Kitab yang allah berikan kepada nabi muhammad saw

Kaltimtoday.co –  Di dalam rukun iman yang ketiga, seorang mu’min diperintahkan untuk beriman kepada kitab-kitab Allah. Maksud dari mengimani kitab-kitab Allah ini adalah percaya bahwa Allah mempunyai kitab yang diturunkan kepada para rasul-Nya.

Rukun iman sendiri berasal dari dua kata, yakni “rukun” yang berarti pilar atau tiang dan “iman” yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang tak hanya di ucapkan dengan lisan, tapi di yakini dalam hati dan di amalkan melalui perbuatan. Artinya, rukun iman adalah pilar keimanan yang harus dimiliki oleh setiap muslim di seluruh dunia.

“Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasulnya-Nya,” (Al-Baqarah: 285).

Enam Rukun Iman yang harus diyakini seorang muslim yaitu:

    1. Iman pada adanya Tuhan Allah SWT.
    2. Iman pada adanya malaikat Allah SWT.
    3. Iman pada adanya kitab-kitab Allah SWT.
    4. Iman pada adanya rasul-rasul Allah SWT.
    5. Iman pada adanya hari kiamat.
    6. Iman pada qada dan qadar, adanya takdir baik dan buruk ciptaan Allah SWT.

Baca juga:  Terapi Plasma Darah Obati Corona, Benarkah? Berikut Faktanya

Kitab-Kitab Allah dan Rasul Penerimanya

Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah SWT ke dunia untuk membimbing umat manusia dari zaman ke zaman. Allah SWT juga memberikan nama untuk kitab-kitab-Nya tersebut. Secara berurutan sebagai berikut:

  1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam, yang pada zaman itu merupakan pedoman bagi Bani Isra’il.
  2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihissalam, yang pada zaman itu merupakan pedoman bagi kaum nabi Daud as. atau disebut dengan kaum ‘Mazmur’.
  3. Injil diturunkan kepada Nabi Isa ‘alaihissalam, yang pada zaman itu merupakan pedoman bagi Bani Isra’il.
  4. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam  yang merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman.

Baca juga:  Jadwal Film yang Tayang di Bioskop Trans TV 16-22 Mei 2022

Semua kitab suci yang Allah turunkan itu pada dasarnya menganut 2 hal.

  1. Pondasi Tauhid, perintah menyembah Allah saja.
  2. Syari’at/aturan tata cara hidup.

Untuk Tauhid (meng -Esakan Allah), semua rasul dan kitab suci sepakat akan hal ini dan tidak akan pernah berubah dari zaman nabi adam sampai nabi terakhir Muhammad SAW. Artinya, berlaku hingga akhir zaman.

Sedangkan untuk syari’at, bentuknya terus berubah-ubah dan berkembang sesuai kesiapan manusia pada zaman tersebut. Misalnya, yang berubah-ubah adalah halal-haram dalam makanan, tata cara sholat, tata cara puasa, kebolehan berjihad dan teknis-teknisnya.

Baca juga:  Atasi Ngantuk Saat Berpuasa dengan 5 Tips Berikut Ini

Allah SWT menurunkan petunjuk dan tatacara hidup secara bertahap sesuai kesiapan zaman manusia dalam memahami perintah-Nya.

Setelah masa nabi Muhammad SAW, Allah SWT tau bahwa itu adalah zaman dimana manusia sudah siap untuk diberikan sebuah kitab yang sempurna dan cukup kompleks, yaitu Al-Qur’an yang merupakan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Itulah mengapa Al-Qur’an diturunkan dan bisa dibuktikan kebenarannya disetiap zaman.

[NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Kitab Zabur adalah salah satu kitab suci yang diturunkan Allah SWT sebagai pedoman hidup hambaNya. Dikutip dari buku Rukun Iman karya Hudarrohman, Zabur diturunkan pada Nabi Daud saat berdakwah.

"Segala nikmat Tuhan yang dilimpahkan kepada Nabi Daud dan umatnya ditulis dalam pujian di Kitab Zabur. Kitab ini menggunakan bahasa Qibti atau Qibthi ditujukan pada kaum Bani Israil," tulis buku tersebut.

Keberadaan Kitab Zabur tertulis dalam Al Quran surat Al Isra ayat 55

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا

Arab latin: Wa rabbuka a'lamu biman fis-samāwāti wal-arḍ, wa laqad faḍḍalnā ba'ḍan-nabiyyīna 'alā ba'ḍiw wa ātainā dāwụda zabụrā

Artinya: "Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud."

Kitab Zabur juga disebutkan di QS Asy Syuara ayat 196

وَإِنَّهُۥ لَفِى زُبُرِ ٱلْأَوَّلِينَ

Arab latin: Wa innahụ lafī zuburil-awwalīn

Artinya: "Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu."

Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII karya Drs H Masan AF, M Pd , Kitab Zabur dengan bahasa Qibti berasal dari kata zabara yang artinya menulis. Selain berisi nikmat pemberian Allah SWT, Zabur juga memberitahu kedatangan nabi selanjutnya.

Alasan diturunkannya Kitab Zabur adalah:

1. Kabar gembira pewarisan bumi pada hamba yang saleh.

2. Peringatan agar manusia tidak mengingkari Allah SWT.

3. Pelajaran pada manusia untuk mengambil hikmah dari kehidupan sehari-hari.

4. Peringatan agar manusia selalu memuji dan bersyukur kepada Allah SWT.

5. Penjelasan dan peringatan kebaikan akan dibalas dengan pahala dan kebahagiaan, sedangkan kejahatan diganjar dosa dan siksa.

Semoga tulisan sekilas tentang Kitab Zabur yang menggunakan bahasa Qibti bisa meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keimanan kita.

Simak Video "Innalillahi, Ustazah di Tebet Meninggal Saat Baca Al-Quran"


[Gambas:Video 20detik]
(row/erd)


Kitab (Bahasa Arab: کتاب‎) salah satu daripada Rukun Iman di dalam agama Islam adalah percaya kepada kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT.

Orang Islam percaya bahawa Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para nabi dan rasul untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Ia diakhiri dengan kitab Al-Quran.

4 Kalam yang perlu kita beriman kepada adalah:

  1. Taurat: diturunkan kepada Nabi Musa AS
  2. Zabur: diturunkan kepada Nabi Daud AS
  3. Injil: diturunkan kepada Nabi Isa AS
  4. Al-Quran:diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Orang Islam percaya bahawa pada masa kini, kitab-kitab selain Al-Quran telah diubahsuai mengikut kehendak pihak-pihak tertentu; maka ia bukan lagi merupakan naskah-naskah yang tulen. Al-Quran menyempurnakan segala kitab-kitab yang terdahulu.

Iman Kepada Kitab

Iman terhadap Kitab-Kitab Allah dapat dihuraikan sebagai berikut. Jika yang dimaksud adalah Iman terhadap Al-Quran maka dalilnya aqli, kerana Al-Quran dapat diindera dan dijangkau. Demikian pula kemukjizatan Al-Quran dapat diindera sepanjang zaman.

Tetapi jika yang dimaksud adalah iman terhadap kitab-kitab selain Al-Quran, seperti Taurat, Injil dan Zabur, maka dalilnya adalah naqli. Alasannya bahawa Kitab-Kitab ini adalah dari sisi Allah tidak dapat dijangkau (keberadaannya) sepanjang zaman. Kitab-Kitab tersebut adalah dari sisi Allah dan dapat dijangkau keberadaanya tatkala ada Rasul yang membawanya sebagai mukjizat. Kemukjizatannya berhenti saat waktunya berakhir. Jadi, mukjizat tersebut tidak boleh dijangkau oleh orang-orang (pada masa) setelahnya.

Namun sampai kepada kita berupa berita yang mengatakan bahawa kitab tersebut berasal dari Allah dan diturunkan kepada Rasul. Kerana itu dalilnya naqli bukan aqli, kerana akal - di setiap zaman - tidak mampu menjangkau bahawa kitab itu adalah kalam Allah dan akal tidak mampu mengindera kemukjizatannya.

Lihat Juga

  • Dalil Aqli
  • Dalil Naqli

Diambil daripada "https://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Kitab_suci_Islam&oldid=4989884"