Lihat Foto KOMPAS.com - Cat lukis yang paling umum digunakan dan paling banyak diketahui untuk melukis adalah cat akrilik, cat air, cat minyak, dan pastel. Setiap jenis cat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penggunaan setiap jenis cat juga bergantung pada kebutuhan pelukis. Dilansir dari The Spruce Craft, berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis cat lukis yang umum digunakan: Cat AkrilikCat akrilik adalah salah satu jenis cat yang umum digunakan untuk melukis. Ada banyak pilihan cat akrilik yang beredar di pasaran dengan harga yang bervariatif. Baca juga: Teknik Plakat dalam Seni Lukis Kandungan cat akrilik juga beragam, mulai dari kandungan pigmen rendah hingga cat akrilik dengan kualitas pigmen yang tinggi. Setiap cat tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya, sebagai berikut: Kelebihan yang dimiliki oleh cat akrilik adalah:
Kekurangan cat akrilik, yaitu:
Cat MinyakAda banyak pilihan cat minyak di pasaran, mulai dari cat dengan kualitas terbaik hingga cat dengan kualitas yang rendah. Berikut penjelasan kekurangan dan kelebihan dari cat minyak untuk seni lukia: Cat minyak memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
Baca juga: Alat dan Bahan untuk Berkarya Seni Lukis Beberapa kekurangan pada cat minyak, seperti:
Lihat Foto KOMPAS.com - Melukis merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan ekspresi atau perasaan pembuatnya. Awalnya melukis dilakukan pada dinding goa atau batu, namun kini melukis menggunakan kanvas atau kertas sebagai medianya. Hasil dari melukis atau lukisan merupakan contoh karya seni seni rupa dua dimensi. Karena hanya memiliki dua sisi dan ukuran panjang serta lebar. Menurut Rantinah dalam buku Teknik Menggambar Benda dan Melukis (2019), ada empat pedoman dasar yang perlu diperhatikan dalam teknik melukis, yakni:
Baca juga: Jenis Permukaan Kertas untuk Melukis Dalam seni lukis, ada lima teknik melukis. Apa sajakah itu? Teknik aquarel
Lihat Foto Hasil lukisan dengan teknik aquarel lebih cerah atau terang. Selain itu, dari segi penggunaan bahannya juga tidak terlalu sulit. Teknik plakat
Lihat Foto Teknik plakat hampir mirip dengan teknik aquarel. Hanya saja perbedaannya terletak pada hasil lukisannya yang cenderung lebih tebal dibanding hasil lukisan teknik aquarel. Biasanya teknik plakat menggunakan cat air atau cat poster dengan sapuan warna tebal. Hasil lukisannya pun lebih terlihat pekat atau penuh. Baca juga: Melukis dengan Pisau Palet Teknik sprayTeknik spray dilakukan dengan menyemprotkan cat air pada media yang digunakan. Dalam penerapannya, teknik ini perlu diterapkan dengan hati-hati dan berfokus pada obyeknya. Hasil lukisan dari penerapan teknik spray terlihat lebih halus dan lebih hidup. Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu bisa pula papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas.
Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Gouache adalah medium pengencer air yang tidak transparan tetapi bersifat menutup. Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan. Lukisan cat air dimulai dari penemuan kertas di Tiongkok sekitar 100 M. Pada abad 12 bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol dan kemudian menyebar ke Italia beberapa dekade berikutnya. Pabrik kertas tertua terletak di Fabriano, Italia yang didirikan tahun 1276, dan Arches, Prancis pada tahun 1492. Albrecht Dürer, A Young Hare, 1502, Watercolor Teknik cat air menjadi terkenal di Eropa dengan sering digunakannya teknik fresko. Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun-kartun untuk desain gorden. Di Jerman, Albrecht Dürer membuat lukisan cat air pada abad 15. Sekolah lukisan cat air pertama dibuka oleh Hans Bol dan sangat dipengaruhi oleh karya-karya Dürer. Pelukis cat air terkenal lainnya adalah van Dyck, Thomas Gainsborough, dan John Constable. Paul Sandby dianggap bapak lukisan cat air Inggris Raya. Cat air dibuat dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan dayarekat pikmen warna ke permukaan. Carl Larsson, The Christmas Eve, watercolor, (1904-1905). Cat air digunakan dengan kuas lancip dan bentuk kuas lainya yang berbulu lembut dan menggunakan air yang berlebih, tetapi bisa pula dicampurkan dengan material lain. Biasanya cat akrilik. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna yang terang dan segar. Warna ini dihasilkan oleh cahaya yang mampu menembus lapisan cat yang transparan. Warna putih biasanya dihasilkan dari bagian-bagian yang tidak diberi lapisan cat. Sangat jarang lukisan yang sengaja memberikan lapisan putih dari cat air. Menggunakan cat warna butuh kesabaran yang tinggi. Teknik yang umum digunakan biasanya dihasilkan dari lapisan-lapisan yang saling ditimpakan setelah lapisan sebelumnya telah kering untuk menghasilkan gradasi warna yang diinginkan. Namun teknik lain wet-on-wet yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih basah juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. Risiko buruknya adalah kertas menjadi melengkung atau robek jika terlalu banyak menggunakan air dan terlalu banyak gesekan kuas dengan permukaan kertas. Jika kertas melengkung atau bergelombang kertas dapat disetrika supaya kertas rata seperti semula. Cat air memiliki kelebihan tidak berbau, mudah dibersihkan, dan cepat kering.
|