Dalam ilmu geometri, terdapat konsep kekongruenan dan kesebangunan. Kekongruenan merujuk kepada dua bangun datar yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Sementara itu, kesebangunan adalah bangun datar dengan sudut-sudut yang sama besar. Tapi, bagaimana sih penggunaan konsep kekongruenan dan kesebangunan dalam matematika? Yuk kita bahas dalam artikel kali ini. KekongruenanKekongruenan berlaku pada banyak jenis bangun datar, yang pertama adalah ruas garis. Dua ruas garis kongruen adalah dua garis yang memiliki panjang yang sama. Pada gambar di atas, kita melihat bahwa garis PQ memiliki panjang yang sama dengan AB, sehingga kita dapat menyebutkan bahwa PQ kongruen dengan AB (PQ = AB). Selain garis, terdapat juga sudut kongruen. Dua sudut kongruen berarti dua sudut yang besarnya sama. Contohnya adalah dua sudut di bawah ini. Kita dapat melihat bahwa CAB kongruen dengan RPQ, sehingga dapat kita rumuskan menjadi Jika kita gabungkan sudut-sudut ke dalam bangun segi banyak, kita juga bisa memiliki segi banyak yang kongruen. Dua segi banyak yang kongruen adalah dua segi banyak yang titik-titik sudutnya dapat berimpit dan daerah dalam segi banyak tersebut dapat saling menutupi satu sama lain ketika ditempel. (Baca juga: Aplikasi Fungsi Kuadrat dalam Kehidupan Sehari-Hari) Beberapa sifat dari dua segi banyak yang kongruen adalah pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. Selain itu, pasangan sudut-sudut yang bersesuaian juga sama besar. Contoh dua segi banyak yang kongruen adalah pada gambar di bawah ini. KesebangunanSeperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, kesebangunan adalah ketika dua bangun datar memiliki sudut atau bentuk yang sama. Ukuran dua bangun tersebut tidak mesti sama, contohnya bisa kita lihat pada gambar di bawah ini. Ketiga persegi panjang tersebut memiliki sudut-sudut yang sama besar, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka sebangun. Tidak hanya ketiga persegi panjang di atas, semua persegi dapat kita sebut sebangun karena semuanya memiliki sudut siku-siku. Hal yang sama berlaku untuk segitiga sama sisi.
Postingan ini membahas contoh soal bangun datar yang sebangun dan kongruen yang disertai pembahasannya. Bangun datar dikatakan kongruen jika memenuhi syarat yaitu memiliki ukuran-ukuran sisi yang bersesuaian yang sama dan memiliki ukuran-ukuran sudut yang bersesuaian yang sama. Jika dua buah bangun kongruen maka dipastikan kedua bangun tersebut sebangun. Contoh soal 1 Diantara pasangan-pasangan bagun berikut, mana saja yang sebangun.
Pembahasan
Contoh soal 2 Perhatikan gambar kedua persegi panjang berikut ini. Contoh soal 2 bangun datar yang sebangun dan kongruenJika AB = 12 cm, BC = 5 cm, LM = 5 cm dan KM = 13 cm maka buktikan bahwa:
Pembahasan Jawaban soal 1:Luas ABCD = panjang x lebar = AB x BC Luar ABCD = 12 cm x 5 cm = 60 cm2 KL2 = KM2 – LM2 = 132 – 52 KL2 = 169 – 25 = 144 cm2 KL = √ 144 cm = 12 cm Luas KLMN = KL x KM = 12 cm x 5 cm = 60 cm2 Luas ABCD = Luas KLMN = 60 cm2 (terbukti) Jawaban soal 2Keliling ABCD = 2 (AB + BC)Keliling ABCD = 2 (12 cm + 5 cm) = 34 cmKeliling KLMN = 2 (KL + LM) = 2 (12 cm + 5 cm) = 34 cm Keliling ABCD = Keliling KLMN = 34 cm (terbukti) Jawaban soal 3Karena ABCD dan KLMN adalah persegi panjang maka sudut-sudut yang bersesuaian sama = 90°AB : KL = 12 : 12 = 1 : 1BC : LM = 5 : 5 = 1 : 1 Karena sudut-sudut bersesuaian sama dan perbandingan sisi-sisi bersesuaian juga sama maka bisa dipastikan persegi panjang ABCD ≌ KLMN. Contoh soal 3 Contoh soal 3 bangun datar yang sebangun dan kongruenDari bangun-bangun tersebut, terhadap bangun (a), mana yang:
Pembahasan Jawaban soal 1:
Jawaban soal 2: Jawaban soal 3
Contoh soal 4 Contoh soal 4 bangun datar yang sebangun dan kongruenKedua segi empat pada gambar diatas adalah sebangun. Sebutkan:
Pembahasan
Contoh soal 5 Sebuah kusen jendela berukuran 75 cm x 125 cm terbuat dari kayu. Lebar kayu kusen disetiap sisinya sama yaitu 5 cm.
Pembahasan Jawaban soal 1 sebagai berikut: Jawaban soal 2:Ukuran bangun dalam kusen:75 cm – 5 cm – 5 cm = 65 cm125 cm – 5 cm – 5 cm = 115 cm Ukuran bangun dalam kusen adalah 65 cm x 115 cm. Jawaban soal 3: Contoh soal 6 Perhatikan gambar dibawah ini. Contoh soal 6 bangun datar sebangun dan kongruen
Pembahasan Jawaban soal 1: Jawaban soal 2: Jawaban soal 3 : segiempat AEFG sebangun dengan segiempat ABCD karena:
Contoh soal 7 Perhatikan gambar dibawah ini. Selidiki persegi panjang manakah yang sebangun. Pembahasan Pada gambar diatas ada 3 persegi panjang yangitu ABCD, AFED dan FBCE. Perbandingan sisi-sisi bersesuaian ABCD dengan FBCE:AD : FE = 9 : 9 = 1 : 1AB : FB = 27 : 24 = 9 : 8 ABCD tidak sebangun dengan FBCE Perbandingan sisi-sisi bersesuaian ABCD dengan AFED:AD : AF = 9 : 3 = 3AB : FE = 27 : 9 = 3 karena perbandingan sisi-sisi bersesuaian sama maka ABCD dengan AFED sebangun. Perbandingan sisi-sisi bersesuaian AFED dengan FBCE:AF : FE = 3 : 9 = 1 : 3AD : FB = 9 : 24 = 3 : 8 AFED tidak sebangun dengan FBCE Contoh soal 8 Perhatikan gambar dibawah ini.
Pembahasan Jawaban soal 1:AD : ED = 9 : 3 = 3 AB : EF = 45 : 15 = 3 BC : CF = 12 : 4 = 3DC : DC = 5 : 5 = 1 ABCD tidak sebangun dengan DCFE. Jawaban soal 2:AD : AE = 9 : 6 = 3 : 2AB : AB = 45 : 45 = 1 ABCD tidak sebangun dengan ABFE Jawaban soal 3:AE : ED = 6 : 3 = 2AB : EF = 45 : 15 = 3BF : FC = 8 : 4 = 2EF : DC = 15 : 5 = 3 ABFE tidak sebangun dengan DCFE. Contoh soal 9 Contoh soal 9 bangun datar yang sebangun dan kongruen
Pembahasan Jawaban soal 1:PQ : QS = 5 : 5 = 1 : 1QT : QR = (5 + 3) : 8 = 1 : 1 PT : RS = √ 52 + 82 : √ 52 + 82 = 1 : 1 Karena perbandingannya sama maka PQT ≌ QRS Jawaban soal 2Pasangan-pasangan sisi = QP = QS, QT = QR dan PT = SR Sudut yang sama sudut PQT = sudut PQS, sudut QRS = sudut QTP dan sudut QPT = sudut QSR. |