Pertanyaan tentang sistem muskuloskeletal pada lansia

Fungsi tulang leher tidak hanya sekadar penopang kepala saja. Fungsi tulang leher juga berperan dalam pergerakan kepala serta menjadi pelindung saraf

10 Jan 2020|dr. Anandika Pawitri

Setiap manusia bergerak setiap harinya. Di tubuh manusia, sistem yang menggerakkan tubuh disebut dengan sistem muskuloskeletal.

Kata muskuloskeletal berasal dari gabungan antara kata ‘musculos’ yang berarti otot dan ‘skeletal’ yang berarti kerangka.

Sistem muskuloskeletal terdiri dari tulang, tulang rawan, tendon, dan jaringan ikat. Tulang menjadi kerangka bagi otot dan jaringan ikat lainnya. Bersama-sama, sistem muskuloskeletal menyokong berat badan, mempertahankan postur dan membantu kita untuk bergerak.

Sistem muskuloskeletal berhubungan dengan gerak dalam aktivitas sehari-sehari dan berhubungan dengan postur atau posisi tubuh dalam aktivitas sehari-hari, baik di dalam rumah, di luar rumah seperti bekerja atau berolahraga.

Pertanyaan tentang sistem muskuloskeletal pada lansia

Terkadang kita membuat sistem muskuloskeletal bekerja berlebihan, misalnya saat kita dalam posisi yang salah, seperti duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.  Akibat kerja yang berlebihan ini, dapat timbul masalah pada sistem muskuloskeletal, yang biasanya ditandai dengan gejala nyeri.

Gangguan pada Sistem Muskuloskeletal

Gangguan pada sistem muskuloskeletal dapat menyebabkan:

  • Gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
  • Menurunkan produktivitas penderitanya
  • Biaya perawatan yang tinggi, karena penyakit lama sembuh
  • Depresi (akibat sakit terlalu lama)
  • Penyakit berkepanjangan (kronis) karena sistem muskuloskeletal selalu kita gunakan, sehingga penyembuhan dapat berlangsung lama

Karena kita selalu bergerak, gangguan pada sistem muskuloskeletal, misalnya badan pegal-pegal, sakit lutut, sakit pinggang, paling banyak dijumpai dibandingkan dengan penyakit lainnya, seperti misalnya penyakit jantung.

Penyebab Kelainan Muskuloskeletal

Sejumlah penyakit dan kondisi dapat menyebabkan gangguan atau kelainan pada sistem muskuloskeletal.

Selain repetitive trauma (aktivitas yang sama, yang berulang-ulang dalam waktu yang lama), beberapa penyebab lainnya yaitu:

  1. Faktor genetik atau bawaan
  2. Kelainan metabolik, misalnya diabetes, kelainan profil lemak
  3. Penyakit asam urat
  4. Osteoporosis
  5. Defisiensi vitamin D, kalsium dan mineral
  6. Infeksi virus, bakteri, atau jamur (misalnya ketika kita sembuh dari infeksi virus, badan kita masih akan terasa pegal-pegal)
  7. Trauma akut atau berulang dalam jangka waktu yang lama
  8. Proses penuaan

Kesemua penyebab di atas dapat menyebabkan nyeri dan terbatasnya gerakan.

Faktor Pencetus Timbulnya Nyeri Muskuloskeletal

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pencetus timbulnya nyeri muskuloskeletal, yaitu:

  1. Aktivitas sehari-hari yang berlebihan. Misalnya duduk tanpa berubah posisi selama ≥ 2 jam
  2. Postur atau posisi tubuh yang salah dalam aktivitas sehari-hari, misalnya posisi tubuh membungkuk saat mengangkat galon air mineral (seharusnya dengan posisi berjongkok).

Gerakan yang salah ini dapat menyebabkan bantalan pada tulang belakang pecah, yang dapat menjepit saraf, atau juga dapat mencederai otot.

Contoh gerakan yang salah lainnya yaitu pada saat memeras kain atau pakaian, yang dapat menyebabkan peradangan tendon di pergelangan tangan (sindroma de Quervain, atau tenosynovitis, atau peradangan selaput pembungkus sendi).

Contoh lain yang mungkin sering kita lakukan yaitu posisi tangan ketika sedang memegang piring. Ternyata memegang piring dengan satu tangan juga dapat menyebabkan nyeri pergelangan tangan (sering dialami oleh karyawan rumah makan).

  1. Stress. Stress juga dapat mencetuskan masalah muskuloskeletal.
  2. Olahraga. Olahraga tidak selamanya menyehatkan terutama bila dilakukan tidak sesuai dengan kondisi tubuh.

Misalnya, bila Anda kelebihan berat badan atau obesitas, hindari olahraga yang membebani sendi, baik sendi lutut ataupun sendi panggul, jangan pilih olahraga yang banyak berlari dan melompat.

Bila Anda sudah lanjut usia, jangan melakukan olahraga yang banyak menggunakan tangan, atau olahraga kompetisi, misalnya bulu tangkis, tenis, olahraga tersebut dapat membebani jantung dan pembuluh darah.

  1. Cedera olahraga.
  2. Gaya hidup yang tidak sehat.
  3. Berat badan berlebihan. Menjaga berat badan sehat bukan hanya untuk kepentingan estetika, tetapi dapat menjaga kesehatan otot, tulang dan sendi, dan sistem tubuh lainnya.

Beberapa contoh masalah muskuloskeletal yaitu:

  • osteoarthritis atau yang sering disebut dengan penyakit pengapuran sendi (Anda dapat membaca lebih lanjut dalam artikel yang berjudul: Penyebab Pengapuran Tulang dan Pengobatannya)
  • osteoporosis atau keropos tulang
  • nyeri punggung bawah dan atas
  • nyeri leher, nyeri bahu
  • nyeri siku, pergelangan tangan dan kaki

Pertanyaan tentang sistem muskuloskeletal pada lansia

  • saraf terjepit
  • skoliosis
  • terkilir
  • patah tulang, dan lain-lain

Apa Gejala Kelainan Sistem Muskuloskeletal?

Secara umum, gejala kelainan atau masalah pada sistem muskuloskeletal yaitu adanya nyeri, kaku, bengkak, kemerahan dan teraba panas pada bagian tubuh yang terkena gangguan.

Selain itu pergerakan dapat terbatas, sendi berbunyi ketika digerakkan, dan ada perubahan bentuk sendi atau deformitas bila penyakit sudah berat.

Bagaimana Pengobatan Masalah Muskuloskeletal?

Pengobatan masalah muskuloskeletal bergantung pada penyebabnya, tetapi secara umum dapat berupa:

  1. Modifikasi gaya hidup dan aktivitas sehari-hari
  2. Obat-obatan
  3. Fisioterapi
  4. Latihan peregangan, penguatan otot dan relaksasi
  5. Penggunaan alat bantu penyangga atau alat bantu jalan
  6. Injeksi regeneratif
  7. Operasi

Bisakah Masalah Muskuloskeletal Dicegah?

Kita bisa menjaga kesehatan sistem muskuloskeletal dengan fokus pada kesehatan secara umum.

  • Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Menjaga berat badan sehat
  • Menjalankan gaya hidup yang sehat
  • Olahraga teratur
  • Tidak membebani sendi secara berlebihan (sesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing)
  • Lakukan latihan peregangan setiap hari dan disela-sela pekerjaan yang dilakukan dalam waktu yang lama
  • Menghindari stress
  • Konsumsi suplemen atau vitamin yang sesuai, dan
  • Memeriksakan diri ke dokter bila ada gejala atau tanda-tanda masalah pada sistem muskuloskeletal

Referensi:

  • dr. Arif Soemarjono, SpKFR, FACSM (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi)
  • my.clevelandclinic.org