Pernyataan yang termasuk faktor eksternal dalam menentukan ide dan peluang

Dalam mengelola organisasi, seringkali pimpinan dan jajaran manajemen kurang memberikan perhatian terhadap kondisi eksternal organisasi tersebut, dan terlalu fokus terhadap kondisi internal. Akibatnya, strategi yang diterapkan kurang sesuai dengan kondisi lingkungan, dan justru berakibat pada kegagalan organisasi tersebut dalam mencapai tujuan. Selain itu, kurangnya wawasan yang dimiliki juga berpengaruh dalam menyikapi kondisi-kondisi eksternal, yang memiliki kecenderungan sulit untuk dikontrol, sehingga setiap pimpinan dan jajaran manajemen harus memahami faktor-faktor eksternal yang dapat berpengaruh terhadap organisasi.

Pada dasarnya, faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kedua elemen tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, namun setiap pimpinan organisasi harus memahami secara mendalam kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi realitasnya di lapangan. Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar perusahaan. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh organisasi dalam mewujudkan tujuannya, contohnya: kebijakan pemerintah membuka peluang investasi asing. Sedangkan Threat atau ancaman merupakan kondisi eksternal organisasi yang dapat berdampak dan menjadi penghambat terwujudnya tujuan organisasi, contohnya: resesi global dan tingkat inflasi yang tinggi.

Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan organisasi dapat menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal yang terjadi. Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan eksternal, atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (Politic, Economy, Social, Technology, Environment, and Legal). PESTEL merupakan tool yang berfungsi dalam memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan dimana organisasi beroperasi, serta kesempatan maupun ancaman di sekitarnya.

  1. Politic

    Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis merupakan landasan mutlak yang harus diperhatikan organisasi. Karena itulah, pemetaan peluang bisnis juga harus memperhatikan kondisi politik sebuah pemerintahan, sehingga nantinya tidak terjadi benturan di kemudian hari.

    Contoh: kebijakan pajak dan peraturan daerah

  1. Economy

    Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis suatu organisasi.

    Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar mata uang, dsb.

  1. Social

    Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada.

    Contoh: tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial dan lingkungan kerja, dsb.

  1. Technology

    Faktor teknologi merupakan segala hal yang terkait dengan perkembangan teknologi dan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis.

    Contoh: perubahan teknologi, perubahan ilmu pengetahuan, dan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi, dsb.

  1. Environment

    Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.

  1. Legal

    Kondisi yang meliputi adanya pengaruh hukum, seperti perubahan perundang-undangan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan aturan yang menyangkut proses bisnis suatu organisasi.

Metode analisis berikutnya yang dapat digunakan adalah menganalisis industri terkait, yaitu dengan metode Porter’s 5 Forces (Competitive Rivalry, Customer Supplier, New Entrants, Consumer and Substitution). Metode ini berfungsi untuk menganalisis pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan. Dalam metode 5 Forces ini, sebuah industri disebut tidak menarik jika kombinasi five forces berpotensi menurunkan profitabilitas suatu organisasi. Sebaliknya, industri disebut menarik jika kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. Berikut adalah deskripsi metode analisis 5 Forces:

  1. Competitive Rivalry, menganalisis faktor-faktor persaingan antara sebuah organisasi dan organisasi lainnya, sehingga strategi organisasi akan berhasil jika mampu memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi lainnya.
  2. Supplier Power, menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan pemasok, yang memiliki posisi tawar-menawar yang berbeda-beda terhadap organisasi, seperti: kecukupan pasokan dari supplier, posisi dan kekuatan supplier untuk mengontrol harga barang yang dipasok, dsb.
  3. New Entrants, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi masuknya pendatang baru dalam suatu industri. Ketika hambatan industri semakin rendah, hal tersebut dapat memicu masuknya pendatang baru, yang berdampak pada penurunan profitabilitas. Sebaliknya, jika hambatan industri semakin tinggi, maka akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki industri. Berbagai hambatan tersebut mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi, penguasaan teknologi, loyalitas konsumen yang tinggi, dan preferensi merek yang kuat.
  4. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari perusahaan lain yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan.
  5. Consumer Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Semakin tinggi pilihan barang dan jasa yang tersedia di pasar, maka semakin tinggi pula kekuatan konsumen untuk menentukan pilihan dalam membeli barang atau jasa, sehingga berpotensi menjadi ancaman bagi o

Dengan melakukan identifikasi analisis faktor eksternal melalui metode PESTEL dan metode Porter’s 5 Forces, maka organisasi dapat memetakan peluang dan ancaman yang dapat berdampak pada pertumbuhan organisasi itu sendiri.

Faktor Internal dan Eksternal untuk Menemukan Ide Peluang Usaha

Ada kalanya seorang pebisnis sekalipun dalam mencari peluang usaha baru yang akan menjadi trend atau laku di pasaran sangatlah sulit. Tidak satu-dua pebisnis yang menemukan kebuntuan dalam menemukan peluang usaha yang diinginkannya. Sebetulnya, hal ini tidak terlepas dari dua faktor utama. Faktor internal dan faktor eksternal.

Pernyataan yang termasuk faktor eksternal dalam menentukan ide dan peluang
Apabila kita menyinggung mengenai dua faktor tersebut di atas, kita akan menemukan bahwasanya faktor-faktor di atas merupakan faktor yang sangat esensial guna menemukan dan membangun sebuah peluang usaha. Faktor internal dalam konteks ini adalah faktor yang berhubungan dengan si pelaku wirausaha. Faktor tersebut merupakan hal yang bersangkutan dengan pengetahuan dan pengalaman si pelaku wirausaha tersebut. Ruang lingkupnya bisa berupa cara si pelaku wirausaha membaca perilaku wirausahawan lain dalam memecahkan masalah (problem solving) dan menjadikannya sebuah pengalaman ilmu apabila nanti menemukan permasalahan serupa. Hal lain yang serupa adalah bagaimana si pelaku wirausaha tersebut menggali ide dalam dirinya guna memunculkan pemikiran yang dapat menjadikannya sebuah peluang baru yang akan dia garap. Hal yang terakhir itulah yang tidak kalah pentingnya guna selalu memotivasi diri menemukan kreatifitas dalam dirinya sendiri.

Lanjut mengenai faktor eksternal dalam menemukan ide peluang usaha konteksnya adalah berupa hal-hal yang dianggap masalah dan sedang dihadapi oleh si pelaku wirausaha dan si pelaku wirausaha tersebut belum dapat menemukan jalan untuk memecahkannya. Hal lain seperti belum terpenuhinya keperluan bagi dirinya maupun bagi orang lain juga dapat menjadi faktor berpengaruh. Hal tersebut dapat diasumsikan juga sebagai kendala atau kesulitan di keseharian si pelaku wirausaha. Sebuah ide atau pemikiran yang besar juga dapat menjadi faktor yang berpengaruh dalam menemukan ide. Terutama ide-ide untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru.

Ilustrasi mencari peluang usaha. Foto: iStock

Peluang usaha terdiri dari beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya. Ada dari eksternal, ada juga yang berasal dari internal. Salah satu sumber peluang usaha dari faktor eksternal adalah permintaan pasar. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Peluang usaha dapat diartikan sebagai kesempatan yang dapat digunakan untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.

Beberapa hal yang biasanya ingin dicapai dari peluang bisnis berupa keuntungan, uang, kekayaan, dan lain sebagainya. Seseorang akan memanfaatkan sumber daya yang ada baik secara internal maupun eksternal.

Sumber daya yang dibutuhkan bisa berupa sumber daya internal yang berasal dari diri sendiri, dan sumber daya eksternal yang berasal dari luar, misalnya modal, tempat usaha, lingkungan, dan lain sebagainya.

Namun pada artikel kali ini, penulis akan membahas apa sajakah yang menjadikan faktor eksternal dan internal dari sumber peluang usaha. Sebelum mengetahui faktor-faktornya, berikut pengertian peluang usaha menurut beberapa ahli.

Ilustrasi mencari peluang usaha dari faktor eksternal dan internal. Foto: iStock

Menurut Retno Murti Setyorini dalam Buku Saku Prakarya (Kerajinan) untuk SMA Kelas X, peluang usaha adalah kesempatan yang tersedia dan pasti didapatkan seseorang dengan mengandalkan potensi diri.

Kemudian menurut Novie Noordiana dan Wilsna Rupilu dalam Manajemen UMKM Bagi Wanita berpendapat, peluang usaha bisa diartikan sebagai kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh wirausahawan agar bisa mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.

Lalu, menurut Kurnia Dewi dkk., dalam Manajemen Kewirausahaan, peluang usaha dapat dijelaskan sebagai ide investasi atau usulan usaha yang menarik yang memberi kemungkinan untuk memberikan hasil atau keuntungan bagi seseorang yang memiliki risiko.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa peluang usaha adalah kesempatan yang tersedia dan bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin bagi seseorang yang mengandalkan potensi diri dan berani mengambil risiko.

Sumber Peluang Usaha dari Faktor Eksternal

Adapun faktor eksternal peluang usaha seperti yang dikutip dari jurnal Pengaruh Faktor Internal, Faktor Eksternal, dan Faktor Pendidikan Terhadap Intensi Kewirausahaan karya Hengky Widhiandono, dkk. ialah sebagai berikut.

Masalah atau fenomena di sekitar merupakan salah satu faktor eksternal. Misalnya, terdapat masalah air yang sulit untuk diserap oleh tanah, sehingga peluang usaha untuk membuat biofilter bisa menjadi usaha yang bisa berkembang pesat.

2. Permintaan pasar atau masyarakat

Permintaan pasar bisa menjadi faktor eksternal karena pengusaha bisa melihat besarnya permintaan pasar, sehingga pengusaha tersebut menciptakan produk yang diinginkan oleh pasar.

Dengan begitu, usaha yang diciptakan oleh pengusaha bisa mendatangkan para pembeli, bukan lagi pengusaha yang mencari pembelinya.

3. Menciptakan hal baru dari yang sudah ada

Produk yang pernah ada dan diminati oleh banyak orang bisa menjadi peluang usaha untuk menciptakan hal baru. Misalnya bermunculan merek kopi karena industri tersebut tengah digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat.

Ilustrasi Peluang Usaha. Foto: Pixabay.com

4. Kebutuhan yang belum tercapai

Kebutuhan terhadap produk atau jasa yang harus tercapai dan terpenuhi setiap harinya. Contohnya di daerah tempat tinggalmu belum memiliki market atau toko yang menyediakan perlengkapan kebutuhan sehari-hari seperti sembako.

Kamu dapat turut serta dengan mengajak teman, keluarga, atau partner bisnis untuk menyiapkan modal bersama untuk membuka sebuah warung usaha yang menyediakan perlengkapan masyarakat setiap harinya. Sumber peluang usaha ini akan sangat menjanjikan jika kamu dengan tekun menjalaninya.

Sumber Peluang Usaha dari Faktor Internal

Selain dari luar atau faktor eksternal, masih mengutip dari jurnal yang sama, berikut faktor-faktor internal yang mempengaruhi sumber peluang usaha yang berpengaruh pada perkembangan usaha di bawah ini.

1. Wawasan atau pengetahuan

Seorang pengusaha membutuhkan wawasan serta pengetahuan yang luas untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya. Mulai dari cara memasarkannya, hingga keterampilannya dalam meyakinkan konsumen.

Oleh karena itu, faktor internal berupa wawasan dan pengetahuan merupakan hal penting untuk memajukan usaha.

2. Pengalaman dalam dunia bisnis

Seseorang yang memiliki pengalaman di dunia bisnis sebelumnya tentu lebih terampil dalam mengembangkan usahanya. Pasalnya, ia lebih mengetahui produk seperti apa yang memang diinginkan di pasaran.

3. Sumber daya manusia atau kreativitas

Pengusaha yang memiliki kreativitas yang tinggi bisa lebih mudah mengeluarkan ide-idenya untuk mengembangkan usahanya tersebut. Ide-ide kreatif yang disalurkan biasanya berhubungan dengan cara untuk mempromosikan usahanya tersebut.

Demikian artikel sumber peluang usaha dari faktor eksternal adalah permintaan pasar dan faktor internal adalah wawasan dari individu tersebut. Semoga bermanfaat, ya!