Perbedaan rukun ibadah haji dan ibadah umrah adalah

Persamaan antara Haji dan Umroh adalah sama-sama dilaksanakan di Tanah Suci, Mekkah. Di dalam keduanya sama-sama diawali dengan keadaan berihram, dikerjakan dengan terlebih dahulu mengambil miqat dan sama-sama memiliki rukun Ihram, Thowaf, Sa’i, dan Tahalul. Namun, ibadah haji termasuk ke dalam rukun iman ke lima, sedangkan ibadah Umroh tidak.

Selain perbedaan yang paling mendasar itu, ada beberapa perbedaan lainnya yang harus diketahui oleh seluruh umat Islam.

Perbedaan Makna

Kata Haji bermakna Al-Qashdu, artinya engunjungi, yaitu menyengaja melakukan sesuatu yang agung. Umat Islam datang ke Baitullah secara fisik dan jiwa untuk menunaikan amalan tertentu, dengan syarat-syarat tertentu dan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan-bulan haji.

Sedangkan umroh secara makna dipahami sebagai berziarah ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu. Dalam ilmu fiqih didefinisikan sebagai mendatangi Ka’bah untuk melaksanakan tawaf, sa’i, dan bercukur. Pengertian lugasnya, umroh adalah haji kecil, atau ibadah haji yang dikurangi, karena sebagian ritual haji dikerjakan di dalam ibadah umroh.

Perbedaan Waktu

Dijelaskan oleh Abdullah bin Umar, "Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zulqa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijah.” (HR. Bukhari).

Ibadah haji akan mencapai puncaknya yaitu pada tanggal 9 – 13 Zulhijjah. Di lain waktu itu, ibadah haji tidak dapat dilaksanakan.

Sementara ibadah umroh dapat dikerjakan sewaktu-waktu dalam setahun kecuali pada tanggal yang dimakruhkan, yaitu Arofah pada 9 Dzulhijah, hari nahar tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha), dan hari tasyrik atau tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Sedangkan waktu yang paling utama adalah pada bulan Ramadhan.

Dalam Surah al-Baqarah:197 Allah berfirman, "Musim haji itu (berlangsung) pada beberapa bulan yang telah diketahui.”

Perbedaan Hukum

Haji dihukumi wajib bagi orang yang memiliki kemampuan untuk mengerjakannya, baik dari sisi fisik maupun finansialnya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِي

“Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97)

Dari Ibnu Umar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Islam didirikan atas lima hal; bersaksi tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, melaksanakan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Maka, seorang muslim yang sudah mampu dan siap spiritual, fisik, dan finansialnya, wajib hukumnya untuk mengerjakan haji. Sebaliknya, orang yang sudah mampu, tetapi mengingkari kewajibannya berhaji, tergolong murtad.

Sedangkan umroh adalah ibadah yang hukumnya sunnah muakad atau sunnah yang diutamakan. Jika tidak dikerjakan tidak berdosa dan jika ditunaikan mendapatkan pahala.

Dari Jabir bin ‘Abdillah ra. ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya mengenai wajib ataukah sunnah bagi umat muslim untuk menunaikan umroh. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menjawab, “Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR. Tirmidzi)

Namun, sebagian ulama ada yang menilai ibadah ini wajib dikerjakan sekali seumur hidup. Landasannya ada dalam Quran Surah al-Baqarah: 196, "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah."

Perbedaan Rukun dan Tata Cara

Tata cara umroh terdiri dari;

  1. Ihram

  2. Thowaf

  3. Sa’i (berjalan bolak-balik dari shafa dan marwah)

  4. Bercukur rambut gundul atau pendek (tahallul)

Sedangkan Umroh dapat dilakukan dalam sehari saja dan tempat manasiknya hanya di Masjidil Haram saja.

Sedangkan tata cara haji adalah keempat tata cara umroh, ditambah dengan;

  1. Wukuf di Padang Arafah

  2. Bermalam di Muzdalifah

  3. Melempar Jumrah dan menetap di Mina

Sehingga ada 4 tempat manasik yang dilalui oleh jamaah haji, yaitu Masjidil Haram, Mina, Muzdalifah dan Arafah.

Perbedaan Rukun dan Wajib

Rukun dalam ibadah haji dan umroh dapat membuat ibadah menjadi batal bila tidak dilakukan. Rukun ini tidak bisa diganti dengan denda. Sedangkan wajib haji dan umroh jika ditinggalkan maka harus membayar dam (denda) agar haji dan umrohnya sah.

Rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Padang Arafah, thowaf, sa’i, dan memotong rambut.

Sedangkan untuk rukun umroh yaitu niat ihram, thowaf, sa’i, dan memotong rambut.

Rukun wukuf di padang Arafah ini adalah pokok Haji, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Haji adalah wukuf di ‘Arafah.” (Shahih Ibni Majah).

Sementara kewajiban haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah Jemaah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah. Kewajiban umroh hanya ada dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.

Selain perbedaan-perbedaan di atas, haji dan umroh juga berbeda di biayanya tergantung embarkasi dan lama antriannya. Dan untuk biaya umroh sebelum pandemi sejumlah separuh biaya haji.

Perbedaan rukun ibadah haji dan ibadah umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan haji dan umrah penting diketahui. Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah suci umat Islam. Kedua ibadah ini sama-sama dilakukan di tanah suci Mekah.

Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan. Sementara umrah merupakan ibadah sunah yang dimuliakan. Umrah kerap disebut dengan haji kecil karena memiliki ritual yang mirip. 

Meski sama-sama dilakukan di Mekah, ada sejumlah perbedaan haji dan umrah. Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari sejumlah aspek. Perbedaan haji dan umrah ini juga yang menjadi pembeda tata cara keduanya.

Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari hukum, rukun, waktu, serta kewajibannya. Bagi umat Islam yang mampu menjalankannya, perbedaan haji dan umrah wajib dipahami. Berikut perbedaan haji dan umrah, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(11/11/2021).

Perbedaan rukun ibadah haji dan ibadah umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji/Pixabay

Hukum

Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari hukumnya. Hukum haji adalah wajib bagi yang mampu menjalankannya. Haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan hukumnya wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib untuk melaksanakannya.

Sementara hukum umrah adalah sunah. Umrah dianggap sebagai penyempurna ibadah. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat terkait hukum umrah. Dalam mazhab Hanafi dan Maliki, umrah adalah sunah. Sementara dalam mazhab Syafii dan Hanbali, umrah hukumnya wajib.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan haji dan umrah juga berbeda. Ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali setahun. Ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah.

Sementara umrah bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Perbedaan rukun ibadah haji dan ibadah umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Ibadah Haji Credit: shutterstock.com

Tempat pelaksanaan

Ibadah haji mewajibkan semua jemaah untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah. Sementara umrah dilaksanakan di Mekah. Jemaah kemudian pergi berziarah ke Madinah.

Rukun

Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Sementara rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Perbedaan haji dan umrah hanyalah wuquf di Padang Arafah yang hanya dilaksanakan oleh Jemaah haji saja.

Rukun dalam ibadah menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan. Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah haji dan umroh. Rukun dalam ibadah haji dan umroh bersifat batal bila tidak dilakukan dan tidak bisa diganti dengan denda.

Kewajiban

Kewajiban ibadah haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah Jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah. Sementara kewajiban umrah h hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.

Perbedaan rukun ibadah haji dan ibadah umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Ibadah Haji Credit: pexels.com/konevi

Haji Qiran

Haji Qiran artinya melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dengan sekali niat untuk dua pekerjaan, tetapi diharuskan membayar dam. Haji qirān dapat dipilih apabila karena sesuatu hal, seorang jemaah tidak dapat melaksanakan umrah, baik sebelum maupun sesudah haji, termasuk jemaah haji yang masa tinggalnya di Makkah sangat terbatas.

Haji Tamattu’

Haji Tamattu’ berarti melaksanakan umrah terlebih dulu pada bulan-bulan haji, lalu ber-tah}allul, kemudian berih}rām haji dari Makkah atau sekitarnya pada 8 Dzulh}ijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulh}ijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula. Selama jeda waktu tah}allul itu, jamaah bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihrām dan tidak terkena larangan ihrām tapi dikenakan dam.

Haji Ifrad

Haji Ifrad artinya melaksanakan ibadan Haji tanpa melaksanakan umrah. Haji Ifrad adalah proses melakukan ibadah haji yang terpisah antara ibadah haji dan ibadah umrah. Haji Ifrad bisa dilaksanakan dengan melakukan haji saja tanpa melakukan umrah atau melaksanakan Haji dulu baru melaksanakan umrah. Dengan cara ini seorang jemaah haji tidak wajib membayar dam.

Perbedaan rukun ibadah haji dan ibadah umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Melaksanakan Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Sembari menunggu kesempatan, ada doa yang bisa dipanjatkan agar segera bisa melaksanakan ibadah Baji. Berikut doa agar segera melaksanakan Haji:

Rabbana taqabbal minna innaka anta sami'ul alim rabbana waj’alna muslimaini laka wamin zurriyatina ummatam muslimatan laka wa’arina manasikana wa tub’alaina innaka anta tawwabur rahim.

Artinya:

"Ya Tuhan kami semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Salawat haji

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin tuballighuna biha hajja baitikal haram wa ziyarata qabri nabiyyika 'alaihi afdlalus shalatu was salamu fi luthfin wa 'afiyatin wa salamatin wa bulughil maram wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa barik wa sallim.

Artinya:

" Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya."

Lanjutkan Membaca ↓

Perbedaan rukun ibadah haji dan ibadah umrah adalah