MAKALAH peran orang tua dalam mendidik anak PDF

Kata pengantar Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuahn Yang Maha Esa. Karena rahmat dan karunianya-Nya, akhirnya “Makalah Peran Orang Tua Bagi Anak” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Malakah Peran Orang Tua Bagi Anak merupakan salah satu makalah tugas Bahasa Indonesia. Atas penyusunan makalah ini kami berharap dapat mengupas tetang Peran Orang Tua Bagi Anak . Hal ini semata-mata untuk menambah pengetahuan siswa akan Peran Orang Tua Bagi Anak. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada H Saragi selaku Guru Bahasa Indonesia kami yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Meskipun sudah diupayakan dengan maksimal, makalah ini pastilah tidak lepas dari kekurangan, sebagaimana pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, kami ucapkan semoga makalah ini bermanfaat. Balimbingan,4 Maret 2014 Penyusun PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 Bab I pasal 1 dinyatakan bahwa: “Pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang terwujud sebagai tenaga, sarana, dan prasarana yang tersedia dan didayagunakan oleh keluarga, masyarakat, peserta didik dan pemerintah, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama”. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa peran serta masyarakat dan orang tua bertujuan mendayagunakan kemampuan yang ada pada orang tua dan masyarakat bagi pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan, terlebih pada era otonomi sekolah (Manajemen Berbasis Sekolah) saat ini peran serta orang tua dan masyarakat sangat menentukan. Dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), sekolah sebagai lembaga pendidikan formal hidup dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Sekolah jelas bukan sekolah yang berjalan terisolasi dari masyarakat, melainkan sekolah yang berorientasi kepada kenyataan-kenyataan kehidupan dan hidup bersama-sama masyarakatnya baik masyarakat orangtua siswa, masyarakat terorganisasi, atau masyarakat secara luas. Masyarakat memiliki potensi-potensi yang dapat didayagunakan dalam mendukung programprogram sekolah. Untuk itu agar sekolah dapat tumbuh dan berkembang, maka program sekolah harus sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Partisipasi masyarakat dan orang tua di sekitarnya sangat penting. Di satu sisi sekolah memerlukan masukan dari masyarakat dalam menyusun program yang relevan, sekaligus memerlukan dukungan masyarakat dalam melaksanakan program tersebut. Dilain pihak, masyarakat memerlukan jasa sekolah untuk mendapatkan program-program pendidikan sesuai dengan yang diinginkan. Jalinan semacam itu dapat terjadi, jika orang tua dan masyarakat dapat saling melengkapi untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah. . Partisipasi orang tua dan masyarakat hendaknya diperhatikan oleh pihak sekolah, khususnya kepemimpinan Kepala Sekolah agar dapat terwujud dan terpelihara keberadaannya. Pada akhirnya apabila partisipasi telah terpelihara dengan baik, maka sekolah tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam mengembangkan berbagai jenis program, karena semua pihak telah memahami dan merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu program yang akan dikembangkan oleh pihak sekolah. Dengan sendirinya agar semua terpelihara dengan baik, maka harus ada komunikasi timbal balik antara sekolah dengan semua pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat setempat dan orang tua murid, sehingga sekolah, masyarakat dan orang tua merupakan satu kesatuan yang utuh dalam menyelenggarakan proses pendidikan yang bermutu di sekolah. Melalui upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah diharapkan masyarakat dan orang tua murid dapat berpartisipasi aktif dan optimal dalam proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa pemberdayaan masyarakat harus menjadi tujuan utama dan peran serta masyarakat bukan hanya pada stakeholders, tetapi menjadi bagian mutlak dari sistem pengelolaan. Hal ini jelas menggambarkan bahwa sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan hendaknya melibatkan masyarakat dan orang tua murid. Rumusan Masalah Adapun rumusan - rumusan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah peran serta orang tua dalam pembelajaran. 2. Bagaimanakah peran dan bimbingan orang tua dalam pendidikan anak 3. Bagaimana peran serta orang tua dalam perencanaan pengembangan sekolah. 4. Bagaimana peran serta orang tua dalam pengelolaan kelas. 5. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan peran serta orang tua dalam mendukung proses keberhasilan sekolah dalam rangka MBS. TujuanMakalah 1. Mengetahui bagaimanakah peran serta orang tua dalam pembelajaran. 2. Memahami peran dan bimbingan orang tua dalam pendidikan anak 3. Memahami peran serta orang tua dalam perencanaan pengembangan sekolah. 4. Mengetahui peran serta orang tua dalam pengelolaan kelas. 5. Memahami bagaimana upaya-upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan peran serta orang tua dalam mendukung proses keberhasilan sekolah dalam rangka MBS. BAB. 1 PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK Orang tua memiliki peranan besar terhadap pendidikan anak-anaknya di sekolah. Tidak ada yang bisa membantu anak untuk berhasil tanpa adanya keterlibatan peran orang tua. Sedikit kemauan kecil dari orang tua untuk mengambil peranan dalam pendidikan anaknya di sekolah, bisa memberikan keajaiban kepada anak tersebut di sekolahnya. Orang tua tentu ingin anak-anak mereka berhasil di sekolah, tetapi kadang banyak orang tua yang masih menganggap remeh akan peranannya terhadap keberhasilan pendidikan anak-anaknya di sekolah. Di sekolah sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, dukungan yang konsisten dari orang tua sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan diri siswa dan keinginan berprestasi. Orang tua memainkan empat peran yang berbeda dalam pendidikan anak-anak mereka : pembimbing, teman, guru, dan penegak disiplin. Pemahaman tentang peran ini dapat membantu Anda untuk membantu anak Anda menghadapi tantangan belajar. Jadilah Pembimbing Perkembangan anak-anak akan memerlukan dorongan dan bimbingan orang tua. Demikian halnya dalam pendidikan di sekolah. Pembelajaran yang sesungguhnya tidak didasarkan pada nilainilai mata pelajaran sekolah semata, melainkan pada nilai anak dalam menjalani proses pendidikan di sekolah itu sendiri. Sangat penting untuk mengambil suatu hal positif dari sebuah kegagalan dan untuk mengajarkan seorang anak sebuah keterampilan penting mengenai hal itu. Namun ketika mata pelajaran menjadi sandungan saat anak anda gagal mendapatkan nilai terbaiknya, Anda bisa memintanya dengan baik-baik dan membimbingnya untuk mengulangi mempelajarinya kembali. Hal tersebut bisa membantu mereka untuk melihat bagaimana pentingnya untuk terus mencoba dan akan mengajarkan mereka untuk mengakses keterampilan yang telah mereka miliki ketika dihadapkan dengan tantangan baru atau kurang menarik. Jadilah Teman Menghadapi berbagai mata pelajaran di sekolah bukanlah satu-satunya hal yang menjadi perjuangan anak Anda di sekolah. Boleh jadi mereka mengalami masalah dengan seorang guru, sekelompok teman, atau pengganggu lain di tempat mereka bermain. Dalam situasi ini apa yang mereka perlukan adalah seseorang yang bersedia untuk mendengar apa yang menjadi masalah mereka – dan bahwa seseorang itu adalah Anda. Tanpa memiliki seseorang yang mau mendengarkan masalahnya, anak Anda akan memiliki tambahan stres dalam kehidupan mereka, yang bisa menurunkan harga diri dan motivasi belajar mereka. Dengan mengetahui berbagai permasalahan anak anda di sekolah, anda sendiri bisa menentukan langkah-langkah bantuan paling tepat yang harus anda ambil, apakah bisa diatasi anak itu sendiri ataukah memang memerlukan campur tangan anda secara langsung. Misalnya, ketika anak anda enggan ke sekolah karena selalu mendapatkan perlakuan kasar dari teman-temannya, boleh jadi anda perlu berbicara dengan gurunya ataupun kepala sekolahnya untuk mendiskusikan masalah ini. Jadilah seorang Guru Anda tidak bisa begitu saja menyerahkan semuanya kepada guru, walaupun sudah barang tentu itu adalah tugas mereka. Karena bagaimanapun, walaupun anak anda ditangani oleh seorang guru terbaik dan cerdas, mereka tetap bisa mengalami kesulitan untuk mampu memenuhi kebutuhan individual setiap anak, terlebih di kelas yang penuh sesak. Anak-anak tetap akan memerlukan perhatian secara pribadi, jadi peran orang tualah untuk memastikan mereka mendapatkannya. Tetaplah untuk terlibat dengan tugas-tugas sekolah anak Anda, pekerjaan rumahnya, ulangan hariannya, maupun kegiatan-kegiatan lainnya di sekolah. Sisihkan waktu setiap hari untuk menawarkan bantuan. Jalinlah hubungan komunikasi dengan gurunya secara teratur guna mengetahui hal-hal yang terjadi di kelas. Jika Anda menemukan anak Anda membutuhkan bantuan ekstra, aktiflah dalam mendapatkannya, atau akan lebih baik lagi jika anda bisa melakukannya bersama-sama. Les bagi anak-anak Anda mungkin perlu dipertimbangkan dan akan bermanfaat bagi Anda berdua. Jadilah Penegak Disiplin Ya, kadang-kadang ini merupakan sesuatu yang sulit. Tapi ada yang lebih besar dari sekedar disiplin. Memastikan dari awal dengan membantu anak Anda mengatur dan menjaga jadwal, mencapai tujuan dan tugas selesai tepat waktunya. Jangan berharap anak Anda untuk mengetahui dengan benar bagaimana menyelesaikan sebuah tugas, atau memahami jadwal pelajaran di sekolah. Bagaimanapun pada kali pertama Mereka mungkin tidak bisa melakukannya dan masih melakukan kesalahan. Bersabarlah tetapi tetap memegang prinsip-prinsip disiplin anda hingga anak anda menangkap dan memahaminya. Kadang-kadang Anda harus bersikap tegas, dan dengan sedikit demi sedikit ketegasan setiap hari akan mengajarkan anak Anda akan pentingnya keterampilan manajemen waktu. Hal tersebut bisa memberi mereka fungsi kontrol dan dapat membantu mencegah krisis PR ataupun tugas sekolah lain yang berkepanjangan. Mau bersikap tegas, tetapi tidak membuat sekolah atau pekerjaan rumah tampak seperti hukuman. Ketika hal-hal yang harus dihadapi anak di sekolah menjadi bertambah sulit, mereka akan menghormati otoritas Anda dan melihat Anda sebagai sumber daya untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan BAB. 2 TINDAKAN-TINDAKAN ORANG TUA MENUJU KELUARGA HARMONIS Disamping melakukan perannya sebagai orang tua, orang tua juga di haruskan untuk harus melakukan hal hal berikut ini agar tecapai sebagai sebuah keluarga yang ideal dalam mendidik dan mengembangkan potensi/kemampuan anak-anak : 1. Memahami makna mendidik. Sebagai orang tua harus memahami benar apa makna dari mendidik sehingga tidak berpendapatbahwa mendidik adalah melarang, menasehat atau memerintah si anak. Tetapi harusdipahami bahwa mendidik adalah proses memberi pengertian atau pemaknaan kepada si anak agar si anak dapat dirinyasecarabertanggung memahami jawab. lingkungan Proses sekitarnya memberi dan pengertian dapat atau mengembangkan pemaknaan inidapat melaluikomunikasi maupun teladan/tindakan, contoh : jika ingin anak disiplin maka orang tua dapat memberi teladan kepada si anak akan hal-hal yang baik dan beretika atau orangtua menciptakan komunikasi dengan si anak yang dialogis dengan penuh keterbukaan, kejujuran dan ketulusan. Apabila kita mengedepankan sikap memerintah, menasehat atau melarang maka langsung ataupun tidak akan berdampak pada sikap anak yang bergaya otoriter danmau menang sendiri. Kiranya orang tua dapat mengambil pesan moral dari sajak yang ditulis oleh Dorothy Law Nolte dengan judul “Anak Belajar dari Kehidupannya”: Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajarmemaki / Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia akan belajar rendah diri / Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan belajar menahan diri / Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar menghargai / Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia akan belajar keadilan / Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia akan belajar menaruh kepercayaan / Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia akan belajar menghargai dirinya / Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan. Ada hubungan kausal antara bagaimana orang tua mendidik anak dengan apa yang diperbuat anak. Atau ibaratnya apa yang orang tua tabur itulah yang nanti akan dituai. Peran orang tua dalam mendidik anak tidak dapat tergantikan secara total oleh lembaga-lembaga persekolahan atau institusi formal lainnya. Karena bagaimanapun juga tanggung jawab mendidik anak ada pada pundak orang tua. 2. Hindari mengancam, membujuk atau menjanjikan hadiah Dalam mendidik anak jangan memakai cara membujuk dengan menjanjikan hadiah karena hal ini akan melahirkan ketergantungan anak terhadap sesuatu hal baru dia melakuka sesuatu. Hal ini akan mematikan motivasi, kreatifitas, insiatif dan pengertian serta kemandirian mereka terhadap hal-hal yang harus dia kerjakan. Contoh : menjanjikan hadiah kalau nilai sekolahnya baik, atau mengancam tidak memberi hadiah bila nilainya rendah. 3. Hindari sikap otoriter, acuh tak acuh, memanjakan dan selalu khawatir. Seorang anak akan dapat mandiri apabila dia punya ruang dan waktu baginya untuk berkreasi sesuai dengan kemampuan danrasa percaya diri yang dimilikinya. Ini harus menjadi perhatian bersama karena hal tersebut dapat muncul dari sikap orang tuanya sendiri yang sadar atau tidak sadar ditampakkan pada saat interaksi terjadi antara ayah dan ibu dengan anak. Sehingga anak-anak akan termotivasi untuk mengaktualisasika potensi yang ada pada dirinya tanpa adanya tekanan atau ketakutan. 4. Memahami bahasa non verbal Memarahi anak yang melakukan kesalahan adalah sesuatu yang tidak efektif melainkan kita harus mendalami apa penyebabsi anak melakukan kesalahan dan memahami perasaan si anak. Oleh karena itu perlu dikembangkan bahasa non verbal sebagai suatu upaya efektif untukmemahami masalah dan perasaan si anak. Bahasa non verbal adalah dengan memberi sentuhan, pelukan, menatap, memberi senyuman manis atau meletakkan tangan di bahu untuk menenangkan si anak, sehingga si anak merasa nyaman untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan atau perasaannya. 5. Membantu anak memecahkan persoalan secara bersama. Pada kondisi tertentu dibutuhkan keterlibatan kita sebagai orang tua untuk memecahkan masalah yang dihadapi si anak. Dalam halmembantu anak memecahkan persoalan anak, kita harus melakukannya dengan tetap menjunjung tinggi kemandiriannya. 6. Menjaga keharmonisan dalam keluarga. Ayah dan Ibu sering bertengkar dan berselisih bahkan melakukan kekerasan di depan anakanak, sehingga anak-anak mencontoh dengan bertindak tidak menghargai teman sebayanya atau melakukan kekerasan pula pada temannya. Demikian beberapa hal yang mestinya dijadi perhatian oleh para orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Diakui bahwa hal tersebut di atas dapat ditambahkan dengan hal lain yang positif agar menjadi perbendaharaan pengetahuan dalam mendidik, namun yang terutama dari semua itu adalah orang tua harus “bagaimana menciptakan dan membangun komunikasi yang efektif” dengan anak. Karena hal ini akan secara langsung menjaga dan memelihara kedekatan secara emosional dengan anaknya sehingga dapat mencegah perilaku menyimpang dari si anak. Dalam komunikasi juga perlu ditanamkan sikap optimisme pada anak, mengembangkan sikap keterbukaan pada anak dan perlu mengajarkan tata krama pada anak. http://andicvantastic.blogspot.com/2013/11/makalah-peran-serta-orang-tuadalam.html http://www.academia.edu/4889506/MAKALAH_PENGGUNAAN_BAHASA_INDONESIA_DA LAM_KEGIATAN_PEMBELAJARAN BAB III PENUTUP Kesimpulan Orang tua merupakan salah satu mitra sekolah yang dapat berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Melalui orang tua kegiatan belajar anak di rumah dapat dipantau. Bahkan orang tua dapat menjadi bagian dari paguyuban para orang tua siswa yang dapat memberi masukan dan dukungan dalam merencanakan pengembangan sekolah. Keterlibatan orang tua selain sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan pendidikan anak, juga sebagai bentuk partisipasi mereka dalam sistem manajemen sekolah. Pada konsep MBS, orang tua dapat terlibat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kemajuan dan perkembangan sekolah dalam mewujudkan akuntabilitas sekolah. Peran serta itu dapat terjadi dalam pembelajaran, perencanaan pengembangan sekolah, dan pengelolaan kelas. Disinilah guna orang tua menjalankan peran perannya dalam mendukung pendidikan. Saran Mematuhi orang tua merupakan suatu hal yang wajib dan memang harus dilaksanakan setiap manusia / anak. Walaupun kita berada di posisi sebagai anak tapi bukan berarti salah jika kita juka memberi masukan atau kritikan kepada orang tua kita masing-masing unutk mencoba malukan hal-hal kyang kita bahas di Bab 1 dan Bab 2. Daftar Pustaka http://andicvantastic.blogspot.com/2013/11/makalah-peran-serta-orang-tuadalam.html http://salamahazhar.wordpress.com/2011/01/02/peran-orang-tua-dalam-pendidikananak/ Daftar Isi KATA PENGANTAR..................................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................................1 PENDAHULUAN........................................................................................................................2 Latar Belakang..............................................................................................................................2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................3 Tujuan Masalah.............................................................................................................................3 Bab 1. PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK.............................................4 Jadilah Pembimbing......................................................................................................................4 Jadilah Teman................................................................................................................................4 Jadilah seorang Guru.....................................................................................................................5 Jadilah Penegak Disiplin...............................................................................................................5 Bab 2. TINDAKAN-TINDAKAN ORANG TUA MENUJU KELUARGA HARMONIS. . .6 Memahami makna mendidik....................................................................................................................6

Hindari mengancam, membujuk atau menjanjikan hadiah ..........................................................7 Hindari sikap otoriter, acuh tak acuh, memanjakan dan selalu khawatir......................................7 Memahami bahasa non verbal ......................................................................................................7 Membantu anak memecahkan persoalan secara bersama.............................................................7 Menjaga keharmonisan dalam keluarga....................................................................................................7 Bab 3. PENUTUP...................................................................................................................................9 Kesimpulan...............................................................................................................................................9 Saran.........................................................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10