni ini adalah talenan kayu dengan cat akrilik sebagai bahan 3. Teknik Adapun teknik yang saya gunakan dalam karya ini adalah teknik plakat. Teknik plakat sendiri adalah salah satu teknik melukis atau menggambar yang menggunakan bahan dasar cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal. Saya melukis dengan teknik ini agar lukisan saya tampak lebih cerah dan bermakna tegas dan saya menggunakan Teknik siluet dalam pembuatan karya seni ini 4. Gaya Lukisan ini saya menganut gaya perseorangan yang didasari gaya dekoratif. Saya memilih gaya dekoratif agar lukisan saya dapat dipajang dimanapun untuk menambah keestetikan dari suatu ruangan. Judul Karya : Peran Yang Berbeda dan Bulan Yang Sama Karya : Aswin Nursalatin S Ukuran : 20 x 15 cm Tahun : 2021 Media : Talenan Dengan Karya ini saya berharap kepada seluruh manusia, entah apa peran yang didapatkan. Ingat kita berada di bawah bulan yang sama jadi jangan putus asa Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Karya : Brian Selduast Irza Pradana Judul : Cat Lover Tahun : 2021 Media : - Telenan - Cat air Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada saya sehingga bisa menyelesaikan deskripsi karya ini. Saya disini sebagai penulis membuat deskripsi karya seni lukis dengan tujuan memberikan penjelasan/gambaran terhadap teman- teman mengenai karya yang saya buat sebagai bahan belajar, tujuannya yaitu memberikan masukan terhadap saya sendiri dalam berkarya seni, karena saya sadar sebagai manusia saya masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran pembaca, sehingga saya bisa memperbaiki dan sebagai motivasi semangat saya dalam berkarya selanjutnya. Alasan saya menggunakan objek berupa kucing adalah karena saya merupakan orang penyuka kucing atau biasa juga disebut dengan Cat Lovers. Saya menggunakan cat air di atas telenan karena hal tersebut memiliki kesan tersendiri bagi saya. Dalam lukisan ini, saya menggunakan teknik sapuan kuas agar bisa memuaskan pada hasil akhirnya. Saya sendiri juga mengambil alur dekoratif hewan karena menurut saya ini cocok dengan apa yang saya inginkan. Adapun prosesnya terlebih dahulu dibuat semacam rancangan lukisan menggunakan pensil. Tahap ini bertujuan untuk menghindari kesalahan pada saat penyapuan warna. Setelah desain dengan pensil jadi kemudian diberi warna sesuai keinginan dengan menggunakan cat air yang diberi air kemudian dikuaskan pada obyek secara menyeluruh. Saya menggunakan semua warna yang saya punya yang bisa digunakan karena merupakan perpaduan warna harmonis dan berkesan colourful. Proses selanjutnya adalah penyelesaian setiap detail dan diakhiri dengan pemberian titik titik berupa dot bewarna putih sebagai pelengkap Bagi saya kucing merupakan hewan yang lucu dan menggemaskan, namun sayang nya banyak orang yang menganggap kucing sebagai hewan yang mengganggu yang merugikan manusia. Oleh karena itu melalui karya ini saya berpesan kepada semua orang bahwa kucing juga memiliki haknya untuk hidup bahagia seperti manusia, seharusnya kita sebagai manusia bisa mengerti bahwa kucing mempunyai kesetaraan hidup yang sama seperti makhluk hidup lainnya. Tahap 1 Tahap 2 KONSEP PENCIPTAAN KARYA Konsep Karya Simbol kupu kupu adalah melambangkan perjalanan hidup yang penuh perjuangan hingga mencapai puncak keindahan hidup. Arti simbol dari kupu kupu dianggap menarik bagi saya sehingga dijadikan model dalam lukisan saya dan alasan lain adalah bahwa didaerah saya jarang sekali terlihat kupu kupu berterbangan di daerah saya dan saya ingin melihat kupu kupu lagi didaerah saya. Alasan saya memilih warna ungu dan pink pada kupu kupu karena warna pink sendiri mempunyai arti perasaan yang perasaan saya yaitu ingin melihat kupu kupu dan warna ungu adalah harapan. Tema Sementara dalam lukisan ini saya mengangkat tema harapan Media Karya dari lukisan ini saya memakai cat air di atas talenan yang bahanya mudah ditemui. Teknik Dalam lukisan ini saya memakai teknik plakat yang biasanya menggunakan cat air dengan sapuan warna tebal. Hasil lukisannya lebih terlihat pekat atau penuh. KONSEP PENCIPTAAN KARYA  Latar Belakang Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada saya sehingga bisa menyelesaikan deskripsi karya ini. Saya disini sebagai penulis membuat deskripsi karya seni lukis dengan tujuan memberikan penjelasan/gambaran terhadap teman-teman mengenai karya yang saya buat. Alasan saya membuat karya ini dikarenakan saya yang menyukai suasana pantai, saya menggambarkan sebuah suasana pantai ketika sore hari, karena terinspirasi dengan suasana Pantai Gemah yang berada Di TulungAgung.  Konsep Karya Konsep karya saya menggambarkan suasana pantai di sore hari, ketika matahari akan tenggelam yang bernuansakan merah, kuning, dan jingga. Yang menggambarkan keindahan alam di Indonesia. Pohon kelapa memang sangat identik dengan pantai dan laut. Pohon kelapa menggambarkan keteguhan dan kekuatan, walaupun terkena ombak, terombang-ambing oleh angin, tetap kokoh berdiri di sepanjang garis pantai. Sedangkan untuk warna biru pada lautan memiliki makna ketentraman, yang kontras dengan warna merah, kuning, dan jingga yang menggambarkan kemegehan.  Tema Tema yang saya angkat dalam lukisan saya ini adalah kemegahan dan keindahan suasana pantai ketika sore hari.  Media Media yang saya gunakan dalam karya saya ini adalah telenan kayu, karena saya ingin merasakan pengalaman berbeda, karena biasanya melukis menggunakan media kanvas. Dan untuk media catnya, saya menggunakan media cat acrylic.  Teknik Dalam lukisan yang saya buat ini, saya menggunakan teknik gradasi dan juga siluet. Untuk laut dan juga langitnya saya menggunakan teknik gradasi, dan untuk pohon kelapa, pulau, dan perahu saya menggunakan teknik siluet.  Gaya Gaya saya dalam lukisan saya ini adalah naturalisme, yang lebih menggambarkan tentang alam. Yang sebelumnya memang karena saya terinspirasi oleh suasana pantai pada sore hari. Karya : Yoga Bagas Kurniawan Judul Suasana sunset di pantai Tahun : 2021 Media : acrylic papan telenan Link foto dan video lukisan : https://drive.google.com/file/d/15- UOCas4ZPXhvPmp6jwM2li4bZlbjCxT/view?usp=sharing PEACEFUL HEALING NIGHT • Latar Belakang Yang melatar belakangi saya untuk melukis lukisan ini adalah untuk memenuhi nilai seni budaya saya dan saya terinspirasi saat saya berlibur ke bendungan dengan suasana yang hening dan tenang sehingga menemukan kenyamanan di sana. Dan saya memcoba membayangkan bagaimana jika pemandangan itu berubah di malam hari dengan bulan yang bersinar terang dan suasana pemandangan eropa dengan tumbuhan cemaranya. Sehingga saya melukis pemandangan tersebut. • Konsep Karya a. Tema Tema yang saya ambil dalam lukisan ini adalah pemandangan b. Gaya Gaya yang saya ambil dalam lukisan ini adalah Naturalis c. Material Material yang saya gunakan adalah canvas d. Teknik Teknik yang saya gunakan dalam lukisan ini adalah teknik basah menggunakan cat acrylic • Proses Penciptaan Karya Dalam pembuatan lukisan ini hal pertama yang saya lakukan yaitu mulai dari menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Selanjutnya ke proses pembuatan sketsa lalu masuk ke proses pewarnaan dan selanjutnya bagian finishing. Selama proses penciptaan karya ini saya kesulitan di bagian membuat efek bintang-bintang dan pembuatan efek bayangan pada pohon dan rumputnya karena kuas yang saya gunakan terlalu besar untuk detail bayangan rumput. Namun, secara keseluruhan saya bias melakukannya dengan baik. • Penutup Berdasarkan penjelasan diatas dalam pembuatan lukisan yang terinspirasi dari pemandangan bendungan yang saya kunjungi, kemudian membayangkan pemandangan yang lebih bagus lalu melukis pemandangan tersebut dengan gaya natusalis diatas canvas dengan teknik basah menggunakan cat acrylic Nama : Jalu Kurnia Akbar Fa’uri Kelas : XII MIPA 3 No. Absensi : 16