Surga dan Neraka pasti diraih siapapun tanpa

Alquran Melukiskan Surga dan Neraka Secara Simbolis.

republika

Surga dan Neraka dalam Penjelasan Alquran. Foto: 5 Golongan yang Dicintai Allah SWT Menurut Alquran. (ilustrasi)

Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Alquran Surah Muhammad Ayat 15 dilukiskan gambaran keadaan surga dan neraka secara simbolis. Dalam ayat ini dijelaskan juga sifat-sifat surga.

Baca Juga

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ

Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong? (QS Muhammad: 15)

Ayat ini dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama menerangkan, tidak sama ganjaran yang akan diperoleh oleh orang yang beriman di akhirat dengan ganjaran yang akan diperoleh oleh orang yang tidak beriman.

Ayat ini melukiskan keadaan surga dan neraka dalam bentuk simbolis yang menarik sekali. Di mulai dengan kata perumpamaan (matsalul jannati). Pertama surga, dan perumpamaan kedua, samakah (kaman) yang dirangkum dalam nada tanya. Kata az-Zamakhsyari (dalam al-Kasysyaf), ungkapan ini dalam bentuk afirmasi, tetapi hakikatnya penyangkalan, suatu negasi.

Sifat-sifat surga yang dijelaskan dalam ayat ini di antaranya, pertama di dalamnya mengalir sungai yang banyak dan setiap sungai mempunyai air yang berbagai macam jenis dan rasanya, serta enak diminum oleh para penghuni surga.

Di antara jenis air itu, ada yang airnya jernih lagi bersih, tidak dikotori oleh suatu apapun. Oleh karena itu, tidak akan berubah rasa, warna, dan baunya. Ada sungai yang mengalirkan air susu yang baik diminum. Susu itu tetap baik dan enak, tidak akan berubah rasanya karena rusak atau busuk.

Ada sungai yang mengalirkan khamar yang enak diminum, menyehatkan, dan menyegarkan tubuh dan perasaan peminumnya. Tidak seperti khamar di dunia. Sekali pun enak diminum oleh pecandunya, tetapi dapat merusak tubuh, akal, dan pikiran. Oleh karena itu, khamar di surga halal diminum, sedangkan khamar di dunia haram.

Ada sungai yang mengalirkan madu yang bersih, seperti madu yang telah disaring, enak, dan menyehatkan badan peminumnya.

Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzi, dan lain-lain dari Mu'awiyah bin Haidah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Di surga ada lautan susu, lautan air, lautan madu, dan lautan khamar, kemudian mengalirlah sungai-sungai dari lautan-lautan itu." (Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi, dan lain-lain dari Mu'awiyah bin Haidah)

Kedua, di dalam surga terdapat buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya, berbeda warna, bentuk, dan rasanya. Semuanya merupakan makanan yang enak bagi setiap penghuni surga. Ketiga, penduduk surga itu adalah orang-orang bersih dari segala noda dan dosa, karena mereka itu telah diampuni Allah Tuhan Yang Maha Penyayang, Pelindung mereka.

Kemudian Allah menerangkan keadaan orang-orang yang hidup dalam neraka. Mereka meminum air yang sangat panas yang menghancurkan usus-ususnya dan api neraka yang membakar hangus muka mereka.

  • alquran
  • surga
  • neraka
  • surga dan neraka
  • akhirat

Surga dan Neraka pasti diraih siapapun tanpa

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Allah SWT memperlihatkan surga dan neraka kepada Firaun

Pixabay

Allah SWT memperlihatkan surga dan neraka kepada Firaun. Ilustrasi surga

Rep: Meiliza Laveda Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –   Di alam barzakh, orang belum masuk surga. Namun, di sana, orang sudah ditunjukkan tempatnya, sehingga mereka ada yang bisa melihat surga. 

Baca Juga

Ada pula yang ditunjukkan tempatnya sehingga mereka melihat neraka,” kata Prof M Quraish Shihab dalam kajian Misteri Alam Barzakh di akun Youtube Quraish Shihab.. Allah SWT berfirman dalam surat Ghafir ayat 46 :

اَلنَّارُ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚوَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ ۗ اَدْخِلُوْٓا اٰلَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ الْعَذَابِ

An-nāru yu'raḍụna 'alaihā guduwwaw wa 'asyiyyā, wa yauma taqụmus-sā'ah, adkhilū āla fir'auna asyaddal- 'ażāb. “Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), “Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!”

Dalam ayat di atas dijelaskan Firaun sepanjang hari ditunjukkan neraka dan baru dimasukkan ke neraka. Ini menjelaskan di alam barzakh ada siksa yang dinamakan siksa kubur. Sementara dalam surat Yasin ayat 52 yang berbunyi :

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ

Qālụ yā wailanā mam ba'aṡanā mim marqadinā hāżā mā wa'adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalụn.

“Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).”

Menurut Quraish, ayat di atas dijadikan alasan oleh beberapa ulama bahwa di alam barzakh manusia tidur. Ada beragam jawaban para ulama terkait ini. Namun, yang jelas orang meninggal menunggu waktunya sampai hari kiamat tiba di sana. 

Mereka yang disiksa pun sesuai dengan takaran dosa-dosanya. Jika selesai disiksa, mereka tidur. Waktu di alam barzakh dengan waktu di dunia juga jauh berbeda.

Di alam barzakh, amal orang meninggal dapat bertambah. Ini yang dimaksud dengan orang yang masih hidup harus mendoakan mereka yang telah meninggal. Mereka menunggu amal-amalan yang datang melalui doa dari mereka yang masih hidup. 

Surga dan Neraka pasti diraih siapapun tanpa

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Surga dan Neraka pasti diraih siapapun tanpa

Foto: ilustrasi Surga/YouTube Lensa Aswaja /

GALAMEDIA - Setelah meninggal, manusia akan berada di alam barzah atau alam kubur, sebelum nantinya menjalani alam akhirat yang abadi.

Barzah sendiri artinya sekat, antara alam dunia dan alam akhirat dan telah ada sejak Nabi Adam hingga detik ini.

Meski hanya persinggahan, tetapi waktunya lebih lama dibandingkan di alam dunia. Mengenai alam barzah, K.H. Nurul Irfan menjelaskan bagaimana kondisi manusia di sana.

Baca Juga: Anak Kedua Nagita, Rayyanza Malik Ahmad Bikin Publik Terkesima dengan Harga Bajunya yang Capai Segini

Menurutnya, sebagai sekat antara dunia dan akhirat, manusia yang sudah berada di alam barzah, dapat melihat alam dunia dan akhirat.

>

“Alam barzah sebagai sekat, mereka ahli kubur atau ahli barzah bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat. Mereka berada di satu tempat yang namanya Barzah bisa melihat dunia dan akhirat," ujarnya yang Galamedia kutip dari laman mui.or.id.

Bekal manusia di alam barzah hanyalah amalan ibadah dan perbuatan baik selama hidup di dunia.

Dia mengatakan, terkait perhitungan amal baik dan buruk, Allah SWT telah menjelaskannya dalam ayat berikut:

Baca Juga: Potret Terbaru Natasha Wilona Lagi-lagi Bikin Warganet Jatuh Hati: Cantik Banget Calon Istri.....

    Tujuan akhir manusia didunia ini pada hakikatnya hanya dua, yaitu Surga dan Neraka. Surga digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan kenikmatan. Adapun Neraka, digambarkan sebagai tempat yang tidak menyenangkan.Gambaran tentang keadaan orang-orang yang ada di Neraka diterangkan dalam QS. An-Nisa ayat 56

Surga dan Neraka pasti diraih siapapun tanpa

HIKMAH SURGA DAN NERAKA

     Allah Swt., menciptakan Neraka bukan untuk menakut-nakuti manusia. Rabb menciptakan Surga juga bukan untuk menyenangkan hati hamba-Nya. Al-Khaliq menciptakan Surga dan Neraka untuk membangkitkan semangat kita, manusia ciptaan-Nya, yang diberi fikiran untuk berfikir, dan diberi pilihan untuk memilih, agar berlomba-lomba menuju keridhaan Allah dan selalu waspada tentang makna dari semua yang kita lakukan di dunia berdasarkan fikiran dan pilihan kita sendiri.

     Segala aktivitas manusia yang sudah dilakukannya selama ini tidak akan pernah lepas dari penilaian Allah. Penilaian orang lain bisa bersifat objektif, baik dari tetangga, masyarakat, bahkan majelis hakim sekalipun. Tetapi penilaian Allah sungguh-sungguh super objektif, tidak ada setitik celah pun bagi-Nya untuk menilai seseorang secara subjektif.

Penilaian Allah inilah yang akan diwujudukan-Nya dalam bentuk balasan berupa Surga dan Neraka. Hal ini sudah difirmankan Allah Ta’ala sebagai berikut:

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula”.

     Jadi, itulah salah satu prinsip dasar dari keimanan seseorang, terutama terkait dengan Iman kepada Hari Akhir. Kita, yang merupakan ummat Rasulullah Muhammad, mesti memercayai Hari Kemudian, yang akan dibuktikan dengan imbalan Surga dan Neraka.

     Berita tentang adanya Surga dan Neraka tersebut pasti akan diraih siapapun tanpa pandang bulu. Apabila dia taat di jalan Allah, maka Surga akan menjadi muara akhirnya. Sebaliknya, jika dia ingkar dan sesat dari jalan Allah, dipastikan akan berlabuh di Neraka.