Laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan periode 1 tahun adalah

Di era yang sudah berkembang ini, perusahaan akan berlomba-lomba untuk mengembangkan usaha mereka.

Para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki ide-ide kreatif dan inovatif yang bisa membuat produk barang/jasa mereka dapat dikenal dan tetap bertahan di lingkup pasar.

Perusahaan-perusahaan tersebut harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para konsumen dan calon konsumen nya.

Dalam prosesnya pasti banyak sekali aspek-aspek yang bisa mempengaruhi kondisi/situasi bisnis perusahaan tersebut.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut untuk memantau kondisi bisnis perusahaan mereka, salah satu nya yang akan dibahas kali ini adalah dengan melihat laporan keuangan perusahaan mereka atau kita biasa menyebut nya sebagai laporan keuangan sederhana akuntansi.

Laporan keuangan ini akan membantu perusahaan agar bisa melihat gambaran kondisi finansial mereka apakah itu positif maupun negatif.

Dengan adanya gambaran kondisi finansial perusahaan yang tertera pada laporan keuangan tersebut, diharapkan para pihak-pihak terkait dapat mengambil suatu keputusan dalam memecahkan suatu masalah baik seperti ketika apakah perlu adanya / dilanjutkan nya suatu kerja sama.

Baca Juga: 5 Aplikasi Bisnis yang Dijamin Bisa Memudahkan Operasional Bisnismu

Misalnya saja oleh para investor, pemberi pinjaman, pihak manajemen dan pemilik saham. Laporan keuangan perusahaan ini akan digunakan sebagai salah satu penilaian kinerja dalam setiap periode. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas 4 jenis laporan keuangan yang dapat memudahkan bisnis anda.

Apa itu Laporan Keuangan Sederhana

Laporan Keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode buku yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun secara periodik.

Periode yang sering digunakan adalah tahunan yang dimulai dari 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember.

Periode seperti itu biasa disebut sebagai periode akuntansi atau tahun buku. Namun demikian, laporan keuangan masih bisa disusun dalam periode waktu yang lebih pendek misalnya bulanan, triwulan atau kwartal.

Jenis-jenis Laporan Keuangan

Seperti yang sudah di bahas di atas kita akan membahas mengenai jenis-jenis laporan keuangan yang dapat memudahkan bisnis anda. Jenis-jenis Laporan keuangan menurut PSAK (2009) memiliki 4 jenis atau komponen penting di dalamnya yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Berikut adalah penjelasan nya,

Neraca

Jenis laporan keuangan sederhana ini berupa daftar sistematis yang terdiri dari aktiva, utang, dan modal pada tanggal tertentu yang biasa dibuat pada akhir tahun.

Daftar ini tergolong sistematis karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu.

Melalui neraca bisa diketahui jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban, dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar.

Selain itu, informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut juga bisa diketahui. Berikut adalah contoh laporan keuangan neraca,

Aktiva

Aktiva adalah sumber dana perusahaan yang bernilai ekonomi dan terdaftar secara hukum. Ada 2 kategori aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

Contohnya, bangunan, mobil, tanah, dan uang.

Kewajiban

Sedangkan kewajiban adalah utang yang harus dibayarkan oleh bisnis tkepada orang lain, diantaranya pajak, pinjaman finansial, piutang, dan overdraft.

Ekuitas

Lalu terakhir, ekuitas adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah bisnis dan akan bertambah seiring dengan bertambahnya investasi pada bisnis.

Contoh ekuitas yaitu saham, pendapatan tetap, dan lainnya.

Laporan Laba Rugi

Jenis laporan keuangan ini berupa ikhtisar tentang pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu sehingga laba yang diperoleh atau rugi yang dialami bisa segera diketahui.

Berikut adalah contoh laporan keuangan laba rugi, yaitu.

Single Step

Pertama, laporan laba rugi sederhana atau disebut laporan single step, dimana yang hanya menunjukkan satu kategori pendapatan dan pengeluaran.

Multiple Step

Sedangkan laporan yang kedua merupakanlaporan yang berisikan informasi lebih lengkap dibandingkan jenis laporan laba rugi sebelumnya.

Sebab membagi pendapatan dan pengeluaran menjadi beberapa kategori yaitu pendapatan operasional dan biaya operasional.

Lalu ada pendapatan non-operasional dan biaya non-operasional.

Laporan Perubahan Modal

Jenis laporan keuangan ini menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, yaitu  enam bulan atau satu tahun.

Melalui laporan perubahan modal bisa diketahui berbagai penyebab perubahan modal selama periode tertentu. Berikut adalah contoh laporan keuangan perubahan modal.

Baca Juga: Memahami Buku Besar Akuntansi Dan Fungsinya dalam Bisnis

Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan ini biasa digunakan oleh para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas pada masa mendatang.

Catatan Atas Laporan Keuangan

CALK atau catatan atas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berskala besar.

Pada CALK berisikan informasi tatambahan tentang bagaimana keadaan bisnis. Tujuan adanya laporan keuangan ini tentu untuk memperjelas seluruh jenis laporan keuangan dari awal hingga akhir .

Tentunya dengan penjelasan yang terperinci sehingga kamu dengan mudah memahami isi laporan keuangan secara menyeluruh.

Jumlah transaksi yang semakin meningkat dan perluasan area bisnis membuat dunia bisnis menjadi sangat kompetitif.

Sehingga dibutuhkan suatu cara untuk meningkatkan performa kerja di masing-masing bidang termasuk bidang akuntansi.

Para profesional di bidang akuntansi bertanggung jawab untuk membantu laporan manajemen dan pelaporan keuangan. Berikut adalah contoh dari laporan keuangan arus kas.

Sekarang kamu udah bisa dapatkan semua jenis laporan keuangan untuk bisnis secara otomatis dengan platform Jubelio Akunting.

Apalagi kalo kamu punya banyak toko cabang atau toko online di berbagai marketplace, kamu udah bisa mengurus semuanya bersamaan dalam satu dashboard aja.

Plus, kamu bisa urus persediaan barang, laporan penjualan, sampai sistem manajemen gudang juga hanya di satu sistem aja mudahkan.

Yang enggak kalah menarik, khusus untuk kamu yang daftar Jubelio bisa dapatkan penawaran menarik.

Caranya kamu langsung buat akun dan coba Jubelio GRATIS dengan klik link di bawah.

Daftar Jubelio Gratis!

Atau kamu bisa daftar dan ikut demo Jubelio setiap Selasa dan Kamis caranya klik tombol IKUT JUBELIO DEMO di bawah.

Ikut Jubelio Demo

Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh setiap perusahaan. Karena ini yang menjadi acuan terkait kondisi finansial yang terjadi di saat itu. Tak hanya itu, laporan ini juga harus dibuat sedetail mungkin jika perusahaan tersebut adalah perusahaan besar atau mutinasional. Hal ini bertujuan jika ketika dilakukan evaluasi, keterangan datanya lebih menyeluruh dan bisa dipertanggungjawabkan

Pertanyaannya adalah apakah laporan laba rugi itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian laporan keuangan ini secara mendalam. Sedangkan di akhir nanti akan dipaparkan fungsi dan format penyusunannya.

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang keuangan tertentu. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan.

Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan, sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.

Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah kebijakan selanjutnya.

Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat secara lengkap oleh petugas keuangan atau pembukuan pada  perusahaan yang nantinya akan dijadikan sarana mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.

Dari kesimpulan ini bisa dinyatakan kalau laporan keungan ini harus dibuat dengan baik. Jika ada kesalahan dalam penulisan angka, tentu arah kebijakan ke depan juga salah. Karena bisa jadi kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diraih perusahaan.

Baca juga : Definisi Pasar Persaingan Sempurna, Ciri, Kelebihan, Dan Kekurangannya

Jenis dan Contoh Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi Single Step

Pernyataan single step atau langkah tunggal  hanya menunjukkan satu kategori pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Format ini kurang bermanfaat bagi pengguna eksternal karena mereka tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas.

Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada perusahaan tersebut dan biasanya laporan ini dipakai oleh perusahaan dagang rintisan atau UKM. Contoh laporan single step adalah seperti di bawah ini :

Laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan periode 1 tahun adalah

Laporan laba rugi Multiple Step

Pada laporan Multiple step atau multi-langkah, akuntan harus memisahkan akun biaya ke dalam akun lain yang lebih relevan, lebih mendetail dan dapat digunakan berdasarkan fungsinya. Beban pokok penjualan, biaya operasi dan non-operasional dipisahkan dan digunakan untuk menghitung laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.

Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan untuk pelaporan laba rugi perusahaan dagang besar atau perusahaan yang memiliki banyak pemangku kepentingan, seperti kreditor dan investor. Contoh laporan multiple step adalah seperti di bawah ini :

Laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan periode 1 tahun adalah

Baca juga : Mengetahui Perbedaan Rasio Rentabilitas Dan Profitabilitas

Apa Fungsi Laporan Laba Rugi?

Laporan ini harus dibuat setiap akhir bulan maupun akhir tahun sekali atau berdasarkan interval yang disetujui berbagai pihak, hal ini dikarenakan ada fungsi-fungsi khusus yang diharapkan muncul darinya jika dilakukan perhitungan secara berkala dan sesuai jadwal. Berikut ini akan dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang dimaksud:

1. Untuk Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan

Ketika perusahaan sudah berjalan selama satu bulan atau satu tahun pasti ada transaksi keuangan di sana. Baik yang menghasilkan kerugian maupun laba. Nah, akumulasi dari total finansial tersebut yang akan menjadi laba rugi perusahaan di bulan atau tahun tertentu.

Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa mengetahui secara jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa dilakukan penghitungan lebih menyeluruh ketika evaluasi nanti.

2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan

Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan tersebut. Jika lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek perusahaan ke depan akan semakin meningkat. Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan alat produksi, sumber daya manusia dan selainnya.

Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-data laba rugi perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa dijadikan tolak ukur perkembangan atau sebaliknya.

3. Untuk Mengatur Langkah Kebijakan Atasan

Fungsi yang ketiga dari laporan laba rugi adalah untuk mengatur langkah kebijakan atasan terkait dengan pembiayaan. Jika di dalam laporan tersebut, kerugian terbanyak akibat alat produksi yang tidak bekerja, maka di tahun berikutnya, bisa diganti dengan aplikasi yang lebih menguntungkan.

Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun berikutnya, kegiatan produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk yang B.

Laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan periode 1 tahun adalah

Siapa yang Menggunakan Laba Rugi?

Ada dua kelompok utama orang yang menggunakan laporan keuangan ini: pengguna internal dan eksternal.

Pengguna internal termasuk manajemen perusahaan dan dewan direksi, yang menggunakan informasi ini untuk menganalisis posisi bisnis dan membuat keputusan untuk menghasilkan keuntungan. Mereka juga dapat bertindak berdasarkan masalah apa pun terkait arus kas.

Pengguna eksternal terdiri dari investor, kreditor, dan pesaing. Investor memeriksa apakah perusahaan diposisikan untuk tumbuh dan menguntungkan di masa depan, sehingga mereka dapat memutuskan apakah akan berinvestasi dalam bisnis tersebut.

Kreditor menggunakan laporan ini untuk memeriksa apakah perusahaan memiliki arus kas yang cukup untuk melunasi pinjamannya atau mengambil pinjaman baru. Pesaing menggunakannya untuk mendapatkan detail tentang parameter keberhasilan bisnis dan mengetahui tentang area di mana bisnis mengeluarkan sedikit uang ekstra, misalnya, belanja R&D.

Komponen dalam Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi mungkin memiliki perbedaan antara perusahaan yang berbeda, karena pengeluaran dan pendapatan akan tergantung pada jenis operasi atau bisnis yang dilakukan. Namun, ada beberapa item baris umum yang biasanya terlihat di laporan laba rugi mana pun.

Item laporan laba rugi yang paling umum meliputi:

1. Pendapatan / Penjualan

Pendapatan Penjualan adalah pendapatan perusahaan dari penjualan atau jasa, ditampilkan di bagian paling atas pernyataan. Nilai ini akan menjadi kotor biaya yang terkait dengan pembuatan barang yang dijual atau dalam menyediakan layanan. Beberapa perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan yang menambah garis pendapatan total.

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah item baris yang menggabungkan biaya langsung yang terkait dengan penjualan produk untuk menghasilkan pendapatan. Item baris ini juga dapat disebut Cost of Sales jika perusahaan tersebut adalah bisnis jasa. Biaya langsung dapat mencakup tenaga kerja, suku cadang, bahan, dan alokasi biaya lain seperti depresiasi (lihat penjelasan depresiasi di bawah).

3. Laba kotor

Laba Kotor  dihitung dengan mengurangkan Harga Pokok Penjualan (atau Harga Pokok Penjualan) dari Pendapatan Penjualan.

4. Beban Pemasaran, Periklanan, dan Promosi

Sebagian besar bisnis memiliki beberapa pengeluaran terkait dengan penjualan barang dan / atau jasa. Biaya pemasaran, periklanan, dan promosi sering kali dikelompokkan bersama karena merupakan biaya yang serupa, semuanya terkait dengan penjualan.

5. Beban Umum dan Administrasi (G&A)

Biaya SG&A termasuk bagian penjualan, umum, dan administrasi yang berisi semua biaya tidak langsung lainnya yang terkait dengan menjalankan bisnis. Ini termasuk gaji dan upah, biaya sewa dan kantor, asuransi, biaya perjalanan, dan terkadang depresiasi dan amortisasi, bersama dengan biaya operasional lainnya. Namun, entitas dapat memilih untuk memisahkan depresiasi dan amortisasi di bagiannya sendiri.

6. EBITDA

Meskipun tidak ada di semua laporan, EBITDA adalah akronim dari istilah Bahasa Inggris Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau  Penghasilan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. Ini dihitung dengan mengurangi biaya SG&A (tidak termasuk amortisasi dan depresiasi) dari laba kotor.

7. Depresiasi atau Beban Penyusutan & Amortisasi

Depresiasi dan amortisasi adalah biaya non tunai yang dibuat oleh akuntan untuk menyebarkan biaya aset modal seperti Properti, Pabrik, dan Peralatan (PP&E).

8. Pendapatan Operasional (atau EBIT)

Pendapatan Operasional mewakili apa yang diperoleh dari operasi bisnis reguler. Dengan kata lain, ini adalah laba sebelum pendapatan non-operasional, biaya non-operasional, bunga, atau pajak dikurangkan dari pendapatan. EBIT adalah istilah yang umum digunakan di bidang keuangan dan singkatan dari Earnings Before Interest and Taxes.

9. Bunga

Beban bunga. Perusahaan biasanya membagi beban bunga dan pendapatan bunga sebagai item baris terpisah dalam laporan laba rugi. Ini dilakukan untuk merekonsiliasi perbedaan antara EBIT dan EBT. Beban bunga ditentukan oleh jadwal hutang.

10. Biaya lainnya

Bisnis sering kali memiliki pengeluaran lain yang unik untuk industrinya. Pengeluaran lain mungkin termasuk pemenuhan, teknologi, penelitian dan pengembangan (R&D), kompensasi berbasis saham (SBC), biaya penurunan nilai, keuntungan / kerugian atas penjualan investasi, dampak nilai tukar mata uang asing, dan banyak biaya lainnya yang khusus untuk industri atau perusahaan.

11. EBT (Pendapatan Sebelum Pajak)

EBT adalah singkatan dari Earnings Before Tax, juga dikenal sebagai pendapatan sebelum pajak, dan ditemukan dengan mengurangkan beban bunga dari Pendapatan Operasional. Ini adalah subtotal terakhir sebelum sampai pada laba bersih.

12.  Pajak penghasilan

Pajak Pendapatan mengacu pada pajak relevan yang dibebankan pada pendapatan sebelum pajak. Total beban pajak dapat terdiri dari pajak kini dan pajak masa depan.

13. Pendapatan bersih

Pendapatan bersih dihitung dengan mengurangi pajak pendapatan dari pendapatan sebelum pajak. Ini adalah jumlah yang mengalir ke laba ditahan di neraca, setelah dikurangi untuk setiap dividen.

Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi?

Untuk membuat laporan laba rugi dan melaporkan keuntungan yang dihasilkan bisnis Anda, ikuti langkah-langkah akuntansi berikut:

1. Pilih Periode Pelaporan

Langkah pertama dalam menyiapkan laporan laba rugi adalah memilih periode pelaporan yang akan dicakup oleh laporan Anda. Bisnis biasanya memilih untuk melaporkan laporan laba rugi mereka secara tahunan, triwulanan atau bulanan.

Perusahaan yang diperdagangkan secara publik diharuskan untuk menyiapkan laporan keuangan setiap triwulan dan tahunan, tetapi bisnis kecil tidak diatur secara ketat dalam pelaporan mereka.

Membuat laporan pendapatan bulanan dapat membantu Anda mengidentifikasi tren keuntungan dan pengeluaran Anda dari waktu ke waktu. Informasi tersebut dapat membantu Anda membuat keputusan bisnis untuk membuat perusahaan Anda lebih efisien dan menguntungkan.

2. Buat Neraca Percobaan

Untuk membuat laporan laba rugi untuk bisnis Anda, Anda perlu mencetak laporan neraca percobaan standar. Anda dapat dengan mudah menghasilkan neraca melalui software akuntansi berbasis cloud Anda.

Neraca percobaan adalah dokumen internal yang mencantumkan saldo akhir setiap akun di buku besar untuk periode pelaporan tertentu. Ini akan memberi Anda semua angka saldo akhir yang Anda butuhkan untuk membuat laporan laba rugi.

3. Hitung Pendapatan Anda

Selanjutnya, Anda perlu menghitung total pendapatan penjualan bisnis Anda untuk periode pelaporan. Pendapatan Anda mencakup semua uang yang diperoleh untuk layanan Anda selama periode pelaporan, meskipun Anda belum menerima semua pembayaran.

Tambahkan semua item baris pendapatan dari laporan neraca percobaan Anda dan masukkan jumlah total dalam item baris pendapatan dari laporan laba rugi Anda.

4. Tentukan HPP

Harga pokok penjualan Anda mencakup biaya tenaga kerja langsung, bahan dan biaya overhead yang Anda keluarkan untuk menyediakan barang atau jasa Anda.

Tambahkan semua item baris harga pokok penjualan di laporan saldo percobaan Anda dan buat daftar total harga pokok penjualan di laporan laba rugi, tepat di bawah item baris pendapatan.

5. Hitung Gross Margin

Kurangi total harga pokok penjualan dari total pendapatan pada laporan laba rugi Anda. Perhitungan ini akan memberi Anda margin kotor, atau jumlah kotor yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa Anda.

6. Tambahkan Biaya Operasi

Tambahkan semua biaya operasional yang tercantum di laporan neraca saldo Anda. Masukkan jumlah total ke dalam laporan laba rugi sebagai item baris biaya penjualan dan administrasi. Itu terletak tepat di bawah garis margin kotor.

7. Hitung Penghasilan Anda

Kurangi total biaya penjualan dan administrasi dari margin kotor. Ini akan memberi Anda pendapatan sebelum pajak. Masukkan jumlah di bagian bawah laporan laba rugi.

8. Tambahkan Pajak Penghasilan

Untuk menghitung pajak pendapatan, kalikan tarif pajak negara yang berlaku dengan angka pendapatan sebelum pajak Anda. Tambahkan ini ke laporan laba rugi, di bawah angka penghasilan sebelum pajak.

9. Hitung Penghasilan Neto

Untuk menentukan pendapatan bersih bisnis Anda, kurangi pajak pendapatan dari angka pendapatan sebelum pajak. Masukkan angka tersebut ke dalam baris terakhir laporan laba rugi Anda.

10. Akhirkan Laporan Laba Rugi

Untuk menyelesaikan laporan laba rugi Anda, tambahkan tajuk ke laporan yang mengidentifikasinya sebagai laporan laba rugi. Tambahkan detail bisnis Anda dan periode pelaporan yang dicakup oleh laporan laba rugi.

Kesimpulan

Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang sangat penting bagi setiap usaha sekalipun bagi Anda yang baru memlai untuk membangun usaha. Dengan laporan ini, Anda dapat memantau pengeluaran dan pemasukan yang terjadi pada usaha Anda dan melakukan improvisasi pada kegiatan operasional yang dibutuhkan.

Setiap pengeluaran dan pemasukan akan berdampak langsung pada kelangsungan bisnis Anda. Jika Anda tidak memantau hal itu secara benar, bisa dipastikan Anda tidak akan bisa mengembangkan usaha Anda secara optimal dikarenakan Anda tidak mengetahui keuntungan dan kerugian bisnis Anda.

Baca juga : Solusi Pembukuan Usaha Laundry Dengan Accurate Online

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk membuat laporan ini secara mudah, otomatis dan minim kesalahan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online.

Tidak hanya jenis laporan tersebut, dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa dengan mudah membuat 200 jenis laporan keuangan dalam hitunan detik.

Accurate Online sendiri adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang sudah dikembangkan lebih dari 20 tahun dan digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis. Memiliki fitur terlengkap seperti penyajian otomatis 200 jenis laporan keuangan termasuk laporan laba rugi, neraca, arus kas, perubahan equitas, rasio keungan, dan masih banyak lagi.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis melalui tautan pada gambar di bawah ini: