Meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggota melalui perdagangan bebas adalah tujuan dari

Meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggota melalui perdagangan bebas adalah tujuan dari

Meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggota melalui perdagangan bebas adalah tujuan dari
Lihat Foto

Freepik.com

MEA adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Lalu salah satu keuntungan MEA bagi Indonesia adalah?

KOMPAS.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah sistem perdagangan pasar bebas yang dilakukan oleh semua negara anggota ASEAN.

Adapun negara-negara anggota ASEAN adalah Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

Tujuan MEA dibentuk adalah untuk meningkatkan stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN dan diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi.

Baca juga: 5 Negara yang Menandatangani Deklarasi Berdirinya ASEAN

Pembentukan MEA

MEA merupakan gagasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Kuala Lumpur pada 1997.

Hasil dari konferensi tersebut adalah suatu kesepakatan untuk memajukan ASEAN menjadi kawasan yang lebih makmur, stabil, dan mampu bersaing dalam perekonomian.

Kemudian pada 2003, dilaksanakan KTT di Bali, yang menghasilkan kesepakatan para pemimpin negara ASEAN mengenai pentingnya melakukan integrasi MEA sebagai satu tujuan utama.

Pada 2006, di KTT Kuala Lumpur, muncul kesepakatan baru yang disebut Deklarasi Cebu, yang isinya majunya pemberlakuan MEA, yang awalnya 2020 menjadi 2015.

Oleh karena itu, Masyarakat Ekonomi ASEAN disepakati pada tahun 2015 lewat persetujuan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025.

Pembentukan MEA dimaksudkan untuk persiapan bagi negara-negara anggota ASEAN untuk menghadapi berbagai persoalan ekonomi serta perdagangan yang berlaku secara mendunia.

Oleh sebab itu, lewat dibentuknya MEA, negara-negara anggota ASEAN diharapkan mampu bersaing secara global.

Baca juga: Sejarah ASEAN

Pembentukan MEA sendiri didasarkan oleh empat pilar, yaitu:

  • ASEAN menjadi pasar tunggal dan pusat produksi
  • Menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif
  • Mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang
  • Berintegrasi ke ekonomi yang global

Selain bertujuan untuk menstabilkan perekonomian di kawasan ASEAN, berikut ini tujuan Masyarakat Ekonomi ASEAN:

  • Meningkatkan daya saing kawasan
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi
  • Menekan angka garis kemiskinan
  • Meningkatkan standar hidup masyarakat di negara ASEAN
  • Meningkatkan pembangunan perekonomian ASEAN
  • Mempererat kerja sama ekonomi negara-negara ASEAN

Dengan dimulainya MEA, maka setiap negara ASEAN harus bersatu dalam batas teritori dalam sebuah pasar bebas.

MEA harus menyatukan pasar negara-negara ASEAN menjadi pasar tunggal.

Perusahaan-perusahaan di wilayah Asia Tenggara pun lebih leluasa untuk meluaskan area operasinya.

Baca juga: ASEAN: Tokoh, Prinsip, dan Anggota

Gambaran Perekonomian ASEAN

Kerja sama ekonomi ASEAN meliputi berbagai bidang, yaitu industri, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi, pariwisata, dan keuangan.

Gambaran perekonomian ASEAN sendiri adalah sebagai berikut:

  • ASEAN memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa energi, mineral dan tanaman pangan.
  • ASEAN memiliki jumlah penduduk yang besar, yaitu 655,51 juta jiwa yang mayoritasnya berusia produktif.
  • Pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN relatif tinggi, mencapai rata-rata 5 sampai 6 persen.

Program MEA

MEA memiliki 5 program yang dijalankan, yaitu:

  • Penguatan daya saing ekonomi
  • Program UMKM semakin ditingkatkan
  • Perbaikan Infrastruktur
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui ASEAN SME Online Academy
  • Optimalisasi perizinan berusaha di negara ASEAN

Baca juga: Faktor Pendorong Berdirinya ASEAN di Kawasan Asia Tenggara

Manfaat MEA

Berikut ini manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN.

  • Bertambahnya keuntungan atau laba negara
  • Kegiatan ekspor jadi lebih lancar
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  • Investasi dari luar negeri meningkat
  • Industri kreatif semakin berkembang
  • Perekonomian negara menjadi lebih stabil

Referensi:

  • Warsono. (2017). Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jurnal Majalah Manajemen dan Bisnis Ganesha. Vol. 1. No. 2. November 2017
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

JATIM | 16 September 2020 15:00 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Persatuan negara-negara Asia Tenggara atau yang dikenal dengan istilah Association of South East Asian Nations (ASEAN) dibentuk pada 8 Agustus 1967 oleh 5 negara anggota yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Asosiasi ini dibentuk dalam rangka kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, pendidikan, dan bidang-bidang lain selain juga untuk menciptakan keamanan dan kestabilan regional (Khoman, 1992).

Pada pertemuan puncak ke-9 di Bali, para pemimpin negara anggota mendeklarasikan kesepakatannya untuk membentuk ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015.

Tujuan MEA 2015 yang paling utama adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. ASEAN diharapkan akan menjadi sebuah wilayah yang stabil, sejahtera, dan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, kemiskinan yang berkurang, dan sosio ekonomi yang beragam.

Berikut penjelasan selengkapnya, mengutip publikasi djpen.kemendag.go.id.

2 dari 4 halaman

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015. Tujuan utama MEA 2015 adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas.

Keterlibatan semua pihak di seluruh negara anggota ASEAN mutlak diperlukan agar dapat mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang kompetitif bagi kegiatan investasi dan perdagangan bebas yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat bagi seluruh negara ASEAN.

Tujuan MEA salah satunya adalah meningkatkan investasi asing di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang juga akan membuka arus perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara di Asia Tenggara. Dalam kesepakatan tersebut terdapat lima hal yang tidak boleh dibatasi peredarannya di seluruh negara ASEAN termasuk Indonesia, yaitu Arus barang, Arus jasa, Arus modal, Arus investasi, dan Arus tenaga kerja terlatih. 

3 dari 4 halaman

Meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggota melalui perdagangan bebas adalah tujuan dari
© Eurovoix-world.com

Secara singkat, tujuan di bentuknya MEA adalah untuk meningkatkan stabilitas dan daya saing ekonomi di kawasan Asia Tenggara, serta siap dalam menghadapi hambatan-hambatan di bidang ekonomi antar negara anggota ASEAN.

Usaha yang dilakukan di tuangkan dalam 4 pilar utama, yaitu:

ASEAN menjadi suatu kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata antar negara anggota. Adanya pengembangan usaha kecil menengah dan prakarsa integrasi ASEAN, terutama untuk negara-negara Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam atau yang sering disebut sebagai negara CMLV.

ASEAN menjadi suatu pasar tunggal dan berbasis produksi internasional, dengan pengembangan aliran investasi dan modal yang lebih bebas, bebas barang dan jasa, serta mengembangkan tenaga kerja terdidik.

ASEAN menjadi suatu kawasan yang memiliki daya saing ekonomi yang tinggi, dengan adanya perlindungan konsumen, peningkatan infrastruktur, kebijakan kompetisi, e-commerce, kebijakan perpajakan, serta hak atas kekayaan intelektual bagi negara anggota ASEAN.

ASEAN menjadi secara penuh menjadi suatu kawasan yang terintegrasi perekonomian global, dengan beberapa usaha pendekatan hubungan ekonomi dengan luar kawasan Asia Tenggara, serta peningkatan peran dalam jejaring produksi ekonomi global.

4 dari 4 halaman

Setiap negara di ASEAN yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, perlu menciptakan sebuah wadah atau badan di mana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.

Secara umum tujuan MEA adalah pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat di daerah Asia Tenggara (ASEAN), tujuan tersebut diuraikan secara lebih rinci pada Deklarasi Cebu, yang menyebutkan bahwa tujuan MEA adalah;

  1. Menciptakan pasar tunggal untuk seluruh masyarakat ASEAN, dengan elemen produk aktivitas ekonomi bebas seperti arus keluar masuknya barang antar negara anggota ASEAN menjadi bebas Bea cukai atau pajak, termasuk juga tenaga kerja, modal dan investasi, sehingga menciptakan pusat produksi untuk Negara Negara ASEAN.
  2. ASEAN menjadi sebuah kawasan yang memiliki daya saing ekonomi yang tinggi dan ditandai bertambah kuatnya peraturan dalam hal ekonomi (kompetisi ekonomi), perlindungan konsumen, HAKI, perpajakan, aktivitas e-commerce serta pengembangan infrastruktur.
  3. Pemberdayaan ekonomi dalam kawasan ASEAN khususnya pada sasaran utama yakni revitalisasi Usaha Kecil Menengah (UKM).
  4. Mengintegrasikan ekonomi kawasan dengan ekonomi global, usaha ini bermaksud untuk meningkatkan peran ASEAN dalam kompetisi ekonomi dan percaturan kebijakan global. Hal ini dilakukan melalui peningkatan hubungan antara ekonomi regional dengan ekonomi global, yang nantinya akan menjadikan negara anggota ASEAN memiliki posisi yang diperhitungkan di kancah internasional.
(mdk/edl)