Lagu-lagu dengan bahasa daerah yang yang berisi nasihat dan sanjungan terhadap sesama mahluk

Lagu-lagu dengan bahasa daerah yang yang berisi nasihat dan sanjungan terhadap sesama mahluk
Menyanyikan Lagu Daerah
Sumber: http://www.srinadifm.com/2017/06/gema-santi-berkumandang-di-pkb-xxxix.html

Indonesia memiliki beragam suku dan kebudayaan. Setiap suku memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah. Menyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Contoh lagu daerah Indonesia antara lain Bungong Jeumpa dari Aceh, Tokecang dari Jawa Barat, Cing Cangkeling dari Jawa Barat, Rambadia dari Tapanuli, Soleram dari Riau, Apuse dari Papua dan lain-lain.

Pada BAB sebelumnya, telah dibahas materi tentang lagu daerah atau tradisional. Sebelum kita masuk ke materi BAB 11, mari kita review sedikit materi lagu daerah atau tradisional.

LAGU DAERAH / TRADISIONAL adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya.

PENGERTIAN LAGU DAERAH/TRADISIONAL

CIRI-CIRI LAGU DAERAH || Agar dapat dengan mudah membedakan lagu daerah dengan lagu lainnya, terdapat ciri-ciri sebagai berikut :

  • Lirik / syairnya berbahasa daerah.
  • Iringan musiknya berupa alat musik daerah setempat.
  • Lagu daerah umumnya tidak terlalu panjang.
  • Lagu daerah banyak yang tidak dikenal penciptanya, atau istilahnya NN / No Name.

A. TEKNIK DAN GAYA MENYANYI LAGU DAERAH

Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.

Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah. Dalam masyarakat Jawa dikenal dengan karawitan. Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra. Seringkali seorang pemain / seniman ahli karawitan menambah /  mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya musiknya.

Komposisi karawitan dapat mengembangkan Perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi :

  • Gaya lokal – berarti karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
  • Gaya Individual – berarti tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
  • Gaya Periodikal – berarti tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur. dengan lagu phobin, atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya / musical style dikenal dengan istilah Liaw.

B. Teknik Vokal dalam Menyanyi Lagu Daerah

Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang dilakukan secara seorang diri, tetapi ada juga yang dilakukan secara berkelompok.

Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasihat atau sanjungan terhadap makhluk sesama.

Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak-anak maupun remaja yang masih sering menyanyi sambil melakukan permainan.

Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasihat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.

Sebelum menyanyikan lagu daerah/tradisional, kita harus memerhatikan teknik vokalnya terlebih dahulu. Teknik Vokal, Selain ditentukan oleh organ-organ tubuh, mutu, dan pembentukannya, suara manusia juga didukung oleh beberapa teknik vokal, di antaranya intonasi, resonansi, artikulasi, pernapasan, dan pembawaan.

1. lntonasi

Intonasi merupakan salah satu latihan dasar yang penting bagi seorang penyanyi karena tanpa pembenahan intonasi (ketepatan bunyi tiap nada), suara yang dihasilkan menjadi sumbang dan tidak merdu. lstilah intonasi mempunyai pengertian yang berbeda apabila diterapkan dalam bahasa atau seni vokal. Namun, sebenarnya saling mendukung dan memperkaya khazanah penguasaan teknik bagi seorang penyanyi, musisi, dan komponis. Banyak suku kata yang memiliki teknik pengucapan tersendiri.

Perbedaan pengucapan terletak pada tekanan atau jumlah suku kata. lntonasi mengandung arti ketepatan suatu nada (pitch). Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara jernih, nyaring, dan enak didengar. Untuk mendapatkan intonasi yang baik, coba nyanyikan nada-nada berikut secara berulang. Berlatih kelenturan suara dapat dilakukan dengan cara menyanyikan nada-nada dengan teknik staccato dan legato. Staccato adalah menyanyikan lagu dengan cara patah-patah. Legato adalah menyanyikan lagu dengan cara disambung.

Adapun langkah-langkah berlatih kelenturan adalah sebagai berikut :

  1. Tahap pertama, nada dinyanyikan dengan tempo lambat, lalu lebih cepat.
  2. Tahap kedua, nada dinyanyikan dengan tempo bervariasi.
  3. Tahap ketiga, menyanyikan interval yang bervariasi dimulai nada bawah ke nada tinggi dengan artikulasi na, ka, Ia, dan ra.
  4. Tahap keempat, menyanyikan nada-nada kromatis.
  5. Tahap kelima, menyanyikan lagu yang sesuai dengan tahap-tahap latihan.

2. Artikulasi

Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi agar pesan lagu dapat dimengerti dan dipahami pendengar.Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap badan yang tegap, posisi mulut yang benar, latihan vokalisis. pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan bunyi konsonan.

a. Sikap

Sikap badan yang benar akan membantumemperlancar sirkulasi udara sebagai pendorong utama produksi suara. Sikap yang baik, antara lain:

  1. kepala harus tegak, pandangan ke depan;
  2. tulang punggung lurus;
  3. dada sedikit membusung;
  4. kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang.
b. Posisi Mulut

Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara. Bentuk dan posisi organ mulut saat memproduksi suara adalah sebagai berikut :

  1. Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips) sehingga suara yang ke luar tidak lemah dan bulat.
  2. Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir sebelah atas.
  3. Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan suara tidak berkurang.
  4. Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang ke luar menjadi jelas dan lantang.
  5. Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang yang menuju ke rongga hidung.
  6. Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap mendatar, sedangkan ujung lidah menyinggung gigi seri sebelah bawah. Bentuk dan posisi yang salah pada waktu menyanyi akan berakibat suara yang dihasilkan menjadi pekak, lemah, dan tidak nyaring.
c. Latihan Vokalisis

Di dalam buku Prattica di Musika, komponis Lodovico Zacconi menjelaskan bahwa Iatihan dasar vokal yang baik adalah berusaha menjadikan semua bunyi menjadi huruf-huruf hidup. Tujuan latihan vokalisis adalah memelihara dan menyempurnakan huruf vokal ataupun konsonan dengan teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi bulat, merdu, dan indah.

d. Teknik Pembentukan Bunyi Vokal

Bunyi vokal adalah bunyi yang ke luar karena udara dari paru-paru tidak mendapat rintangan. Jenis dan macam vokal tergantung dari posisi bibir, tinggi rendah lidah, dan maju mundurnya lidah. Teknik pembentukan vokal meliputi Vokal o, u dan a; Vokal e, i; dan Vokal e (pepet).

e. Teknik Pembentukan Bunyi Konsonan

Bunyi konsonan adalah bunyi yang keluar dari paru-paru mendapat rintangan atau hambatan. Terbentuknya bunyi konsonan tergantung peranan lidah sebagai artikulator dan sasaran titik artikulasi. Macam-macam bunyi konsonan adalah sebagai berikut :

  1. menurut cara artikulasi atau cara pengucapannya;
  2. berdasarkan jalan yang diikuti arus udara ketika keluar dari rongga;
  3. berdasarkan bergetar tidaknya pita suara;
  4. berdasarkan artikulasi dan titik artikulasinya.

3. Resonansi

Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, semacam gema yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras sehingga sanggup memantulkan suara. Tanpa ruangan resonansi, pita suara hanya menimbulkan bunyi yang lemah karena panjangnya hanya 1,5-2 cm. Dengan adanya resonansi, suara manusia menjadi keras, indah, dan gemilang.

4. Pernapasan

Pernapasan adalah keluar masuknya udara melalui paru-paru. Udara yang digunakan saat menyanyi lebih banyak dibandingkan persediaan untuk bernapas sehari-hari. Oleh karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin waktu menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga macam, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.

  1. Pernafasan dada adalah pernafasan yang dilakukan dengan mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernafasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal karena penyanyi mudah kehabisan nafas.
  2. Pernafasan perut adalah pernafasan yang dilakukan menggunakan rongga perut sebagai tempat untuk menyimpan udara.
  3. Pernafasan diafragma. Diafragma adalah sekat diantara rongga dada dan rongga perut. Pernafasan diafragma dilakukan dengan memaksimalkan otot-otot diafragma. Saat otot diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume udara menjadi bertambah. Pernafasan ini merupakan pernafasan yang paling baik digunakan.

Lagu-lagu dengan bahasa daerah yang yang berisi nasihat dan sanjungan terhadap sesama mahluk

Hal yang harus diperhatikan saat pernapasan pada saat membawakan lagu :

  1. Waktu menghirup udara diusahakan pelan-pelan, perut mengembung sehingga rongga dada terbuka lebar dan udara yang masuk maksimal.
  2. Setelah udara masuk, tahan selama 5 detik, 10 detik, atau 15 detik secara bertahap.
  3. Keluarkan udara sedikit demi sedikit (stabil) dengan suara mendesis (sis sis …).

Lakukan latihan ini secara berulang-ulang.

5. Pembawaan

Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasikan karya musik, antara lain tema lagu, unsur-unsur musik (tanda tempo, tanda dinamik, tanda ekspresi, irama, dan birama), pesan dan kesan yang disampaikan, kesulitan-kesulitan lagu, gaya, dan klimaks lagu.

**Catatan tambahan – (Tanda-Tanda) yang ada pada Lagu . Tanda-tanda yang terdapat pada lagu antara lain sebagai berikut :

  1. Tanda tempo, adalah tanda yang menunjukkan cepat atau lambatnya lagu (kecepatan lagu). Alat pengukur tempo disebut dengan metronomDibagi menjadi tiga : (1) Tempo lambat: largo, adagio, grave, lento; (2) Tempo sedang: andante, andantino, moderato; (3) Tempo cepat: allegro, allegretto, presto.
  2. Tanda dinamik, adaiah tanda yang menunjukkan keras lembutnya lagu.
  3. Irama dan birama adalah gerak jalannya (progresif) bunyi atau suara di dalam musik mengikuti pola. Irama dan birama berhubungan erat dan tidak terpisahkan satu sama lain.

C. PRINSIP MENYANYIKAN LAGU DAERAH

  1. Mengenal lagu-lagu daerah
  2. Hapal pada lagu-lagu daerah
  3. Menyanyikan dengan lirik dan nada yang benar
  4. Mencintai lagu-lagu daerah
  5. Memahami arti atau makna lagu-lagu tersebut
  1. Buatlah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian tentang materi di atas! Tulislah di kertas dulu dengan rapih dan jelas dibaca, lalu foto dengan jelas/tidak blur. Kemudian kirim foto ke link yang telah disediakan (di bawah) untuk mengirim jawaban!
  2. Dengarkan video di bawah ini dengan teliti :

VIDEO 1

VIDEO 2

VIDEO 3

Menurut pendapatmu, jelaskan bagaimana perbedaan cara bernyanyi dari ketiga video di atas? Jelaskan satu persatu dari video tersebut!