Sebutkan perilaku perilaku yang dilarang dalam al quran yang berkaitan dengan hidup bermasyarakat

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 01 Februari 2018 15:48:47 WIB

Al-Qur'an adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Kitab Suci Al-Qur'an ditujukan bagi seluruh umat manusia dan semesta alam, sementara kitab-kitab Allah SWT sebelumnya hanya ditujukan kepada umat yang hidup pada zaman para nabi tersebut. Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Qur'an memiliki keutamaan serta keistimewaan dibanding dengan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Keluasan dan kelengkapan ajarannya, menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya pedoman kehidupan yang dapat membawa manusia pada keselamatan dan kebahagiaan lahir-batin, dunia-akhirat. Dalam Al-Qur’an,terdapat petunjuk yang jelas dan nyata, bagaimana manusia harus hidup dan menghadapi berbagai masalah kehidupan ini tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaannya yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur’an ,Surat Al-Israa’ , ayat 9 , yang artinya: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka adalah pahala yang besar”. Berikut adalah 100 (seratus) anjuran etika kehidupan bagi manusia, dalam Al Qur’an:

1. Jangan berkata kasar (QS 3 – Ali Imran : 159)

2. Tahanlah amarah (QS 3 – Ali Imran : 134)

3. Berbaiklah kepada orang lain (QS 4 – An Nisaa’ : 36)

4. Jangan sombong dan arogan (QS 7 – Al A’raaf : 13)

5. Maafkanlah kesalahan orang lain (QS 7 – Al A’raaf : 199)

6. Berbicaralah dengan nada halus dan bersopan (QS 20 – Thaahaa : 44)

7. Rendahkanlah suaramu (QS 31 - Luqman : 19)

8. Jangan mengejek orang lain (QS 49 – Al Hujuraat : 11)

9. Berbaktilah pada orang tua (ibu bapa)  (QS 17 – Al Israa’ : 23)

10. Jangan mengeluarkan kata yang tidak menghormati orang tua ( ibu bapa) (QS 17 – Al Israa’ : 23)

11. Jangan memasuki kamar pribadi ibu bapa tanpa izin (QS 24 – An Nuur : 58)

12. Catatlah hutang-hutangmu (QS 2 – Al Baqarah : 282)

13. Jangan mengikuti orang secara membabi buta (QS 2 – Al Baqarah : 170)

14. Berikanlah perpanjangan waktu bila orang yang berhutang kepadamu dalam kesempitan (QS 2 – Al Baqarah : 280)

15. Jangan makan riba’/membungakan uang (QS 2 – Al Baqarah : l

16. Jangan melakukan penyuapan ( rasuah)(QS 2 – Al Baqarah : 188)

17. Jangan ingkar atau melanggar janji (QS 2 – Al Baqarah : 177)

18. Jagalah kepercayaan orang lain kepadamu (QS 2 – Al Baqarah : 283)

19. Jangan campur adukan kebenaran dengan kebohongan (QS 2 – Al Baqarah : 42)

20. Berlakulah adil terhadap semua orang (QS 4 – An Nisaa’ : 58)

21. Tegakkanlah keadilan dengan tegas (QS 4 – An Nisaa’ : 135)

22. Harta yang meninggal harus dibagikan kepada anggota keluarga (QS 4 – An Nisaa’ : 7)

23. Wanita memiliki hak waris (QS 4 – An Nisaa’ : 7)

24. Jangan memakan harta para anak yatim (QS 4 – An Nisaa’ : 10)

25. Lindungi anak yatim (QS 2 – Al Baqarah : 220)

26. Jangan memboroskan harta dengan semena-mena (QS 4 – An Nisaa’ : 29)

27. Damaikanlah orang yang berselisih (QS 49 – Al Hujuraat : 9)

28. Hindari prasangka buruk (QS 49 – Al Hujuraat : 12)

29. Jangan memata-matai atau memfitnah orang (QS 2 – Al Baqarah : 283)

30. Jangan memata-matai atau memfitnah orang (QS 49 – Al Hujuraat : 12)

31. Gunakan harta untuk kegiatan sosial (QS 57 – Al Hadid : 7)

32. Biasakan memberi makan orang miskin (QS 107 – Al Maa’uun : 3)

33. Bantulah orang fakir yang berada di jalan Allah (QS 2 – Al Baqarah : 273)

34. Jangan menghabiskan uang untuk bermegah-megah (QS 17 – Al Israa’ : 29)

35. Jangan menyebut-nyebut tentang sedekahmu (QS 2 – Al Baqarah : 264)

36. Hormatilah tamu anda (QS 51 – Adz Dzaariyaat : 26)

37. Perintahkan kebajikan setelah kita melakukannya sendiri (QS 2 – Al Baqarah : 44)

38. Jangan berbuat kerusakan di muka bumi (QS 2 – Al Baqarah : 60)

39. Jangan menghalangi orang datang ke masjid (QS 2 – Al Baqarah : 114)

40. Perangilah mereka yang memerangi mu (QS 2 – Al Baqarah : 190)

41. Jagalah etika perang (QS 2 – Al Baqarah : 191)

42. Jangan lari dari peperangan (QS 8 – Al Anfaal : 15)

43. Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam) (QS 2 – Al Baqarah : 256)

44. Berimanlah kepada para Nabi (QS 2 – Al Baqarah : 285)

45. Jangan melakukan hubungan badan saat haid (QS 2 – Al Baqarah : 222)

46. Susuilah anak-anakmu selama dua tahun penuh (QS 2 – Al Baqarah : 233)

47. Jauhilah hubungan badan diluar nikah (QS 17 – Al Israa’ : 32)

48. Pilihlah pemimpin berdasarkan ilmu dan jasanya (QS 2 – Al Baqarah : 247)

49. Jangan membebani orang di luar kesanggupannya (QS 2 – Al Baqarah : 286)

50. Jangan mau dipecah belah (QS 3 – Ali Imran : 103)

51. Renungkanlah keajaiban dan penciptaan alam semesta ini (QS 3 – Ali Imran 3 :191)

52. Lelaki maupun wanita mendapat imbalan yang sama sesuai perbuatannya (QS 3 – Ali Imran : 195)

53. Jangan menikahi mereka yang sedarah denganmu (QS 4 – An Nisaa’ : 23)

54. Keluarga harus di-imami oleh seorang laki-laki (QS 4 – An Nisaa’ : 34)

55. Jangan pelit (QS 4 – An Nisaa’ : 37)

56. Jangan iri hati (QS 4 – An Nisaa’ : 54)

57. Jangan saling membunuh (QS 4 – An Nisaa’ : 92)

58. Jangan membela ketidak jujuran atau kebohongan (QS 4 – An Nisaa’ : 105)

59. Jangan bekerja-sama dalam dosa dan kekerasan (QS 5 – Al Maa-idah : 2)

60. Bekerja samalah dalam kebenaran (QS 5 – Al Maa-idah : 2)

61. Mayoritas bukanlah merupakan kriteria kebenaran (QS 6 – Al An’aam : 116)

62. Berlaku adil (QS 5 – Al Maa-idah:8)

63. Berikan hukuman untuk setiap kejahatan (QS 5 – Al Maa-idah : 38)

64. Berjuanglah melawan perbuatan dosa dan melanggar hukum (QS 5 – Al Maa-idah : 63)

65. Dilarang memakan binatang mati, darah dan daging babi (QS 5 – Al Maa-idah : 3)

66. Hindari minum racun dan alkohol (QS 5 – Al Maa-idah : 90)

67. Jangan berjudi (QS 5 – Al Maa-idah : 90)

68. Jangan menghina keyakinan atau agama orang lain (QS 6 – Al An’aam : 108)

69. Jangan mengurangi timbangan untuk menipu (QS 6 – Al An’aam : 152)

70. Makan dan minumlah secukupnya (QS 7 – Al A’raaf : 31)

71. Kenakanlah pakaian yang bagus saat shalat (QS 7 – Al A’raaf : 31)

72. Lindungi dan bantulah mereka yang meminta perlindungan (QS 9 – At Taubah:6)

73. Jagalah kemurnian (QS 9 – At Taubah : 108)

74. Jangan pernah putus asa akan pertolongan Allah (QS 12 – Yusuf : 87)

75. Allah mengampuni orang yang berbuat dosa karena ketidak-tahuan (QS 16 – An Nahl : 119)

76. Berserulah/ ajaklah  kepada jalan Allah dengan cara yang baik dan bijaksana (QS 16 – An Nahl : 125)

77. Tidak ada seorangpun yang menanggung dosa orang lain (QS 17 – Al Israa’ : 15)

78. Jangan membunuh anak-anakmu karena takut akan kemiskinan (QS 17 – Al Israa’ : 31)

79. Jangan mengikuti sesuatu yang kamu tidak memiliki pengtahuan tentangnya (QS 17 – Al Israa’ : 36)

80. Jauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat (QS 23 – Al Mu’minuun : 3)

81. Jangan memasuki rumah orang lain tanpa ijin pemilik rumah (QS 24 – An Nuur : 27)

82. Allah menjamin imbalan kebaikan hanya kepada mereka yang percaya kepada Allah (QS 24 – An Nuur : 55)

83. Berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati (QS 25 – Al Furqaan : 63)

84. Jangan melupakan kenikmatan dunia yang telah Allah berikan (QS 28 – Al Qashash : 77)

85. Jangan menyembah Tuhan selain Allah (QS 28 – Al Qashash:88)

86. Jangan terlibat dalam homosexualitas (QS 29 – Al ‘Ankabuut : 29)

87. Berbuat baik dan cegahlah perbuatan munkar (QS 31 - Luqman : 17)

88. Janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong (QS 31 - Luqman : 18)

89. Wanita dilarang mempamerkan diri (QS 33 – Al Ahzab : 33)

90. Allah mengampuni semua dosa-dosa kita (QS 39 – Az Zumar : 53)

91. Jangan berputus asa akan keampunan dari Allah (QS 39 – Az Zumar : 53)

92. Balaslah kejahatan dengan kebaikan (QS 41 – Fushshilat : 34)

93. Selesaikan persoalan dengan bermusyawarah (QS 42 – Asy Syuura : 38)

94. Orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa (QS 49 – Al Hujuraat : 13)

95. Tidak ada dikenal biara dalam agama (Islam) (QS 57 – Al Hadid : 27)

96. Allah akan meninggikan derajat mereka yang berilmu (QS 58 – Al Mujaadilah : 11)

97. Perlakukan non-Muslim dengan baik dan adil (QS 60 - Al Mumtahanah : 8)

98. Hindari diri dari kekikiran (QS 64 – At Taghaabun : 16)

99. Mohon ampunan kepada Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS 73 – Al Muzzammil : 20)

100. Jangan menghardik orang yang meminta-minta (QS 93 – Adh Dhuhaa : 10)

Semoga, anjuran ini dapat kita pedomani dan amalkan agar bahagia hidup di dunia dan di akhirat kelak.Aamiin Ya Rabbal’alamiin. (SZ)

Masyarakat berdasar prinsip-prinsip al-Qur'an bertujuan tegaknya sebuah tata masyarakat yang etis dan egalitarian, terhindar dari disekuilibrium ekonomi dan ketidakadilan sosial, dan untuk meraih ridla Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Karena itu al-Qur'an mengingatkan situasi yang bercirikan sikap kikir yang keterlaluan, sikap yang mementingkan diri sendiri, dan kemewahan di samping kemiskinan dan ketidakberdayaan: "Kalian senantiasa sibuk di dalam perlombaan menumpuk harta kekayaan hingga ajal kalian tiba. Tidak! Nanti akan kalian ketahui! Tidak! Nanti akan kalian ketahui" (QS 102:1-4). "Celakalah orang yang suka mengumpat, mencela, mengumpulkan harta kekayaan, dan menghitung-hitungnya. Ia mengira kekayaannya itu dapat memberikan kekekalan kepada dirinya. Tidak! Sesungguhnya ia akan dilemparkan ke dalam huthama. Tahukah engkau apakah huthama itu? Itulah api Allah yang membakar hati (orang-orang yang sangat kikir)" (QS 104:1-7).

Pesan al-Qur'an tentang masyarakat ideal tidak hanya bersifat kognitif, karena terbukti menilai keseluruhan aktivitas mereka, sampai yang transendental. Jika ada lebih dari seorang individu, maka Allah secara langsung masuk ke dalam hubungan di antara mereka, dan merupakan dimensi ketiga yang tak dapat mereka lengahkan, jika mereka tidak menginginkan resikonya (QS 58:7). Bahkan sejak awal al-Qur'an mencela dua aspek yang saling berhubungan erat dalam masyarakat: perilaku syirik (politheisme) yang merupakan simptom dari segmentasi masyarakat, dan ketimpangan sosio-ekonomi yang ditimbulkan oleh serta yang menyuburkan perpecahan yang sangat tidak diinginkan di antara sesama masyarakat.

Masyarakat ideal terwujud ditandai kedamaian dan kekayaan. Karena penyalahgunaan kekayaan dapat menghalangi individu dalan mencari nilai-nilai yang luhur (fadhl) sehingga kekayaan itu menjadi "sebagian kecil dari kelimpahan dunia" dan "delusi dunia".

Pada prinsip keadilan yang merata, "kekayaan tidak boleh berputar di kalangan orang-orang kaya saja" (QS 59:7). Meski hal ini diturunkan terkait pembagian harta rampasan perang (fay') kepada para muhajirin yang miskin tanpa mengikutsertakan orang-orang Madinah, yang lebih lumayan ekonomi nya, sehingga mereka mengajukan keberatan, tapi ayat ini menunjukkan sebuah tema penting dalam kebijakan ekonomi Al-Qur'an secara garis besarnya.

Akhirnya tujuan zakat diterangkan detail: "Zakat (bukan untuk orang-orang yang kaya tetapi) hanya untuk fakir-miskin, untuk orang-orang yang mengumpulkannya, untuk orang-orang yang hendak ditarik (ke dalam Islam), untuk (menebus) tawanan-tawanan perang, untuk orang-orang yang terjerat hutang, untuk "jalan Allah" (jihad dan tujuan-tujuan ke masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan) dan untuk orang-orang di dalam perjalanan (untuk memudahkan perjalanan)" (QS 9:60). Kategori-kategori ini termasuk kesejahteraan sosial dalam pengertian luas. Allahu a'lamu.


Dr. H. Sa’dullah Assa’idi,  M.Ag

Rektor Unisnu Jepara