Mengapa upaya MENINGKATKAN daya ingat penting dalam proses PEMBELAJARAN

Jakarta -

Apakah siswa sering lupa terhadap banyak pelajaran menjelang Ulangan Akhir Semester atau UAS? Mungkin siswa perlu mencoba beberapa cara di bawah ini agar bisa mengingat kembali.

Menjelang UAS, banyak sekali materi yang mungkin sudah lupa karena dipelajari ketika awal semester. Namun, hal itu bukanlah alasan siswa untuk menyerah karena siswa bisa belajar dengan cara baru untuk mengingat pelajaran kembali.

Merangkum laman sekolah BPK Penabur, Selasa (7/12/2021), berikut 6 cara meningkatkan daya ingat pelajaran agar tidak mudah lupa.

Apakah kamu pernah merasa materi yang diberikan oleh guru terlalu banyak? Sampai kamu bingung bagian mana yang paling penting? Terkadang siswa belum mengerti bagaimana cara mengelola informasi yang masuk ke dalam memori.

Untuk mengingat informasi baru yang kamu terima, cobalah untuk merangkum kembali seluruh informasi dengan menggunakan kata-kata kamu sendiri. Buatlah poin-poin dengan garis besar pembahasan.

2. Belajar dengan Gambar

Siapa yang suka membaca komik dibanding novel? Gambar memang lebih mudah untuk diingat dan dipahami dibandingkan teks buku.

Visualisasi ini bisa menjadi salah satu strategi untuk mengingat informasi dengan lebih mudah. Kamu bisa mulai dengan memvisualisasikan gambar dengan pikiran saat mendapatkan informasi.

Informasi yang diterima secara visual akan lebih membekas di dalam pikiran, sehingga kamu jadi lebih mudah untuk mengingat.

3. Mengajarkan Kembali

Saat ini berbagai ujian akademik menuntut kamu untuk paham konsep materi, bukan hanya menghafal. Untuk mengingat konsep, kamu harus berlatih dengan belajar secara aktif.

Salah satu cara untuk mempertahankan daya ingat terhadap suatu informasi adalah dengan mengajarkan kembali pelajaran yang sudah kamu pahami kepada teman.

Kamu bisa membuat kelompok belajar dan bergantian menjelaskan materi yang sudah dipelajari. Pasif dalam belajar akan membuat kamu sangat sulit untuk mengingat apa yang dibaca.


4. Review

Buat siswa yang masih suka belajar dengan sistem kebut semalam, sebaiknya mulai dihindari. Memasukan banyak informasi untuk diingat dalam waktu singkat adalah kebiasaan yang tidak baik.

Materi-materi itu berpotensi mudah hilang seketika. Padahal kunci dari meningkatkan daya ingat yang baik adalah dengan sering melakukan review atau meninjau ulang catatan dan materi belajar mingguan.

5. Gunakan Akronim untuk Mengingat

Apakah kamu tahu istilah jembatan keledai? Jembatan keledai merupakan trik menghafal dan mengingat dengan menggunakan akronim atau singkatan kata -kata kunci, rima, hingga gambar.

Dalam jembatan keledai, setiap huruf yang ada mewakili satu kata dalam kalimat terpisah.

Contohnya untuk menghafal tabel periodik, kamu bisa menggunakan "HaliNa Kawin Rubi Cs Frustasi". Singkatan ini terdiri dari unsur H (Hidrogen), Li (Lithium), Na (Natrium), K(Kalsium), Rb (Rubidium), Cs (Caesium), dan Fr (Fransium).

Cara ini juga bisa dipakai dalam mengingat rumus-rumus ataupun poin-poin dalam mata pelajaran lain.

6. Mengasah Otak dengan Permainan

Untuk meningkatkan daya ingat otak, kamu juga perlu dilatih agar kemampuannya tetap terjaga. Caranya adalah dengan melakukan permainan seperti bermain puzzle, catur, mengisi teka-teki silang, menghafal gambar, bermain alat musik atau membaca.

Permainan ini dibutuhkan karena dapat menstimulasi otak untuk menggunakan ingatan.


Nah, itulah 6 cara meningkatkan daya ingat pelajaran agar tidak mudah lupa. Kamu sudah pernah coba?

Simak Video "Tiga Ruang Kelas SD di Grobogan Rusak Parah, Siswa Ujian di Teras"


[Gambas:Video 20detik]
(faz/pal)

Riya Kristiyani IAIN Tulungagung

e-mail:

ABSTRAK
Masalah siswa dalam proses pembelajaran salah satunya adalah rendahnya daya ingat dalam memahami mata pelajaran. Faktor yang mempengaruhi daya ingat tidak hanya pada cara belajar yang efektif saja, melainkan dengan teknik pengajaran yang digunakan. Faktor kesulitan belajar pada siswapun juga harus diperhatikan sebagai pandangan guru, agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang menarik, kreatif yang disenangi oleh siswa sehingga siswa menjadi tertarik dan mengikuti pelajaran yang imbasnya akan meningkatkan daya ingat siswa.

Kata kunci: daya ingat, meningkatkan, pembelajaran

PENDAHULUAN Setiap siswa memiliki daya ingat yang berbeda-beda dalam proses belajar mereka. Pebedaan cara inilah yang dapat mempengaruhi banyak atau sedikitnya materi yang dapat ditangkap oleh siswa. Kemampuan mengaplikasikan mata pelajaran dalam pembelajaran yang digunakan menjadi salah satu faktor keberhasilah siswa dalam meningkatkan daya ingat mereka dalam waktu yang lama.

Ingatan adalah tempat penyimpanan data fisik dalam otak kita. Ingatan bersifat pribadi dan menyimpan sejarah hidup kita. Ingatan memberi kita apa yang akan kita lakukan kemarin, sepuluh tahun lalu atau apa yang akan kita lakukan besok (Iddon & Williams, 2006: 8). Selain pendapat tersebut, daya ingat atau memory adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia. Di sini, memori merupakan sistem kerja otak manusia untuk menangkap dan menyimpan pengetahuan (http://adamtirtaputra.blogspot.in/2013/06/makalah-tentang-memory-ingatan.html?m=1).


Semua siswa menginginkan daya ingat mereka lebih baik dan dapat bertahan dalam jenjang waktu yang lama. Namun terkadang beberapa siswa mempunyai daya ingat yang rendah yang disebabkan oleh keadaan fisik, serta cara belajar yang kurang efektif. Kemudian faktor yang harus diperhatikan siswa adalah menggunakan cara belajar efektif yang dapat membantu meningkatkan daya ingat mereka.

BAGIAN INTI Daya ingat pada seorang anak dapat ditingkatkan dengan berbagai faktor. Salah satunya dengan meningkatkan pembelajaran yang efetif. Pembelajaran efektif mencakup beberapa faktor, yaitu (1) frekuensi, (2) ketekunan, (3) latihan silang, (4) adaptasi, (5) motivasi dan perhatian. Pertama, kerja saraf perlu dibangun kuat oleh pengulangan dan eksplorasi belajar. Kedua, belajar membutuhkan latihan keras. Ketiga, Untuk membangun memori yang baik, dibutuhkan jaringan yang kuat yang saling berhubungan satu sama lain. Keempat, Guru perlu mengawasi perkembangan siswa dan menyesuaikan situasi mengajar/belajar dengan kebutuhan masing-masing siswa. Kelima, kedua faktor inilah yang membuat siswa tetap tertarik untuk belajar (Marilee, 2011: 7-8) Selain meningkatkan pembelajaran terhadap siswa, daya ingat dapat dikembangkan dengan tujuh langkah pengajaran (Marilee, 2011: 9-11), yaitu (1) Reach atau Menjangkau (2) Reflect atau Merefleksikan (3) Recode atau Mengodekan ulang (4) Reinforce atau Menguatkan (5) Rehearse atau Berlatih (6) Refiew atau Menguji kembali (7) Retrieve atau Pemanggilan kembali. Pertama, Siswa tidak lagi bertindak pasif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran melalui penemuan, penyelesaian masalah, pengerjaan proyek, dan penyelidikan adalah cara-cara yang selama ini dipakai disekolah-sekolah. Supaya informasi dapat tersimpan di otak, informasi tersebut perlu diterima melalui sensorik. Dengan demikian hal tersebut akan mengarahkan kita pada perhatian, motivasi, gaya belajar, emosi, dan makna. Kedua, ada sebuah lelucon mengenai mengajar yang dianggap hanya sebagai kemampuan guru untuk menyebarkan catatannya ke buku catatan siswa tanpa masuk ke otak siswa tersebut. Ketiga, Penggunaan memori kerja dan akses pengetahuan yang utama melalui ingatan jangka panjang dapat membuat siswa menyimpan informasi dengan kata-kata, gambar-gambar, suara, atau gerakan mereka sendiri. Materi yang diolah sendiri dengan cara demikian akan lebih mudah diingat kembali. Keempat, Melalui rangkaian umpan balik, konsep dan proses, semua akan disempurnakan. Umpan balik yang memotivasi, informatif, atau bersifat mengembangkan akan menjadi pendorong yang kuat. Kelima, Baik latihan menghafal maupun elaborasi, berpengaruh dalam membangun informasi menjadi memori yang bersifat jangka panjang dan menetap. Berlatih dengan cara berbeda melibatkan kemampuan berpikir tinggi, termasuk dalam menerapkan, menganalisis, dan menciptakan. Keenam, Proses latihan membuat informasi menjadi memori jangka panjang, sementara menguji kembali memberikan kesempatan untuk mendapatkan kembali informasi tersebut dan memanipulasinya dalam sistem kerja memori. Hasil manipulasi itu dapat menjadi memori jangka panjang. Ketujuh, Jenis penilaian dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memanggil kembali informasi yang tersimpan. Mengambil kembali simpanan memori berhubungan dengan petunjuk yang spesifik. Proses perolehan ingatan juga dapat dipicu oleh teknis pengenalan seperti memanggil kembali. Stres juga dapat menghambat seseorang dalam mengakses memorinya.

Daya ingat yang bagus sangat di dukung dengan proses belajar yang bagus pula. Namun dalam prakteknya banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar. Kesulitan tersebut disebabkan oleh disfungsi neurologis yang mengakibatkan tunagrahita dan gangguan emosional. Faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar (Mulyono, 2012: 8) yaitu, (1) faktor genetik, (2) luka pada otak karena trauma fisik atau kekurangan oksigen, (3) biokimia yang hilang (misalnya biokimia yang diperlukan untuk memfungsikan saraf pusat), (4) biokimia yang dapat merusak otak (misalnya zat pewarna pada makanan), (5) pencemaran lingkungan (misalnya pencemaran timah hitam), (6) gizi yang tidak memadai, (7) pengaruh-pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan perkembangan anak (deprivasi lingkungan).

PENUTUP Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa daya ingat atau memory adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia. Daya ingat anak dapat dikembangakan dengan proses pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif mencakup beberapa faktor yaitu, frekuensi, ketekunan, latihan silang, adaptasi, motivasi, dan perhatian.

Selain itu daya ingat dapat dikembangkan dengan tujuh langkah pengajaran yaitu Reach atau Menjangkau, Reflect atau Merefleksikan, Recode atau Mengodekan ulang, Reinforce atau Menguatkan, Rehearse atau Berlatih, Refiew atau Menguji kembali dan Retrieve atau Pemanggilan kembali. Kesulitan dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik, luka pada otak karena trauma fisik atau kekurangan oksigen, biokimia yang hilang, biokimia yang dapat merusak otak, pencemaran lingkungan, gizi yang tidak memadai serta pengaruh-pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan perkembangan anak.

Daftar Rujukan

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Iddon, Jo dan Williams, Hu. Memory Boosters Penguat Ingatan. Jakarta: Erlangga. Sprenger, Marilee. 2011. Cara Mengajar agar Siswa tetap Ingat. Jakarta: Erlangga.

http://adamtirtaputra.blogspot.in/2013/06/makalah-tentang-memory-ingatan.html?m=1