Sebutkan macam-macam pemeliharaan tanaman

Kegiatan pemeliharaan perlu dilakukan secara baik, benar, dan periodik agar proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat berjalan secara optimal. Kegiatan pemeliharaan itu sendiri meliputi :

Maksud diadakannaya kegiatan penyulaman adalah untuk meningkatkan persentase jadi tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu. Kegiatan penyulaman tersebut bertujuan untuk memenuhi jumlah tanaman per hektar sesuai dengan jarak tanamnya. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari dan atau pada pagi hari sebelum terik matahari. Frekuensi dan intensitas penyulaman dapat dilihat pada Tabel 1. sebagai berikut :

Tabel 1. Intensitas Penyulaman Berdasarkan Presentase Tumbuh Tanaman

Persentase Tumbuh

Klasifikasi Keberhasilan

Intensitas Penyulaman

100 %

Baik sekali

Tanpa sulaman

80 – 100 %

Baik Sulaman ringan pada tahun pertama maksimal 20 %
60 – 80 % Cukup

Sumalan intensif maksimal pada tahun pertama 40 %

Di bawah 60 %

Kurang

Diulangi menanam

Kegiatan penyulaman dapat dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya :

  1. Menginventarisasi seluruh tanaman yang mati pada setiap jalur tanaman, kegiatan ini dilakukan pada tahun pertama (1-2 bulan setelah penanaman);
  2. Menginventarisasi seluruh tanaman yang mati pada setiap jalur tanam pada tahun kedua;
  3. Memberi tanda pada semua tempat yang akan disulam atau ditanami kembali;
  4. Tanaman yang disulam adalah tanaman yang mati, tanaman tidak sehat/ merana, tanaman yang rusak (patah, bangkok, daun gandul), dan tempat lubang tanaman yang tidak ada tanamannya;
  5. Menggunakan bibit dari persemaian yang seumur dan sehat. Untuk penyulaman tahun kedua digunakan bibit yang lebih tinggi atau lebih tua umurnya dari bibit yang digunakan tahun pertama.

2.  Penyiangan

          Penyiangan tanaman bertujuan untuk memberikan ruang tumbuh pada tanaman pokok yang lebih baik dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan presentase hidup tanaman. Kegiatan penyiangan dilakukan sebanyak dua kali pada kegiatan Pemeliharaan Tahun Berjalan, yaitu pada umur 3 dan 6 bulan setelah penanaman. Penyiangan dilaksanakan pada waktu musim kemarau atau musim penghujan. Tanaman perlu disiangi pada saat 40-50% dari tanaman pokok tertutup oleh gulma (rumput, alang-alang, dan tanaman liar lainnya). Frekuensi dan intensitas penyiangan dilaksanakan minimal 3-4 bulan sekali dalam setahun sampai dengan umur 2 tahun. Kegiatan penyiangan diakhiri ketika tanaman pokok mampu bersaing dengan tanaman liar terutama dalam memperoleh kebutuhan cahaya matahari. Untuk jenis yang cepat tumbuh, kemampuan bersaing dengan gulma dalam mendapatkan kebutuhan cahaya matahari biasanya dicapai pada saat tanaman berumur 2-3 tahun, sedangkan untuk jenis yang lambat tumbuh dicapai pada umur 3-4 tahun.

3.  Pendangiran

      Pendangiran bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanaman dengan cara menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Pendangiran dilaksanakan pada waktu musim kemarau menjelang musim hujan tiba. Pendangiran dilakukan pada tanaman yang sudah berumur 1-4 tahun dan diutamakan apabila terjadi stagnasi pertumbuhan atau tanah bertekstur berat/mengandung liat tinggi serta persiapan lahan tidak melalui pengolahan tanah. Frekuensi dan intensitas pendangiran adalah : pendangiran tanaman dilakukan 1-2 kali dalam satu tahun tergantung pada tingkat tekstur tanahnya. Makin berat tanahnya makin sering dilakukan pendangiran. Cara pendangiran adalah sebagai berikut :

  • Pendangiran dilakukan secara manual di sekitar tanaman dengan radius 50 cm tergantung pada jarak tanamnya.
  • Cara mendangir dengan menggunakan cangkul, pencangkulan tanah jangan terlalu dalam untuk menghindari terjadinya pemotongan akar tanaman pokok.

4.  Pemupukan

         Pemupukan tanaman hutan bertujuan untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kuantiítas dan kualitas tanaman. Waktu pemupukan tergantung pada kondisi iklim dan dilakukan menjelang atau awal musim hujan, kalau diperlukan tambahan pada pupuk yang sama, maka dilakukan menjelang akhir musim hujan. Jenis pupuk yang digunakan umumnya mengandung unsur N,P,K. Namun demikian tidak menutup kemungkinan tanaman kekurangan unsur lain. Pemupukan dilakukan umumya pada saat tanaman berumur 1-3 bulan, semakin jelek tingkatan kesuburan tanah dan lahan yang diolah maka pemupukan harus dilakukan lebih awal, kemudian diulangi 6-24 bulan sampai tinggi tanaman melampaui tinggi gulma. Tanaman yang tumbuh kerdil membutuhkan pupuk yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh normal.

      Pupuk diberikan terutama pada lahan yang kadar pasirnya tidak terlalu tinggi karena pada lahan yang memiliki kandungan pasir tinggi pemberian pupuk anorganik akan mudah tercuci saat turun hujan. Dosis pemupukan untuk setiap tanaman pada masing-masing umur tanaman adalah 50 gram/ tanaman. Setelah pupuk ditabur lalu ditutup kembali dengan tanah agar tidak tercuci. Secara sederhana pemupukan dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Siapkan jenis pupuk yang diperlukan dan dosis yang dianjurkan;
  • Sebelum dipupuk tanah sekeliling tanaman disiangi dan dibuat lubang melingkar di sekeliling batas tajuk tanaman sedalam 5-10 cm;
  • Taburkan pupuk secara merata sepanjang lingkaran proyeksi tajuk tersebut;
  • Tutup kembali pupuk yang telah ditabur ke dalam lubang dengan tanah untuk menghindari adanya fiksasi untuk fosfat dan kalium;
  • Dalam pelaksanaannya di lapangan, pemupukan lebih diutamakan menggunakan pupuk organik hasil produksi masyarakat baik dalam bentuk pupuk organik cair maupun pupuk organik padat sehingga lebih ramah lingkungan.

5.  Pengendalian Hama Penyakit

       Tujuan kegiatan ini adalah melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit, serta mencegah timbulnya serangan hama dan penyakit secara ekplosif. Pencegahan hama dan penyakit yang sifatnya pencegahan dilakukan sejak pembuatan tanaman, antara lain dengan cara: pengawasan yang intensif, pemupukan, pengaturan drainase, penanaman jenis yang resisten hama dan penyakit. Jika terjadi serangan hama dan penyakit, maka teknik penanggulangannya dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain :

  • Cara mekanis/fisik, yaitu: dengan merusak benalu, menghilangkan tanaman yang sakit (misalnya dipotong atau ditimbun dalam tanah).
  • Cara kimiawi, yaitu menggunakan pestisida baik fungisida maupun insektisida atau bahan kimia lain sesuai dengan jenis penyebabnya. Dosis dan tata cara penggunaan disesuaikan dengan jenis pestisida yang digunakan.
  • Cara silvikultur, mengatur kerapatan tegakan, komposisi jenis, dan mengatur drainase.
  • Cara biologi, yaitu menggunakan predator/musuh alami. Untuk serangan cendawan akar putih pada cempaka maka dapat dikendalikan dengan menggunakan cendawan Trichoderma sp sebagai musuh alami yang dapat menekan kolonisasi cendawan patogen.

Sebutkan dan jelaskan tahapan pemeliharaan budidaya tanaman obat? Nah setelah kamu mempelajari teknik untuk memperbanyak bibit, pengelolaan tanah dan penanaman, langkah selanjutnya adalah mempelajari bagaimana cara memelihara tanaman obat agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan pemeliharaan budidaya tanaman obat terdiri dari penyiraman, penyulaman, pemupukan, penyuangan, pembumbunan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman atau disingkat OPT. Sebelum lanjut ke pembahasan, baca terlebih dahulu 3 tahap sebelumnya :

Berikut ini penjelasan keenam tahap pemeliharaan tersebut :

1. Penyiraman Tanaman

Proses penyiraman tanaman obat diatur sesuai dengan kondisi kelembapan media tanah yang digunakan. Jangan sampai tanah terlalu basah dan terlalu kering.

Penyiraman yang baik dilakukan saat pagi dan sore hari, dilakukan setiap hari tergantung cuaca. Hal yang perlu diperhatikan adalah sistem pembuangan air, jangan sampai tanaman terkena genangan air.

2. Tahap Penyulaman

Penyulaman merupakan proses penanaman kembali tanaman yang rusak, mati atau tidak tumbuh secara normal. Kegiatan penyulaman dapat dengan cepat dilakukan, apabila jumlah bibit tanaman yang ditanam tidak terlalu banyak.

3. Proses Pemupukan

Nah pemilihan jenis pupuk juga perlu diperhatikan pada proses pemeliharaan tanaman obat. Sebaiknya gunakan pupuk organik atau pupuk alami sehingga terhindar efek samping jika menggunakan pupuk kimia.

4. Penyiangan

Penyiangan atau pembersihan gulma disekitar tanaman perlu dilakukan agar unsur hara pada tanah dapat diserap dengan optimal oleh tanaman obat. Selain itu, manfaat membersihkan gulma adalah agar cahaya matahari bisa langsung mengenai tanaman.

5. Pembumbunan

Tujuan dilakukannya pembumbunan yaitu untuk memperkokoh tanaman, memperbaiki aerasi tanah, dan untuk menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti akar dan umbi.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman atau OPT

Untuk pengendalian hama pada tanaman obat, bisa menggunakan cara mekanis atau pun dengan melakukan penyemprotan. Dengan cara mekanis bisa dengan membuang bagian tanaman yang terserang hama. Sedangkan dengan penyemprotan, sebaiknya gunakan pestisida dengan bahan alami.

Nah itulah keenam teknik atau tahapan pemeliharaan pada budidaya tanaman obat. Baca tahap selanjutnya : Tahapan Panen dan Pascapanen Budidaya Tanaman Obat