Sensus pendudukBersumber dari Modul Geografi Kelas 11 Kemendikbud Ristek, sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi, serta ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang dalam kurun waktu tertentu. Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali. Sensus yang terakhir dilakukan pada tahun 2020 secara online dan langsung. Tujuan sensus penduduk sebagai berikut:
Survei pendudukIni merupakan salah satu metode pengumpulan data kependudukan dengan cara menarik sampel daerah dari berbagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut. Kawasan-kawasan tersebut terlebih dahulu perlu ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili suatu negara sebelum dilakukannya perhitungan data kependudukan. Contoh survei yang umum dilakukan oleh BPS adalah Survei Sosial dan Ekonomi Nasional atau Susenas. Survei ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang keadaan sosial dan ekonomi penduduk Indonesia secara keseluruhan. Sampel penelitian diambil dari beberapa daerah yang bisa mewakili karakteristik rakyat Indonesia. Ada pula jenis-jenis survei demografi dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
Registrasi pendudukSumber data kependudukan bisa didapatkan dengan cara terakhir yaitu registrasi penduduk. Cara ini adalah mengumpulkan berbagai keterangan tentang kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan kejadian lain yang tertulis. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan dan digunakan sebagai sumber data resmi untuk menghitung semua peristiwa demografi. Cakupan data yang didapat dengan cara registrasi penduduk sangat tergantung dengan kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian penting dalam keluarga mereka. Berbeda dengan registrasi penduduk di negara maju, metode pengumpulan data kependudukan ini umumnya menemui beberapa masalah di Indonesia. Biasanya data yang didapat kurang lengkap karena banyak peristiwa yang tidak dilaporkan oleh masyarakat atau kurang perinci. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengarang Penerbit Tahun Terbit No. Klasifikasi Kata Kunci Lokasi Dilihat Data sosial dan kependudukan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui sensus penduduk, survei penduduk antar sensus, survae angkatan kerja nasional dan survei sosial ekonomi nasional. Sejak tahun 1992, beberapa data pokok yang dapat memberikan gambaran kesejahteraan rakyat dikumpulkan setiap tahun melalui susenas. Dengan tersedianya data/informasi tersebut setiap tahun, maka kemajuan program pembangunan dapat diketahui dan dievaluasi secara berkala. Keterangan dalam modul-modul yang ada dikumpulkan secara bergiliran dalam kurun waktu tiga tahun. Modul konsumsi dan pendapatan rumah tangga dikumplkan pada thn pertama, modul sosial budaya dan pendidikan pada thn kedua, serta modul kesehatan dan perumahan pada thn ketiga. Keterangan yang dikumpulkan dalam modul merupakan pertanyaan yang lebih rinci dan mendalam dibandingkan pertanyaan untuk topik yang sama dalam kor. Misalnya, kalau data pendidikan yang dihimpun melalui kor terbatas pada tingkat pendidikan anggota rumah tangga, pada modul diperluas sampai biaya pendidikan secara rinci.Secara umum tujuan mengumpulkan data melalui susenas adalah tersedianya tentang kesejahteraan rakyat yang dapat mencerminkan keadaan sosial ekonomi mesyarakat. Secara khusu, sasaran susenas adalah; tersedianya data pokok tentang kesejahteraan masyarakat, pada tingkat kabupaten/kota, terhimpunnya data rinci tentang perumahan dan kesehatan pada tingkat propinsi. Terhimpunnya data rinci tenang konsumsi pengeluaran rumah tangga baik dalam nilai rupiah maupun kuantitasnya, antara lain sebagai dasar memperkirakan pola konsu,si penduduk, kecukupan konsumsi gizi, distribusi pengeluaran dan tingkat kemiskinan pada tingkat nasional.
-- Buat kamu yang tinggal di Jakarta, pernah nggak sih merasa kalau kota ini padet banget penduduknya? Berangkat kerja naik motor kena macet, naik commuter line penuh banget, naik TransJakarta padet juga macet, naik pesawat? Ya nggak mungkin banget. Akhirnya yaa dihadapin aja gitu. Iya nggak? Kamu merasa begitu nggak? Atau bahkan yang tinggal di Surabaya, Bandung, Jogja, Makassar, Palembang, Pontianak, juga sama? Kalau dipikir-pikir ada berapa banyak sih manusia di kota ini? Kok kayanya banyaaak banget ya. Bisa nggak sih kita cari tahu jumlahnya ada berapa? Apalagi Indonesia ini kurang lebih memiliki 17 ribu pulau. Di mana hampir di setiap pulaunya ditinggali penduduk. Hmm gimana cara menghitungnya ya? Kok bisa tau sih kalau negara kita menjadi negara ke 4 dengan jumlah penduduk terbanyak. Waduuh sampe ngambil hak pejalan kaki lho, jangan dicontoh ya Squad. Sumber: Antarafoto.com Memang, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 17 ribu. Tapi, untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di negara kita ini, bukannya ngga mungkin. Ada cara-cara yang bisa dilakukan. Nah, salah satunya melalui sumber data kependudukan. Sumber data adalah segala sesuatu yang diterbitkan oleh badan-badan resmi atau kelompok dan perorangan. Bentuk terbitannya bisa berupa grafik, angka, tulisan, bahkan gambar. Biasanya lembaga yang memiliki sumber data, khususnya data kependudukan adalah Badan Pusat Statistika (BPS) dan badan-badan sumber data kependudukan lainnya. Ada 2 jenis data berdasarkan sumber perolehan data, apa saja itu? Pertama adalah data primer, yang kedua adalah data sekunder.
Untuk memperoleh data total jumlah penduduk yang ada di Indonesia, kita bisa melakukannya dengan cara-cara ini: Kamu sering dong pastinya mendengar kata sensus? Nah sensus penduduk itu adalah proses untuk menyusun, mengumpulkan, dan juga menyebarluaskan data-data kependudukan. Mulai dari aspek sosial, demografi, serta ekonominya. Nah, dalam pelaksanaannya, sensus penduduk dibagi menjadi 3, yaitu:
Sensus jenis ini mencakup beberapa sensus, yaitu sensus penduduk, sensus perumahan, sensus industri, dan sensus pertanian.
- Sensus de jure, yaitu pencacahan yang ditunjukan kepada setiap penduduk yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan. - Sensus de facto, yaitu pencacahan penduduk yang ditunjukan kepada setiap penduduk yang pada waktu diadakan sensus berada dalam wilayah atau negara yang bersangkutan.
- Metode house holder, yaitu pendataan yang dilakukan dengan cara meminta kepala keluarga yang mengisi daftar sensus sendiri. - Metode canvaser, yaitu pendataan yang dilakukan dengan cara mewawancarai kepala keluarga. Biasanya petugas sensus mengisi daftar sensus, dan kepala keluarga hanya sebagai narasumber. Registrasi dilakukan dengan cara mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam kependudukan. Peristiwa itu seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengangkatan anak (adopsi), dan juga perpindahan penduduk. Survei penduduk ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan sosial ekonomi, psikologi, dan juga faktor lainnya yang dapat memengaruhi aspek demografi secara umum. Misalnya kelahiran, kematian, dan juga migrasi. Ketika proses pengumpulan data sudah dilakukan dan sudah didapatkan hasilnya, maka selanjutnya adalah menyajikan informasi tersebut. Ada beberapa model penyajian Informasi data kependudukan yang bisa kita buat. Baca juga: Hal-hal penting dalam indeks pembangunan manusia Data-data kependudukan ini juga sangat dibutuhkan lho oleh pemerintah. Hampir di setiap instansi pemerintah membutuhkan data kependudukan. Namun, yang dibutuhkan itu adalah data-data kependudukan yang telah dianalisis, seperti telah diketahuinya komposisi penduduk. Analisis data kependudukan sangatlah dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keakuratan data, karena pada dasarnya kependudukan pada suatu daerah bahkan negara, sangatlah dinamis atau mudah berubah-ubah. Untuk itu dibutuhkan adanya komposisi penduduk. Komposisi penduduk adalah suatu pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Contohnya pengelompokan secara geografis, sosial, biologis, dan ekonomi. Dengan kita mengetahui komposisi penduduk, maka kita bisa menarik kesimpulan dari berbagai susunan dan perubahan dinamika kependudukan dari masa ke masa. Dengan begitu, pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran dan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Nah, ada 2 konsep dan ukuran yang bisa kita pelajari berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Apa saja itu? A. Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin) Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. SR=MF x k Keterangan : SR = Rasio jenis kelamin M = Jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada waktu tertentu F = Jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu K = Konstanta, nilainya 100 B. Depedency Ratio (Angka Beban Tanggungan) Angka beban tanggungan atau angka ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif dengan banyaknya penduduk yang produktif. Secara kasar angka ini dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara. Keterangan : DR = Angka beban ketergantungan Penduduk tidak produktif = Penduduk umur 0 – 14 tahun dan >65 tahun Penduduk produktif = Penduduk umur 15 – 64 tahun K = konstanta, nilainya 100 Gimana? Bisa kan ternyata menentukan jumlah penduduk di negara dengan jumlah pulau terbanyak ini. Bahkan bukan cuma jumlah penduduknya, kita juga bisa tau lebih banyak perempuannya atau laki-lakinya, lebih banyak kelahiran atau kematian, lebih banyak usia tua, anak-anak, atau dewasa. Semua bisa ditentukan dengan menggunakan cara-cara pengumpulan sumber data kependudukan. Seperti data di bawah ini nih. Nah, sekarang kalau kamu mau tau lebih lanjut bagaimana menggunakan rumus-rumus konsep menentukan komposisi penduduk, kamu bisa mempelajarinya melalui ruangbelajar. Di ruangbelajar kamu bisa menonton video penjelasan beranimasi dan juga latihan-latihan soal. Selamat membaca dan belajar.
Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 28 November 2020. Referensi: Yosepana, Sandra. 2009. Belajar Efektif Geografi untuk SMA kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. |