Makhluk allah subhanahu wa ta'ala yang selalu bertasbih kepada-nya adalah

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala puji kami panjatkan hanya untuk Allah 'azza wa jalla, Rabb semesta alam, shalawat dan sallam senantiasa tercurahkan kepada nabiyyina Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. amma ba'du Setelah semalam saya bercakap-cakap dengan seorang teman tentang para makhluk yang bertasbih kepada Allah ta'ala yang pada saat itu saya tidak banyak menjelaskan dengan panjang lebar maka pada kesempatan ini insya Allah saya akan coba tuturkan berdasarkan tafsir ayatnya. Ketahuilah saudaraku sekalian, bahwasanya hewan-hewan, benda mati seperti gunung, bukit dan bumi serta apa-apa yang terdapat di dalam tujuh langit dan bumi, mereka bertasbih (menyucikan) Allah subhanahu wa ta'ala hanya saja kita tidak pernah mengetahui bagaimana cara mereka bertasbih kepada Allah ta'ala, hal ini sebagaimana telah Allah ta'ala terangkan dalam firman-Nya.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah ta'ala berfirman:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ

"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, akan tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka."[QS. Al-Israa': 44] Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menuturkan:

يقول تعالى؛ تقدسه السموات السبع والأرض ومن فيهن، أي من المخلوقات، وتنزهه وتعظمه وتبجله وتكبره عما يقول هؤلاء المشركون، وتشهد له بالوحدانية في ربوبيته وإلهيته؛ فَفِي كُلِّ شَيْءٍ لَهُ آيَةٌ تَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ وَاحِدٌ ؛ كما قال تعالى؛

تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (سورة مريم؛ 90-91)

Allah ta’ala berfirman; tujuh langit dan bumi serta semua yang berada di dalamnya yakni: para makhluk (yang berada di langit dan di bumi semuanya) menyucikan Allah, mengagungkan-Nya, memuliakan-Nya, membesarkan-Nya, dari apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik itu, dan semuanya itu mempersaksikan keesaan Allah, rububiyah-Nya, dan ilahiyah-Nya: “Dalam segala sesuatu terdapat tanda kekuasaan-Nya yang menunjukkan bahwa Dia adalah Yang Maha Esa” sebagaimana firman-Nya: “Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak.”[QS. Maryam: 90-91]

وقوله؛ { وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ} أي؛ وما من شيء من المخلوقات إلا يسبح بحمد الله { وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ} أي؛ لايتفقهون تسبيحهم أيها الناس، لأنها بخلاف لغاتكم، وهذا عما في الحيوانات والجمادات والنباتات، وهذا أشهر القولين كما ثبت في صحيح البخاري عن ابن مسعود أنه قال؛ وَلَقَدْ كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ

Dan firman-Nya: {Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya} maksudnya: tiada suatu makhluk pun melainkan bertasbih dan memuji Allah, dan firman-Nya: {Akan tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka} yakni: wahai manusia kalian tidak bisa mengerti cara bertasbih mereka, karena mereka berbeda bahasanya dengan kalian. Pengertian ayat ini mencakup keseluruhan makhluk, termasuk hewan, benda-benda mati, dan tumbuh-tumbuhan. Dan inilah pendapat yang masyhur sebagaimana telah tsabit di dalam Shahih Al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Dan sungguh kami pun pernah mendengar makanan bertasbih ketika sedang dimakan.”[HR. Al-Bukhari (no. 3579)] Sedikit yang saya ketahui, semoga apa yang telah dipaparkan di atas dapat menambah wawasan kita tentang keagungan Allah ta'ala, walhamdulillah wa shalawatu wa sallamu 'ala rasulillah wa aalihi wa shahbihi ajma'in.[yag: 121114] _______________________ Tafsiir Al-Qur’aanil ‘Azhiim (5/72-73) Al-Hafizh Ibnu Katsir, cet. Daarul Kutub ‘ilmiyyah

JATIMTIMES - Sudah menjadi sunnatullah, jika semua makhluk di muka bumi dan langit memuji dan bertasbih pada Allah SWT. Dalam surat Al Anbiyaa ayat 79, Allah berfirman, "Dan sudah kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung semua bertasbih bersama Dawud".

Bahkan, seperti halnya hewan yang dikatakan tak berguna seperti semut dan katak pun juga bersepakat untuk memuji Allah. Semua tak pernah lupa untuk berdzikir pada Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "suara katak itu tasbih, memuji Allah" (HR Al Nasai). Ibnu Umar juga meriwayatkan, "janganlah kamu membunuh katak, karena bunyi menguaknya adalah tasbih".

Bukan hanya katak saja,  beberapa hewan lain ciptaan Allah juga taat untuk bertasbih. Hal ini dibuktikan dengan sebuah riwayat yang menyebutkan semut selalu bertasbih kepada Allah.

Diriwayatkan Abu Hurairah RA dari Rasulullah, "Sesungguhnya pernah seekor semut menggigit salah seorang nabi, lalu nabi tersebut menyuruh supaya membakar sarang semut tersebut. Tetapi Allah menurunkan wahyu kepadanya : Apakah hanya gara-gara seekor semut menggigitmu lantas kamu akan binasakan satu umat yang selalu membaca tasbih.

Subhanallah Maha Suci Allah atas keindahan penciptaannya, sebagai bukti bahwa sang pencipta menginginkan agar seluruh makhluk untuk taat dan berada dalam garis edarnya sebagai manusia.

Gunung dan burung pun bertasbih melaksanakan tanggungjawab mereka, tentunya agar proses alam berjalan dengan lancar dan teratur. Benda ciptaan Allah lainnya, seperti atom, matahari, bintang-bintang semua bertasbih memujinya. Ketika bulan dan matahari taat pada garis edarnya, sebagai bentuk ketaatan pada Allah yang menciptakannya.

Syaikh As-Sa’di mengatakan, "Setiap makhluk memiliki cara ibadah sesuai dengan keadaan mereka. Allah Ta’ala telah mengilhamkan bagaimana cara beribadah dan cara bertasbih, yaitu diberitahu lewat para utusan Allah yang diutus kepada kalangan jin, manusia, dan malaikat. Atau mereka diilhamkan oleh Allah secara langsung seperti makhluk lainnya (selain jin, manusia, dan malaikat). Inilah tafsiran yang lebih kuat tentang ayat ini,"

Tasbih yang dilakukan oleh hewan maupun benda ciptaan Allah lainnya memang tak dimengerti oleh mahluk lainnya. Hal ini ditegaskan dalam surat Al Isra' 44, Alah berfirman, "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com. Mari bergabung di Grup Telegram , caranya klik link Telegram JatimTIMES, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

AKURAT.CO, Ada sebuah ayat dalam Al-Quran yang bisa menjadi renungan kita bersama yaitu Surah An-Nur ayat 41.

Makhluk allah subhanahu wa taala yang selalu bertasbih kepada-nya adalah
ISTIMEWA


A lam tara annallaaha yusabbihu lahuu man fis-samaawaati wal-ardhi wath-thairu shaaffaat, kullung qad 'alima shalaatahuu wa tasbiihah, wallaahu 'aliimum bimaa yaf'aluun

Artinya: Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. An-Nur: 41).

Menurut Ibnu Katsir, Allah mengatakan bahwa segala sesuatu yang berada di langit dan di bumi seperti malaikat, manusia, jin, binatang, hingga benda mati, semuanya bertasbih kepada Allah.

Bertasbih atau menyucikan Allah adalah bentuk ibadah setiap makhluk sesuai dengan caranya masing-masing.

Jika kita kaji, benda-benda yang ada di langit misalnya planet, bintang, dan bulan semua berada pada tempatnya masing-masing.

Sembilan planet yang kita ketahui termasuk bumi, semua beredar tanpa saling bertabrakan satu sama lain. Hal ini tentu menunjukkan adanya kepatuhan benda-benda tersebut terhadap suatu Zat yang Mengaturnya (Allah).

Di bumi, gunung yang menjulang tinggi memang seolah-olah benda mati. Tetapi patut kita pikirkan bahwa gunung-gunung di dunia ini bisa meletus kapan saja, dan itu tentu berdasarkan perintah dari Allah ta'ala.

Dalam ayat lain Allah berfirman, Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS. Al-Hasyr: 21).

Lebih lanjut, burung yang disebutkan dalam ayat di awal tadi juga bertasbih kepada Allah sesuai dengan kemampuannya.

Syekh As-Sa’di berpendapat, Setiap makhluk memiliki cara ibadahnya sendiri sesuai dengan keadaan mereka. Allah ta’ala telah mengilhamkan bagaimana cara beribadah dan cara bertasbih, yaitu diberitahu lewat para utusan Allah yang diutus kepada kalangan jin, manusia, dan malaikat. Atau mereka diilhamkan oleh Allah secara langsung seperti makhluk lainnya (selain jin, manusia, dan malaikat). Inilah tafsiran yang lebih kuat tentang ayat ini.

Dari Surah An-Nur ayat 41 ini, kita bisa belajar agar kita selalu menyayangi setiap makhluk Allah bahkan benda-benda mati di sekitar kita.

Jangan sampai kita menyakiti mereka karena meski punya banyak kekurangan, tetapi mereka tetap bersyukur pada Allah. Inilah yang harus kita pelajari bersama.

Wallahu a'lam.[]

Apakah nilaibdan ikhtibar yang boleh diambil daripada zaman prasejarah

Buatlah cerita udyoga parwa​

unsur unsur tari tor tor​

salah satu hikmah dakwah melalui lembaga yang terorganisasi seperti pondok pesantren adalah​

1. Faktor apa yang membuat rakyat melakukan perlawanan terhadap Bangsa Barat ?2. Jelaskan dan beri kesimpulan penyebab banyak perlawanan rakyat yang g … agal dalam perlawanan melawan penjajah !jangan ngasal, makasih yg udh mau bantu ^^kalo bisa singkat dan jelas, kalo kepanjangan aku susah ngertinya T-T​

siapa pendiri negara uni Soviet, dan jelaskan asal usul uni Soviet didirikannya!jawab yg benar, jangan ngasal, kalo ngasal gw report ​

tempat beribadah sekaligus untuk mempelajari ilmu agama di pondok pesantren dinamakan?​

bagaimana keyakinan ahlussunah waljamaah terhadap kitab suci terakhir ​

9. Ada orang yang percaya dan menerima ajaran Tuhan Yesus, ada juga yang tidak percaya. Yang dilakukan orang yang percaya pada Tuhan atas pewartaan-Ny … a adalah... a) Menanggapi dan menghayati dalam komunitasnya b) Rela mengorbankan orang lain demi kebahagiaannya c) Mendengarkan dan menyimpan dalam pikirannya d) Mengagumi dan menuliskannya dalam hatiTolong jawab dengan sejujurnya yaIni sebenarnya pelajaran agama Katolik tapi gak ada agama Katolik jadi harus pakai pelajaran lain​

santri yang biasa berpindah pindah antar pondok pesantren dinamakan?​