Sebutkan tahapan peristiwa setelah hari akhir yang akan dihadapi manusia secara urut

Sejatinya kematian bukan menjadi akhir dari segalanya, tetapi kematian adalah awal dari mulainya tahapan di dalam kehidupan akhirat . Kematian merupakan sesuatu yang pasti untuk setiap makhluk yang bernyawa, seperti itulah firman Allah. Kematian bukanlah menjadi kemusnahan, melainkan suatu pembaharuan serta perpindahan awal hidup yang sebenarnya.

Dalam dunia Islam, kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan dan tempat singgah untuk sementara saja.

Ada 8 (delapan) tahap kehidupan setelah mati menurut islam:

Alam Barzakh (Alam Kubur)

Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia.

Dari segi bahasa, “barzakh” yang berarti “pemisah”. Para ulama mengartikan alam barzakh sebagai “periode antara kehidupan dunia dan akhirat”. Keberadaan di sana memungkinkan seseorang untuk melihat kehidupan dunia dan akhirat. Kehidupan di sana bagaikan keberadaan dalam suatu ruangan terpisah yang terbuat dari kaca. Ke depan penghuninya dapat melihat hari kemudian, sedangkan ke belakang mereka melihat kita yang hidup di bumi ini.

Dalam sebuah riwayat dinyatakan, bahwa “siapa yang meninggal, maka kiamatnya telah bangkit”. Kiamat ini dinamai  “kiamat kecil”. Saat itu yang bersangkutan dan semua yang meninggal sebelumnya hidup dalam satu alam yang dinamai “alam barzakh”. Mereka semua menanti kedatangan kiamat besar, yang ditandai dengan peniupan sangkakala pertama.

Sebagaimana firman Allah dalam QS.Al-Mu’minun ayat 99-100 yang artinya:

“sehingga apabila datang kematian kepada seorang diantara mereka (yang kafir) ia berkata: “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku, agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan” (Allah berfirman), “sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh (pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan.”

Yaumul Ba’ats

Yaumul ba’ats dapat diartikan sebagai hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah kehidupan setelah mati menurut islam (kehidupan selanjutnya) yang akan dijalani setelah malaikat israfil meniupkan sangkakala yang pertama, maka semua makhluk akan binasa. Kemudian ia meniupkan untuk yang kedua kalinya, sehingga semua makhluk akan hidup kembali tanpa terkecuali.

Baca Juga  Nilai Kesetaraan Perempuan dan Laki- laki dalam Islam

Pada saat itu, manusia dibangkitkan dari alam kubur. Beberapa pendapat mengatakan bahwa ketika itu ruh manusia disatukan kembali dengan tubuhnya. Meski demikian, keadaan tubuh manusia tersebut tergantung pada amal dan perbuatan masing-masing. Mereka akan dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar dan ditimbang amal-amalnya. Menurut sabda Nabi saw, manusia akan menuju ke tempat tersebut dengan 3 (tiga) cara, yaitu berkendara, berjalan kaki, dan berjalan dengan wajahnya. Semua itu tergantung pada amal masing-masing.

Salah satu dalil yang menceritakan tentang yaumul ba’ats  adalah QS. Az-Zumar : 68, yang artinya:

“dan tiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).”

Dari ayat tersebut diketahui bahwa malaikat israfil akan meniup sangkakala dua kali. Tiupan pertama dilakukan sebelum kiamat dan tiupan yang kedua dilakukan sebelum manusia dibangkitkan dari alam kubur.

Yaumul Mahsyar (Padang Mahsyar)

Setelah semua makhluk dibangkitkan tanpa terkecuali, termasuk golongan jin, manusia, dan hewan di tempat ini semua makhluk dari bumi dan langit lapisan ketujuh dikumpulkan untuk diadili dan semuanya berkumpul dalam keadaan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari itu akan diadili dengan diiringi oleh 2 malaikat. Yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.

Secara bahasa, yaumul berarti hari, sedangkan mahsyar adalah nama sebuah tempat yang juga dikenal sebagai tanah/padang mahsyar. Sehingga, jika kedua kata tersebut digabungkan dan diartikan menjadi hari di padang mahsyar.

Peristiwa ini disebutkan dalam QS. Al-Kahfi : 47, yang artinya:

“dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”

Waktu penantian tersebut akan terasa singkat bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Namun, mereka yang memiliki banyak dosa akan merasa menunggu sangat lama.

Baca Juga  Perlindungan Anak Perspektif Islam

Yaumul Mizan

Setelah semua makhluk terkumpul pada padang mahsyar, tibalah saatnya untuk memperlihatkan buku catatan amal dari jin dan manusia. Amal mereka akan ditimbang dan dihitung, mana yang lebih banyak, amal baik atau amal buruk.

Secara bahasa, yaumul mizan diartikan sebagai hari penimbangan. Hari tersebut benar-benar akan datang setelah hari kiamat. Pada hari itu, manusia akan ditimbang amalnya untuk menentukan apakah mereka akan masuk surga atau neraka.

Dalil tentang yaumul mizan disebutkan dalam QS. Al-Anbiya : 47, yang artinya:

“kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.”

Sehingga, setiap orang akan memperoleh balasan yang sesuai dengan amalannya. Jika ia memiliki amalan baik, maka ia akan memperoleh balasan berupa surga. Sebaliknya, jika ia memiliki amalan buruk maka ia akan memperoleh balasan berupa neraka.

Yaumul Hisab

Hisab atau hari perhitungan amal akan terjadi setelah kiamat tiba. Pada saat itu, manusia satu per satu akan dipanggil dan diperlihatkan segala amal perbuatan mereka selama di dunia.

Hisab menurut istilah akidah memiliki dua pengertian, pertama al-‘aradh (penampakan dosa dan pengakuan) dan munaqasyah (di periksa secara sungguh-sungguh). Dalam QS. Al-Ghashiyah ayat 25-26 dijelaskan yang artinya: “Sesungguhnya kepada kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban kami-lah menghisab mereka.”

Shirath (Jembatan shiratal mustaqim)

Setelah melalui proses hisab, semua manusia akan melewati jembatan yang lurus atau yang biasa disebut dengan shiratal mustaqim. Dalam melintasi jembatan ini proses hisab yang sebelumnya dijalani sangat menentukan nasib manusia, untuk orang dengan kondisi yang sangat buruk, jembatan ini akan menjadi sangat kecil, hingga disebutkan ukurannya sekecil rambut dibagi tujuh dan tajamnya melebihi samurai. Sedangakan, untuk orang dengan amalan baik yang banyak, ia akan melewatinya dengan tenang, ada yang secepat kilat, ada yang menunggang onta, kambing atau sapi dari sapi dari hasil kurbannya ketika di dunia.

Baca Juga  Catatan Santri yang Sedang Belajar

Surga

Orang-orang soleh yang berhasil melewati shiratal mustaqim, ia akan ditempatkan di surga atas rahmat Allah. Semua orang muslim kelak akan ditempatkan di surga meskipun ia memiliki dosa, hanya saja sebelum ia ditempatkan di surga akan ditempatkan lebih  dulu di neraka untuk membersihkan dosa-dosanya.

Neraka

Neraka adalah tempat bagi semua orang yang memiliki dosa, baik itu muslim atau kafir, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr ayat 44 yang artinya:

“tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tetentu bagi mereka.”

Golongan yang dimaksud adalah orang-orang kafir, munafiq, dan setan. Jarak antara satu pintu dengan pintu dengan pintu yang lainnya adalah lima ratus tahun, dan tujuh ratus tahun perjalanan. Dan disetiap pintu, ada azab berlipat ganda.

Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan

Kamis, 16 Juni 2022 - 21:06 WIB

Ilustrasi umat manusia ketika dikumpulkan di Padang Mahsyar, hari yang sulit dan berat bagi manusia karena jarak matahari didekatkan oleh Allah Taala. Foto/Ist

Saat bumi berguncang, gunung-gunung berterbangan, laut diempaskan maka berakhirlah kehidupan dunia yang umurnya sementara. Malaikat Israfil meniup Sangkakala sebagai tanda terjadinya hari Kiamat Al-Kubra.

Tak ada manusia yang bisa lari darinya hingga ibu-ibu yang menyusui pun meninggalkan bayinya. Tidak ada yang berkuasa saat itu kecuali Allah 'Azza wa Jalla.

Al-Qur'an mengingatkan tentang dahsyatnya Hari Kiamat Al-Kubra ini. Di antaranya, Surah Al-Waqi'ah (hari kiamat), Al-Haqqah (kenyataan hari kiamat), Al-Qiyamah (hari berbangkit), An-Naba' (berita besar), At-Takwir (menggulung), Al-Infitar (terbelah), Al-Insyiqaq (terbelah), Al-Ghasyiyah (hari pembalasan), Az-Zalzalah (kegoncangan). Masih banyak lagi ayat-ayat yang menceritakan peristiwa Kiamat.

Baca Juga: Beginilah Keadaan Umat Islam pada Hari Kiamat

Bagi umat muslim, Hari Kiamat merupakan satu dari 6 Rukun Iman yang wajib diimani. Adapun rentetan peristiwa menjelang Kiamat telah disebutkan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم lewat satu hadis shahih diriwayatkan Imam Muslim dan beberapa perawi hadis lainnya.

Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Beliau bertanya, 'Apa yang kalian bicarakan?' Kami menjawab, 'Kami membicarakan Kiamat.' Beliau bersabda: "Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya." Rasulullah menyebut (1) Kabut/Dukhan, (2) Dajjal, (3) Binatang (ad-Dabbah), (4) Terbitnya matahari dari barat, (5) Turunnya Nabi Isa bin Maryam, (6) Ya'juj dan Ma'juj, (7) Tiga gerhana yaitu gerhana di timur, (8) Gerhana di barat dan (9) Gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir (10) Api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka."

Sebelum tanda-tanda Kiamat besar (Al-Kubra) itu terjadi, dunia akan lebih dulu mengalami deretan peristiwa seperti bencana alam melalui 4 unsur yaitu tanah, air, api. Kemudian peperangan hingga munculnya Khalifah Islam (Imam Mahdi).

Ada yang bertanya, kapan terjadinya Hari Kiamat besar? Berikut firman Allah dalam Al-Qur'an yang artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat: 'Bilakah terjadinya?' "Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kkiamat itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di Bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS Al-A'raf Ayat 187)

Untuk diketahui, setelah Hari Kiamat besar terjadi, masih ada rentetan peristiwa yang akan dialami umat manusia sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an.

Baca Juga: Kiamat Sudah Dekat, Tanda-Tanda yang Disebut Rasulullah Terus Bermunculan

Inilah 9 tahapan peristiwa yang akan dilalui manusia setelah hari Kiamat:

1. Yaumul Ba'ats

Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur (alam barzakh).Seluruh manusia yang telah meninggal dunia dibangkitkan Allah guna mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

Artinya: "Dan sesungguhnya hari Kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS. Al Hajj: 7)

2. Yaumul Mahsyar

Setelah dibangkitkan dari alam kubur, seluruh manusia dihimpun di satu tempat bernama Padang Mahsyar atau "Padang Mauquf" yang artinya tempat berhenti sementara. Pada hari itu seluruh manusia dikumpulkan sebelum diadili (dihisab). Manusia saat itu mengalami kepayahan karena matahari didekatkan hingga manusia dibanjiri oleh keringatnya sendiri. Namun, Allah memberi pertolongan kepada 7 golongan yang dinaungi-Nya.

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Artinya: "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka." (QS. Al-Kahf: 47)

3. Yaumul Hisab


Page 2

Kamis, 16 Juni 2022 - 21:06 WIB

Hari perhitungan amal baik dan buruk manusia saat hidup di dunia. Semua bibir terkunci rapat, hanya anggota tubuh yang bersaksi.

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya: "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Yasin: 65)

4. Yaumul Mizan

Hari penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan baik buruknya ketika hidup di dunia. Apabila amal baiknya lebih berat maka ia akan beruntung mendapat rahmat Allah. Sebaliknya jika dosanya (amal buruknya) lebih berat maka ia akan menerima azab. Na'udzubillah!

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ

Artinya: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS. Al-Anbiya: 47)

5. Ita-ul Kitab

Pemberian buku catatan amal manusia. Ketika lembaran catatan amal dibagikan, seluruh manusia berlutut menanti panggilan untuk menghadap Allah, Rabb semesta.

وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Artinya: "Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jaatsiyaat: 28)

6. Al-Haudh (Telaga)

Di Padang Mahsyar setiap Nabi memiliki telaga untuk memberi minum umatnya. Adapun kaum mukmin akan mendatangi telaga Nabi Muhammad bernama Al-Kautsar yang telah dijanjikan Allah. Orang yang tertolak dari telaga itu adalah kaum murtad dan munafik. Pendapat lain adalah ahli maksiat dan pelaku dosa besar. Allah menjelaskan keistimewaan telaga Al-Kautsar dalam Al-Qur'an.

{إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ}

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus." (QS Al-Kautsar: 1-3).

7. Titian Shirat

Jembatan membentang di atas neraka, permukaan titiannya sangat tipis dan tajam, lebih tipis dari rambut. Tahap ini menjadi penentu manusia apakah masuk neraka atau masuk surga. Masing-masing melewati jembatan ini sesuai amal perbuatannya. Ada yang melewatinya secepat kilat, angin, terbang, berlari. Dan ada juga yang merangkak, bahkan terjerumus. Na'udzubillahi min dzalik. Orang pertama yang melewati jembatan ini adalah Nabi Muhammad. Beliau tidak langsung memasuki surga, tetapi menunggu umatnya sambil mendoakan, "Ya Allah, selamatkan, selamatkan".

ثُمَّ  نُـنَجِّى  الَّذِيْنَ  اتَّقَوْا  وَّنَذَرُ  الظّٰلِمِيْنَ  فِيْهَا  جِثِيًّا

Artinya: "Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut." (QS Maryam: 72)

8. Syafa'at Nabi Muhammad


Page 3

Hadits of The Day

Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Amalah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Berjuang pada jalan Allah. Kemudian aku tidak menambah pertanyaan lagi karena menjaga perasaan beliau.

(HR. Bukhari No. 5513)