Nama lain dari lapisan bumi adalah

Nama lain dari lapisan bumi adalah

Ilustrasi lapisan Bumi (Designed by brgfx / Freepik)

Bobo.id - Planet Bumi memiliki struktur yang terdiri dari lapisan-lapisan.

Struktur Bumi memiliki lapisan luar, tengah, dan dalam.

Setiap lapisan yang membentuk struktur Bumi memiliki namanya masing-masing, yaitu kerak Bumi, mantel Bumi, dan inti Bumi.

Yuk, kita cari tahu penjelasan tentang lapisan-lapisan Bumi ini!

Baca Juga: Ketahui Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam yang Memerlukan Waktu Jutaan Tahun

Lapisan yang Membentuk Struktur Bumi

Kerak Bumi

Kerak Bumi merupakan bagian terluar Bumi, teman-teman. Bagian ini juga sering disebut kulit Bumi.

Pada kerak Bumi, terdapat tanah dan beragam batuan, baik di darat maupun di laut.

Bumi merupakan lapisan yang paling tipis di antara lapisan lainnya.

Ketebalan kerak Bumi beragam, teman-teman. Diperkirakan, bagian yang paling tebal pada kerak Bumi mencapai 70 kilometer.

Lapisan kerak Bumi terbagi menjadi kerak benua dan kerak samudra.

Umumnya, kerak benua memiliki ketebalan sekitar 30 - 70 kilometer.

Sedangkan, kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 5 - 10 kilometer.

Baca Juga: Lapisan Bumi Paling Luar Terdiri dari Kerak Samudra dan Kerak Benua, Apa Beda Keduanya?


Page 2

Avisena Ashari Rabu, 20 Januari 2021 | 15:30 WIB

Nama lain dari lapisan bumi adalah

Ilustrasi lapisan Bumi (Designed by brgfx / Freepik)

Nama lain dari lapisan bumi adalah

Planet Bumi (Gambar oleh PIRO4D dari Pixabay)

Baca Juga: Yuk, Mengenal Bumi yang Menjadi Tempat Tinggal Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya di Video Ini

Mantel Bumi

Di bawah kerak Bumi, lapisan Bumi berikutnya adalah mantel Bumi. Mantel Bumi juga sering disebut selimut Bumi.

Di antara kerak Bumi dan mantel Bumi, terdapat area yang disebut moho.

Pada mantel Bumi, terdapat batuan yang panas. Suhu pada bagian ini kira-kira 1.000 - 3.700 derajat Celcius.

Ketebalan bagian mantel Bumi ini hampir mencapai 2.900 kilometer.

Mantel Bumi juga terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu;

Litosfer: lapisan mantel Bumi paling luar dan suhunya dingin.

Astenosfer: lapisan di bawah litosfer yang mengandung batuan yang meleleh karena suhu yang panas.

Mesosfer: lapisan mantel Bumi yang dalam terdiri dari batuan yang berat dan tebal.

Baca Juga: Apa Penyebab Lapisan Ozon Menipis dan Apakah Bisa Dihentikan?

Ilustrasi bumi. Foto: Pixabay

Bumi memiliki struktur berlapis-lapis yang dimulai dari lapisan pelindung bumi, lapisan bebatuan, hingga lapisan inti atau lapisan terdalam yang sangat panas. Berdasarkan hasil penelitian, bumi memiliki diameter kurang lebih 12.742 km dan terdiri dari 7 lapisan yang menjadi penyusunnya.

Setiap lapisan tentunya memiliki karakteristik, kandungan, juga fungsinya masing-masing. Makhluk hidup yang ada di planet bumi hanya dapat hidup pada lapisan bumi yang keras dan kaku yang disebut kulit bumi atau litosfer. Karena hanya lapisan ini yang memiliki kandungan oksigen yang baik.

Dalam buku Bumi dan Antariksa Kajian Konsep, Pengetahuan, dan Fakta oleh Resyi A. Gani dkk dijelaskan bahwa yang dimaksud lapisan keras pada kulit bumi bukan hanya bebatuan. Terdapat juga tanah liat, abu gunung berapi, pasir, kerikil, dan lainnya sebagai pendukung dari lapisan litosfer.

Lantas, litosfer termasuk ke dalam 7 lapisan bumi urutan ke berapa? Berapa tebal kedalamannya? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini.

Ilustrasi lapisan bumi. Foto: Kumparan

Mir Aneesuddin, M.Sc menuliskan dalam Buku Saku Ayat-ayat Semesta, 7 lapisan bumi antara lain lapisan atmosfer (troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer), lapisan kerak dan mantel bumi, serta lapisan inti. Berikut adalah uraiannya:

Troposfer merupakan lapisan paling dasar yang sangat dekat sekali dengan bumi. Ketinggiannya 0-12 kilo meter di atas permukaan bumi. Lapisan ini juga berfungsi untuk menjaga kestabilan udara yang ada di bumi.

Lapisan stratosfer berada tepat di atas troposfer. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon di ketinggian 35 km yang berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang berlebihan.

Stratosfer memiliki sifat udara yang kering karena hanya mengandung debu, tidak ada uap air. Lapisan ini terdiri dari lapisan isotermal (yang berada pada ketinggian 11 km hingga 22 km) dan lapisan inversi (yang berada pada ketinggian 20 hingga 60 km).

Mesosfer merupakan lapisan ketiga dari atmosfer bumi yang memiliki ketinggian mencapai 55 hingga 80 km. Pada lapisan mesosfer, semakin ke atas maka suhu yang ada di udara semakin menurun.

Lapisan mesosfer merupakan lapisan pelindung bumi yang dapat melindungi bumi dari jatuhnya meteor. Di antara lapisan mesosfer dan termosfer, terdapat lapisan perantara yakni mesopause. Suhu minimum dari lapisan mesosfer ini terdapat pada lapisan mesopause.

Lapisan keempat pada lapisan bumi ini disebut juga dengan lapisan ionosfer. Bernama demikian karena pada lapisan ini terjadi proses ionisasi atom-atom udara oleh sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh sinar matahari.

Lapisan ini memiliki ketinggian 80 hingga 800 km. Berbeda dengan lapisan mesosfer, pada lapisan termosfer semakin ke atas maka suhu yang dimilikinya semakin tinggi, yakni dapat mencapai lebih dari 500 derajat celcius. Lapisan termosfer dapat memantulkan gelombang radio sehingga sangat bermanfaat bagi dunia komunikasi yang ada di bumi.

Ilustrasi bumi. Foto: Pixabay

Eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer bumi. Ketinggian lapisan ini antara 800 hingga 1.000 km. Pada lapisan eksosfer, jika udara yang dimiliki semakin tinggi maka gravitasinya semakin kecil.

Kelima lapisan ini termasuk ke dalam lapisan Atmosfer yang menyelubungi bumi. Lapisan atmosfer memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  • Transparan. Atmosfer atau udara yang ada di sekitar tidak dapat dilihat menandakan bahwa atmosfer bersifat transparan. Walau tak dapat dilihat, sebenarnya atmosfer tetap ada untuk melindungi bumi.

  • Elastis dan dinamis. Udara bersifat elastis, maksudnya adalah dapat mengembang dan mengkerut serta dapat menempati ruang sesuai dengan bentuk bendanya. Di samping itu, udara juga bersifat dinamis, artinya adalah mudah bergerak dan berubah sehingga mampu menimbulkan angin.

  • Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan. Udara dapat dirasakan jika udara tersebut bergerak dalam bentuk angin. Gerakan udara ini timbul karena adanya perbedaan tekanan udara.

  • Memiliki berat, sehingga dapat menimbulkan tekanan. Udara yang ada pada lapisan terbawah akan memiliki tekanan yang lebih besar karena lapisan udara yang ada di bawah menanggung berat atau beban dari lapisan udara yang ada di atasnya.

  • Terdiri atas beberapa gas. Gas yang terkandung dalam lapisan atmosfer bumi antara lain nitrogen, oksigen, argon, karbondioksida, dan sebagainya.

6. Lapisan Kulit dan Mantel Bumi

Setelah atmosfer, lapisan selanjutnya adalah lapisan kulit bumi yang keras (kerak bumi) dan lapisan mantel bumi. Kerak bumi terbagi menjadi dua bagian, yakni lempeng benua (continental crust) dan lempeng samudra (oceanic crust).

Lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer) ini memiliki ketebalan kurang dari 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi. Bahan utama pembentuk lapisan kulit bumi (crust) adalah magma, yang berupa batuan cair pijar dengan suhu tinggi dan mengandung berbagai macam unsur mineral dan gas.

Setelah lapisan bumi, terdapat mantel bumi atau lapisan selubung (astenosfer). Lapisan ini terletak di bawah litosfer dengan ketebalan 2.900 km yang berisi material cair dan kental dengan suhu 3.000 derajat celcius. Material ini merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.

7. Lapisan Inti (Barisfer)

Lapisan inti bumi atau core merupakan bagian bumi yang paling dalam dan tersusun atas lapisan nife (niccolum atau nikel dan ferrum atau besi). Lapisan ini dibedakan menjadi dua bagian, yakni inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).

Inti luar adalah inti bumi yang terdapat di bagian luar dengan tebal lapisan 2.200 km, tersusun dari materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas dengan suhu 3.900 derajat celcius. Sedangkan inti dalam memiliki ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi (sektar 4.800 derajat celcius).