Mengapa hati disebut kelenjar terbesar

Mengapa hati disebut kelenjar terbesar

Klikdokter.com, Jakarta Mungkin belum banyak yang menyadari arti penting fungsi hati atau liver bagi tubuhnya. Ketika sudah sakit atau menurun fungsinya, barulah Anda menyadari betapa vitalnya peran organ hati.

Jadi, jangan tunggu hingga sakit untuk mulai menjaga kesehatan hati. Mari kenali lebih jauh fungsi organ hati manusia di artikel berikut.

Mengenal Fungsi Organ Hati

Mengapa hati disebut kelenjar terbesar

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh manusia, beratnya bisa mencapai 2-3 persen dari bobot tubuh manusia.

Organ ini terletak di kuadran kanan atas rongga perut, atau tepatnya di bawah hemidiafragma kanan. Posisi hati dilindungi oleh tulang rusuk.

Hati punya peran di hampir setiap sistem organ tubuh. Salah satunya, berinteraksi dengan sistem endokrin dan gastrointestinal dengan membantu pencernaan dan metabolisme.

Berikut adalah sejumlah fungsi organ hati manusia yang perlu Anda ketahui:

  1. Menghancurkan Sel Darah Merah yang Tua

Fungsi hati memang ada banyak. Namun, yang paling utama adalah menghancurkan sel darah merah yang usianya sudah tua. Kemudian, sisanya akan menjadi semacam pewarna cokelat di tinja. Jadi jika ada kelainan, tinja jadi pucat atau urine lebih gelap.

Misalnya, jika seseorang terkena hepatitis, hal tersebut akan berdampak pada tinja (berwarna pucat) atau urine (menjadi pekat).

Artikel lainnya: Menyerang Hati, Ini Perbedaan Sirosis Hati dan Kanker Hati

  1. Menguraikan Gas Amonia

Liver berperan dalam menguraikan metabolisme protein dari amonia menjadi urea. Amonia adalah gas berbahaya dan hati menguraikannya menjadi zat yang lebih aman, yakni urea.

  1. Memproduksi Kolesterol

Organ hati dapat memproduksi kolesterol dan trigliserida serta protein pembawanya, agar bisa dialirkan ke dalam darah.

  1. Memproduksi Albumin

Hati memproduksi protein seperti albumin. Fungsi albumin sendiri menjaga sirkulasi cairan dalam tubuh. Apabila terdapat gangguan pada fungsi hati, maka sirkulasi cairan dalam tubuh akan menjadi tidak baik.

  1. Memproduksi Cairan Empedu

Organ hati manusia juga berfungsi untuk membantu memproduksi cairan empedu. Cairan ini diperlukan dalam memproses makanan.

  1. Menyimpan Energi

Organ ini menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen, lalu mengubahnya menjadi glukosa saat kadar glukosa darah rendah. Jadi, nantinya glukosa ini akan sebagai cadangan.

  1. Detoksifikasi

Liver berperan untuk mendetoksifikasi darah dari senyawa berbahaya, seperti obat-obatan, racun, dan alkohol.

  1. Menyimpan Vitamin dan Mineral

Hati menyimpan berbagai vitamin seperti vitamin A, D, E, K dan B12. Berbagai vitamin ini disimpan sampai bertahun-tahun sebagai cadangan.

Artikel lainnya: Mengapa Alkohol Bisa Merusak Hati?

  1. Menyimpan Zat Besi

Salah satu fungsi liver pada manusia adalah menyimpan zat besi yang berasal dari hemoglobin dalam bentuk ferritin yang siap membentuk sel darah merah. Hati juga menyimpan dan mengeluarkan tembaga.

  1. Membantu Metabolisme Protein

Empedu yang merupakan kelenjar yang terletak di organ hati berfungsi untuk memecah protein.

  1. Membantu Fungsi Imun

Hati adalah bagian dari sistem fagosit. Hati mengandung sel-sel Kupffer yang berperan untuk aktivitas imun. Sel ini dapat menghancurkan berbagai penyakit yang mungkin masuk ke hati lewat usus.

  1. Sintesis Hormon

Hormon angiotensin berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah dengan mengecilkan ukuran pembuluh darah.

Cara Menjaga Kesehatan Fungsi Hati

Mengapa hati disebut kelenjar terbesar

Anda sudah melihat betapa pentingnya fungsi organ hati bagi tubuh. Itu sebabnya, sangat penting untuk menjaga kesehatan hati seoptimal mungkin. Bagaimana caranya?

Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga fungsi hati:

  • Pertahankan Berat Badan yang Sehat

Jika Anda mengalamiobesitasatau bahkan agak kelebihan berat badan, Anda berisiko mengalami perlemakan hati.

Mengapa demikian? Ini karena ukuran berat tubuh Anda memengaruhui banyak tidaknya lemak yang ada di organ liver.

Perlemakan hatiharus dihindari karena berisiko menurunkan fungsi organ tersebut.

  • Pola Makan yang Seimbang

Ada baiknya Anda menjaga berat dan kesehatan tubuh dengan cara pola makan seimbang.

Hindarilah makanan yang tidak sehat. Misalnya, yang tinggi kalori, karbohidrat, dan berlemak tidak baik (lemak jenuh). Anda juga harus memastikan makanan yang dikonsumsi sudah matang.

Biasakan untuk konsumsi makanan kaya serat dan batasi keinginan makan daging merah. Anda juga bisa memilih susu rendah lemak yang lebih rendah kalorinya.

Jangan lupa untuk banyak konsumsi cairan. Terutama, mengonsumsi air putih minimal delapan gelas dalam sehari.

Artikel lainnya:Hindari! Ini 8 Makanan yang Buruk untuk Hati

  • Berolahraga secara Teratur

Olahraga secara konsisten dapat membantu menurunkan kadar trigliserida, sekaligus mengurangi lemak hati.

Untuk orang dewasa, disarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Atau bisa juga 30 menit selama 5 kali per minggu. Anda dapat melakukan olahraga jenis kardio dan strength training.

  • Hindari Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan hati, termasuk sirosis hati.

Pada awalnya sirosis mungkin tidak bergejala, tetapi lama-kelamaan dapat menimbulkan gejala bila kerusakan hati makin berat.

Itulah sebabnya, hindari minum alkohol atau batasi jumlahnya. Lebih baik Anda memperbanyak konsumsi minuman yang lebih sehat, seperti air putih.

  • Vaksinasi Hepatitis

Pastikan Anda mendapatkan vaksinasi untuk mencegah hepatitis B dan C. Sebab, hepatitis B dan C dapat berkembang menjadi kondisi kronis yang pada akhirnya dapat merusak hati. Virus ini bisa ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.

Sementara itu, agar terhindar dari hepatitis A, sebaiknya jaga kebersihan tangan dan makanan, serta tubuh secara keseluruhan. Sebab, hepatitis A menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi.

Baca Juga

  • Penting Mana untuk Ibu Hamil, Vaksin Tetanus atau Hepatitis B?
  • Hepatitis A, Ini Tanda dan Gejalanya
  • Kenali Lebih Jauh Hepatoblastoma, Kanker Hati pada Anak

Yuk, jaga kesehatan organ hati Anda. Cara-cara di atas bisa Anda praktikkan agar fungsi hati selalu terpelihara.

Jika ada masalah atau gangguan terkait hati, jangan segan untuk memeriksakannya kepada dokter.

Dapatkan informasi lainnya seputar penyakit, nutrisi, dan gaya hidup dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa tanya dokter gratis mengenai masalah kesehatan via Live Chat.

[RS]

Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang juga disebut liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa organ yang berwarna cokelat ini memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. 

Hati atau liver terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.

Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus kecil). Lobulus ini terhubung ke saluran kecil (tabung) yang terhubung dengan saluran yang lebih besar untuk membentuk saluran hati yang umum. Hati juga memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber yang berbeda, yaitu: 

  1. Pasokan darah teroksigenasi yang mengalir dari arteri hepatika. 
  2. Vena portal hepatik yang mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi. 

Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati. Selain itu, hati juga menampung sekitar satu liter (13%) suplai darah tubuh pada saat tertentu. 

Fungsi Hati

Hati memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan. Namun, tak hanya itu, berikut adalah fungsi hati lainnya, antara lain: 

1. Menghancurkan Sel Darah Merah

Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah merah yang sudah tua. Proses ini membuat feses berwarna cokelat. Namun, jika feses ini berwarna pucat atau putih, atau warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati. Contohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.

Selain warna feses dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan kulit. Umumnya, warna mata berubah menjadi kekuningan, mengindikasikan adanya penyakit kuning dalam tubuh. Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh penumpukkan bilirubin.

2. Membersihkan Darah

Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.

3. Memproduksi Protein

Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.

4. Metabolisme Protein

Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.

5. Penyimpanan Nutrisi

Hati berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.

6. Memproduksi Cairan Empedu dan Energi

Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan. Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.

7. Memproduksi Kolesterol dan Hormon

Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Hati juga berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak. 

Pemeriksaan Fungsi Hati

Diperlukan pemeriksaan yang disebut uji fungsi hati untuk mengetahui kondisi fungsi hati. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hati secara mendalam dan ada tidaknya potensi penyakit pada liver. Terdapat penyakit yang bisa menyebabkan masalah pada liver, seperti kanker hati, hepatitis, dan sirosis hati.

Tes fungsi hati ini bisa dilakukan melalui pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia di dalam hati. Pemeriksaan ini akan menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang, sehingga menimbulkan masalah.

Berikut ini beberapa senyawa yang biasanya diukur melalui tes darah.

1. Alanin Transaminase (ALT)

ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini akan tinggi saat hati mengalami cedera atau peradangan, seperti hati pengidap hepatitis.

2. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT)

Meski enzim CGT diproduksi oleh hati, tapi enzim ini juga terdapat di organ tubuh lainnya. Contohnya, pankreas, ginjal, atau otak. Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan komponen uji fungsi hati lain. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu.

3. Aspartat aminotransferase (AST)

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan enzim AST yang ada di dalam hati. Kadar AST yang tinggi bisa menandai adanya masalah pada liver. Pemeriksaan fungsi hati tidak hanya melalui tes darah saja tapi juga bisa melalui tes pencitraan.

Tes ini merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati. Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati. 

Penyakit Hati yang Umum Terjadi

Terdapat beberapa kondisi atau penyakit berbeda yang dapat menghambat fungsi dan kesehatan hati. Berikut adalah penjabarannya, yaitu: 

  • Infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan peradangan pada liver. Contohnya seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga hepatitis C. 
  • Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Salah satu contoh dari gangguan fungsi hati yang dapat terjadi adalah sirosis hati atau penyakit hati berlemak. 
  • Kanker hati, yaitu suatu tumor ganas yang bermula dari organ hati. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor. Selain itu, beberapa jenis kanker lain juga dapat menyerang hati dan menghambat fungsinya, bilamana sudah menyebar ke bagian tubuh lain. 
  • Penyakit keturunan atau bersifat genetik, salah satunya seperti hemochromatosis.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila merasakan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Gejala gangguan fungsi hati bisa berupa:

  • Kulit dan mata yang tampak kekuningan (ikterus).
  • Sakit perut dan bengkak.
  • Bengkak di tungkai dan pergelangan kaki.
  • Kulit yang gatal.
  • Warna urine gelap.
  • Warna feses pucat.
  • Kelelahan kronis.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kecenderungan mudah memar.

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter spesialis pilihanmu untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Liver. 
MedicineNet. Diakses pada 2022. Anatomy and Function of the Liver. 
US National Library of Medicine PubMed Health. Diakses pada 2022. How does the liver work? 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Diseases & Conditions. Liver Disease.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Liver: Anatomy and Functions. 
Sehat Negeriku KemKes RI. Diakses pada 2022. 10 Hal yang Perlu diketahui Tentang Hati Anda. 
WebMD. Diakses pada 2022. Liver Diseases: What You Should Know.

Diperbarui pada 31 Maret 2022.