Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sun, 10 Jul 2022 03:49:44 +0700 dengan Kategori PPKn dan Sudah Dilihat ### kali

Jawaban:

Cangkul, benih atau bibit, dan garpu

Penjelasan:

Semoga membantu

Maaf kalo salah

jawaban: Tanaman obat adalah tumbuhan yang sudah diteliti memiliki manfaat untuk menangani sebuah penyakit ataupun luka tertentu untuk manusia

Pembahasan

alat dan bahan yang diperlukan untuk budidaya tanaman oba:

Bahan:

Benih atau Bibit tanaman obat

Tentu saja hal ini adalah suatu dasar, untuk menanam tanaman obat tersebut. Suatu bibit harus bagus jika ingin menghasilkan tanaman obat yang bagus pula. Benih tanaman berupa batang, tunas dan lainya.

Pupuk

Pertumbuhan tanaman bergantung antara pupuk dan digabung dengan tanah. Semisal pupuk kompos, pupuk kimi dan lainya, karena memiliki manfaat dalam pertumbuhan tanaman obat seperti tanaman obat cepat menyerap sesuatu dan lainya

Media Tanam

Media tanam ya seperti pupuk tadi, tanah, pasir, remah dan lainya. Semua faktor yang mempengaruhi tumbuh kemang tanaman obat tersebut.

Petisida

Fungsi petisida adalah untuk menghilangkan hama, serta penyakit pada tanaman obat tersebut

Alat:

Cangkul, Garpu kedua alat ini untuk membuat kedalaman tanah, serta menggemburkan tanah

Polybag, wadah media tertentu untuk tempat media hidup tanaman obat tersebut, serta alat lainya

Baca Juga: Siapakah nama penemu mikroskop​


ef.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

» Buku Prakarya Kelas 7 Revisi 2016 Semester 2

» Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak

» Limbah Lunak Organik Limbah Lunak Anorganik

» Kerajinan Limbah Kertas Kerajinan Limbah Lunak Organik

» Kerajinan Limbah Kulit Jagung

» Kerajinan Limbah Jerami Kerajinan Limbah Lunak Organik

» Kerajinan Limbah Pelepah Pisang

» Kerajinan Limbah Plastik Kerajinan Limbah Lunak Anorganik

» Kerajinan Kotak Kemasan Kerajinan Limbah Lunak Anorganik

» Contoh Proyek Kerajinan Bahan Limbah Lunak

» Evaluasi Buku Prakarya Kelas 7 Revisi 2016 Semester 2

» Kontruksi Jembatan Prosedur Pembuatan Konstruksi Miniatur Jembatan

» Jembatan Zaman Purba Periode Romawi Kuno Periode Zaman Pertengahan

» Ponte Vecchio Golden Gate Bridge Millau Bridge Tower Bridge Jembatan Nasional Suramadu

» Jembatan Kayu Jembatan Pasangan Batu dan Batu Bata Jembatan Beton Bertulang dan Jembatan Beton Pratekan Jembatan Baja

» Membuat Karya Konstruksi Miniatur Jembatan

» Temulawak Jeruk Nipis Sirih Patah Tulang

» Bahan Peralatan Sarana Produksi Budi Daya Tanaman Obat

» Pembibitan Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

» Pengolahan tanah Penanaman Pemeliharaan

» Panen dan Pascapanen Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

» Sayuran daun leaf vegetables Sayuran batang stem vegetables Sayuran akar root vegetables Sayuran polong Sayuran bunga flower vegetables

» Sayuran berwarna ungu seperti terong, bawang, bayam ungu, Klasiikasi sayuran berwarna merahbiru karena adanya zat Warna kuningoranye pada sayuran berasal dari kandungan

» Kangkung Jagung Kandungan dan Manfaat Sayuran

» Teknik Merebus Boiling Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan Poaching Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan Braising Teknik MenyetupMenggulai Stewing Teknik Mengukus Steaming

» Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak Deep frying Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit Shallow frying Teknik Menumis Sauteing Teknik Memanggang Baking Teknik Membakar Grilling

» Pelaksanaan 1 Persiapan Tahapan Pengolahan Bahan Pangan Sayuran Menjadi Makanan a. Perencanaan

» Penyajian dan Pengemasan Evaluasi

» Perencanaan 1 Identiikasi Kebutuhan Pelaksanaan 1 Persiapan

» PenyajianPengemasan • Untuk penyajian, tempatkan pada Evaluasi

» Pelaksanaan a Persiapan yaitu merancang, seleksimendata bahan dan alat, presentasi PenyajianPengemasan Penataan dan pengemasan Evaluasi Analisisevaluasi produk dari guru, teman dan penjualan produk

» Tangkai Daun Hijau pada Wortel Kulit Kentang

» Teknik Pengolahan Pangan Buku Prakarya Kelas 7 Revisi 2016 Semester 2

Show more

Keragaman jenis tanaman obat memiliki pengaruh terhadap alat dan bahan yang digunakan. Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi tanah tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanaman obat tidak harus ditanam di kebun atau pekarangan, dapat juga ditanam di polybag atau pot.

Berikut ini adalah bahan dan alat untuk budi daya tanaman obat sesuai dengan tempat membudidayakan.

a. Bahan Untuk Budidaya Tanaman Obat

1) Benih atau bibit tanaman obat

    Benih atau bibit tanaman obat sebagai cikal bakal tanaman, penting diperhatikan pasa saat akan melakukan budi daya. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang unggul dan berkualitas. Benih tanaman obat dapat berupa biji untuk pembibitan secara generatif dan berupa stek, sambung, okulasi, rimpang, dan tunas. Bibit yang ditanam merupakan bibit sehat dan seragam pertumbuhannya.

2) Pupuk

    Pertumbuhan tanaman akan baik bila kandungan unsur hara tanah cukup tersedia. Hampir semua tanaman memerlukan unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium) dan mikro mineral. Kebutuhan unsur hara bisa didapat dari pupuk organik dan anorganik. Pupuk untuk tanaman obat dianjurkan dari bahan alami (pupuk kandang atau kompos). Pupuk kimia cepat diserap tanaman, tetapi dikhawatirkan menimbulkan efek farmakologis terhadap tanaman obat dan meninggalkan residu kimia yang mempengaruhi tanaman obat.

3) Media tanam

    Media tanam tanaman obat biasanya berupa tanah. Pilih tanah yang gembur dan subur. Tanah yang baik dan subur dapat terlihat dari tekstur tanah yang gembur dan komposisinya seimbang antara tanah liat, pasir, dan remah. Jika tanah kurang subur maka bisa ditambahkan atau dicampurkan pasir, kompos, pupuk kandang atau sekam.

4) Pestisida

    Pestisida diperlukan untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit pada tanaman obat. Jenis pestisida yang dianjurkan berupa pestisida alami/nabati yang berasal dari tumbuhan. Hal ini dilakukan agar pestisida yang diberikan tidak mempengaruhi kualitas tanaman obat dan menimbulkan residu kimia pada tanaman obat.

b. Peralatan Untuk Budidaya Tanaman Obat

1) Menanam di Kebun/Pekarangan

  • Cangkul untuk membuat bedengan.
  • Garpu untuk menggemburkan tanah.
  • Kored untuk membersihkan gulma.
  • Gembor untuk menyiram tanaman.

2) Menanam di Lahan Terbatas/Tidak ada Lahan

  • Polybag pot atau wadah dari limbah botol mineral.
  • Sekop untuk memasukkan media tanam ke dalam wadah.
  • Cangkul.

Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

    Tahapan budi daya tanaman obat tidak jauh berbeda dengan tahapan budi daya tanaman sayuran. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman obat agar memperoleh hasil yang maksimal.

a. Pembibitan

    Cara perbanyakan bibit merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan budi daya tanaman obat. Perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cara vegetatif atau generatif.

1) Perbanyakan generatif

    Perbanyakan generatif tanaman dilakukan dengan biji. Tanaman sebaiknya diperoleh dari tanaman induk yang sehat dan memiliki hasil baik. Biji dapat disemai di polybag atau bak persemaian. Bedengan semai sebaiknya ditutup untuk melindungi bibit dari pengaruh lingkungan yang kurang baik. Bedengan persemaian harus memiliki drainase yang baik agar tidak tergenang air dan memiliki permukaan yang gembur agar dapat menampung air sisa resapan dari media pembibitan. Sebelum dipindahkan ke lahan, penutup dapat dibuka secara bertahap agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman obat yang dapat diperbanyak dengan biji adalah kayu manis, belimbing wuluh, dan cengkih

2) Perbanyakan vegetatif

    Keuntungan memperbanyak tanaman dengan cara vegetatif adalah dapat memperoleh hasil yang sama dengan tanaman induk dan membutuhkan waktu produksi yang lebih singkat/pendek. Tanaman hasil perbanyakan vegetatif memiliki perakaran yang kurang kuat. Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan secara alami dan buatan. Vegetatif alami dilakukan dengan tunas, rhizome, geragih, tunas, umbi batang, dan umbi lapis. Vegetatif buatan dilakukan dengan cara stek, runduk, okulasi, menyambung, dan cangkok. 

Berikut contoh pembibitan tanaman obat secara vegetatif buatan.

a) Stek

    Stek dilakukan dengan menanam potongan bagian tumbuhan. Bagian yang dapat dipotong misalnya batang dan daun. Tanaman obat yang dapat diperbanyak dengan stek batang adalah sirih, brotowali, dan lada. Batang dipotong sepanjang 10-30 cm dan ditanam pada polybag yang telah berisi media tanam.

b) Cangkok

    Tanaman obat, terutama jenis tanaman tahunan, dapat diperbanyak dengan cangkok, seperti: mahkota dewa, melati, dan kenanga. Bagian batang tanaman yang dicangkok akan tumbuh akar setelah 1-3 bulan.

Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat

c) Okulasi

    Okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Teknik ini

biasanya digunakan untuk perbanyakan tanaman obat tahunan seperti: kayu manis, pala, dan belimbing wuluh.

Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat

Berikut tips melakukan perbanyakan vegetatif buatan
  1. Alat yang digunakan untuk memotong harus bersih.
  2. Batang yang sudah dikelupas harus dibersihkan dari kambium agar tidak berkayu lagi.
  3. Saat menempel mata tunas pada batang, bagian mata tunas tidak boleh tertutupi oleh plastik pengikat.
  4. Batang stek sebaiknya dipotong menyerong.

b. Pengolahan tanah

    Setiap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi tanah tertentu agar dapat tumbuh dan berkembang optimal. Kondisi tanah yang gembur penting untuk pertumbuhan tanaman obat, khususnya untuk perkembangan rimpang pada tanaman temu-temuan. Jenis tanaman obat semusim atau tanaman berbentuk perdu membutuhkan bedengan untuk tempat tumbuhnya, tetapi tanaman obat tahunan tidak membutuhkan bedengan.

c. Penanaman

    Lubang dan alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak lubang tanam disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman. Saat penggalian lubang tanam, sebaiknya tanah galian tersebut dicampur dengan pupuk kandang atau kompos. Tanaman obat yang tumbuhnya merambat, seperti sirih dan lada, membutuhkan tegakan. Tegakan dapat berupa panjatan hidup atau mati. Tegakan dapat dipasang kira-kira 10 cm dari tanaman. Tanaman panjatan hidup harus dipilih yang tumbuh cepat, kuat, dan berbatang lurus.

d. Pemeliharaan

1) Penyiraman

    Frekuensi penyiraman dapat diatur sesuai dengan kondisi kelembapan tanah. Sebaiknya penyiraman dilakukan setiap hari, saat pagi dan sore. Sistem pembuangan air juga perlu diperhatikan karena beberapa jenis tanaman obat tidak tahan genangan air.

2) Penyulaman

    Penyulaman adalah penanaman kembali tanaman yang rusak, mati atau tumbuh tidak normal.

3) Pemupukan

    Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik (pupuk alami). Penggunaan pupuk anorganik dikhawatirkan dapat menimbulkan pengaruh kurang baik bagi senyawa/kandungan berkhasiat obat pada tanaman obat.

4) Penyiangan

    Penyiangan gulma harus dilakukan agar tidak ada kompetisi antara tanaman budi daya dan gulma dalam mendapatkan hara dan cahaya matahari.

5) Pembumbunan

    Pembumbunan dilakukan dengan tujuan untuk memperkukuh tanaman, menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti rimpang, umbi atau akar, serta memperbaiki aerasi tanah.

6) Pengendalian OPT (Organisme Penggangu Tanaman)

    Pengendalian OPT dilakukan secara mekanis dan kimia. Pengendalian mekanis dilakukan dengan cara menangkap OPT dan membuang bagian tanaman yang terserang penyakit. Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida, disarankan menggunakan pestisida alami.

e. Panen dan Pascapanen

    Cara penanganan setiap jenis tanaman obat berbeda-beda. Ada tanaman yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tanamannya dan ada pula yang dipanen hanya bagian tertentu saja. Umur panen dan bagian yang akan dipanen juga memengaruhi cara panen dan pengelolaan pascapanen.

1) Daun

    Pemanenan daun tanaman obat harus dilakukan dengan hati-hati karena daun bertekstur lunak sehingga mudah rusak. Umur petik daun tiap tanaman juga berbeda, ada yang dipanen saat daun masih muda, seperti: kumis kucing dan teh, ada pula tanaman yang dipanen saat daun sudah tua, seperti: sirih dan mint. Daun yang dipanen untuk diambil minyak atsirinya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan harus langsung diolah saat masih segar agar tidak menghilangkan kandungan minyaknya.

Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat

2) Rimpang

    Rimpang dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Pada saat daun tanaman sudah mulai menguning dan mengering, rimpang tanaman siap dipanen. Setelah dipanen, rimpang dibersihkan dari kotoran, benda asing, serta rimpang busuk. Selanjutnya, rimpang disortir berdasarkan umur dan ukuran rimpang. Setelah disortir, rimpang dicuci dengan air. Sebelum dikeringkan, rimpang harus dipotong-potong. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari, oven, atau blower. Selama pengeringan, seringkali terjadi kerusakan kimia.

Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat

3) Biji

    Biji banyak mengandung tepung, protein, dan minyak. Kadar air biji saat dipanen berbedabeda, bergantung pada umur panen tanaman obat tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah kadar airnya, sebaiknya hindari tempat lembap untuk penyimpanan.

Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat

4) Akar

    Akar yang mengandung banyak air pengeringannya dilakukan secara perlahan-lahan untuk menghindari pembusukan dan fermentasi. 

Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat

Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk tumbuhan yang dikeringkan. Tanaman yang telah dikeringkan kemudian dilekatkan di atas kertas serta dicatat sebagai koleksi ilmiah. Herbarium merupakan kegiatan pengawetan yang biasa dilakukan sebagai sarana mengidentifkasi jenis tumbuhan. 

Sebutkan peralatan yang digunakan untuk budidaya tanaman obat

Ada tiga tahapan dalam membuat herbarium: 

  1. tahap pengumpulan
  2. tahap pengeringan
  3. tahap pembuatan (menempel dan menuliskan informasi)