Penilaian atau pertimbangan terhadap kualitas buku yang didalamnya dikemukakan tentang pendapat

Penilaian atau pertimbangan terhadap kualitas buku yang didalamnya dikemukakan tentang pendapat

Pernahkah kamu tertarik untuk membaca sebuah buku karena membaca sebuah tulisan yang mengulas secara singkat detail dari isi buku tersebut? Ulasan singkat tersebut itulah yang dinamakan resensi. Apa itu pengertian resensi? Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya, berupa buku, karya seni film dan drama. Yuk, kita pelajari unsur-unsur serta struktur dari resensi selengkapnya.

Unsur-unsur Resensi

Agar dapat dikatakan utuh, terdapat beberapa unsur yang harus ada di resensi, berikut ini adalah unsur-unsurnya.

1. Judul

Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga akan memberikan nilai lebih tersendiri.

2. Identitas buku

Penyusunan data buku dapat dilakukan dengan sebagai berikut.

  • Judul buku
  • Pengarang
  • Penerbit
  • Tahun terbit beserta cetakannya
  • Dimensi buku
  • Harga buku

3. Isi resensi buku

Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.

4. Penutup resensi buku

Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.

Penilaian atau pertimbangan terhadap kualitas buku yang didalamnya dikemukakan tentang pendapat

Struktur teks resensi

  1. Identitas dalam resensi mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film dan lagu.
  2. Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.
  3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
  4. Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.
  5. Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.

Jenis-Jenis Resensi

Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

1. Resensi informatif

Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.

2. Resensi deskriptif

Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya.

3. Resensi kritis

Resensi kritis merupakan sebuah resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi kritis biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.

Penilaian atau pertimbangan terhadap kualitas buku yang didalamnya dikemukakan tentang pendapat

Itulah tadi pengertian, unsur, struktur, dan jenis dari resensi. Kalian dapat mengenali sebuah teks resensi dari penjelasan di atas. Ada yang masih bingung mengenai resensi? Gabung aja di Brain Academy Online. Ada STAR Master Teacher lulusan PTN ternama dan luar negeri yang siap membantu kamu memahami pelajaran. Kalau belum ngerti, bisa konsultasi juga lho. Ayo gabung!

Penilaian atau pertimbangan terhadap kualitas buku yang didalamnya dikemukakan tentang pendapat

ReferensiKosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Artikel diperbarui 1 Desember 2020

Pengertian Resensi: Struktur, Unsur, Jenis, Tujuan dan Contoh

Pengertian Resensi

Resensi adalah penilaian terhadap sebuah karya yang dapat memberikan gambaran mengenai suatu isi karya, agar dapat memberikan pertimbangan kepada pembaca/penonton untuk ikut menikmati atau tidak.

Jadi, dengan adanya resensi, kita tidak membuang-buang uang dan waktu sebelum menikmati bacaan atau tayangan tersebut. Berikut pengertian resensi yang perlu Grameds ketahui.

Kata resensi berasal dari kata “recensie” (bahasa Belanda) yang berarti membicarakan dan menilai/borderland en besproken. Sepadan dengan bahasa Belanda, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa resensi merupakan sebuah kegiatan menilai atau menimbang kembali.

Oleh karena itu, resensi buku ialah memberikan tinjauan kritis atau penilaian terhadap kualitas suatu buku. Meresensi sebuah buku berarti merupakan aktivitas seseorang untuk menyampaikan gagasan secara tertulis dalam hal mengukur baik buruknya suatu buku. Hal-hal yang diukur dari satu buku tersebut meliputi isi, struktur penyajian, serta manfaatnya bagi pembaca.

Bukan hanya buku saja, berbagai hal dapat kamu resensikan. Seperti pada buku The Art of Restaurant Review yang mengulas mengenai cara menjadi jurnalis boga yang baik dan membuat resensi sebuah restoran yang baik.

Pengertian Resensi Menurut Ahli

1. Gorys Keraf

Resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai dari sebuah karya atau buku.

2. WJ. S. Poerwadarminta

Resensi adalah suatu pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, serta dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya bujku tersebut dibaca, dimiliki, atau dibeli.

3. Yus Rusyana

Resensi adalah suatu tulisan mengenai buku pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia, dan sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan, menjelaskan, dan menilai buku.

4. Panuti Sudjiman

Resensi adalah pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. KOnteks ini memberikan arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas atau mengkritik buku.

5. Euis Sulastri

Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.

6. Saryono (1997;56)

Resensi adalah sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian dari suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tulisan. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau fotocopy sampul buku.

7. Sitepu (2013)

Resensi mengandung makna dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Objek resensi tidak hanya terbatas pada buku, namun juga dapat berupa karya film, drama, pameran, dan berbagai tulisan.

8. KBBI

Resensi adalah pertimbangan atau atau pembicaraan tentang suatu buku atau ulasan buku. Resensi tidak hanya terbatas pada buku atau karya pustaka saja, namun juka dapat dipakai untuk mengulas karya drama, film, atau musik.

Unsur Resensi 1. Judul

Judul merupakan struktur dari resensi yang paling penting dan menentukan apakah resensi dari suatu karya itu menarik atau tidak hanya dari satu kalimat saja. Banyak kesalahan yang dibuat peresensi, yakni mereka menulis judul resensi sama dengan judul buku yang diresensi.

Jadi saat membuat resensi, terdapat dua jenis judul yang harus diperhatikan. Pertama, buatlah judul yang menarik terkait buku yang akan diresensi. Judul yang kedua adalah judul buku sebagai identitas buku yang akan diresensi. Judul buku yang satu ini tidak boleh diutak atik karena merupakan identitas dari buku tersebut.

2. Data Buku

Struktur resensi yang kedua adalah data buku. Terdapat beberapa poin penting yang harus dipenuhi untuk mencantmkan identitas buku. Poin tersebut meliputi judul buku, nama penulis buku yang diresensi, tahun terbit buku, lokasi penerbit, ketebalan buku, serta harga buku.

3. Pendahuluan

Dalam menulis suatu pendahuluan dalam suatu resensi harus bisa membua pembaca merasa tertarik. Penulis bisa membahas sesuatu yang sedang trend saat ini kemudian menghubungkan dengan judul buku yang akan dirensensi.

Buatlah diksi yang menarik dan memberikan “wow effect” agar pembaca tergelitik untuk membaca resensi yang akan dibahas. Tidak perlu terlalu panjang, cukup 1 – 2 paragraf yang membahas informasi menarik, kemukakan masalah, lalu solusi yang terdapat di buku yang akan diresensi.

Dengan begitu, pembaca akan merasa bahwa buku itu cukup “relate” dan pembaca tidak sadar sedang digiring untuk membaca buku tersebut. Terlepas isi bukunya sesuai dengan kebutuhan pembaca atau tidak, namun resensi dinilai berhasil apabila mampu mengajak pembaca untuk ikut mengulas buku tersebut hingga tuntas.

4. Tubuh dan Pernyataan Resensi

Pada bagian tubuh atau pernyataan, inilah poin penting yang dalam suatu resensi. Di sini peresensi tidak perlu berbasa-basi, kemukakan informasi buku secara singkat, padat, dan jelas. penulisan sinopsis harus merupakan tulisan asli, bukan ulasan yang ditulis dari pihak penerbit.

Jangan terlalu banyak basa-basi pada bagian ini, karena pembaca akan bosan dan mereka tidak menemukan informasi yang mereka cari. Pada bagian tubuh, peresensi bisa mengemukakan opini mengenai buku tersebut, apa kelebihan dan kekurangan dari karya yang sedang dibahas. Sertakan pula kutipan singkat atau penggalan naskah yang dirasa menjadi selling poin dari karya tersebut.

Tolak ukur resensi yang berhasil adalah saat dimana pembaca tertarik akan resensi yang dibuat. Gaya bercerita peresensi yang informatif sekaligus persuasif bisa menjadi selling poin dari suatu resensi. Jika buku yang diresensi ternyata menarik animo masyarakat, sudah berarti resensi tersebut sudah memenuhi standar.

Jangan lupa menulis kekurangan dalam suatu resensi. Jangan takut dicekal, tuliskan opini apa adanya terkait kerangka, tinjauan buku, atau kesalahan cetak pada suatu buku. Jika sedang membahas film, kemukakan plot atau kekurangan yang sifatnya teknis. Selama kekurangan yang dikemukakan bersifat objektif dan bukan bermaksud menjelekan, opini dari peresensi penting adanya.

5. Penutup

Pada bagian kesimpulan, tuliskan dalam ringkasan karya dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Pada bagian ini, berikan diksi yang sifatnya persuasif agar pembaca tertarik dan melabuhkan hati untuk membeli karya tersebut.

Tentu saja ajakannya harus bersifat logis dan objektif, jangan berlebihan apalagi memaksa pembaca dengan kalimat yang terlalu frontal.

Jenis Resensi

Terdapat tiga jenis tujuan dari sebuah resensi berdasarkan isinya. Namun, jenis resensi ini tidak baku dan bisa diterapkan secara bersamaan dalam suatu resensi. Berikut jenis-jenis resensi yang perlu kamu ketahui.

Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail setiap bagian atau babnya. Resensi informatif adalah resensi yang isinya hanya berupa informasi mengenai hal penting dari keseluruhan isi buku secara umum. Resensi evaluatif, adalah resensi yang menyajikan penilaian presensi tebtang isi buku atau hal-hal yang berkaitan dengan buku. Informasi tentang buku hanya dijadikan sekilas bahkan hanya dijadikan sebagai ilustrasi. Resensi informatif – evaluatif, yaitu resensi yang merupakan perpaduan dari dua jenis resensi tersebut. Resensi ini disamping menyajikkan semacam ringkasan buku dan hal-hal yang penting yang ada di dalam buku. Resensi ini dinilai paling ideal karena bisa memberikan laporan yang lebih lengkap dan memadai. Resensi kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku. Tujuan Resensi membantu pembaca untuk memahami gambaran serta penilaian umum sebuah karya dengan ringkas. Memahami kelebihan dan kelemahan karya yang akan diresensi. memahami latar belakang serta alasan suatu karya dibuat memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran. mengajak pembaca untuk berdiskusi mengenaik katrya yang diresensi memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca, mengenai karya yang diresensi tersebut. menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lainnya. Manfaat Resensi

1. Manfaat resensi untuk pembaca

Dengan adanya resensi, pembaca dapat mempertimbangkan sebelum membeli suatu buku. Tulisan yang dibuat yang peresensi akan memengaruhi apakah karya tersebut sesuai dengan selera dan harapan para pembaca.

2. Manfaat resensi untuk peresensi

Eksistensi : Peresensi dapat berkarya dengan mengulas suatu buku, memberikan penilaian yang objektif, serta memengaruhi pembaca agar mereka membaca buku atau karya yang diulas. Resensi merupakan media agar tulisannya dapat dikenal secara luas. Menambah penghasilan : Peresensi akan mendapat royalti atau honor jika tulisannya dimuat di surat kabar, majalah, atau kanal berita online. Menambah keilmuan dan kreativitas menulis : Peresensi dapat melatih kemampuan menulisnya setiap kali ia menulis mengulas suatu buku. Semakin sering peresnsi membaca buku, maka ia mampu menghafalkan dan memahami

3. Manfaat resensi untuk penulis buku

Manfaat resensi bagi penulis adalah mendapatkan umpan balik atas karya yang telah ia buat. Penilaian akan isi , kelemahan atau kelebihan atas suatu buku menjadi masukan untuk penulisan karya selanjutnya. Selain itu, resensi juga dianggap sebagai apresiasi atas karyanya, apakah diterima di masyarakat atau tidak.

4. Manfaat resensi bagi penerbit

Resensi dianggap sebagai media promosi atas suatu buku yang diterbitkan oleh penerbit. Dengan adanya resensi buku, diharapkan buku tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.

5. Manfaat resensi bagi media massa

Resensi merupakan bentuk nilai untuk meningkatkan pemasaran melalui media massa.

Contoh Resensi Buku

Judul Buku : Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Penulis : Eka Kurniawan

Detail :

Jumlah Halaman250PenerbitGramedia Pustaka utama Tanggal Terbit3 Des 2021 ISBN9786020324708 BahasaIndonesia

Bagi yang ingin membaca dan memiliki novel “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” karya Eka Kurniawan, bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Gaung novel Eka Kurniawan sepertinya sedang melambung.

Ini karena film adaptasinya cukup sukses di pasar internasional. Jika Grameds mendengar karya sastra, banyak pembaca akan langsung merasakan topik yang berat dan tidak bisa dicerna.

Nyatanya tidak selalu demikian, kini banyak nama penulis dan karya sastra mulai digandrungi anak muda. Salah satunya adalah Eka Kurniawan. Sebuah karya sastra tidak hanya mengandung narasi, tetapi juga memiliki berbagai elemen yang membantu mengkonstruksinya, seperti budaya, sejarah, dan kritik sosial.Unsur-unsur yang perlu banget kamu resensi diantaranya

1. Judul Resensi

Judul merupakan bagian pemikat sebagai daya tarik pada pandangan pertama bagi membaca. Bagian inilah yang bisa mencuri hati pembaca untuk mengenal suatu buku. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik yang membuat pembaca ingin terus membaca hingga akhir kalimat bahkan sampai membuktikannya dengan membeli sendiri suatu buku yang usai diresensi.

2. Identitas Buku

Identitas buku merupakan gambaran umum yang ada dari dalam buku yang berisi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku.

3. Intisari Buku

Pada bagian ini yang dibahas adalah sinopsis. Saat menulisnya, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis secara bebas. Perlu banget dengan merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca tanpa perlu menulis secara lengkap isi dari buku sehingga dengan tulisanmu membuat pembaca terbius dan membaca buku aslinya.

4. Biografi Pengarang

Unsur berikutnya membicarakan tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Di dalamnya terdapat kehidupan si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Ketika sedang menulis biografi pengarang merupakan unsur yang esensial di dalam resensi karena track record, citra seorang penulis yang namanya banyak dikenal akan memunculkan rasa penasaran pembaca. Di samping itu, pembaca mempunyai gambaran mengenai kisah dan karir penulis selama ini dan penghargaan maupun prestasi selama ia berkarir. Bagian ini menjadi salah satu poin petunjuk pembaca untuk menentukan suatu buku.

5. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Unsur vital yang harus ada selanjutnya adalah pandangan terhadap sebuah buku serta isi didalamnya. Umumnya berisi penilaian kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi pendapat terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dilihat kembali secara seksama oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak.

6. Kesimpulan

Bagian unsur terakhir yakni pada penulisan sebuah kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritikan dan masukan yang ditujukan kepada penulis buku. Kamu tidak bisa memberikan rekomendasi kepada pembaca.Wah, sudah pada tahu nih apa-apa saja yang perlu ada saat meresensi buku, lalu apa saja manfaat menulis resensi buku? Seorang yang menggeluti di bidang ini ada julukannya yakni “resensator”.

Sinopsis Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas berkisah tentang seorang anak muda bernama Ajo Kawir yang digambarkan sebagai pemuda nakal dan merepotkan.

Alkisah, Ajo Kawir dan temannya Si Tokek, mengintip tragedi pemerkosaan seorang wanita sakit jiwa oleh dua petugas polisi. Mereka mengintip kejadian itu melalui lubang di jendela, namun ulah mereka ketahuan saat salah satu dari mereka terpeleset dan jatuh.

Tokek tersebut berhasil kabur sendiri, namun sayangnya Ajo Kawir berhasil ditangkap oleh dua orang polisi. Tak kuasa melawan, Ajo Kawir langsung diseret ke dalam gubuk tempat berlangsungnya aksi dua polisi tersebut. Ajo Kawir dipaksa menjadi saksi pemerkosaan dan bahkan diajak untuk ikut bergabung, sembari ditodong pistol yang diarahkan ke kepala Ajo Kawir.

Seketika Ajo Kawir merasa bingung dan kalut ketika menghadapi situasi darurat dan mendesak itu. Karena terlalu panik dan takut, “burung” Ajo Kawir tidak bergerak, karena melihat apa yang terlihat di depannya.

Mengetahui situasi ini, kedua polisi itu langsung mencemooh dan menghina Ajo Kawir, dengan anggapan bahwa dia adalah orang yang lemah dan tidak berguna.

Pada akhirnya, Ajo Kawir dibebaskan oleh dua orang polisi dan dibiarkan pergi. Sejak kejadian itu, sekarang “Burung” Ajo Kawir tidak bisa “bangun” lagi dan memilih untuk tertidur.

Ajo Kawir terluka oleh “burung” yang tidak berguna lagi. Ajo Kawir menggunakan berbagai cara untuk membangunkan dan membangunkan “burung” miliknya. Mulai dari cara yang enak hingga cara yang menyakitkan, Ajo Kawir mencoba membangunkan “burung” miliknya.

Namun, sang “burung” masih memilih diam dan tidak bergeming sedikitpun. Berita perihal “burung” Ajo Kawir sudah menjadi bahan olok-olokan dan tersebar kemana-mana.

Di lubuk hatinya, Ajo Kawir masih berkeyakinan bahwa “burung” miliknya dapat berfungsi kembali suatu saat nanti. Kemudian Ajo Kawir memilih untuk melampiaskan rasa frustrasinya dengan cara berkelahi dan membuat onar.

Bersama Si Tokek, Ajo Kawir kerap berkelahi dan menghajar siapapun tanpa rasa takut. Oleh karena itu, ia ia terkenal sebagai biang onar yang ditakuti oleh semua orang, tanpa ada yang mmengetahui bahwa ada “burung” yang tertidur lelap di dalam dirinya.

Singkat cerita, Ajo Kawir bertemu seorang gadis bernama Iteung lalu mereka pun saling jatuh cinta. Mereka kemudian berpacaran dan Iteung meminta Ajo untuk segera menikahinya.

Namun, Ajo menyimpan keraguan atas permintaa Iteung. Mengingat “burung” miliknya yang belum juga bisa bangun. Seiring berjalannya waktu, Iteng akhirnya mengetahui kondisi masa lalu Ajo Kawir dan bersedia untuk dinikahi olehnya.

Tak disangka, Iteung ternyata menyimpan kenangan masa lalu yang pahit. Ia pernah menjadi korban pelecehan seksual yang menorehkan luka batin pada dirinya. Kehidupan pernikahan Iteung dan Ajo Kawir ternyata tidak mudah untuk dijalani.

Tak lama kemudian, akhirnya Iteung hamil. Anak yang ada dalam kandungannya sudah dipastikan bukan anak Ajo Kawir. Ajo merasa marah dan melampiaskan dendamnya semenjak saat itu. Bahkan ia sempat masuk penjara atas apa ia perbuat selama berbuat onar.

Setelah bebas dari penjara, Ajo mulai berdamai dengan dirinya sendiri. Ia mulai menerima kondisi “burung” miliknya. Ia belajar bersabar dan menerima jika “burung” tersebut tidak akan pernah bangun lagi selama-lamanya.

Ajo memilih untuk memulai hidupnya kembali dengan menjadi supir lintas trus jawa-Sumatra. Dalam perjalanan menjadi seorang supir truk, ia kerap berkomunikasi dengan “burung” miliknya, agar kehidupannya menjadi lebih tentram dan damai.

Kelebihan Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Gaya tutur kata Eka Kurniawan dalam Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas tidak berat seperti kaya sastra lainnya. Gayanya cenderung frontal dan blak-blakan. Eka dengan berani menulis segala seuatunya dengan vulgar, namun tidak meninggalkan kesan menjijikan.

Alur yang dibuat oleh Eka terasa ringan dan menyenangkan, kata-kata kasar di dalamnya justru menghibur dan terasa alami untuk disimak. Ceritanya pun tidak membosankan, banyak kata-kata yang dirasa menggelitik dan membuat pembaca terbahak-bahak.

Kelebihan dari Novel ini adalah pemilihan diksi yang berbeda dari novel lainnya. Eka seakan mampu menunjukkan eksistensinya melalui karya dengan gaya bercerita ceplas-ceplos dan blak-blakan. Setiap karakter diceritakan secara lugas dan tidak bertele-tele, sehingga tokoh di dalamnya terasa tidak dibuat-buat.

Selain gaya bahasanya yang ringan dan menarik, ada banyak isu sosial yang disematkan Eka dalam ceritanya. Banyak terselip posan moral mengenai permasalahan sosial di masyarakat yang mampu menghipnotis pembaca.

Kekurangan Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Novel ini merupakan paket lengkap yang tidak membosankan untuk dibaca. Namun, karena bahasanya yang ceplas-ceplos, blak-blakan bahkan cenderung vulgar, Novel ini hanya direkomendasikan untuk pembaca 21 tahun ke atas.

Diperlukan pembaca dewasa yang bijak dan berpikiran terbuka untuk bisa menikmati alur cerita dari Novel ini, agar setiap pesan moral yang dikandung dapat diterima dan dinikmati.

Pesan Moral Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Pesan dan makna yang terkandung dalam novel ini dapat ditafsirkan secara berbeda-beda oleh setiap pembaca. Di sini ada tokoh Ajo Kawir yang pada akhirnya harus berdamai dengan keadaan.

Selain itu, tersirat bahwa kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk melampiaskan emosi dan luka yang dialami Ajo Kawir. Kekerasan dan emosi justru malah menjerumuskan Ajo Kawir pada perasaan dendam dan kehidupan tanpa kepastian.