Mengapa musik dan efek suara dalam iklan radio diperlukan?

Mengapa musik dan efek suara dalam iklan radio diperlukan?

Daya tarik siaran radio ada tiga, yakni lagu (musik), informasi, dan penyiar. Selain itu, berikut ini faktor-faktor penting daya tarik stasiun radio bagi pendengar sebagaimana hasil penelitian Naiza Rosalia sebagaimana dipublikasikan ejournal undip.

RADIO adalah media hiburan dan informasi. Saat ini kebanyakan orang mendengarkan radio ketika sedang berada di dalam perjalanan. 

Banyak elemen yang kita dengarkan pada saat kta mendengarkan radio, mulai dari penyiar, pilihan lagu yang diputarkan, iklan, dan masih banyak lainnya. 

Dari berbagai elemen siaran radio itu, ada yang kita sukai ada yang tidak pastinya. Menurut teori Uses and Gratification (Littlejohn,2008:301) audience aktif memilih media mana yang sesuai dan berorientasi pada tujuan, audience bertanggungjawab untuk memlih media guna memenuhi kebutuhan mereka. 

Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa dari sekian banyak elemen yang diberikan oleh media tetap filter elemen mana yang disukai mana yang tidak berada di tangan audiens. 

Tidak semua elemen yang diberikan radio ke pendengarnya dapat diterima baik. Hal ini menimbulkan suatu pertanyaan, sebenarnya apa yang menjadi daya tarik suatu stasiun radio hingga akhirnya dipilih dan disukai oleh pendengar?

Elemen yang ada di radio memang bermacam-macam dan mempunyai fungsinya sendiri-sendiri, seperti efek suara. Elemen ini ternyata mempunyai dampak yang cukup besar terlihat dari penelitian Fund (Butsch, 2001:116-117).

Menurut Fund, drama radio yang bergenre horor menunjukkan mempunyai efek yang cukup signifikan dalam kehidupan anak kecil kelas middle

Bahkan, terdapat drama radio berjudul War of the world. Hadley Cantril dari Universitas Princeton meneliti efek dari drama radio ini dalam kehidupan pendengarnya. 

Drama ini menceritakan tentang mendaratnya UFO di daerah dekat Princeton, ternyata pada saat drama itu on air kira-kira 6 juta orang mendengarkan drama tersebut, bahkan sekitar 1 jutanya mengaku mempercayai drama tersebut, beberapa orang menghubungi kerabatnya untuk memperingatkan, ada yang bersembunyi dan mempersiapkan kedatangan UFO. 

Dari penelitian di atas dapat dilihat bahwa efek suara dalam drama ternyata mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadappendengarnya.

Elemen Siaran Radio

Selain efek suara, masih ada lagi elemen-elemen yang ada di dalam siaran radio, antara lain dibawah ini yang dikutip dari beberapa ahli dan praktisi radio:

1. Prayudha (2005:43): Programming : dalam upaya pencapaian target pendengar diperlukanprogramming.

2. Eastman (1985: 371&354)

§  Feature : ”feature adalah garam dan mericanya suatu format radio, dimana yang perlu diperhatikan dari feature ini selain pembuatannya adalah pengulangan on airnya.”

§  Kuis atau games : kuis atau games adalah alat promosi tradisional dari suatu radio, dimana untuk banyak radio, kuis atau games ini dilakukan dengan pendekatan hadiah dengan jumlah hadiah yangbanyak.

3. Perebinossoff (2005: 56&88).

§  Musik : ”produk utama dari stasiun radio adalahmusik.”

§  Pemancar Siaran : ”semakin kuat pemancar suatu stasiun radio walaupun dengan format yang sama tetap akan menarik pendengarlebih.”.

4. Romli, Asep Syamsul M. (2009: 37)

Penyiar : ”orang yang bertugas membawakan atau memandu acara di radio, mejadi ujung tombak radio dalam  berkomunikasi  atau berhubungan langsung dengan pendengar. Keberhasilan sebuah program acara dengan parameter jumlah pendengar dan pemasukan iklan utamanya ditentukan oleh kepiawaian  penyiar  dalam membawakan sekaligus menghidupkan acara tersebut.”

5. Davis dan Zerdin (Prayudha,2005:185) 

Iklan : ”radio adalah teman bagi pendengarnya , jadi pesan iklan anda akan diterima secara intim dalam suasana pribadi.”

6. Geller (2007: 138)

Berita : Kegiatan penting dalam tiap hari yaitu memilih berita yang menaik dan mempengaruhi pendengar dan radio yang memberikan berita dapat lebih menarik diluar kesadaran pendengar.

7. Ardianto (2004: 121)

efek suara : efek suara menjadi daya tarik karena pendengar radio siaran terbawa suasana yang sedang digambarakan.

8. Shimp (Shimp, 2003: 460)

endorser : ”persepsi dan sikap konsumen terhadap kualitas produk meningkat apabila para selebriti mendukung produk.”

9. Mcquail (1987:23)

Proximity : ” secara umum, semakin tinggi kadar ramuan lokal (yang dikandung oleh media), semakin besar pula kemungkinan adanya hubungan sosial antara pengirim dengan penerima."

10. Aaker (Aaker, 1991: 110)

posisi brand : ”Brand posistion merefleksikan bagaimana orang berpersepsi akan suatu brand. hal yang bisa membuat orang berpersepsi akan radio adalah call letter.” Gordon McLendon (Quall, 1985:356) adalah orang pertama yang menyadari betapa penting nilai suatu sayable call letters (nama radio yang dapat diucapkan)

11. Anders (Kung,2008:45)

internet : ”internet, audio dan video broadcasting juga mempunyai pengaruh yang kuat dalam implikasi pengembangan media dimana dalam hal ini ada penggunaan facebook ataupun jejaring sosial lainnya dan  juga radio streaming.”

12. Fill (1995: 318)

kegiatan off air : ”bentuk komunikasi dengan stakeholder yang bervariasi.”

Dalam penelitian ini secara lebih mendalam kita akan melihat apa sebenarnya belief dari pendengar radio yang pada akhirnya akan memuaskan (gratification) mereka, seperti yang dijelaskan pada teori Teori expectancy – value yang masih merupakan turunan dari Uses & Gratification dalam Littlejohn (2008:301).

Teori ini diformulakan oleh Philip Palmgreen. Kepuasan (gratifikasi) yang dicari dari media ditentukan oleh perilaku kita pada media tersebut - keyakinan atau harapan (belief) kita terhadap ”apa yang bisa media tersebut berikan pada saya”. 

Sebagai contoh, saat kita percaya bahwa serial situasi komedi dapat meberikan hiburan dan kita akan terhibur, maka kita akan mencari kepuasan (gratifikasi) melalui menonton situasi komedi. 

Namun, jika kita percaya bahwa situasi komedi memberikan kehidupan yang tidak realistik dan kita tidak suka pada hal-hal seperti itu, kita akan menjauhi situasi komedi. Teori ini juga akan mendasari artikelini.

Dengan memuaskan pendengar dan mendapatkan jumlah kumulatif pendengar yang signifikan tentunya yang diharapkan adalah stasiun radio tersebut mendapat rating yang tinggi dimana rating yang tinggi akan mendatangkan pengiklan. 

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Potter (2009:585) dimana dalam penelitiannya dia mengatakan bahwa stasiun radio menjual pendengarnya ke para agency iklan, dimana agency iklan itu mencari radio yang dapat merangkul jumlah pendengar yang paling besar yang sesuai dengan target demografis dan psikografis, dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa pengiklan hanya tertarik pada radio yang mempunyai angka listenership yang tinggi (dan akan lebih baikloyal).

Daya Tarik Radio bagi Pendengar

Kualitas pemancar, musik, program, dan games menduduki peringkat pertama.

Setelah dilakukan analisis faktor, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor penting yang menjadi daya tarik stasiun radio, yakni Faktor Program Siaran, Faktor Materi Siaran, Faktor Audio environment, dan Faktor Brand Activation.

1. Faktor Program Siaran

Untuk memiliki keseluruhan program siaran yang dapat dinikmati oleh target segmennya harus termasuk unsur- unsur dalam faktor ini yaitu kualitas pemancar.

Pendengar dapat mendengarkan isi siaran dengan jelas dan nyaman, musik/lagu yang diputarkan pun harus yang disukai oleh pendengar. 

Music Director (MD) perlu melihat lagu apa saja yang sedang banyak diputarkan di televisi. Hal ini dikarenakan Terpaan acara musik di TV ini tidak dapat diacuhkan begitu saja oleh Music Director dan praktisi radio. 

Jurnal penelitian Napoli (2008,11) menyebutkan, kasus yang didapat dari film, surat kabar, dan televisi secara signifikan memberikan masukan bagaimana memahami pendengar radio dan seringkali memiliki peran penting dalam pembuatan keputusan suatu program radio. 

Pernyataan tersebut semakin menguatkan bahwa kebaradaan hiburan memang lebih dikehendaki dibandingkan informasi. 

Hal ini ditunjang dengan keberadaan acara musik Dahsyat di RCTI. Danto Rochman dan Gloria Haraito (2009:4) menyebutkan, menurut hasil survey AC Nielsen Juli – September 2009, acara musik Dahsyat di RCTI merupakan 10 besar peraup belanja iklan terbesar dan merupakan satu-satunya acara musik yang masuk dalam 10 besar tersebut. 

Fakta ini tentu memperlihatkan bahwa isi dari acara musik Dahsyat (yaitu musik dari band- band yang tampil) disukai oleh para pemirsanya yang sangat mungkin juga merupakan target audience pendengar radio, maka pembuatan playlist harian juga perlu mempertimbangkan musik-musik apa saja yang muncul diTV.

Begitu juga dengan program siaran yang harus memberikan program yang disukai oleh pendengarnya, dari penelitian ini pun dapat diketahui bahwa program siaran yang paling disukai adalah program request yaitu 47,91% responden tertarik pada program request. 

Dari prosesntase ini dapat dilihat bahwa pendengar menyukai program hiburan. Pilihan lagunya diputarkan di radio. Hal ini jugamenunjukkan bahwa lagu masih memegang peranan penting. 

Selanjutna variable yang terakhir dalam faktor ini adalah games atau kuis, permainan yang dilakukan oleh penyiar dimana di dalam games tersebut berarti ada interaksi dan hadiahyangdiberikan. 

Keduahaliniperlu diperhatikan karena berarti pendengar menyukai interaksi yang menantang mereka dan juga hadiah yang mereka bisa dapatkan, hal ini menuntut tim kreatif radio untuk terus mengeksplor bentuk games maupun peka terhadap hadiah- hadiah yang memang diinginkan oleh targetpendengarnya.

2. Faktor Materi Siaran

Di dalam faktor yang kedua ini yang mempunyai nilai faktor loading tertinggi adalah penyiar. 

Penyiar adalah salah satu elemen siaran yang sangat membutuhkan materi siaran, bahkan penyiar sendiri adalah materi siaran karena penyiarlah yang menyampaikan apa pun tentang hal yang ingin disampaikan bersangkutan dengan program, baik informasi iklan, informasi mengenai lagu ataupun promosi stasiun radio tersebut. 

Hal ini yang membuat penyiar radio adalah materi siaran itu sendiri. 

Keberadaan berita dan facebook juga dapat dijadikan sebagai materi siaran, berita yang diucapkan oleh penyiar adalah materi siar begitu juga dnegan komentar,pesan atapun interaksi yang ada di facebook juga bisa dijadikan materi siar bagi penyiarnya. 

3. Faktor Audio environment

Atmosfer atau environment on air harus dikondisikan dengan indah. Karena bisnis siaran radio adalah “bisnis telinga”, maka segala suatu yang berhubungan audio juga harus indah. 

Keberadaan efek suara dan feature akan memperindah on air. Kedua hal ini sifatnya adalah pelengkap atau bisa dikatakan sebagai variasi dalam siaran radio. 

Efek suara digunakan untuk melengkapi sebuah drama atau games atau pada saat penyiar bercerita tentang sesuatu, karena radio sifatnya audio maka efek suara ini akan membantu pendengar untuk memvisualisasikan apa yang sedang disiarkan, efek suara membantu pendengar untuk mengetahui latar belakang cerita. 

Selain itu, terkadang efek suara juga dapat digunakan untuk menambah sisi humor dari penyiar atau games yang sedang dibawakan oleh penyiar. Jadi efek suara ini dapat menambah kekayaan audio pada saat siaran.

Feature yang biasanya berisi informasi yang telah direkam terlebih dahulu juga merupakan variasi audio, sebenarnya informasi tersebut dapat dibacakan live oleh penyiarnya, namun agar terjadi variasi audio di siaran radio maka dibuatlah feature yang berdurasi biasanya 1 – 3 menit. 

Di faktor variasi audio ini, radio hendaknya memang mempunyai variasi efek suara dan feature yang beragam, agar tidak membosankan. 

Sebagai contoh efek suara tepuk tangan, hendaknya tim program atau produksi mempunyai berbagai macam efek suara tepuk tangan jadi tidak hanya 1 macam efek suara tepuk tangan yang dimiliki.

Variasi audio ini selain menuntut kekreatifan tim program dalam menggali macam-macam informasi yang dapat digunakan untuk materi isi feature, juga menuntut kekreatifan penyiar pada saat bermain dengan efek suara.

4. Faktor Brand Actvation

Di faktor yang keempat ini cukup unik, karena ketiga variabel yang termasuk di dalamnya, yaitu radio streaming, off air, dan endorser. 

Dapat dikatakan tidak bersinggungan secara langsung dengan on air oleh karena itu disebut sebagai brand activation karena ketiga hal inilah yang akan mendukung dan memperkuat brand suatu stasiun radio. 

Radio streaming misalnya, walaupun menyiarkan on air, namun kali ini dilakukan melalui website, tapi keberadaan radio streaming dalam faktor ini menandakan bahwa pendengar radio mulai akrab dengan teknologi ini. 

Mereka sudah aware dengan keberadaan radio streaming. Mereka dapat mendengarkan radio tanpa perangkat radio, namun yang mereka perlukan hanyalah koneksi internet. 

Setiap stasiun radio saat ini perlu memiliki link radio streaming agar pendengar yang tidak membawa perangkat radio tetap dapat mendengarkan stasiun radio tersebut melalui internet. 

Tentu hal ini membuat para pengelola seharusnya mulai memikirkan secara lebih serius tentang keberadaan link radio streaming dan mulai mempromosikannya. 

Karena tidak menutup kemungkinan radio akan mendapatkan pendengar setia dari radio streaming. Jadi keberadaan radio streaming dapat memperkuat brand stasiun radiotersebut.

Selain radio streaming, kegiatan off air juga termasuk dalam faktor ini. Hal ini cukup jelas, kegiatan off air merupakan salah satu bentuk brand activation yang cukup lazim dilakukan oleh suatu perusahaan. 

Kegiatan off air sering dimanfaatkan oleh stasiun radio sebagai ajang promosi, baik mempromosikan brand-nya, channel radionya, ataupun program-program andalan dan ternyata bagi pendengar radio. 

Kegiatan off air yang diselenggarakan oleh stasiun radio dianggap menjadi daya tarik untuk pada akhirnya mendengarkan radio tersebut, karena dalam kegiatan off air pendengar dapat ”bertemu” langsung dengan brand radio yang selama ini mereka dengarkan bahkan dengan yang belum pernah mendengarkan. 

Kegiatan off air bagi pendengar radio dapat menjadi suatu event dimana pendengar dapat lebih mengenal siapa brand ini dimana hal ini dapat dilihat dari kegiatan macam apa yang diselenggarakan oleh radio, dan pendengar pun dapat mengenal siapa saja yang bekerja di radio tersebut.

Biasanya mereka hanya mendengarkan melalui audio namun dengan diadakannya kegiatan off air, pendengar dapat melihat langsung siapa saja penyiar ataupun tim yang lain, hal ini menarik karena merupakan hal baru bagi pendengar. 

Pentingnya kegiatan off air ini membuat pihak radio sepatutnya membuat divisi off air atau promosi dan membedakannya dengan divisi on air. 

Masih banyak perusahaan radio yang belum mengetahui pentingnya pemisahan divisi ini dengan alasan untuk menekan pengeluaran gaji, namun nyatanya kegiatan off air menjadi salah satu alasan mengapa pendengar mendengarkan radio, jadi keberadaannya tidak dapat dianggap sebelahmata.

Kelebihan dari media adalah, mereka mempunyai akses yang lebih mudah untuk bertemu atau menghubungi orang-orang terkenal dan berpengaruh, seperti penulis, politikus, artis, dan yang lainnya. 

Hendaknya hal ini dimanfaatkan oleh radio untuk mengajak mereka ikutmempromosikan siaran radionya sebagai salah satu bentuk brand activation. 

Misalnya, pihak radio dapat menghubungi orang yang sedang mempunyai banyak fans untuk merekam suaranya dan di on airkan secara berkala. Kalimatnya adalah untuk mengajak pendengar terus mendengarkan siaran radio tersebut atau program tertentu. 

Hal ini juga dapat menjadi daya tarik baig pendengar karena merasa idolanya yang meminta dia untuk mendengarkan siaran radio tertentu, hal ini akan mempunyai efek yang lebih baik dibandingkan pihak radio tersebut yang mempromosikan diri sendiri.

Penutup

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat 4 faktor yang merupakan daya tarik stasiun radio bagi pendengar radio:

  1. Faktor Program Siaran, terdiri dari kualitas pemancar, musik, program games.
  2. Faktor Materi Siaran, terdiri dari penyiar, posisi Brand, Berita dan Facebook.
  3. Faktor Audio environment terdiri dari efek suara dan feature.
  4. Faktor Brand Activation terdiri dari Radio Streaming, Off air danEndorser.

Hal yang dapat dilakukan oleh praktisi radio berhubungan dengan hasil penelitian ini adalah:

a.    Memiliki pemancar dengan kualitas bagus dan secara berkala melakukan pengecekankualitas

b.    Teliti pada lagu yang diputarkan oleh penyiar, program yang di-create diperbanyak program request dan lebih sering melakukan interaktif dengan bentuk games yang variatif dan hadiah yangmenarik

c.    Sebagai penyiar, harus selalu meng-update dirinya sendiri dan meningkatkan skillnya karena penyiar adalah materi siaran yang paling penting.

d.    Pengelola radio juga harus selalu mengupdate dirinya walaupun stasiun radio yang dikelolanya adalah sudah cukup lama mengudara, namun harus melakukan hal-hal baru agar terus terdengar fresh dan tidak basi. Begitu juga dengan pilihan berita harusyang sesuai dengan target pendengar dan akun facebook dapat dieksplorasi lebih dalam, karena facebook merupakan materi siaran yang dapat terus berkembangpenggunaannya

e.    Program director dan divisi produksi untuk terus mengeksplorasi efek suara yang diperlukan untuk kepentingan siaran radio, dan tim program juga untuk semakin kreatif membuat feature- feature yang sesuai dengan target pendengarnya.

f.     Hendaknya setiap stasiun radio memiliki link untuk radio streaming dan mempromosikannya.

g.    Off air, Saran untuk divisi off air atau promosi.

1)   Secara kontinu mengadakan survey kegiatan off air seperti apa yang dikehendaki oleh pendengar dan targetpendengar.

2)   Up to date dengan berbagai macam event yang diadakan di luar kota bahkan di luar negeri agar mendapat variasi konsep offair.

3)    Melakukan evaluasi setelah event berlanjut, apakah terdapat kritik maupun saran daripendengar

Sementara saran untuk divisi on air adalah :

1)             Mem blow up kegiatan off air ini di siaran onair

2)             Setelah off air selesai, pihak on air dapat membuat event ini menjadi wom (word ofmouth)

h.    Endorser. Untuk hal ini, tim program perlu mencari orang-orang yang memang banyak disukai oleh pendengar ataupun target pendengar untukikut serta mempromosikan siaran radio maupun program tertentu, bisa melalui telepon ataupun testimoni yang di onairkan bahkan testimoni tersebut dapat dijadikan bahan promosi di surat kabar untuk menarik calon pendengar baru.*

Mengapa musik dan efek suara dalam naskah iklan radio diperlukan?

Musik dan efek suara dalam naskah iklan radio diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung skenario.

Apa fungsi suara dalam unsur iklan radio?

Iklan radio memiliki kekuatan pada unsur audio atau suara untuk menarik perhatian dan minat para pendengarnya. Penggunaan musik atau efek suara juga sangat mendukung sangat mendukung hasil produksi dalam pembuatan iklan radio.

Apakah efek suara dan musik bisa menjelaskan produk iklan tersebut jelaskan?

Jawaban: Bisa, karena untuk mengajak penggemar membeli produk yang ditawarkan pada iklan tersebut.

Iklan radio disebut juga iklan audio suara suara tersebut dapat berupa apa saja?

Iklan radio adalah iklan yang hanya dapat didengar audio atau suaranya saja. Suara yang dapat didengar dapat berupa suara manusia, music, efek-efek suara dari suatu benda.