Nyeri perut bagian bawah saat hamil apakah berbahaya?

Halo AS,

Terima kasih atas pertanyaannya.

Perut yang semakin besar pada ibu hamil akibat pertumbuhan janin dapat menyebabkan berbagai keluhan salah satunya adalah sakit perut. Rahim yang semakin membesar dan ligamen yang semakin meregang dapat menyebabkan perut bagian bawah sakit yang pada umumnya tidak berbahaya. Namun dalam kondisi tertentu, sakit perut bagian bawah dapat menandakan kondisi medis yang serius.

Penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil 8 bulan

Tekanan pada otot dan persendian akibat janin yang semakin membesar dapat membuat ibu hamil tidak nyaman pada waktu-waktu tertentu. Berikut penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil diantaranya:

  • Nyeri ligamen bundar. Nyeri perut bawah yang dirasakan biasanya menjalar ke selangkangan dan terasa seperti menUsuk serta berlangsung hanya beberapa detik
  • Sembelit dan perut bergas. 
  • Kontraksi palsu (Braxton hicks contraction). Kontraksi palsu biasanya muncul secara tidak teratur dan dapat berhenti dengan mengubah posisi 
  • Persalinan prematur. Kontraksi yang teratur disertai dengan nyeri punggung terus menerus dan rembesnya cairan atau darah dari vagina bisa menandakan adanya persalinan prematur
  • Solusio plasenta.  Nyeri perut terasa sangat berat, konstan, dan semakin memburuk disertai dengan perdarahan yang berwarna merah gelap
  • Preeklamsia. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat menyempitkan pembuluh darah di rahim yang memasok oksigen dan nutrisi ke janin. Ibu hamil yang mengalami preeklamsia berat akan mengalami sakit perut, mual, sakit kepala, kaki bengkak, hingga gangguan penglihatan
  • Infeksi saluran kemih
  • Radang usus buntu (apendisitis)
  • Batu empedu (kolesistitis)

Cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil 8 bulan

Sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis kandungan jika sakit perut bagian bawah yang Anda rasakan tidak kunjung berkurang. Berikut cara mengatasi sakit perut bagian bawah pada ibu hamil:

  • Istirahat yang cukup
  • Cukupi kebutuhan cairan untuk tetap terhidrasi
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan tinggi serat
  • Mandi dengan air hangat
  • Lakukan peregangan secara perlahan seperti yoga
  • Kompres hangat ke perut. Anda dapat menggunakan botol karet yang berisi air panas dan menempelkan ke area yang sakit

Anda juga dapat membaca forum terkait sakit perut pada ibu hamil berikut ini:

  • Apa penyebab sakit perut saat hamil?
  • Sakit perut saat hamil trimester ketiga, apa sebabnya?

Semoga bermanfaat
Salam sehat


dr. Reni Utari

Sakit perut yang dikategorikan normal biasanya disebabkan oleh efek dari perubahan tubuh saat hamil. Kamu mungkin bisa merasakan sakit perut yang tajam (kram) seiring dengan membesarnya ukuran rahim.

Selain itu, sakit perut yang tidak berbahaya juga bisa disebabkan oleh:

  • Konstipasi. Perubahan hormon yang terjadi saat hamil bisa memicu kondisi ini. Kekurangan asupan berserat, jarang olahraga, atau rasa gelisah juga bisa menjadi penyebabnya. Jika bunda mengalami konstipasi bunda mungkin bisa merasakan sakit perut yang parah, seperti ditusuk-tusuk, terasa tajam, atau kram.
  • Gas pada perut. Saat hamil, wanita dapat memproduksi gas lebih banyak dari biasanya, Itu disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron pada tubuh. Kelebihan gas ini bisa membuat perut terasa sangat sakit.
  • Kontraksi palsu. Meski sensasinya sama, kontraksi ini bukan pertanda bunda akan melahirkan. Ketika mengalami kontraksi palsu atau asli bunda akan merasakan bagian rahim, perut bagian bawah, atau selangkangan yang mengencang, lalu kemudian rileks dengan sendirinya. Namun, intensitas terjadinya kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi asli. Kontraksi palsu tidak akan berubah menjadi lebih parah atau lebih sering seiring berjalannya waktu. Kontraksi palsu merupakan bagian dari kehamilan normal dan kerap terjadi pada trimester akhir kehamilan. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Meski begitu, kontraksi ini juga mungkin bisa terasa menyakitkan.

Nah, bunda harus waspada karena sakit perut juga bisa menjadi pertanda komplikasi kehamilan. Biasanya, sakit perut yang berbahaya kerap diiringi oleh demam, menggigil, mual, muntah, sakit kepala parah, penglihatan tidak jelas, perdarahan, kram perut yang kuat, keluar cairan vagina, pembengkakan (pada wajah, tangan atau kaki), sakit saat buang air kecil, sulit buang air kecil, atau ada darah pada urine.

Kondisi ini juga bisa menjadi bahaya jika tidak kunjung membaik setelah beristirahat atau apabila rasa sakit membuat sulit untuk bernapas, berbicara atau berjalan.

Beberapa kemungkinan komplikasi kehamilan berbahaya yang ditandai oleh sakit perut antara lain:

  • Keguguran. Sakit perut yang dapat bunda rasakan mungkin terasa seperti kram, rasa sakitnya bisa bersifat ringan atau tajam, atau bisa lebih seperti sakit pada bagian bawah punggung. Sebelum mengalami sakit perut, keguguran dapat ditandai oleh keluarnya darah dari vagina. Sakit perut pertanda keguguran dapat terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan.
  • Kehamilan ektopik.  Jika sakit perut yang terasa tajam terjadi di satu sisi perut, itu bisa mengindikasi bunda mengalami kehamilan ektopik.
  • Abrupsi plasenta. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa, di mana plasenta terpisah sebagian atau seutuhnya dari rahim sebelum bayi lahir. Abrupsi plasenta mungkin dapat ditandai oleh kram atau kontraksi yang tidak kunjung hilang. Kondisi ini juga kadang menyebabkan perdarahan yang datang secara tiba-tiba dan nampak jelas, atau bisa juga bunda tidak menyadari perdarahan tersebut sebelumnya.
  • Lahir prematur. Kondisi ini dapat terjadi jika bunda mengalami sakit perut akibat kontraksi (lebih dari lima kali kontraksi dalam sejam) atau kram seperti menstruasi yang terjadi sebelum kehamilan berusia 37 minggu. Tanda-tanda lainnya yaitu perdarahan vagina, meningkatnya cairan vagina, terjadi peningkatan tekanan pada area panggul, atau punggung bawah terasa sakit.
  • Preeklamsia. Kamu dikatakan mengalami preeklamsia jika memiliki tekanan darah tinggi yang menetap (persistent) setelah kehamilan berusia 20 minggu, dan ada protein di urine bunda. Gejala-gejala penting yang bunda harus waspadai bila mengalami pembengkakan yang terjadi secara tiba-tiba, berat badan yang meningkat cepat, sakit kepala, dan gangguan penglihatan. Selain itu kamu dapat saja merasakan gejala lain seperti sakit perut di bagian atas perut, mual, muntah.
  • Infeksi saluran kemih. Kondisi ini mungkin ditandai oleh sakit pada bagian bawah perut atau lebih sering terjadi di atas tulang kemaluan, buang air kecil menjadi menyekitkan, atau urine berbau busuk atau bercampur darah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu bunda mengalami infeksi ginjal atau melahirkan secara prematur, lho!

Sebagai orang awam, bunda mungkin sulit untuk mengetahui apakah sakit perut yang  alami termasuk normal atau abnormal. Jadi, bunda disarankan untuk waspada dan segera periksakan diri ke dokter apabila perut terasa sakit.

Apa penyebab ibu hamil sering nyeri perut bagian bawah?

Melansir dari Mayo Clinic, sakit perut bagian bawah pada ibu hamil terjadi akibat peregangan terus-menerus pada ligamen. Ligamen adalah jaringan ikat yang berfungsi menyangga rahim di kedua sisi dengan menghubungkannya pada panggul.

Apakah bahaya jika ibu hamil mengalami sakit perut bagian bawah?

Bumil tidak perlu terlalu panik karena nyeri perut bagian bawah adalah kondisi normal yang sering dialami, terutama di trimester kedua kehamilan. Rasa nyeri ini bisa terasa pada kedua sisi perut atau hanya pada salah satu sisi, terutama sisi kanan.

Sakit perut bagian bawah apakah tanda keguguran?

Sakit di bagian bawah perut bisa menjadi tanda keguguran selanjutnya. Sakit ini mirip dengan sakit saat PMS namun terasa lebih sakit. Sakit ini penting diwaspadai jika lebih sering terjadi antara 5 - 20 menit sekali.

Bagaimana cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil?

Sebaiknya lakukan beberapa cara sederhana agar ibu bisa mengatasi kondisi ini, seperti:.
Istirahat. Saat ibu tiba-tiba mengalami nyeri perut bagian bawah saat hamil, cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini dengan melakukan istirahat. ... .
2. Gerak Perlahan. ... .
3. Olahraga Rutin..