Mereka yang menerima Sakramen penguatan berarti telah menjadi lebih dewasa dalam

Mereka yang menerima Sakramen penguatan berarti telah menjadi lebih dewasa dalam

Prihal.com – Sakramen krisma atau sakramen penguatan merupakan salah satu sakramen  yang masuk dalam kategori inisiasi. Inisiasi adalah penerimaan anggota baru ke dalam suatu kelompok tertentu. Krisma dikatakan inisiasi karena memiliki makna yaitu resminya seseorang menjadi anggota di suatu gereja, atau bisa dikatakan bahwa dengan adanya sakramen krisma seseorang memiliki ikatan yang lebih kuat dengan gereja.

Menurut KGK 1314, yang dapat menerima sakramen krisma adalah mereka yang sudah pernah dibabtis namun belum menerima sakramen penguatan. Dan menurut KHK 891, penerima sakramen krisma adalah mereka yang sudah dapat menggunakan akal.

Adapun pelaksanaan dalam sakramen krisma dilakukan dengan pengurapan minyak myron yang telah diberkati uskup serta penumpangan tangan. Pengurapan dengan minyak memiliki makna pengangkatan seseorang ke dalam suatu jabatan atau tugas suci, sedangkan penumpangan tangan memiliki makna pengalihan kekuatan ilahi yang meliputi penyembuhan dan penugasan.

Krisma dan babtis memang memiliki banyak kesamaan, yaitu sama-sama merupakan sakramen inisiasi dan sama-sama melibatkan Roh Kudus. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya,yaitu bahwa dalam babtis diberikan rahmat pengudus dari Roh Kudus, sedangkan krisma diberikan rahmat Roh Kudus yang melengkapi.

Jadi bisa dikatakan bahwa krisma melengkapi sakramen babtis. Dalam sakramen krisma, terdapat lima rahmat, yaitu menjadikan anak Allah, lebih teguh dalam Kristus, menambah karunia Roh Kudus, mengikat kita lebih sempurna dengan gereja, serta menganugerahkan kekuatan Roh Kudus.

Ada dua makna dalam sakramen krisma, pertama sebagai sakramen pendewasaan dan kedua sebagai sakramen pengutusan.

Sakramen Pendewasaan ialah pendewasaan dalam hal rohani.Sakramen krisma merupakan pemberian rahmat Roh Kudus, inilah yang mendewasakan manusia sehingga dia mampu untuk memikul tanggung jawab baik di dalam gereja maupun di dalam masyarakat.

Sakramen Pengutusan, itu berarti bahwa manusia yang sudah dewasa secara jasmani dan rohani akan dikuatkan Roh Kudus untuk menjadi saksi bagi Kristus melalui perbuatannya.

Adapun tujuan dari Sakramen Krisma ialah:

1. Semakin Mirip Dengan Kristus

Allah Tritunggal akan membantu kita untuk menyempurnakan diri sehingga kita menjadi serupa dengan Kristus, karena menjadikan kita serupa dengan Kristus merupakan tugas Allah dan Dia juga yang akan menyelesaikannya. Maka dari itu, kita memerlukan Roh Kudus karena Roh Kudus lah yang akan menjadi alat-Nya untuk membentuk kita, dan untuk menerima Roh Kudus kita bisa mendapatkannya melalui sakramen krisma.

2. Menjadi Dewasa Dalam Iman

Setelah kita melakukan sakramen babtis, maka kita telah dilahirkan kembali oleh Roh. Seperti bayi yang baru lahir, kita juga pastinya akan bertumbuh dan berkembang.

Allah ingin kita berakar dalam Kristus dan tumbuh dalam iman. Allah mengatakan bahwa kita membutuhkan karunia Roh Kudus.  Maka dari itu, sakramen krisma ada untuk memberikan kita kekuatan dalam menaklukkan peperangan rohani. Sehingga kita bisa melawan godaan yang menentang iman kita.

3. Setia Mengikut Kristus

Roh dan daging tidak bisa disatukan. Pasti akan cenderung ke salah satu. Apabila kita memilih daging, maka buah-buah yang keluar dari diri kita akan mengarah ke hawa nafsu dan kesenangan semata. Namun, apabila kita memutuskan untuk membiarkan Roh Kudus berkehendak, maka kita akan menghasilkan buah-buah Roh Kudus yang disebutkan dalam Galatia 5:22-23, dan juga kita akan senantiasa berada dalam Kristus.

4. Berani Membela Iman

Apabila kita dihadapkan pada situasi dimana kita harus membela iman kita, maka Roh Kudus yang akan menguatkan, seperti para Rasul dan murid-murid Yesus yang tak gentar menghadapi kematian untuk membela imannya kepada Kristus. Bukan kekuatan manusianya yang bekerja, sebab daging tidak akan mampu karena dia lemah, melainkan Roh Kudus yang ada di dalam mereka.

5. Mau Menjadi Saksi Kristus

Yesus pernah memerintahkan kepada murid-Nya untuk pergi ke seluruh bangsa dan menjadikan semua orang sebagai murid-Nya

Yesus berkata pada mereka bahwa mungkin Ia tidak ada di dekat mereka secara fisik, tetapi Dia mengaruniakan Roh Kudus yang akan mengarahkan dan memberi mereka kekuatan untuk melakukan perintah-Nya.

6. Setia Dalam Kehidupan Menggereja

Salah satu tujuan sakramen krisma adalah membuat kita lebih bertanggung jawab dalam pelayanan. Bertanggung jawab di sini adalah dalam hal melayani Tuhan,.

Apabila fokus kita pada Tuhan, apabila kita sungguh-sungguh ingin melayani Dia, maka yang akan kita dapatkan adalah buah-buah Roh Kudus. Untuk membentuk fokus kita hanya pada Tuhan kita hanya memerlukan Roh Kudus untuk berkuasa atas diri kita.

7. Mampu Memilih Panggilan Hidup

Roh Kudus akan mengarahkan kita pada pilihan yang terbaik untuk masa depan kita. Kita perlu melibatkan Tuhan dalam segala pekerjaan kita. Kita tahu bahwa hidup penuh pilihan dan apabila kita salah memilih, kita tidak akan lekas sampai pada tujuan.

8. Memiliki Iman Yang Dinamis

Yang dimaksud iman yang dinamis adalah bahwa kita memiliki iman yang tidak goyah dalam situasi apapun, walaupun situasi sukar sekalipun. Kita tidak akan patah semangat. Kita akan selalu menanti janji Tuhan walaupun kelihatannya itu mustahil.

Sumber:katolisitas.org & buku pendidikan calon babtis,krisma

vidio https://youtu.be/2NkTUMH0dNw

Awalnya dipublikasikan pada20 Juli 2021 @ 8:19 am

Sakramen Penguatan/Krisma merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman umat yang dijiwai oleh Roh Kudus, sehingga masing-masing anggota ikut bertanggung-jawab dalam pengutusan menjadi saksi Injil Yesus Kristus, baik di dalam umat maupun dalam masyarakat.

Sakramen Penguatan merupakan bagian kedua dari tahapan inisiasi Kristen. Bila Sakramen Baptis menyatukan orang dengan Gereja maka Sakramen Penguatan menyempurnakan kesatuan tersebut. Roh Kudus memang telah diterima dalam pembaptisan yang memberi daya hidup ilahi dalam diri kita tetapi dalam Sakramen Penguatan lebih dirasakan kehadiran Roh yang merupakan daya hidup Gereja. 

Sakramen Penguatan memberikan kita curahan Roh Kudus dalam kelimpahan seperti yang dijanjikan oleh Kristus kepada para murid-Nya dan dialami para rasul pada hari Pentakosta (Kis 2:1-13). Curahan Roh Kudus menjadikan kita seperti para rasul yang memiliki kasih yang berkobar kepada Kristus dan keinginan memberikan diri untuk ikut ambil bagian dalam karya keselamatan-Nya.

Sakramen Penguatan menjadi tanda bahwa Kristus telah memeteraikan kita sebagai saksi-Nya. Dalam Lumen Gentium 11 dikatakan : “berkat Sakramen Penguatan mereka terikat pada Gereja secara lebih sempurna dan diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus yang istimewa; dengan demikian mereka semakin diwajibkan untuk menyebar-luaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati dengan perkataan dan perbuatan”. Karena kita mendapat pengurapan Roh Kudus yang menjadikan kita seperti Kristus maka sakramen ini disebut juga Krisma.

Sakramen Penguatan hendaknya diterimakan kepada orang Katolik yang sudah berusia genap 14 (empat belas) tahun, sudah dapat menggunakan akal budinya, telah mendapat persiapan pengajaran dengan waktu yang cukup dan melakukan pengakuan dosa. Dalam bahaya mati, dapat diberikan kepada orang Katolik meski tanpa persiapan.

Pelayan biasa Penguatan adalah Uskup. Pelayan luar biasa Penguatan adalah Imam yang memiliki kewenangan dan mandat dari Uskup yaitu Vikaris Jenderal dan Vikaris Episkopal. Pastor Paroki yang membaptis orang dewasa atau yang melakukan Penerimaan resmi,  dapat menerimakan sekaligus Sakramen Penguatan di daerah teritorial parokinya.

Inti perayaan Sakramen Penguatan adalah :

  • Pembaruan janji baptis; untuk menghubungkan sakramen Penguatan dengan Baptis sebagai sakramen inisiasi
  • Penumpangan tangan; pelayan mengulurkan kedua belah tangannya kearah calon penguatan sambil mengucapkan   doa permohonan akan kehadiran Roh Kudus
  • Pengurapan dengan minyak Krisma; pelayan membuat tanda salib dengan minyak krisma pada dahi calon sambil berkata “…… (nama calon) terimalah tanda karunia Roh Kudus”.

Setiap calon penguatan hendaknya diberi seorang bapak atau seorang ibu atau seorang laki dan perempuan sekaligus sebagai bapa/ibu penguatan dengan syarat memiliki kualifikasi dan kehendak untuk berperan dan melakukan fungsi  sebagai bapa/ibu penguatan, telah berumur 16 tahun, telah menerima sakramen inisiasi dan berperi-hidup sebagai orang Katolik yang baik dan tidak sedang menjalani hukuman gerejawi. Bapa /ibu penguatan mempunyai kewajiban agar yang telah menerima penguatan bertindak sebagai saksi Kristus sejati dan dengan setia memenuhi kewajiban-kewajiban yang melekat pada sakramen itu. Demi kontinuitas pendampingan, sedapat mungkin Bapak/ibu penguatan sama dengan bapak/ibu baptis.

Persyaratan administrasi calon penguatan adalah :

  • Akta kelahiran
  • Surat Baptis