Membeli perlengkapan secara kredit jurnalnya apa?

Hai, Sobat Zenius! Elo masih ingat nggak sih di materi sebelumnya dikatakan kalau jurnal khusus dibedakan menjadi empat yakni jurnal khusus pembelian, penjualan, pengeluaran kas, dan penerimaan kas. Nah, dari keempat jurnal khusus tersebut, ada satu nih yang akan kita bahas di artikel ini.  Yuk kita mengulik  pengertiannya hingga cara membuat jurnal khusus pembelian!

Pengertian Jurnal Khusus Pembelian

Sebelum kita bahas pengertian jurnal khusus pembelian, coba deh bayangin elo masuk ke sebuah supermarket. Seperti yang kita tahu, di dalam supermarket pasti terdapat rak-rak yang menjual berbagai produk entah itu sabun, buku, minuman, dan lainnya. 

Nah, menurut elo mungkin nggak sih perusahaan membeli produk tersebut dari produsen secara cash? Ya, mungkin saja sih, tapi itu nggak akan efektif guys. Sehingga, perusahaan biasanya membeli produk-produk tersebut dari produsen secara kredit. 

So, kebayang kan berapa banyak produk yang dibeli secara kredit dan harus dicatat supaya nggak lupa?

Nah, itulah pentingnya jurnal khusus pembelian. Sebab, pembelian barang yang dilakukan secara kredit nantinya akan dicatat di dalam jurnal khusus pembelian. 

Jadi, dari sini bisa disimpulkan kalau jurnal pembelian merupakan jurnal khusus untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang atau transaksi lain yang dilakukan secara kredit.

Intinya sih transaksi yang termasuk ke dalam jurnal khusus pembelian meliputi:

  • Pembelian barang dagang dengan syarat atau secara kredit. 
  • Pembelian aktiva secara kredit.

Nah, berikut ini adalah contoh jurnal khusus pembelian!

Membeli perlengkapan secara kredit jurnalnya apa?
Contoh jurnal khusus pembelian. (Arsip Zenius)

1. Contoh Jurnal Khusus Pembelian Barang Dagang Kredit

Ketika membuat jurnal pembelian barang dagang secara kredit, maka nantinya elo akan menambah pembelian dan menambah utang. Sehingga:

  • Pembelian (+) = Debit
  • Utang (+) = Kredit

Biar elo nggak bingung, coba deh perhatikan contoh soal jurnal pembelian di bawah ini!

Contoh Cara Membuat Jurnal Khusus Pembelian Barang Dagang Kredit:

2 Juni 2020: Dibeli barang dagang dari Toko Zeni Rp10.000.000, syarat 2/10, n/30, beban angkut Rp100.000 FOB shipping point. 

Oke, pertama-tama kita buat analisis transaksinya dulu. Dari soal di atas, diketahui kalau elo membeli barang dari Toko Zeni, ini artinya pembelian bertambah sehingga dicatat di sebelah debit. 

Kemudian, karena pembelian dilakukan secara kredit maka utang pun bertambah sehingga dicatat di sebelah kredit. 

Maka: 

  • Pembelian (+) = Debit
  • Utang (+) = Kredit

Masing-masing nominalnya pun sebesar Rp10.000.000. Sehingga, jurnal khusus pembeliannya sebagai berikut.

Membeli perlengkapan secara kredit jurnalnya apa?
Contoh jurnal khusus pembelian barang dagang kredit. (Arsip Zenius)

Nah, sekarang elo udah tau kan cara mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit dan memasukkannya ke jurnal pembelian? Kalau elo mau tahu lebih banyak lagi, bisa buka aplikasi Zenius, ya!

2. Contoh Jurnal Khusus Pembelian Aktiva Kredit

Bagaimana sih, cara mencatat pembelian aktiva secara kredit dan memasukkannya ke jurnal pembelian? 

Jadi guys, ketika elo melakukan pembelian aktiva/harta secara kredit, maka akan menambah akun peralatan dan menambah utang. Sehingga:

  • Peralatan dagang (+) = Debit
  • Utang (+) = Kredit

Supaya paham, mending kita langsung masuk ke contoh jurnal khusus pembelian aktiva kredit, yuk!

Contoh Cara Membuat Jurnal Khusus Pembelian Aktiva Kredit

19 Juni 2020: Membeli peralatan kantor senilai Rp5.000.000 secara kredit.

Sama seperti sebelumnya, pertama-tama kita analisis dulu soalnya sebelum memasukkannya ke jurnal pembelian. 

Dari soal diatas dikatakan, kalau elo membeli peralatan kantor, ini artinya peralatan kantor bertambah sehingga dicatat di sebelah debit. 

Kemudian, karena elo membelinya secara kredit maka utang pun menjadi bertambah sehingga dicatat di sebelah kredit. Maka:

  • Peralatan dagang (+) = Debit
  • Utang (+) = Kredit

Masing-masing nominalnya pun sebesar Rp5.000.000. Berikut adalah jurnal khusus pembeliannya:

Membeli perlengkapan secara kredit jurnalnya apa?
Contoh jurnal khusus pembelian aktiva kredit. (Arsip Zenius)

Baca Juga: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuat Jurnal Penutup

Contoh Soal Jurnal Khusus Pembelian

  1. 20 September 2018: Membeli barang dagang secara kredit dari PD Makmur Jaya senilai Rp5.550.000. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal pembelian pada kolom ….

A. Pembelian dan utang

B. Persediaan dan utang

C. Serba-serbi dan utang

D. Pembelian dan kas

E. Serba-serbi dan kas

Jawaban dan Pembahasan:

Transaksi pembelian secara kredit akan memengaruhi:

  • Pembelian (+) D
  • Utang (+) K

Maka, jawaban yang tepat adalah A. 

2. Apa yang dimaksud dengan jurnal pembelian ….

A. Jurnal yang mencatat segala jenis transaksi pembelian baik secara tunai maupun kredit

B. Jurnal yang mencatat transaksi pembelian barang dagang secara tunai dan kredit

C. Jurnal yang mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit

D. Jurnal yang mencatat segala jenis transaksi pembelian secara kredit

E. Jurnal yang mencatat transaksi pembelian selain pembelian barang dagang

Jawaban dan Pembahasan:

Jurnal pembelian merupakan jurnal khusus yang hanya mencatat transaksi pembelian secara kredit. Sehingga jawaban yang tepat adalah D.  

3. Transaksi yang akan dicatat dalam jurnal pembelian adalah ….

A. Membeli peralatan secara tunai

B. Membayar utang atas pembelian kredit

C. Membeli barang dagang secara tunai

D. Membeli barang dagang dengan menggunakan cek

E. Membeli barang dagang secara kredit

Jawaban dan Pembahasan:

Jurnal pembelian merupakan jurnal khusus yang hanya mencatat transaksi pembelian secara kredit. Sehingga jawaban yang tepat adalah E.

Baca Juga: Fungsi Jurnal Umum, Cara Membuat, dan Contohnya

Nah, itu dia guys pembahasan tentang jurnal khusus pembelian. Well, kalau elo mau tahu lebih banyak lagi mengenai jurnal khusus bisa langsung kunjungi aplikasi Zenius, ya! Caranya tinggal download aja aplikasinya dengan klik banner di bawah ini. So, sampai jumpa di artikel berikutnya!

Membeli perlengkapan secara kredit jurnalnya apa?

Ketahui perbedaan antara jurnal pembelian dan jurnal penjualan salah satunya untuk perusahaan dagang serta cara membuat dan melakukan pencatatan yang tepat!

Setiap perusahaan dagang tentu melakukan proses jual beli secara terus-menerus, baik kecil maupun besar.

Tidak semua transaksi yang dilakukan dibayar secara tunai, tentu ada yang dibayar secara kredit.

Setiap transaksi tersebut dibutuhkan pencatatan agar memudahkan dalam membuat laporan keuangan nantinya.

Untuk itu diperlukan adanya pencatatan terhadap jurnal pembelian dan jurnal penjualan.

Membeli perlengkapan secara kredit jurnalnya apa?

Pengertian Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan

Jurnal pembelian adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi dari pembelian barang dagangan secara kredit atau pembelian yang menimbulkan kewajiban atau utang kepada supplier.

Sedangkan jurnal penjualan adalah jurnal digunakan untuk mencatat kegiatan transaksi penjualan baik itu secara tunai ataupun kredit.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda dalam melakukan pembukuan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal sekarang!

Cara Mencatat Jurnal Pembelian dan Penjualan

Cara mencatat jurnal pembelian adalah sebagai berikut:

  1. Untuk pembelian barang dagang atau barang lainnya secara tunai akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas, sedangkan pembelian kredit akan dicatat dalam debit akun pembelian dan kredit akun utang dagang. Apabila transaksi ini terjadi berulang-ulang, maka lebih praktis disediakan kolom khusus untuk pembelian dan utang dagang.
  2. Untuk transaksi pembelian kredit barang lainnya, misalnya untuk pembelian perlengkapan dan peralatan produksi, maka dicatat pada kolom debit akun perlengkapan dengan kredit akun utang dagang. Dan bila transaksi terjadi berulang-ulang, bisa dibuatkan kolom tersendiri untuk perlengkapan.
  3. Untuk pembelian barang lain yang bersifat tidak berulang-ulang, tidak perlu dibuatkan kolom khusus, namun cukup ditampung pada kolom serba-serbi.

Sedangkan cara untuk mencatat jurnal penjualan adalah sebagai berikut:

  1. Jurnal penjualan hanya mencatat piutang, oleh karena itu, jika penjualan dilakukan secara tunai maka tidak dicatat.
  2. Pada dasarnya penjualan yang dilakukan secara tunai akan dicatat di akun jurnal penerimaan kas, namun pada praktik yang sering ditemukan, masih ada sebagian orang yang menggabungkan penjualan tunai dalam akun jurnal penjualan.
  3. Bagi Anda yang ingin me-review dan melihat saldo yang sudah tercatat di buku besar umum, Anda bisa melihat informasi yang ada di dalam jurnal penjualan. Anda bisa melihat copy invoice dengan mencari nomor faktur yang tercantum dalam jurnal penjualan.

Pelajari juga bagaimana melakukan pembukuan perusahaan dengan mudah untuk bisnis Anda

Bentuk Jurnal Pembelian dan Penjualan

Pada dasarnya, bentuk atau format dan cara mencatat jurnal pembelian dan penjualan dapat disesuaikan dengan kegiatan perusahaan yang dilakukan, bisa juga dengan menggunakan format yang tersedia di aplikasi penjualan barang, atau berikut adalah formatnya secara umum:

Nama Perusahaan Jurnal Pembelian

Periode ….

Tanggal Keterangan Ref DEBIT KREDIT
Pembelian SERBA-SERBI Utang Dagang
Ref Akun Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

Penjelasan:

  1. Kolom untuk mencatat waktu terjadinya transaksi jurnal pembelian dengan kredit yang dilakukan oleh perusahaan.
  2. Kolom untuk mencatat nama kreditur atau supplier dalam transaksi pembelian barang secara kredit.
  3. Kolom untuk tempat memberikan tanda cek (v) dan menunjukkan bahwa saldo yang bersangkutan di-posting ke buku besar.
  4. Kolom untuk tempat mencatat saldo pembelian barang.
  5. Kolom untuk mencatat nomor kode rekening atau kode akun untuk pemindahbukuan.
  6. Kolom untuk mencatat pembelian kredit selain pembelian barang dagangan, misalnya pembelian perlengkapan dengan kredit.
  7. Kolom untuk tempat mencatat saldo selain pembelian barang dagangan, misalnya pembelian perlengkapan dengan kredit.
  8. Kolom untuk mencatat jumlah utang dagang atas pembelian kredit.

Kelola bisnis trading dan distribusi secara efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Pencatatan Jurnal Pembelian dan Penjualan Perusahaan Dagang

Kegiatan bisnis perusahaan dagang adalah membeli barang persediaan untuk dijual kembali kepada pelanggan.

Dalam salah satu fundamental akuntansi, jurnal perusahaan dagang sangat dibutuhkan untuk setiap transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan.

Ditinjau dari metode pencatatan pembelian dan penjualan persediaan, terdapat dua metode yaitu metode periodik dan perpetual.

Namun, dewasa ini sebagian besar perusahaan-perusahaan dagang menggunakan metode perpetual.

Dalam metode perpetual, setiap pembelian langsung didebit pada akun persediaan dan setiap penjualan dikredit pada akun persediaan.

Hal ini penting untuk mencari nilai HPP (Harga Pokok Penjualan) perusahaan dagang dan total pendapatan bersih.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut ringkasan dan contoh tujuh poin mengenai segala pencatatan jurnal pembelian dan penjualan:

1.  Jurnal Pembelian Persediaan secara Kredit

Ketika perusahaan membeli suatu persediaan, akun persediaan didebitkan dan akun kas atau utang usaha dikreditkan.

Perusahaan Maju Abadi membeli persediaan seharga Rp5.000.000 dengan termin pembayaran 2/10, n/30.

Maka contoh pencatatan jurnal pembelian persediaan adalah:

Tanggal Akun Debit Kredit
8 Nov Persediaan Rp 5.000.000
  Utang Usaha Rp 5.000.00

2. Jurnal Pengembalian Pembelian

Jika ada beberapa persediaan terkait teridentifikasi rusak, maka perusahaan bisa mengembalikan pembelian persediaan tersebut dengan melakukan pencatatan jurnal sebagai berikut:

Tanggal Akun Debit Kredit
8 Nov Utang Usaha Rp 2.300.000
  Persediaan Rp 2.300.000

3. Transaksi Pembelian

Jika perusahaan ingin melunasi utang pembelian persediaan, perlu diingat akan adanya termin pembayaran ketika sifat transaksinya berupa kredit (contoh: 2/10, n/30).

Maksud dari termin 2/10, n/30 itu adalah ketika pelunasan dilakukan dalam kurun waktu sepuluh hari, maka pembeli akan mendapatkan diskon 2%.

Jika pelunasan dalam kurun waktu tiga puluh hari, maka pembeli tidak mendapatkan diskon.

Jika lebih dari tiga puluh hari, maka pembeli akan dikenakan denda keterlambatan pelunasan.

Katakanlah perusahan Sejahtera Abadi melunasi pembelian kredit persediaan pada poin satu di atas.

Karena ada pengembalian persediaan (poin dua), maka sisa yang harus dilunasi adalah Rp2.700.000.

Karena perusahaan Sejahtera Abadi melunasi di hari kesembilan, maka nilai sisa pelunasan dikenai diskon 2% (Rp2.700.000 x 2% = Rp54.000).

Nilai diskon tersebut dikurangkan (dikreditkan) pada akun persediaan.

Berikut cara mencatat jurnal transaksi pembelian barang:

Tanggal Akun Debit Kredit
10 Nov Utang Usaha Rp 2.700.000
  Kas Rp 2.646.000
  Persediaan Rp 54.000

4. Biaya Angkut Pembelian

Ketika terdapat biaya angkut pembelian yang harus dibayar, maka biaya tersebut dibebankan (didebit) pada akun persediaan, jurnal adalah:

Tanggal Akun Debit Kredit
10 Nov Persediaan Rp 500.000
  Kas Rp 500.000

5. Jurnal Penjualan Persediaan Kredit

Ketika perusahaan menjual persediaan, maka terdapat dua pencatatan jurnal. Jurnal pertama adalah pendebitan kas atau piutang usaha (jika transaksi kredit) dan pengkreditan akun penjualan.

Jurnal kedua adalah pendebitan akun HPP dan pengkreditan akun persediaan.

Karena perusahaan berorientasi terhadap profit atau laba, nilai penjualan selalu lebih besar dari nilai HPP-nya.

Sebagai contoh, perusahaan Sejahtera Abadi menjual barang secara kredit dengan total penjualan Rp3.000.000.

Sedangkan nilai HPP dari barang terjual adalah Rp2.500.000. Implikasinya, perusahaan mengambil laba Rp500.000.

Berikut contoh pencatatan jurnal penjualan persediaan kredit adalah sebagai berikut:

Tanggal Akun Debit Kredit
12 Nov Piutang Usaha Rp 3.000.000
  Penjualan Rp 3.000.000
12 Nov HPP Rp 2.500.000
  Persediaan Rp 2.500.000

Sebaliknya, jika penjualan diatas dilakukan secara tunai, maka berikut cara mencatatnya jurnal tersebut:

Tanggal Akun Debit Kredit
12 Nov Kas Rp 3.000.000
  Penjualan Rp 3.000.000
12 Nov HPP Rp 2.500.000
  Persediaan Rp 2.500.000

6. Jurnal Diskon Penjualan

Sama dengan poin tiga, ketika perusahaan Maju Sejahtera menjual secara kredit dengan katakanlah termin 2/10, n/30, maka perusahaan akan memberikan diskon kepada pelanggan yang melunasi pembayaran dalam kurun waktu sepuluh hari.

Sebagai contoh, masih terkait dengan transaksi pada poin kelima, pelanggan melunasi piutang pada hari kedelapan.

Perusahaan memberikan diskon kepada pelanggan sebesar Rp60.000 (Rp3.000.000 x 2%).

Berikut contoh pencatatan jurnal diskon penjualan:

Tanggal Akun Debit Kredit
14 Nov Kas Rp 2.940.000
Diskon penjualan Rp 60.000
  Piutang usaha Rp 3.000.000

7. Jurnal Retur Penjualan

Jika pelanggan mengembalikan barang yang dibeli karena terdapat kerusakan dan tidak bisa dijual kembali, maka jurnal retur penjualan bagi perusahaan Sejahtera Bersama adalah:

Tanggal Akun Debit Kredit
15 Nov Retur penjualan Rp 1.000.000
  Kas Rp 1.000.000

Sebagai tambahan, jika barang yang dikembalikan bukan barang rusak, yang berarti masih bisa dijual kembali, maka pencatatan jurnal tambahannya adalah:

Tanggal Akun Debit Kredit
18 Nov Persediaan Rp 1.000.000
  HPP Rp 1.000.000

Contoh Jurnal Pembelian

Dibawah ini adalah contoh jurnal pembelian yang bisa dibuat oleh perusahaan dagang:

Contoh Jurnal Penjualan

Dibawah ini adalah contoh jurnal penjualan sederhana yang bisa dibuat oleh perusahaan dagang:

Kesimpulan

Itu adalah contoh dan ringkasan tujuh poin terkait pencatatan jurnal pembelian dan penjualan pada perusahaan dagang.

Alangkah baiknya bagi perusahaan dagang menggunakan perangkat lunak atau software akuntansi yang memadai dan menunjang pencatatan setiap transaksi bisnis.

Jurnal, software akuntansi online yang menyediakan fitur-fitur akuntansi secara komprehensif.

Dengan Jurnal, pencatatan transaksi penjualan maupun pembelian bisnis atau perusahaan dagang Anda akan dikerjakan secara otomatis dan segala faktur dan nota akan terintegrasi langsung ke dalam laporan keuangan sehingga semakin memudahkan perusahaan Anda dalam membuat laporan keuangan komprehensif.

Hal tersebut berkat adanya aplikasi invoice dan kwitansi sebagai salah satu fitur menarik yang ditawarkan Jurnal.

Baca juga: Ketahui Beda Harga Pokok Penjualan VS Harga Jual

Nantinya, Jurnal pembelian akan digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan dengan baik.

Untuk memudahkan Anda dalam pembuatan jurnal pembelian, Anda dapat menggunakan aplikasi kas masuk dan kas keluar dari Jurnal.

Dengan Jurnal, Anda hanya perlu meng-input atau memasukkan seluruh data pembelian ke dalam Jurnal, dan Jurnal akan menyediakan secara instan jurnal pembelian yang Anda butuhkan.

Bukan hanya membantu membuat jurnal pembelian, Jurnal juga dapat memudahkan dalam pembuatan seluruh laporan keuangan seperti arus kas, penjualan, neraca, perubahan modal, laporan aset, laba-rugi, dan lain sebagainya.

Dengan aplikasi kas masuk dan kas keluar ini Anda dapat dengan mudah melihat kondisi keuangan perusahaan secara realtime kapan pun dan di mana pun.

Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dengan Jurnal dan nikmati free trial aplikasi penjualan tersebut selama 14 hari.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Nah itulah penjelasan singkat tentang jurnal pembelian dan penjualan perusahaan dagang serta contoh.

Apabila terjadi pembelian secara tunai maka akan dicatat kedalam jurnal pembelian dengan format berisi kolom-kolom seperti di atas.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.