Sholat malam sebelum tidur apa saja?

Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam

Hukum sholat malam adalah sunah muakkad. Waktunya adalah setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Akan tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.

Sedangkan jumlah rokaatnya paling sedikit adalah 1 rokaat berdasarkan sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam, “Sholat malam adalah 2 rokaat (salam) 2 rokaat (salam), apabila salah seorang di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia sholat 1 rokaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rokaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, “Tidaklah Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan romadhon atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rokaatnya.

Keutamaan Sholat Malam

Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)

Karena pentingnya shalat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat), separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)

Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan shalat malam dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.

Sebab masuk surga

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)

Menaikkan derajat di surga

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

Penghapus dosa dan kesalahan

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian melakukan sholat malam, karena shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)

Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam

Ketika Jibril datang pada Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)

Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan shalat malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Alloh sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa ketika Rosululloh ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam sampai waktu subuh, maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh??? Wallohu Musta’an.

Baca juga: Tata Cara Shalat Tahajud

Penulis: Abu Abdillah Rudi Agus H.
Artikel: Muslim.or.id

🔍 Memasang Foto Di Dinding, Apakah Air Madzi Membatalkan Puasa, Cara Mengirim Doa, Cara Mengerjakan Shalat Fajar

Oase.id- “Sesungguhnya Allah Maha Ganjil (Tunggal) dan menyukai sesuatu yang ganjil,” begitulah sabda Nabi Muhammad Saw sebelum memerintahkan umatnya melaksanakan salat witir.

Witir bukan sembarang salat. Meskipun hukumnya sunah muakkadah (sangat dianjurkan) alias bukan wajib, akan tetapi salat ini sangat dianjurkan. 

Saking khawatir umatnya melewatkan salat witir, Rasulullah Saw memerintahkan umat Islam agar senantiasa melaksanakannya sebelum tidur.

Abu Hurairah Ra berkata:

"Kekasihku Rasulullah Saw berwasiat tiga hal kepadaku; agar aku berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mendirikan salat duha dua rakaat, dan shalat witir sebelum aku tidur." (HR. Bukhari dan Tirmidzi).

Imam Tirmidzi menyatakan, sebagian sahabat Nabi Saw tidak tidur sebelum mereka melaksanakan witir.

Baca: 5 Amalan Sunah yang Cocok Kamu Kerjakan Selama Physical Distancing

Waktu salat witir

Witir adalah penutup salat lima waktu dan salat sunah lainnya. Waktu witir dimulai dari tenggelamnya mega merah (masuk waktu Isya) hingga terbitnya fajar.  

Salat witir bisa dilaksanakan di awal, pertengahan, maupun di akhir malam. Alhasil, witir boleh juga dikerjakan langsung usai mendirikan salat Isya.

Lalu, manakah waktu yang paling utama dalam mengerjakan salat witir?

Kebanyakan ulama menyatakan waktu terbaik pelaksanaan salat witir adalah di akhir malam. Sebab, bacaan Al-Qur’an di pengujung malam disaksikan para Malaikat.

Nabi Saw bersabda;

"Barang siapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena salat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdal (utama)." (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Baca: Anjuran Menyediakan Tempat Khusus untuk Salat di Rumah

Allah Swt berfirman:

"Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra: 79)

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’ At-Tirmidzi karya Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al-Mubarakfuri.

(SBH)

Shalat apa sebelum tidur malam?

Sholat tahajud adalah amalan sunnah yang dilakukan pada sepertiga malam atau waktu di mana-mana orang-orang tidur.

Urutan sholat malam apa aja ya?

Sementara, seperti sholat sunnah pada umumnya, tata cara sholat tahajud adalah sebagai berikut:.
Membaca Niat..
Melakukan Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah..
Membaca Surat Al-Fatihah..
Membaca Surat Pendek..
Rukuk dengan Tumakninah..
I'tidal..
Sujud..
Duduk di Antara Dua Sujud..

Apa niat sholat sebelum tidur?

"Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ." Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala.” 2. Niat dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm dan seterusnya sampai salam setelah dua rakaat.