Sebutkan penyakit-penyakit yang menyerang peredaran karena kebiasaan makan yang tidak sehat

Sebutkan penyakit-penyakit yang menyerang peredaran karena kebiasaan makan yang tidak sehat

Pixabay

Contoh gangguan yang menyerang sistem peredaran darah manusia.

Bobo.id - Sistem peredaran darah manusia itu terdiri dari organ-organ peredaran darah yang saling berkaitan.

Organ peredaran darah tersebut antara lain, jantung, paru-paru, darah, dan pembuluh darah. Keempatnya memiliki peran masing-masing. 

Jika salah satu organ tidak berjalan dengan normal, maka akan memengaruhi sistem peredaran darah seseorang. 

Dalam buku materi kelas 5 SD tema 4, juga ada pembahasan sistem peredaran darah pada manusia. 

Agar teman-teman menjadi lebih paham, ini kunci jawabannya.

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4, Apa Saja Organ Tubuh dalam Peredaran Darah Manusia?

Contoh Gangguan yang Menyerang Sistem Peredaran Darah 

1. Tekanan Darah Tinggi 

Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan hipertensi. Sebelum kita lanjut ke pembahasan berikutnya, apakah teman-teman tahu arti tekanan darah? 

Dalam KBBI, tekanan darah dimaknai sebagai tekanan terhadap dinding dalam pembuluh darah sebagai akibat denyut jantung. 

Saat seseorang memiliki tekanan darah yang tinggi, akan mengakibatkan beragam masalah kesehatan seperti stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. 

2. Anemia 

Gangguan ini disebabkan karena tubuh kekurangan hemoglobin atau sel darah merah. 

Kekurangan hemoglobin bisa membuat tubuh kekurangan oksigen. Akibatnya, tubuh akan terasa pusing, lesu, dan muka yang pucat. 

Nah, ada beberapa penyebab umum dari anemia antara lain: 

- Tubuh yang kekurangan zat besi

- Adanya pendarahan akibat kecelakaan 

- Disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti kanker tulang 

Baca Juga: 5 Kegunaan Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga, Materi Kelas 3 SD Tema 3

3. Serangan Jantung 

Gangguan ini disebabkan karena adanya penyumbatan di dalam pembuluh arteri. Akibatnya, organ jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup. 

Kondisi ini dapat merusak kerja otot jantung. Oleh sebab itu, gangguan ini termasuk dalam keadaan darurat. 

Ada beberapa gejala yang timbul saat seseorang mengalami serangan jantung, antara lain: 

- Nyeri di bagian dada kiri

- Sesak napas

- Terus berkeringat 

- Mual dan muntah

- Nyeri di bagian rahang, bahu, punggung, dan lengan. 

Baca Juga: Sistem Peredaran Darah Manusia: Peredaran Darah Besar, Peredaran Darah Kecil, dan Fungsinya

4. Radang Ginjal 

Penyakit ini disebabkan karena organ ginjal tidak berfungsi dengan baik. Bila keadaan ini berlangsung terus-menurus, maka akan menyebabkan gagal ginjal. 

Gagal ginjal adalah kondisi saat organ ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali. Akibatnya, proses peredaran darah pun akan terganggu. 

Nah, itulah empat contoh gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah manusia. Salah satunya serangan jantung. 

Tonton video ini, Yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

What happens to the body when you skip meals?. (n.d.). Retrieved 21 May 2021, from https://www.piedmont.org/living-better/what-happens-to-the-body-when-you-skip-meals

Perils of Skipping Meals. (2005). Retrieved 21 May 2021, from https://louisville.edu/medicine/departments/familymedicine/files/L081611.pdf

Why people become overweight. (2019). Retrieved 21 May 2021, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/why-people-become-overweight

Missing Meals? Avoid Dangerous Blood Sugar if You Have Diabetes. (2021). Retrieved 21 May 2021, from https://health.clevelandclinic.org/how-to-monitor-your-diabetes-when-youre-not-eating-well/

Wehrens, S., Christou, S., Isherwood, C., Middleton, B., Gibbs, M. A., Archer, S. N., Skene, D. J., & Johnston, J. D. (2017). Meal Timing Regulates the Human Circadian System. Current biology : CB, 27(12), 1768–1775.e3. https://doi.org/10.1016/j.cub.2017.04.059

Pot, G., Almoosawi, S., & Stephen, A. (2016). Meal irregularity and cardiometabolic consequences: Results from observational and intervention studies. Proceedings of the Nutrition Society, 75(4), 475-486. doi:https://doi.org/10.1017/S0029665116000239

Lopez-Minguez, J., Gómez-Abellán, P., & Garaulet, M. (2019). Timing of Breakfast, Lunch, and Dinner. Effects on Obesity and Metabolic Risk. Nutrients, 11(11), 2624. https://doi.org/10.3390/nu11112624

Watanabe, Y., Saito, I., Henmi, I., Yoshimura, K., Maruyama, K., Yamauchi, K., Matsuo, T., Kato, T., Tanigawa, T., Kishida, T., & Asada, Y. (2014). Skipping Breakfast is Correlated with Obesity. Journal of rural medicine : JRM, 9(2), 51–58. https://doi.org/10.2185/jrm.2887

Penyakit Peredaran Darah / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Penyakit peredaran Darah bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Penyakit pada sistem peredaran darah dapat terjadi dikarenakan berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh akibat beberapa kondisi tertentu seperti tekanan darah tinggi, stroke, bahkan serangan jantung.

Sistem peredaran darah berfungi untuk mengirim darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Saat aliran darah ke tubuh berkurang yang diakibatkan beberapa kondisi tersebut, maka akan menimbulkan gejala akibat penyakit pada sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah, meliputi pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jantung merupakan organ utama sistem peredaran darah, dengan fungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Apabila aliran darah terganggu, maka organ tubuh akan mengalami kerusakan dan mengakibatkan komplikasi penyakit pada sistem peredaran darah. Berikut ada 11 penyakit pada sistem peredaran darah beserta faktor risiko yang memengaruhi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/11/2019).

Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit pada sistem peredaran darah berupa mengerasnya pembuluh darah. Penyakit ini disebabkan oleh diet tinggi lemak, yang meninggalkan timbunan lemak di lapisan pembuluh darah.

Tumpukan lemak ini bersatu dan membuat arteri menjadi keras dan kurang fleksibel. Aterosklerosis menyebabkan tekanan darah tinggi, yang dapat merusak jantung dan ginjal, bahkan stroke.

Serangan Jantung

Myocardial infraction (MI) merupakan istilah teknis untuk penyakit serangan jantung. Serangan jantung merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang terjadi ketika suplai darah terputus dari jantung. Biasanya suplai darah terputus dari jantung akibat gumpalan darah.

Gejala seseorang yang terkena serangan jantung berupa nyeri dada, sesak napas, merasa lemah, serta munculnya perasaan cemas yang luar biasa. Penyebab serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.

pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

Angina

Angina merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang ditandai dengan berat dan berulang ketidaknyamanan pada dada dan nyeri. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen pada otot jantung.

Ini merupakan komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang.

Iskemia Jantung

Iskemia jantung berarti otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik. Iskemia pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau lebih arteri koroner, yaitu arteri yang memasok darah ke otot jantung.

Seseorang dengan iskmeia jantung biasanya akan mengalami sakit seperti angina dan mungkin merasa seolah-olah mengalami serangan jantung.

Kolesterol Tingii / Sumber: iStockphoto

Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi biasanya disebabkan oleh gaya hidup kurang sehat dan pola makan yang tidak sehat. Beberapa orang juga bisa secara genetik berisiko kolesterol tinggi.

Setiap orang memang membutuhkan koletserol pada tubuhnya, namun kolesterol yang trelalu banyak dapat membentuk lapisan tebal di bagian dalam pembuluh darah dan akan menghalangi aliran darah.

Gagal Jantung

Penyakit pada sistem peredaran darah selanjutnya, yaitu gagal jantung. Gagal jantung disebabkan oleh jantung yang tidak memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya kelelahan, sesak napas, dan batuk.

Beberapa penderita gagal jantung sulit melakukan banyak hal seperti berjalan, naik tangga, atau membawa barang-barang.

Hipertensi / Sumber: iStockphoto

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit pada sistem pembuluh darah yang diakibatkan tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah terlalu tinggi. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke, kehilangan penglihatan, gagal jantung, serangan jantung. Penyakit ginjal, dan menurunnya fungsi seksual.

Stroke

Stroke dapat terjadi ketika salah satu pembuluh darah yang mengarah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah atau bahkan pecah. Kondisi ini akan menghentikan aliran darah dan mencegah oksigen masuk ke otak.

Kondisi ini nantinya akan menyebabkan kerusakan otak, kelumpuha, dan bahkan mematikan. Untuk itu, segera dapatkan perawatan untuk stroke agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah.

pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer mengacu pada penyempitan arteri yang mengarah ke kaki, perut, lengan, dan kepala. Pengurangan aliran darah ini dapat merusak sel-sel dan jaringan pada anggota tubuh, organ, dan otak. Penyakit ini cenderung terjadi pada orang tua.

Tromboemboli Vena (VTE)

Tromboemboli vena (VTE) merupakan gumpalan darah yang tersangkut di pembuluh darah dan menghalangi aliran darah. Ini merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis.

Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang mempengaruhi arteri dalam tubuh. Kondisi ini berarti dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkan untuk melebar. Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi kondisi yang perlu penanganan medis.

pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

Ada beberapa faktor risiko yang mengakibatkan seseorang mengidap penyakit pada sistem peredaran darah. Misalnya saja seperti kurang berolahraga, kelebihan berat badan, merokok, terlalu sering konsumsi alkohol, stres, dan diet yang buruk.

Untuk itu, penting untuk mengelola kondisi tersebut agar tekanan darah tinggi dan diabetes tidak dapat mempengaruhi risikonya.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang bukan diakibatkan oleh pola hidup tidak sehat, melainkan seperti riwayat keluarga, punya penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, dan etnis tertentu.

Pria memiliki risiko lebih besar terkena penyakit pada sistem peredaran darah dibandingkan wanita. Beberapa etnis juga berisiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit pada pembuluh darah ini.

Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Penyakit pada sistem peredaran darah bukan merupakan kondisi yang dapat dianggap sepele. Penyakit-penyakit tersebut memebutuhkan penanganan medis sesegera mungkin.

Oleh karena itu, perkecil faktor risiko di atas untuk mencegah munculnya masalah kesehatan pada sistem peredaran darah. Mengontrol kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes sangat diperlukan.

Selain itu, ubah gaya hidup tidak sehat untuk mencegah penyakit-penyakit yang diakibatkan bermasalahnya sistem peredaran darah.

Tips menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan:

- Mempertahankan berat badan badan ideal,

- Tidak merokok,

- Olahraga minimal 30 menit sehari,

- Dapatkan pola makan sehat; rendah lemak, rendah koletserol, dan konsumsi banyak buah dan sayur,

- Hindari lemak trans dan lemak jenuh; makanan olahan dan makanan cepat saji,

- Batasi asupan garam dan alkohol,

- Relaksasi dan merawat diri untuk mengurangi stres.