Rintangan terberat yang dihadapi Nabi Musa

Jakarta -

Nabi Musa AS merupakan nabi yang diutus Allah SWT di tengah kekejaman Raja Firaun. Kisahnya saat berperang melawan penyihir kerajaan merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT.

Nabi Musa AS merupakan nabi ke-14 dalam silsilah 25 nabi yang wajib kita imani. Kisah Nabi Musa AS diceritakan dalam Al Quran dan berbagai riwayat.

Diceritakan dalam buku Musa 'Alaihissalam karya Abu Haafizh Abdurrahman, Raja Firaun adalah raja yang berkuasa di Mesir pada waktu itu. Bahkan ia mengaku sebagai Tuhan. Sehingga seluruh rakyat harus tunduk padanya.

Raja Firaun juga memperlakukan rakyat dengan kejam tanpa belas kasihan. Ia memeras pajak yang tinggi dan menjadikan kaum Bani Israil sebagai budak-budak kerajaan.

Kekejaman Raja Firaun juga diikuti dengan kesombongannya. Ia enggan bersyukur atas kemakmuran yang dianugerahkan Allah SWT. Ia justru menjadikan negeri Mesir penuh dengan kemusyrikan.

Berikut kisah Nabi Musa selengkapnya:

1. Mimpi Buruk Raja Firaun

Pada suatu malam, Firaun mendapat mimpi yang sangat mengerikan. Ia bahkan tak bisa tidur tenang. Ia langsung memerintahkan para pembatunya untuk mengumpulkan seluruh peramal.

Firaun lalu menceritakan mimpi yang menghantuinya kepada para peramal. Dia berkata melihat api yang berkobar hebat di Mesir yang membakar dan memusnahkan seluruh rumah orang-orang Mesir rumah bani Israil. Tidak ada satupun dari mereka yang ikut terbakar.

Seperti diketahui, kaum Bani Israil adalah kaum Nabi Ibrahim AS dan keturunannya. Mereka sudah berada di jalan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya. Selama menetap di Mesir mereka mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari Firaun.

Salah seorang peramal lalu berkata bahwa akan ada anak laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menghancurkan kekuasaannya.

Firaun merasa heran. Bagaimana mungkin kaum Bani Israil bisa mengalahkannya. Sementara, di mata Firaun Bani Israil adalah kaum yang lemah tidak punya daya apapun.

Lantas ia memerintahkan kepada pasukan kerajaan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil.

Klik pada halaman selanjutnya

Ilustrasi kisah nabi Musa as. Sumber: Egiptoforo

Kisah nabi Musa merupakan salah satu hal yang perlu umat muslim ketahui agar kita bisa mengambil berbagai hikmah serta keteladanan darinya.

Nabi Musa as sendiri termasuk nama nabi dan rasul yang diberikan gelar ulul azmi bersama keempat rasul lainnya, yakni nabi Muhammad SAW, nabi Isa as, nabi Ibrahim as dan nabi Nuh as.

Gelar atau julukan Ulul Azmi yang disematkan pada nabi Musa as pun tidak terlepas dari sifat tauladan beliau yang tetap tabah dalam menghadapi cobaan hidup. Pasalnya artian ulul azmi sendiri ialah “pemilik keteguhan hati”. Sebagai bagian dari ulul azmi, nabi Musa as tentu memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa meski kerap diberikan ujian besar dari Allah SWT.

Ketabahan dan ketegaran yang dimiliki oleh nabi Musa as itu sendiri bisa tergambar jelas lewat kisah nabi Musa bahkan sejak ia dilahirkan ke dunia.

Kisah Nabi Musa yang Tetap Tabah Meski Mendapat Banyak Ujian

Dikisahkan saat awal kelahirannya, negeri tempat ia tinggal tengah dipimpin oleh seorang raja Firaun yang kejam. Raja Firaun sendiri saat itu memiliki aturan untuk membunuh seluruh anak laki-laki yang lahir dengan tujuan agar tidak ada satupun orang yang bisa menggulingkannya di masa depan seperti apa yang diramalkan. Pada saat itu pula lah ibu nabi Musa as yakni Yukabad diperintahkan oleh Allah untuk menghanyutkan nabi Musa ke sungai. Tak lama setelahnya, bayi itupun ditemukan oleh anggota kerajaan dan diangkat sebagai putra dari Asiyah, istri Raja Firaun.

Meski hidup dalam istana Firaun yang kejam, namun nabi Musa as tetap tumbuh menjadi pribadi yang baik dan terpuji serta selalu tabah menghadapi keangkuhan Firaun. Sampai akhirnya ia sadar bahwa ayah angkatnya tersebut adalah sosok yang dzalim terhadap rakyat. Saat itupula lah Allah mengirimkan wahyu kepada nabi Musa untuk turut membawa raja Firaun kembali ke jalan yang benar. Namun hal tersebut tentu ditentang keras oleh Firaun dan membuatnya marah besar.

Setelah kejadian tersebut maka dimulailah pertentangan Firaun terhadap ajaran dakwah nabi Musa as. Firaun sendiri terus menerus menguji kebolehan nabi Musa dan bersikeras bahwa apa yang diajarkan oleh nabi bukanlah kebenaran. Meskipun begitu, nabi Musa tidak pernah menyerah untuk membuat Firaun sadar dan menyembah Allah SWT.

Sayangnya sampai akhir hayatnya, Firaun tidak pernah mendengar anjuran nabi Musa untuk beriman dan menyembah Allah. Firaun sendiri menemui ajalnya dengan cara tenggelam di Laut Merah dalam upaya menangkap nabi Musa dan pengikutnya.

Berdasarkan kisah nabi Musa as tersebut, kita tentu bisa melihat bahwasanya nabi adalah sosok yang selalu tabah dan penuh kesabaran dalam meyakinkan Firaun dan pengikutnya untuk menyembah Allah SWT. Disamping itu, iapun selalu berikhtiar menyebarkan agama Allah meski sering mendapat pertentangan Firaun.

Sebaliknya lewat kisah kebinasaan Firaun, kita juga bisa mengambil hikmah bahwa kesombongan dan kedzaliman adalah hal yang patut kita hindari. Pasalnya tindakan tersebut adalah sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Semoga kisah nabi Musa dan Firaun tadi bisa memberi suri tauladan bagi kita sebagai umat muslim ya! (HAI)

Dalam Al-Qur’an, nama nabi yg paling banyak disebut adalah nabi Musa AS. Al-Qur’an menyebutnya sebanyak 136 kali. diantaranya dalam surah An-Naziat ayat 15-26

Lalu apa yang membuat kisah Nabi Musa begitu menarik? salah satu diantaranya adalah tantangan dakwah Nabi Musa yg begitu kompleks. Yang dihadapi Nabi Musa adalah:

a. *Penguasa yg Zholim* yaitu Fir’aun,

b. *Aparat negara yg tidak membela rakyat* yaitu Haman,

c. *Konglomerat yg sombong* yaitu Qorun,

d. *Ulama yg jahat* yaitu Bal’am bin Baura,

e. *Pembawa aliran sesat*, yaitu Samiri,

f. *Ummat yg susah diatur*, yaitu Bani Israil.

Dengan demikian, lengkaplah sudah tantangan Nabi Musa pada saat itu. Mari kita perhatikan satu persatu:

*Fir’aun*

Fir’aun adalah sosok pengusa yg kuat namun zholim dan sombong bahkan mengaku tuhan. Secara duniawi, Fir’aun berhasil dalam hal pembangunan fisik, tetapi dalam hal keagamaan, Fir’aun menghancurkan agama Tauhid. Bahkan dia dengan gigihnya melawan Nabi Musa dan pengikutnya.

Namun akhirnya, Allah membuat Fir’aun binasa dan jasadnya sengaja tidak dihancurkan sebagai pelajaran bagi para manusia.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an  surah Yunus ayat 92:

فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”

*Haman*

Haman disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 6 kali. Sumber-sumber dalam Al-Qur’anmenyebutkan kisah Haman terjadi setelah kembalinya Musa dari Madyan. Dalam kerajaan Fir’aun, Haman menempati beberapa posisi penting kerajaan sebagai mentri, penasehat raja (terutama bidang keagamaan), dan sebagai pelaksana proyek pembangunan menara. Haman diperintah oleh Fir’aun untuk membuat menara yang akan digunakan Fir’aun untuk melihat “Tuhan Musa”. Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil. Setelah pembangunan menara selesai, Fir’aun menembakkan panah dari puncak menara untuk mengalahkan Tuhan Musa. Fir’aun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah Menara itu kemudian dirobohkan oleh Jibril menjadi tiga bagian yang menewaskan hampir seluruh pekerja. Haman jugalah yang menasihati Fir’aun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Fir’aun dan tentaranya.

Allah berfirman:

وَقَٰرُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَٰمَٰنَ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانُوا۟ سَٰبِقِينَ

“dan (juga) Qarun, Fir’aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).”

(QS Al-ankabut ayat 39)

*Qorun*

Awal kehidupan Qarun sangatlah miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga pada suatu kesempatan ia meminta Musa untuk mendoakannya kepada Allah, yang ia pinta adalah kekayaan harta benda dan permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah.

Dikisahkan pula dalam Al-Qur’an dia juga sering mengambil harta dari Bani Israel yang lain dan dia memiliki ribuan gudang harta melimpah ruah, penuh berisikan emas dan perak. Begitu kayanya Qarun, sehingga kunci-kunci harta bendanya harus dipikul oleh beberapa orang yang kekar, terlalu berat untuk dibawa oleh satu orang. Para tetangga dan orang sekelilingnya ingin sekali memiliki apa yang dimiliki Qarun. Menurut kisah Islam, Qarun ingkar atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya, yang pada akhirnya ia diberi azab oleh Allah, tertimbun beserta harta bendanya kedalam tanah dalam waktu semalam. Tempat Qarun ditenggelamkanbersama dengan harta dan pengikutnya telah menjadi danau yang dikenal sebagai Danau Qarun atau dalam bahasa Arab Bahirah Qarun. Yang tersisa hanya puing-puing istana Qarun yang teletak di daerah Al Fayyum, Mesir.

Allah berfirman:

إِنَّ قَٰرُونَ كَانَ مِن قَوْمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيْهِمْ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ مِنَ ٱلْكُنُوزِ مَآ إِنَّ مَفَاتِحَهُۥ لَتَنُوٓأُ بِٱلْعُصْبَةِ أُو۟لِى ٱلْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُۥ قَوْمُهُۥ لَا تَفْرَحْ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْفَرِحِينَ

“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”.

(QS Al-Qhoshoh ayat 76)

*Bal’am*

Dalam surah Al-A’raf ayat 175-177, Imam Ath-Thobari dalam tafsirnya menyebut secara rinci bahwa ayat tersebut mengenai Bal’am bin Baura.

Seorang ulama & ahli ibadah yg awalnya taat, namun karena godaan harta maka ia menjadi bagian dr Golongan yg menentang dakwah Nabi Musa. Allah berfirman:

وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱلَّذِىٓ ءَاتَيْنَٰهُ ءَايَٰتِنَا فَٱنسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ ٱلشَّيْطَٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلْغَاوِينَ

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.

(Q.S. Al-A’raf ayat 175)

*Samiri*

Samiri merupakan tokoh yang menyesatkan Bani Israel. Bani Israel diperintahkan oleh Samiri untuk membawa perhiasan emas milik orang-orang Mesir, lalu Samiri menganjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya dalam suatu lubanguntuk dijadikan patung berbentuk anak lembu. Kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri. Akhirnya Samiri berhasil membuat berhala anak sapi betina terbuat dari emas.

Setelah berhala itu jadi, dikatakannya sebagai Tuhan Bani Israel dan Tuhan Musa. Kejadian tersebut sewaktu Musa menerima wahyuTaurat di bukit Sinai. Samiri meletakkan bekas jejak kuda malaikat Jibril yang memimpin Musa dan Bani Israel melewatiLaut Merah, sehingga bisa mengeluarkan suara jika tertiup angin.

Ia memiliki ilmu sihir, sebuah ilmu yang ia dipelajari sewaktu berada di Mesir. Belum hilang pula kepercayaannya terhadap kekuatan dewa yang ia yakini, yaitu agamapaganisme, Samiri harus mempercayai ke-Esaan Tuhan Musa. Sekte pagan yang memengaruhi Samiri adalah ajaran yang terdapat di Mesir Kuno. Sebuah bukti penting yang mendukung kesimpulan ini adalah bahwa anak sapi emas yang disembah bani Israil saat Musa berada di Gunung Sinai, sebenarnya adalah tiruan dari berhala Mesir.

قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنۢ بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ ٱلسَّامِرِىُّ

Allah berfirman: “Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.

(QS. Thoha ayat 85)

*Bani Israil*

Salah satu kaum yg paling banyak dikisahkan dalam Al-Qur’an adalah Bani Israil. Kaumnya Nabi Musa yg Allah beri banyak kelebihan, namun banyak pula protes bahkan membatahkan perintah dari sang Rasul.

Hal ini Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqoroh ayat 40

يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتِىَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّى فَضَّلْتُكُمْ عَلَى ٱلْعَٰلَمِينَ

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.

*Pelajaran Untuk Ummat Islam Indonesia*

Segala kisah yg ada dalam Al-Qur’an tentunya memiliki hikmah. Allah berfirman:

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ وَجَآءَكَ فِى هَٰذِهِ ٱلْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”

(Q.S. Hud ayat 120)

Nabi Musa AS dengan segala tantangan Dakwahnya, dengan pertolongan Allah Beliau mampu menghadapi segala tantangan yg ada.

Ummat Islam di Indonesia saat ini pun dituntut untuk tegar dan istiqomah dalam menghadapi tantangan dakwah yg sudah hampir kompleks.

Semoga Allah kuatkan dan istiqomahkan kita.

Aamiin…

(oleh Marwansyah Munir, S.H.I)

Anggota MUI tingkat Kota Jakarta Barat, Anggota Korps Muballigh Khairu Ummah yang saat ini sedang merintis pembangunan Pondok Pesantren Darussana’ Bogor