Rangkaian sein dan hazard - Dalam sistem kelistrikan pada kendaraan mobil terdapat macam-macam sistem kelistrikan bodi salah satunya adalah sistem penerangan adalah tanda belok atau sein dan lampu hazard (hazard lamp). Untuk artikel kali ini kita akan membahas pengertian, fungsi, komponen, rangkaian dan prinsip kerja dari rangkaian lampu sein dan hazard (wiring lampu sein tanda belok dan hazard). Mengapa harus mempelajari cara kerja sistem lampu sein dan hazzard ini? Tujuannya adalah saat ada masalah pada lampu sein dan hazard mobil tidak perlu panik dan tahu cara untuk mengatasinya. PENGERTIAN LAMPU SEIN DAN HAZARD Lampu sein atau seing juga disebut lampu tanda belok (turn signal) merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah kendaraan. Lampu sein ini termasuk ke dalam sistem penerangan lampu yang ada pada kendaraan, baik pada kendaraan mobil maupun pada kendaraan sepeda motor. Sedangkan lampu hazard adalah sistem kelisrikan lampu yang berfungsi sebagai isyarat adanya hal darurat. Saat lampu hazard dinyalakan maka lampu sein (lampu tanda belok) pada sebelah kiri dan sebelah kanan akan menyala berkedip bersamaan. Lampu sein dan hazard yang dipasang pada kendaraan memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Pada lampu sein untuk dapat menyala pastikan kunci kontak pada posisi on sehingga jika kunci kontak masih pada posisi off tetapi saklar sein ditekan maka lampu sein tidak akan menyala karena jalur listrik dari baterai sebelum ke saklar sein harus melewati kunci kontak terlebih dahulu. Berbeda dengan lampu hazard, dalam pengoperasiannya dapat menyala walaupun kunci kontak pada posisi off. KOMPONEN LAMPU SEIN DAN HAZARD Rangkaian lampu sein dan hazard terdiri dari beberapa komponen penting, selain wiring dan saklar, dalam rangkaian ini terdapat komponen penting yang berfungsi untuk membuat lampu berkedip-kedip. Lalu apa saja komponen rangkaian lampu sein dan hazard pada mobil? Berikut merupakan beberapa komponen rangkaianlampu sein dan hazard yang harus kita tahu dalam merangkai lampu sein dan hazard beserta fungsinya:
RANGKAIAN LAMPU SEIN DAN HAZARD Untuk lebih jelasnya tentang rangkaian kelistrikan lampu sein atau lampu tanda belok dan hazard dapat di lihat pada gambar rangkaian di bawah ini : Cara kerjanya rangkaian: Berikut ini merupakan cara kerja dari gambar rangkaian lampu sein dan hazard diatas, silahkan simak penjelasan dan gambar secara seksama agar lebih mudah memahami rangkaian dan cara kerja rangkaian. → 1. Cara Kerja Lampu Sein Pada gambar rangkaian cara kerja sein diatas, aliran listrik akan mengalir dari baterai → kunci kontak → ke fuse sein → ke saklar terminal 15. Arus listrik kemudian mengalir menuju terminal flasher → terminal 49. Karena pada saklar yang terhubung adalah saklar sein kanan (arah kuning), maka aliran listrik akan mengalir dari terminal 49 → terminal 49R → lampu sein kanan depan dan lampu sein kanan belakang. Sehingga akan mengakibatkan lampu sein kanan depan dan belakang akan menyala dan berkedip bersamaan. Selain itu, lampu indikator sein kanan pada panel dashboard juga akan menyala berkedip. Catatan: Dalam menyalakan lampu sein ini, selain menggeser saklar sein ke kanan atau kekiri, kita juga perlu memutar kunci kontak pada posisi ON. Aliran arus listrik pada rangkaian lampu sein diatas juga memiliki alur yang sama untuk lampu sein kiri depan dan belakang, yang berbeda hanya pada saklar seinnya saja yang digeser ke sisi kiri sehingga mengakibatkan aliran dari terminal 49 akan menuju ke 49L. Cara Kerja Lampu Hazard Pada rangkaian lampu hazard diatas bisa kita lihat bahwa arus listrik akan mengalir dari baterai → fuse hazard → terminal 30 (saklar lampu hazad).Arus listrik kemudian mengalir menuju terminal flasher → terminal 49. Karena saklar hazard diaktifkan (warna kuning bergeser kanan), maka kedua saklar yang menghubungkan terminal 49R dan 49L akan saling terhubung. Dengan begitu, maka arus listrik akan mengalir dari terminal 49 → terminal 49R dan 49L secara bersamaan. Akibatnya seluruh lampu sein akan menyala dan berkedip berikut dengan lampu indikator yang ada di panel dashboard. Catatan: Karena lampu ini digunakan dalam kondisi darurat, maka lampu ini tidak melewati kunci kontak, sehingga walau kunci kontak off lampu hazard akan tetap menyala bila saklar dioperasikan dan berkedip. Demikian pembahasan kali ini mengenai rangkaian lampu sein dan hazard dari pengertian, fungsi, komponen, dan cara kerja dari rangkaian. Semoga dapat bermanfaat. Salam Teknika!
Dalam dunia otomotif, lampu merupakan salah satu syarat wajib pada kendaraan. Selain sebagai sumber penerangan, lampu juga berfungsi sebagai isyarat untuk pengemudi lain. Sebagai contoh, lampu tanda belok dan hazard digunakan untuk memberi sinyal kepada pengemudi lain agar mengerti tentang kondisi kendaraan yang dikemudikan. Lampu tanda belok dan hazard berfungsi sebagai lampu tanda isyarat untuk berpindah posisi atau belok dan tanda isyarat darurat atau bahaya. Pada rangkaian kelistrikan lampu tanda belok dan hazard dilengkapi berbagai komponen seperti baterai, kunci kontak, fuse, flasher, dan beban atau lampu. Flasher lampu tanda belok menyebabkan lampu tanda belok kanan atau kiri berkedip dengan interval antara 60 hingga 120 kali permenit dengan memposisikan switch tanda belok kekanan atau kekiri. Flasher lampu tanda belok juga menyebabkan semua lampu tanda belok berkedip dengan interval yang sama seperti lampu tanda belok bila switch peringatan tanda darurat di ON kan. Apabila salah satu bola lampu atau lebih pada system tanda belok putus, maka interval kedipan dari lampu tanda belok menjadi lebih singkat, dan masalah tersebut diinformasikan ke pengemudi. Berikut merupakan komponen rangkaian kelistrikan lampu tanda belok dan hazard:
Pada saklar lampu tanda belok , sumber arusnya dilewatkan kunci kontak . sedangkan saklar hazard sumber arusnya diambilkan langsung dari baterai. Jadi walaupun kunci kontak tidak di ON kan, lampu hazard bisa menyala. Berikut merupakan rangkaian kelistrikan lampu tanda belok dan hazard beserta cara kerjanya:
Saklar pada posisi belok kiri Aliran arus: Arus dari (+) baterai → kunci kontak → sekering → terminal B1 → terminal F → terminal X flasher → terminal L→ terminal TB → terminal TL → beban → massa. Maka lampu kiri hidup (berkedip).
Saklar pada posisi belok kanan Aliran arus: Arus dari (+) baterai → kunci kontak → sekering → terminal B1 → terminal F → terminal X flasher → terminal L Flasher → terminal TB → terminal TR → beban → massa. Maka lampu kanan hidup (mengedip). Saklar pada posisi hazardAliran arus: Arus dari (+) baterai → kunci kontak → sekering → terminal B → terminal F → terminal X flasher → terminal L Flasher → terminal TB → terminal TL → terminal TR → beban → massa. Maka lampu kanan dan kiri mengedip bersama- sama. Diatas merupakan rangkaian kelistrikan lampu tanda belok dan hazard beserta komponen dan cara kerjanya. Page 2
I was just the graduates of Education who have a hobby in the IT field. Sekolah Kami is a blog that discusses sharing information regarding the latest otomotif engineering. |