Sebutkan tiga amalan di dunia yang dapat menjadikan kita penghuni surga

Sebutkan amalan yang dapat menjadikan seseorang ahli surga !, Jawabannya: Segala amal perbuatan baik dan saleh yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis, seperti Sholat, Puasa, Zakat, Infaq, Sedekah, Membaca dan mengamalkan al-Qur’an dan lain sebagainya.

Dalam Al-Qur’an surat Ath-Thalaq ayat 11 diterangkan bahwa barangsiapa yang beriman kepada Allah, dan mengerjakan amal saleh, Allah akan memasukannya ke dalam surga.

Artinya amalan yang menyebabkan orang masuk surga atau sebagai ahli surga adalah amal saleh.  Lalu apa sih amal saleh itu?.

Amal saleh adalah perbuatan yang sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah dalam menunaikan kewajiban beragama. Sebagai seorang muslim, kewajiban kita tentunya sholat 5 waktu. Rasullullah juga menjelaskan bahwa yang pertama kali dihisab kelak adalah sholat.

Jadi, agar menjadi ahli surga kia harus sunggunh-sungguh dalam melakukan sholat 5 waktu secara khusuk.

Sedangkan amalan sholeh lain berarti seperti puasa, haji bila mampu yang juga dilakukan secara sungguh-sungguh.

Adapun amal soleh lain adalah melakukan kebajikan atau perbuatan baik yang sesuai dengan al-Qur’an. Artinya kita harus menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Sebutkan amalan yang dapat menjadikan seseorang ahli surga !

Amalan yang dapat menajdikan seorang masuk surga atau sebagai ahli surga adalah segala amal perbuatan yang baik dan saleh sesuai dengan al-Qur’an, seperti sholat 5 waktu dengan khusuk, puasa dengan sungguh-sungguh, bersedekah, menolong sesama dan lain sebagainya.

Kata kuncinya ada pada ahli surga yang berarti masuk surga, orang yang masuk surga memiliki amal perbuatan yang baik. Makanya segala perbuatan baik dan saleh akan membantu seorang dalam memperoleh surga.

Meski begitu, perbuatan baik ini tetap berpedoman pada al-Qur’an dan Sunnah agar tidak tesesat sebab baik menurut manusia belum tentu perbuatannya benar.

Jawabannya

Sebutkan amalan yang dapat menjadikan seseorang ahli surga

Segala amal perbuatan baik dan saleh yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist, contohnya Sholat 5 waktu dengan khusuk, puasa dengan sungguh-sungguh mengharapkan ridho Allah, zakat, infak, sedekah dengan ikhlas, dan lain sebagainya.

Jawaban mengutip dari keterangan di bawah ini:

Sebutkan tiga amalan di dunia yang dapat menjadikan kita penghuni surga

Jawaban BENAR. Jawaban dapat dikembangkan oleh guru dan dinilai berdasarkan kebijakan masing-masing guru pembimbing.

Jakarta -

Surga adalah balasan yang dijanjikan sebagai tempat tinggal bagi orang-orang yang bertakwa. Ada beberapa amalan yang menjadikan seseorang masuk surga tanpa dihisab. Apa saja?

Islam mengenal adanya kehidupan yang kekal setelah kematian. Orang yang diberi kenikmatan akan menempati surga-Nya. Sedangkan, orang yang dimurkai akan berada di neraka.

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Bakar ra. dijelaskan bahwa akan ada umat Rasulullah SAW yang masuk surga tanpa hisab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari Abu Bakar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Aku dianugerahi Allah 70.000 orang dari umatku masuk surga tanpa hisab. Wajah mereka tampak seperti bulan di malam purnama. Hati mereka semuanya sama. Lalu, aku memohon tambahan kepada Allah dan Allah menambahkan untukku setiap satu orang menjadi 70.000 orang." (HR. Ahmad dalam Musnad dengan sanad yang shahih).

Dalam riwayat lain dijelaskan, di antara umat Rasulullah SAW yang masuk surga tanpa hisab, mereka juga tidak akan mendapat siksaan.

Dari Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tuhanku berjanji kepadaku bahwa akan ada 70.000 orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa. Dan, setiap seribu orang bersama 70.000 orang dan tiga genggaman dari genggaman Tuhanku." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)

Lantas, siapakah yang termasuk golongan orang yang masuk surga tanpa hisab?

Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam bukunya yang berjudul Surga menjelaskan, golongan orang yang akan masuk surga tanpa hisab adalah golongan orang-orang yang sifatnya disebutkan dalam Al Quran pada surat Al-Waqiah.

Allah SWT memberikan sifat kepada mereka sebagai orang-orang yang lebih dulu beriman dan didekatkan kepada-Nya. Allah SWT menanamkan kemuliaan, cinta, takdir, dan keagungan kepada mereka. Mereka adalah cermin dalam iman, amal kebaikan, jihad, ilmu, anugerah, kelembutan hati, cinta, kesempurnaan, akhlak, dan keagungan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Waqiah ayat 10-14 sebagai berikut:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ (10) أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْمُقَرَّبُونَ (11) فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ (12) ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ (13) وَقَلِيلٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ (14)

Artinya: "Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian." (QS. Al-Waqiah: 10-14)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada tiga golongan orang mukmin yang pertama masuk surga. Mereka adalah orang yang mati syahid, orang yang suci karena kesuciannya, dan hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihan kepada tuannya.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Ditampakkan kepadaku tiga golongan orang yang pertama kali akan masuk surga, yaitu orang-orang yang mati syahid, orang-orang yang suci serta menjaga kesuciannya, dan hamba-hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihat kepada tuannya." (HR. Ahmad dalam Musnad, Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Baihaqi dalam As-Sunan)

Amalan-amalan yang memudahkan masuk surga tanpa hisab

Selain orang-orang yang telah ditetapkan sebagai orang terdahulu yang masuk surga-Nya, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan setiap muslim untuk memudahkan masuk surga tanpa hisab.

1. Selalu mengingat Allah di waktu luang maupun sempit

Mengingat Allah SWT dapat dilakukan dengan berdzikir. Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi dalam bukunya Al-Baqiyatus Shalihat mengatakan, dzikir merupakan salah satu amalan abadi yang tidak merugikan.

2. Mengerjakan sholat tepat pada waktunya

Abdul Nashir Balih dalam bukunya Masuk Surga Tanpa Hisab menjelaskan, orang yang menunaikan sholat tepat pada waktunya termasuk salah satu golongan orang yang masuk surga tanpa hisab.

Sholat tepat waktu juga termasuk satu dari tiga amalan yang amat dicintai Allah SAW. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu 'Abdirrahman 'Abdullah bin Mas'ud RA, dia bercerita: "Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, 'Amal apa yang paling dicintai Allah Ta'ala? 'Beliau Rasulullah SAW: "Sholat pada waktunya.'Lalu apa lagi', tanyaku. Beliau pun menjawab: 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Kemudian apa lagi,'tanyaku lebih lanjut. Maka beliau menjawab: "Jihad di Jalan Allah.' (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

3. Meringankan beban orang lain

Masih dalam buku yang sama, meringankan beban orang lain termasuk salah satu amalan yang akan memudahkan untuk masuk surga tanpa hisab.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikatakan bahwa Allah SWT akan meringankan beban di dunia dan akhirat bagi orang yang meringankan beban orang lain.

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat. (HR. Muslim).

Selain ketiga amalan di atas, silaturahmi juga menjadi jalan untuk memudahkan setiap orang menuju surga.

(nwy/nwy)

Oleh: Abdul Syukur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Dan, bersegeralah kalian mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, di mana surga itu telah disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan, Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran: 133).

Ayat ini menjadi penegas bagi kita bahwa surga itu hanya bisa digapai dengan kebaikan, bukan dengan kejahatan. Ayat ini juga memotivasi kita untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan agar kita bisa menggapai ampunan Allah karena di balik ampunan itu terdapat surga yang sangat luas. Ayat ini pun menjelaskan beberapa amalan yang bisa mengantarkan seseorang mencapai surga tersebut.

Pertama, orang-orang yang berinfak di jalan Allah, baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit, baik orang itu sedang hidup berkecukupan maupun sedang kekurangan. Atau dengan kata lain, orang yang bisa tetap dermawan dalam kondisi apa pun.

Ia bersedekah saat mendapat banyak rezeki sehingga sedekah yang dberikannya tidak berdampak pada kondisi ekonominya. Pada saat kurang mujur pun tetap bersedekah sehingga ia mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, apalagi untuk diberikan kepada orang lain. Dalam kondisi apa pun, ia tetap dermawan dan bisa berbagi dengan saudaranya yang lain.

Jika kita sedang dalam posisi yang pertama, yakni termasuk orang yang berkecukupan, barangkali untuk menyisihkan sebagian harta kita tidak akan mengalami kesulitan. Tapi, jika kondisi ekonomi kita sedang terjepit, biasanya kita harus berpikir panjang dulu untuk berbagi dengan orang lain.

Sehingga, pantas ketika Allah melalui ayat ini menegaskan bahwa orang yang akan mendapatkan surga nanti adalah orang yang tidak hanya dermawan ketika sedang memiliki rezeki yang banyak, tapi juga bisa dermawan walau sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Kedua, orang yang akan mendapat ampunan dari Allah dan kemudian akan dimasukkan ke dalam surga-Nya adalah orang yang mampu menahan amarahnya. Yang dimaksud mampu menahan amarah adalah orang yang memiliki alasan untuk marah, dan ia pantas untuk marah. Namun, karena ia takut pada murka Allah dan khawatir terhadap dampak dari kemarahannya maka ia menahan amarahnya tersebut.

Menahan amarah itu tidak mudah. Jangankan orang yang lemah, orang yang kuat sekalipun belum tentu bisa menahan amarahnya. Sehingga, pantas dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan, "Orang yang kuat bukan orang yang menang dalam pertandingan, orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan amarahnya ketika ia sedang marah." (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga, memaafkan (kesalahan) orang lain. Hal ini tidak mudah kita lakukan jika kita tidak memiliki kesabaran. Karena, memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada kita telah menzalimi kita, sama saja dengan melupakan kesalahan orang itu, mengubahnya menjadi kebaikan, dan membalasnya dengan sesuatu yang istimewa berupa pemberian maaf.

Oleh sebab itu, pantas jika Allah kemudian memberikan ampunan-Nya dan menyediakan surga-Nya untuk orang-orang yang memiliki kelapangan dada seperti ini. Semoga kita bisa menjadi juara dalam lomba menggapai surga. Amin.

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...