Sebutkan beberapa faktor penyebab timbul gejala sosial

Faktor penyebab terjadinya masalah sosial secara umum dapat dibedakan berasal dari diri individu dan luar individu atau lingkungan. Faktor penyebab terjadinya masalah sosial yang berasal dari diri individu misalnya, faktor biologis dan psikologis. Dan faktor penyebab terjadinya masalah sosial yang berasal dari lingkungan adalah faktor ekonomi dan faktor budaya.

Berikut 4 jenis faktor penyebab terjadinya masalah sosial:

Faktor Ekonomi

Fakor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain-lain.

Faktor ekonomi juga dapat dijadikan sebagai acuan maju atau tidaknya suatu negara, serta faktor ekonomi dapat memengaruhi masalah sosial politik pada aspek psikologis dan biologis masyarakat.

Faktor Budaya

Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yangheterogen atau multikultural. Contoh kenakalan remaja, konflik antarsuku, diskriminasi, gender, pernikahan dini, dan bahkan pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara.

Kebudayaan yang semakin berkembang pada masyarakat akan mempunyai peran yang dapat memicu timbulnya masalah sosial. Selain itu juga ada beberapa budaya di dalam masyarakat yang bisa menjadi masalah sosial, seperti budaya suka menerabas, dan vatalistik.

Baca Juga:

Budaya suka menerabas ini memberi kebiasaan kepada masyarakat untuk tidak berperilaku disiplin dan taat aturan. Dalam mengurus sesuatu misalnya, akan lebih suka potong kompas dan mengabaikan proses/prosedur yang seharusnya. Maka merebaklah praktik-praktik percaloan, suap, dan rendahnya budaya antre.

Sikap vatalistik terkadang memberi keyakinan-keyakinan pada masyarakat yang anti logika. Keyakinan dan kepercayaan yang bisa menjadi persoalan terhadap jiwa dan harta mereka. Sikap vatalistik ini juga bisa menggiring masyarakat untuk bersikap apriori dan apatis terhadap perubahan. Meski perubahan itu senyatanya akan membawa hidup mereka ke dalam kondisi yang lebih baik.

Faktor Biologis

Masalah ini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuain keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru, dan makanan beracun.

Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial jika penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah. Kurang gizi juga merupakan masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ini. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas-fasilitas kesehatan yang layak dan dapat juga karena kondisi ekonomi maupun pendidikan masya rakat yang tidak mencukupi.

Beberapa faktor yang bisa menimbulkan masalah sosial karena faktor biologis adalah:

a. Faktor keharusan makan.
Dalam kehidupan sehari-hari bahwa keharusan untuk makan ternyata besar sekali pengaruhnya terhadap timbulnya masalah sosial. Orang yang lapar bisa lepas kendali untuk melakukan perilaku menyimpang.

b. Faktor kependudukan.
Faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan kehidupan tetap.

c. Faktor untuk mempertahankan diri.
Manusia pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari faktor ini. Sebab bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali mementingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka kemudian bergaul, bergabung, atau membentuk kelompok sosial.

d. Faktor kebutuhan akan lawan jenis.

Faktor ini pun membutuhkan pranata sosial untuk mengaturnya. Jika tidak, akan menimbulkan permasalahan sosial yang serius.

Faktor Psikologi

Faktor ini berhubungan dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial yang ada. Seperti aliran sesat dan pemahaman lainnya yang menyimpang dari ajaran agama yang jika diamati secara detail sangat tidak masuk akal.

Masalah sosial yang satu ini tidak mudah menanganinya karena menyangkut soal keyakinan, sehingga butuh penanganan secara berkesinambungan dengan pendekatanpendekatan yang bijak.

Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat

Contoh lain masalah sosial yang ditimbulkan oleh faktor ini adalah: a. Gerakan separatis, gerakan separatis non pemerintah.

b. Keyakinan yang tidak benar adanya, misalnya percaya pada mitos-mitos tertentu.

Faktor-faktor psikologi yang menyebabkan masalah sosial diantaranya: a. Lingkungan dan teman yang baik. b. Orang tua yang kurang memperhatikan anaknya. c. Keyakinan terhadap agama dan negara yang lemah.

d. Masih belum dewasa, belum dapat membedakan benar dan salah.

Faktor psikologis juga dapat muncul jika beban hidup yang berat dirasakan oleh masyarakat khususnya yang ada di daerah perkotaan. Pekerjaan yang menumpuk sehingga menimbulkan stress dapat menimbulkan luapan emosi yang nantinya dapat memicu konflik antar anggota masyarakat.

Sebutkan beberapa faktor penyebab timbul gejala sosial

Mobilitas Sosial Budaya akibat Modernisasi

Mobilitas sosial adalah perubahan posisi seseorang dalam masyarakat. Dari pembentukan kata, mobilitas sosial berasal dari kata mobilitas dan sosial. Mobilitas merupakan kata dari bahasa Inggris mobility, yang artinya pergerakan.

Sesuatu yang bergerak berarti terdapat perubahan, yaitu berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sedangkan sosial, berasal dari kata social yang kurang lebih maknanya interaksi antar manusia dalam kelompok masyarakat.

Dari pembentukan kata, mobilitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak.

Sedangkan secara etimologis mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu ‘mobilis’ yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain; terdapatnya kata sosial pada istilah mobilitas sosial adalah untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Mobilitas manusia di masyarakat ada 2 jenis, yaitu vertikal dan horisontal.

Vertikal adalah perpindahan posisi dari atas kebawah dan atau sebaliknya, dari bawah ke atas. Gerak mobilitas vertikal artinya perpindahan individu atau obyek sosial dari satu kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya dalam posisi yang tidak sederajat.

Contohnya, seorang pedagang yang menjadi anggota dewan perwakilan pusat atau daerah. Sebelumnya, ia berada di masyarakat dengan dikenal sebagai seorang pedagang yang pengaruhnya berada di lingkungan sosialnya saja. Namun, ketika ikut pemilu dan terpilih sebagai wakil rakyat, ia memiliki posisi yang membuat peraturan yang berdampak bagi orang banyak di luar tempatnya biasa berinteraksi.

Gerak mobilitas vertikal ada dua macam. Yaitu, vertikal naik dari posisi lebih rendah ke posisi lebih tinggi seperti contoh diatas.

Dan gerak vertikal menurun, dimana turunnya kedudukan individu ke posisi atau kedudukan lain yang lebih rendah derajatnya. Contohnya, saat pedagang yang menjadi contoh diatas, tidak lagi terpilih saat pemilu lima tahun berikutnya maka ia akan berpindah posisi sosial menjadi masyarakat biasa.

Sementara horisontal adalah suatu perpindahan individu yang sederajat, dari satu kelompok ke kelompok lain. Seorang guru yang berpindah sekolah untuk mengajar akan menemui kelompok murid yang berbeda. Namun, posisinya tetaplah seorang guru.

Masalah sosial terjadi karena fenomena yang ditimbulkan oleh individu dan antar kelompok, sehingga berdampak dalam kehidupan bermasyarakat. Dampak negatif  bisa mengganggu ketenangan masyarakat dalam lingkungan sosial.

Masalah sosial bisa disebabkan karena perubahan perkembangan masyarakat, kekagetan budaya (cultural shock), dan kesenjangan budaya. Masalah sosial bisa merugikan dan membahayakan kelompok sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah ketidaksesuaian unsur budaya dalam masyarakat, yang bisa membahayakan kehidupan sosial. Sedangkan pendapat Soetomo, masalah sosial merupakan kondisi yang tidak diinginkan kelompok besar dalam lingkungan.

Jadi, masalah sosial adalah kondisi yang bisa membahayakan kehidupan masyarakat karena tidak sesuai dengan kondisi dan unsur budaya. Namun, tidak semua masalah sosial berdampak negatif pada masyarakat. 

Baca Juga

Faktor penyebab masalah sosial dipengaruhi oleh faktor ekonomi, budaya, biologis, dan psikologis. Mengutip Modul Sosiologi, berikut penjelasan beberapa faktor tersebut.

Faktor ekonomi termasuk penyebab masalah sosial terbesar, karena individu atau kelompok perlu mencukupi kebutuhannya. Pemerintah perlu mengatasi kesenjangan ekonomi seperti distribusi dan produksi yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Advertising

Advertising

Contoh faktor ekonomi yaitu kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial, dan pengangguran.

Perbedaan kebudayaan bisa memicu pelanggaran norma, nilai dan kepentingan sosial masyarakat. Kebudayaan yang berbeda bisa menimbulkan permasalahan baru yang ada dalam masyarakat.

Kebudayaan bisa berkembang dan berperan dalam kehidupan masayrakat. Contoh sederhana dari faktor budaya, yaitu saling menghormati orang lain dan kepekaan lingkungan. Sedangkan hal negatif dari faktor budaya seperti tidak peduli pada lingkungan sekitar.

Contoh faktor budaya yaitu kenakalan remaja, konflik antar suku, pernikahan dini, eksploitasi lingkungan, perceraian, diskriminasi dan masih banyak lagi.

Faktor biologis disebabkan karena kondisi kesehatan masyarakat yang menimbulkan masalah sosial.

Ada tiga kelompok penyakit menular yaitu penyakit yang berbahaya, angka kematian tinggi, penyakit menular yang menimbulkan kematian, dan penyakit menular yang menimbulkan kerugian materi dan kesehatan.

Contoh faktor biologis seperti kurang gizi pada balita, virus Covid-19, makanan beracun, dan munculnya penyakit baru yang belum ada obatnya.

Faktor ini dipengaruhi oleh pola pikir individu dan masyarakat. Psikologis berhubungan dengan pemahaman dan sudut pandang seseorang tentang aliran sesat agama atau pemahaman yang tidak sesuai dengan ideologi.

Faktor psikologi bisa ditangani dengan pendekatan bijak. Contoh faktor psikologis seperti, aliran agama yang menyimpang, gerakan anti pemerintah, dan penyimpangan seksual.

Contoh faktor psikologis lainnya yaitu lingkungan sosial, orang tua yang kurang memperhatikan anaknya, dan keyakinan agama yang berbeda.

Contoh Masalah Sosial

Masalah sosial bisa memberi pengaruh negatif di lingkungan sosial, tetapi ada juga pengaruh positif. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dampak negatif permasalahan sosial yaitu meningkatnya pengangguran, terjadi bencana alam, perilaku menyimpang, kesenjangan sosial, dan perpecahan kelompok.

Contoh Masalah Sosial Bersifat Positif

  1. Tingkat pendidikan semakin tinggi dan merata
  2. Munculnya nilai dan norma baru dalam masyarakat
  3. Terwujudnya kesetaraan gender
  4. Berkembangnya industri
  5. Kesadaran politik yang makin tinggi
  6. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
  7. Perlindungan dan kebebasan individu memeluk agama

Masalah Sosial di Lingkungan Tempat Tinggal

Masalah sosial bisa memberikan dampak negatif dalam masyarakat. Berikut contoh masalah sosial di lingkungan tempat tinggal:

Kemiskinan terjadi di beberapa negara berkembang. Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara diri dan menyesuaikan taraf hidup kelompok.

Tingkat kemiskinan bisa diukur dari pendekatan absolut dan relatif. Pendekatan absolut diukur dari standar tertentu, contohnya orang yang mempunyai taraf hidup di bawah standar disebut miskin.

Sedangkan tingkat kemiskinan relatif diukur dari taraf hidup lapisan bawah, kemudian dibandingkan dengan lapisan masyarakat lain. Kemiskinan dilatarbelakangi oleh faktor biologis, psikologi, dan budaya.

Kriminalitas merupakan perilaku masyarakat yang bertentangan dari norma masyarakat. Pelaku kriminalitas bisa dipidana karena melanggar ketentuan hukum.

Contoh kriminalitas yaitu pencurian, perampokan, pembunuhan, dan lainnya. Pelaku bisa ditangkap oleh polisi dan dipidana sesuai undang-undang yang berlaku.

Faktor penyebab kriminalitas bisa disebabkan karena faktor dari luar, seperti kemiskinan dan kesenjangan atau dari dalam perilaku sendiri.

Kesenjangan sosial terjadi karena perbedaan jarak antara kelompok atas dan bawah. Faktor terjadinya kesenjangan sosial karena rendahnya mobilitas sosial, pendapatan perkapita suatu negara, tidak meratanya pembangunan, dan pencemaran lingkungan.

Pengangguran adalah golongan angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan uang. Namun pengangguran tidak terbatas pada orang yang belum bekerja saja, melainkan tergantung tingkat produktivitas seseorang. Jika orang yang produktivitasnya rendah bisa dikatakan sebagai pengangguran.

Baca Juga

Masalah sosial di sekolah bisa berdampak negatif bagi pelajar. Pandemi COVID-19 berdampak pada putus sekolah, kurangnya motivasi belajar, sampai terjadi kekerasan di sekolah.

Berikut contoh masalah sosial yang berdampak negatif di sekolah:

  1. Merusak fasilitas sekolah
  2. Menghina guru
  3. Merokok di sekolah
  4. Perkelahian antar siswa
  5. Bolos sekolah
  6. Pembulli (Bullying) secara verbal dan media sosial
  7. Kekerasan antar pelajar atau guru
  8. Pemerasan antar pelajar
  9. Membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah
  10. Penyimpangan sikap di sekolah

Contoh negatif masalah sosial di lingkungan sekolah bisa diatasi dengan pendekatan dan komunikasi. Guru berperan mengatasi permasalahan pada siswa, contohnya dengan berbicara dan membantu siswa membenahi sikap, melibatkan banyak partisipasi siswa untuk menyelesaikan masalah, dan membantu meredakan konflik antar pelajar.