Sumber daya alam yang ada di Kalimantan Tengah

Sumber daya alam yang ada di Kalimantan Tengah
Batu Bara (Foto: Rachman Haryanto)

Palangka Raya - Sebagai salah satu calon Ibu Kota RI, Kota Palangka Raya memiliki banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi. Potensi sumber daya alam tersebut berasal dari sungai, tambang hingga gas.Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, seperti dikutip detikcom, Jumat (21/7/2017), ada beberapa lokasi yang memiliki potensi pembangkit listrik. Cadangan batu baranya mencapai 5,6 juta ton yang dapat digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang. Sebaran lokasinya berada di daerah Pangkalan Bun, Tamiang Layang, dan Muara Teweh.Sementara untuk cadangan gas alam, Kalimantan Tengah memiliki potensi hingga 31,9 mmboe (million barreal of equivalent) yang tersebar di Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan dan Kapuas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adanya cadangan sumber daya alam dari batu bara tersebut, membuat Palangka Raya dapat memanfaatkannya sebagai sumber pembangkit di masa depan saat kebutuhannya ada."Kebutuhan dasar listrik untuk Palangka Raya yang berpotensi untuk dikembangkan nanti, misalkan batu bara atau sumber daya air. Itu semua ada di Kalteng" kata Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Ibnu Elmi A.S Pelu saat ditemui di kantornya.Selain tambang batu bara, wilayah Palangka Raya yang didominasi oleh dataran rendah juga menurutnya dimanfaatkan untuk energi alternatif. Salah satu yang dapat dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga angin."Karena daerahnya begitu banyak daerah yang rata. Sebetulnya dengan memanfaatkan kincir angin juga oke," tutur Ibnu.Wilayah Palangka Raya yang dikeliling oleh 11 sungai besar di Kalimantan Tengah juga menyimpan potensi untuk dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Hal ini dapat dimanfaatkan lewat membangun bendungan yang juga berasal dari bendungan sungai dan danau yang ada di Kalimantan Tengah.

"11 sungai terbesar ada di Kalimantan Tengah. Artinya udah siap untuk air baku tadi. Juga untuk energi, kalau kita bangun bendungan untuk PLTA, itu siap. Manfaatnya bisa untuk listrik sekitar 20 MW (cukup menyuplai Kalteng, Kaltim dan Kalsel), air baku. Tinggal treatment saja," pungkasnya. (dna/dna)

Palangka Raya -

Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat dan Kabupaten Sukamara. Dalam kunjungan pada Selasa (28/9) itu, banyak hal yang dibahas oleh Sugianto, salah satunya potensi alam.

Sugianto menginstruksikan kepada bupati dan wali kota setempat untuk lebih peka terhadap potensi wilayah masing-masing untuk dimaksimalkan sehingga dapat berdaya guna bagi masyarakat setempat.

"Kalimantan Tengah ini sangat kaya, tetapi kita mau atau tidak untuk mengelola dan menggali potensinya. Kalau sudah dikelola kemudian mau tidaknya kita memeliharanya untuk kelangsungan di masa yang akan datang," ujar Sugianto dalam keterangan tertulis, Rabu (29/09/2021).

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini juga menginstruksikan, khusus untuk wilayah yang memiliki potensi wisata agar dapat lebih diperhatikan oleh setiap bupati atau wali kota di Kalteng. Ia berpesan agar pandemi COVID-19 jangan dijadikan sebagai alasan untuk tidak mau berbuat demi kemajuan Kalteng.

Perhatian khusus Sugianto dalam pengembangan sektor wisata di Kalteng diharapkan juga dapat berdampak pada sektor UMKM dan Ekonomi Kreatif sebagai salah satu pendorong sektor pariwisata. Sugianto juga mengimbau agar sektor UMKM dan Ekonomi Kreatif dapat menjangkau stimulus ekonomi yang telah disediakan pemerintah, agar percepatan pemulihan ekonomi dapat dilakukan di Kalimantan Tengah.

"Para Pelaku UMKM dan Ekraf jangan ragu untuk mengakses perbankan dan fasilitas yang telah disediakan pemerintah, saya minta Himbara dan Bank Kalteng untuk lebih aktif menggali potensi daerah yang bisa dimaksimalkan dengan berkoordinasi dengan Bupati dan Wali Kota di Kalimantan Tengah" tutur Sugianto.

Dalam kesempatan itu, Sugianto juga memastikan pembangunan infrastruktur tetap terus dilakukan sehingga kuantitas dan kualitas infrastruktur khususnya jalan di setiap Kabupaten/Kota dapat terus ditingkatkan, utamanya penyediaan jalan agar aksesibilitas di wilayah Kalimantan Tengah dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Menurutnya, dengan adanya aksesibilitas yang baik di wilayah Kalteng, mobilitas masyarakat menjadi tidak terhambat, kegiatan ekonomi dan bisnis juga dapat dilakukan dengan efisien sehingga akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat akibat peningkatan PAD yang signifikan.

Selain itu, ia juga memastikan pencapaian target vaksinasi di setiap kabupaten, terutama bagi masyarakat di usia muda dan produktif agar Pertemuan Tatap Muka (PTM) segera dapat dilaksanakan.

Lebih lanjut, dalam hal Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Sugianto mengajak seluruh elemen masyarakat di Kalteng untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Menurutnya, kebijakan Presiden Joko Widodo dalam hal PEN harus disosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat dan dimaksimalkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat utamanya bagi masyarakat terdampak COVID-19 dalam rangka memulihkan kembali ekonomi nasional dan ekonomi Kalteng.

Simak juga 'Saat Wapres RI dan Menhub Resmikan Bandara Haji Muhammad Sidik di Kalimantan Tengah':

(akn/ega)

Sumber daya alam yang ada di Kalimantan Tengah
FOTO : Anggota DPRD Kalteng, Henry M. Yoseph

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Guna perencanaan yang baik dan berkesinambungan untuk mengembangkan dan mengolah potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, diperlukan adanya Master Plan.

“Sepakat, karena dengan adanya master plan, maka pemerintah tau dan mudah dalam melakukan perencanaan kegiatan pada sektor SDA,” kata Anggota DPRD Kalteng, Henry M. Yoseph, Sabtu (18/12/2021)

Politisi Fraksi Nasden DPRD Kalteng ini menilai pentingnm juga adanya pemetaan wilayah agar semua program, kegiatan dan perencanaan bisa lebih terarah.

Menurut Wakil Ketua Komisi II membidangi sumber daya alam (SDA) DPRD kalteng ini berpendapat bahwa Kalteng hingga kini masih menyimpan begitu banyak potensi sumber daya alam (SDA) yang belum tergali secara maksimal.

Karena itu potensi tersebut menurutnya harus dapat di manfaatkan dengan baik, terlebih pada masa periode kedua pasangan gubernur Kalteng yang baru nanti.

“Kekayaan alam baik hasil hutan, laut dan sungai juga sangat besar. Sangat sayang kalau tidak di kelola dengan maksimal. Pemerintah daerah dan masyarakat harus bisa bersinergis untuk itu,” sarannya.(a2)

Oleh: Tim Penilai Subdit Penilaian Bisnis dan Sumber Daya Alam

Palangkaraya - Direktorat Penilaian mengadakan kegiatan uji  Penilaian Sumber Daya Alam Hayati pada 12-18 September 2011 di Taman Nasional (TN) Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.  Kegiatan uji penilaian SDA ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan panduan penilaian yang telah disusun serta meningkatkan kualitas dan mutu (capacity building) bagi para penilai internal. Kegiatan ini bertujuan untuk mempraktekkan metode penilaian sumber daya hutan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a.  Penilaian manfaat flora (karbon, tanaman obat, tanaman hias, rotan, dll); b. Penilaian manfaat fauna (endemik, langka, dilindungi, fauna bernilai komersial, dll); c. Penilaian manfaat hidrologis; d. Penilaian manfaat wisata alam (reguler atau minat khusus)

Berkumpul di meeting point, KPKNL Palangkaraya, kegiatan penilaian yang diikuti oleh gabungan penilai dari Kantor Pusat, Kanwil XII DJKN Banjarmasin, KPKNL Palangkaraya, dan didampingi perwakilan petugas dari Balai TN Sebangau, Kalimantan Tengah dan akademisi di bidang kehutanan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) selaku narasumber ini diawali dengan perjalanan ke lokasi Taman Nasional Sebangau selama lebih dari dua jam menggunakan long boat. Malam harinya, seluruh anggota tim penilai di- briefing mengenai pengenalan hutan, jenis hutan, status pengelolaan hutan, dan teknik survei flora & fauna.

 Penilaian manfaat flora

Dalam melaksanakan Penilaian Flora digunakan teknik Sampling Line Plot, yakni teknik pengukuran dan pengamatan pada sepanjang jalur yang dibuat dengan diberi jarak antar petak ukur. Untuk pengamatan semai dan rumput herba, pemetakan lahan dibentuk dengan ukuran 2 x 2m, sedangkan untuk pengamatan tiang (keliling di bawah 30 cm) dan pohon (keliling diatas 30 cm), pemetakan diberi ukuran  20 x 20m. Kegiatan penilaian flora dilakukan dengan membuat plot pengamatan secara sampling pada hutan rawa gambut yang mencakup Resort Mangkok dan Resort Sebangau Hulu. Kegiatan Penilaian flora ini meliputi: pengamatan pohon, tumbuhan obat, tanaman hias, rotan,

pohon madu, dan pohon getah.

Banyak dijumpai beberapa tumbuhan khas penciri hutan gambut seperti Ramin (Gonystylus bancanus), Jelutung (Dyera lowii), Belangeran (Shorea belangeran), dan Pulai (Alstonia angustifolia) di TN Sebangau ini. Selain itu, beberapa jenis tanaman hias seperti  Kantong Semar (Nephentes), Anthurium, dan beberapa jenis anggrek mudah ditemui di taman nasional ini. Jenis tanaman etnobotani atau tumbuhan obat yang mudah dijumpai antara lain: pohon madu, pohon getah, akar kuning (Arcangelisia flava), agathis (Aghatis spp.), bajakan kelawet /akar gantung, belawan merah/pelawan merah, belawan putih, bintangur, daun seribu, gelam tikus, gemor, meranti putih (Shorea spp.), kahakung/pahakung, kalalawit, kelakai (Stenochlaena sp.), karamunting danum/air, katunek/putat, kemuning (Murraya paniculata), manggis hutan (Garcinia sp.), nyatoh putih/nyatoh babi (Palaquium sp.), dan rambutan hutan (Nephellium sp). Sedangkan tanaman rotan komersial yang dijumpai diantaranya rotan dahanen, rotan tamani, rotan irit dan rotan gudang.

Penilaian manfaat fauna

Kegiatan kedua, penilaian fauna, dilakukan pada pusat-pusat aktivitas satwa di berbagai titik di kawasan taman nasional yang terletak di Kalimantan Tengah ini. Satwa- satwa yang banyak dijumpai antara lain: primata (orang utan, beruk, owa dan macaca), mamalia besar (rusa, babi hutan, macan dahan dan kancil), dan aneka burung. Khusus untuk orang utan, di samping pengamatan di dalam hutan juga dilakukan kunjungan ke pusat rehabilitasi orang utan di Nyaru, Menteng, yang dikelola oleh Borneo Orangutan Survival (BOS).

Penilaian manfaat obyek wisata dan hidrologis

Selain kedua tipe penilaian manfaat di atas, tidak kalah pentingnya penilaian manfaat obyek wisata dan hidrologis atas Kawasan TN Sebangau ini. Untuk penilaian manfaat wisata alam, kegiatan penilaian manfaat wisata alam dilakukan dengan melakukan uji penilaian di wilayah SPTN Palangkaraya (Resort Sebangau Hulu) Sungai Koran yang merupakan daerah kunjungan wisata minat khusus seperti wisata ilmiah, pendidikan, penelitian dan riset. Sistem penilaian yang digunakan adalah travel cost method.

 Kawasan TN Sebangau yang didominasi oleh perairan darat, kanal-kanal rawa gambut bekas kegiatan pengusahaan hutan, diapit oleh dua sungai besar yaitu Sungai Katingan dan Sungai Sebangau. Sungai-sungai tersebut merupakan media pengaturan hidrologi yang sangat efektif bagi konservasi habitat di dalam kawasan. Selain itu, sebagian besar akses transportasi di dalam kawasan menggunakan media air. Oleh karena itu, kawasan ini memberikan pula manfaat hidrologis yang tidak sedikit. Penilaian hidrologi dilakukan di wilayah SPTN Kasongan dilakukan dengan melakukan survey masyarakat pengguna air di Desa Baun Bango yang sangat tergantung pada air resapan sungai yang mengalir dari kawasan TN Sebangau.

Hasil dari kegiatan uji penilaian SDA ini selanjutnya akan digunakan Direktorat Penilaian sebagai bahan simulasi penilaian sumber daya alam hutan Taman Nasional Sebangau.