Sebagaimana mencintai alquran mencintai hadis dapat dibuktikan dengan

Di dalam bahasa arab ada yang namanya Jumlahtul Syarthiyah, jika dalam bahasa Inggris ada Conditional Sentence: 

if........., *then*......... jika........., maka.......... 

in ان.........., faف ......... 

Contoh, jika kamu belajar sungguh-sungguh, maka mungkin kamu akan lebih mudah meraih kesuksesan." Strukturnya, in (jika) dulu, baru fa (maka), sekarang kita lihat ayatnya:

" اَسَفًا الْحَـدِيْثِ بِهٰذَا يُؤْمِنُوْا لَّمْ *اِنْ* اٰثَارِهِمْ عَلٰۤى نَّـفْسَكَ بَاخِعٌ *فَلَعَلَّكَ*

Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling,  jika  sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an)."_ (QS. Al-Kahf Ayat 6).

Kenapa maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling jika sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an)."

Seharusnya, secara susunan grammar-nya, jika dulu, baru kemudian maka. Tapi ayat pada ayat ini dibalik; maka dulu, baru jika. Ternyata dalam bahasa arab jika dibalik seperti ini, maka ia punya makna taukid penekanan. Ayat ini mengandung penekanan makna yang sangat powerful. 

Lanjut ke kata hope. Dalam Bahasa Arab, itu ada yg namanya Tamanni ada juga Taroji. Tamanni itu harapan yang kamu tidak akan bisa mewujudkannya, sesuatu yang mustahil Contoh,  

“Kita berharap bisa kembali ke masa lalu, tuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita.” 

Hal tersebut sesuatu yang tidak mungkin. Dan dalam bahasa arab, itu menggunakan ليت Laita 

Selanjutnya, ada yang namanya Taroji, itu adalah harapan yang sangat bisa di wujudkan, sesuatu yang possible. Contoh, “kita berharap besok bisa makan cilok” Dengan ikhtiar, usaha, sangat bisa dilakukan atau terjadi, entah itu mecari tukang cilok atau bikin sendiri. dalam bahasa arab, itu menggunakan  لعلّ la'alla 

 Kita lihat lagi ayatnya  اَسَفًا الْحَـدِيْثِ بِهٰذَا يُؤْمِنُوْا لَّمْ *اِنْ* اٰثَارِهِمْ عَلٰۤى نَّـفْسَكَ بَاخِعٌ *فَلَعَلَّكَ* 

Maka barangkali engkau (Muhammad) berharap akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, jika sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an)."_ (QS. Al-Kahf Ayat 6). 

Dari yang sudah kita breakdown tadi; 

1. Ada makna taukid (penekanan) 

2. Ada harap yang mungkin sekali terjadi. 

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, itu betul-betul akan mencelakakan dirinya, bener-bener seolah-olah sampai ingin bunuh diri, jika ummatnya sampai tidak beriman dengan Al quran ini. Pernah nggak sih, dalam sebuah posisi, di mana kita menginginkan sesuatu yang itu sangat berharga  buat kita, sesuatu yang seandainya tidak kita dapatkan, seolah-olah hidup kita tuh gak ada gunanya lagi,  yang harus kita tahu, Rasulullah itu sangat menginginkan ummatnya beriman dengan Quran, dekat dengan Quran. Seakan-akan Rasulullah itu hidupnya seperti tidak ada artinya, jika sampai ummat-nya tidak beriman dengan Quran.  Rasulullah itu sangat menginginkan kita itu dekat dengan Quran. Lalu bagaimana dengan kita? Seberapa besar keinginan kita dengan quran.

Maka tanamkan dalam hati kita, Sungguh hidup kita itu tidak akan berarti tanpa Quran.

2 kata yang unik & keren yang akan kita coba highlight di ayat ini   

Allah SWT berfirman: اَسَفًا الْحَـدِيْثِ بِهٰذَا يُؤْمِنُوْا لَّمْ اِنْ  اٰثَارِهِمْ عَلٰۤى نَّـفْسَكَ بَاخِعٌ فَلَعَلَّكَ

"Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada  keterangan ini (Al-Qur'an)._ (QS. Al-Kahf Ayat 6) 

Di ayat ini kata Al Hadits itu ditafsirkan/diterjemahkan sebagai Al Quran. Bukannya Hadits itu adalah sabda Rasulullah? Tapi kenapa di ayat ini Hadits artinya adalah Al Quran?" ternyata Al Quran itu juga bisa disebut sebagai Al Hadits. Maksudnya, pertama kita harus tau apa artinya dari kata Hadits. 

Secara ringkasnya, itu artinya ucapan/perkataan. Dan secara makna itu artinya adalah sesuatu yang baru. Sesuatu yang tidak pernah didengar sebelumnya. Dari sini, kita bisa mengambil makna bahwa Al Quran itu adalah Al Hadits, sesuatu yang baru. Bukankah ada kondisi di mana kita saat baca Quran, itu seperti terasa baru saja diturunkan. Sudah baca Quran berulang-ulang, tapi ada saja di mana kita itu merasa, seolah-olah kok saya baru nemu ayat ini yaa. 

Para sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, juga ternyata sering, contoh Umar bin Khattab ra. Saat mendengar berita wafatnya Rasulullah, Umar berkata, "Rasulullah itu tidak wafat, Rasulullah itu hanya meninggalkan kita sebentar saja, sebagaimana Musa meninggalkan Bani Israil. Jika ada yang bilang Rasulullah wafat, aku potong lidah nya." Begitu cintanya Umar terhadap Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Hingga kemudian Abu Bakar ra. menyadarkan Umar terhadap kenyataan bahwa Rasulullah sudah meninggal, dengan membacakan surah Ali Imran 144 Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan Muhammad hanyalah seorang rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka dia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur." 

Dan Umar menceritakan "Sungguh saat Abu Bakar membacakan ayat ini, seolah-olah aku baru pertama kali mendengarnya." Dan inilah kerennya Al Quran. Meskipun turun 14 abad yang lalu, Quran itu selalu terasa baru bagi kita, selalu up to date, "ternyata hal ini ada juga di Quran." Saat kita semakin belajar Quran, maka kita akan selalu dapat hal-hal yang baru dan membuat kita takjub. 

Masya'Allah. Hal ini bisa kita dapatkan saat kita gak cuman sekedar membaca quran saja, tapi juga baca artinya, pelajarin maknanya, mentadaburi ayat-ayatnya. 

Bagaimana dengan Alquran mencintai harus dapat dibuktikan dengan?

Ada beberapa cara agar mampu mencintai Al-Qur'an, salah satunya adalah;.
Pertama, memperbanyak membaca Al-Qur'an. ... .
Kedua, senantiasa membaca tentang keagungan dan kemukjizatan Al-Qur'an, sebab dengan banyak membaca keagungan Al-Qur'an, hati akan terpaut untuk selalu membaca Al-Qur'an..

Perintah mencintai Alquran dan Hadits ada di dalam Alquran surat apa?

(Q.S Al Imron ayat 31). “Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang kepada keduanya,Yaitu kitab Allah (Alqur'an) dan Sunnah Nabi-nya (Hadits). (H.R.

Mencintai al

membaca Al Quran, mengetahui maknanya dan kandungannya, menghafalkannya, mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana cara memfungsikan al

Cara Memfungsikan al-Qur'an dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari.
Meyakini dan Memahami bahwa al-Qur'an dan Hadis adalah Ajaran yang Sempurna. Nabi Muhammad saw. ... .
Menerapkan Hukum Al-Qur'an dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari. ... .
Menyebarluaskan Ajaran Al-Quran dan Hadis..