Apa saja hikmah yang kita dapat saat bertamu ke rumah saudara atau teman kita

Kedatangan tamu ke rumah seseorang akan mendatangkan manfaat

REPUBLIKA.CO.ID, — Rasulullah SAW mengajarkan sebuah amal sederhana yang dapat mendatangkan rezeki dan meruntuhkan banyak dosa. Yakni memuliakan tamu. 

Sebagaimana wasiat Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan dalam kitab Wasiyat Al-Musthafa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani.

يَا عَلِيُّ، اُطْلُبُ الْخَيْرَ عِنْدَ صَبَاحِ الْوُجُوْهِ وَأَكْرِمِ الضَّيْفَ فَإِنَّهُ إِذَا نَزَلَ بِقَوْمٍ نَزَلَ مَعَهُ رِزْقُهُ وَإِذَا ارْتَحَلَ اِرْتَحَلَ بِذُنُوْبِ أَهْلِ الْمَنْزِلِ فَيُلْقِيْهَا فِي الْبَحْرِ

“Wahai Ali, carilah olehmu kebaikan (bantuan, pertolongan) pada orang yang cerah wajahnya, dan muliakanlah tamu. Sesungguhnya ketika singgah tamu di suatu kaum, maka singgah pula bersama kaum itu rezeki. Dan ketika pergi tamu, maka ia pergi dengan membawa dosa-dosa penghuni rumah yang ditinggalkan, maka membuang Allah pada dosa-dosa itu ke lautan.”  

Bahkan saking rumah yang disinggahi tamu menjadi sebab turunnya malaikat rahmat. Sebaliknya rumah yang tidak pernah dimasuki tamu tidak akan dimasuki malaikat.

يَا عَلِيُّ، لَمْ تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيْهِ تُصَاوِيْرُ أَوْ تَمَاثِيْلُ أَوْ عَاقٌّ لِوَالِدَيْهِ أَوْ بَيْتٌ لَا يَدْخُلُهُ ضَيْفٌ “Wahai Ali, tidak akan masuk malaikat rahmat ke rumah yang di dalam rumah itu ada patung-patung atau berhala-berhala, atau ada anak yang durhaka pada orang tuanya, atau rumah itu tidak pernah dimasuki tamu.”  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Bertamu ke rumah seseorang harus didasari dengan niat yang benar misalnya silaturrahmi. Dalam konteks keislaman, silaturahmi sangat dianjurkan karena banyak faedah yang diperoleh dalam hidup ini. Sesuai ketentuan agama silaturahmi dapat mendatangkan pahala dan kebaikan bagi kedua belah pihak. Bagi tuan rumah , memuliakan tamu merupakan anjuran agama dengan nilai kebaikan yang luar biasa di dalamnya. Sehingga urusan bertamu dan menerima tamu hendaknya menjadi satu tradisi yang patut dipertimbangkan dalam hidup ini. Sedangkan kebaikan bagi sang tamu akan memperoleh pahala silaturahmi antara lain bertambahnya rezki dan dipanjangkan umurnya

Dalam sebuah riwayat, kisah sahabat Anshar membawa tamu Rasulullah namun keadaan sahabat anshar tersebut sebetulnya mempunyai makanan secukupnya saja untuk anak dan isterinya. Maka dengan kesepakatan sang isteri mereka menjamu tamu tersebut, sementara lampu di kamarnya dimatikan untuk alasan perbaikan. Maka perbuatan itu mendapatkan pujian dari Allah swt. dengan turunnya surat al-Hasyr: 9, Allah berfirman, "Dan mereka (orangorang Anshar) mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan."

Malam itu, sahabat yang diketahui bernama Sayyidina Tsabit Al-Anshari beserta istrinya hanya duduk bersama dengan tamunya dan seolah-olah sedang makan pula. Nyatanya sebelum itu Tsabit berkata pada istrinya, "Aku akan membawa seorang tamu malam ini, jika dia mulai makan maka padamkanlah lampu dan pura-puralah memperbaikinya.

Selama tamu itu belum kenyang, maka kita jangan makan sedikit pun." Berdasarkan kisah dari kitab Durrul Mantsur, keesokan harinya, saat Tsabit hadir dalam majelis, Baginda Rasulullah bersabda, "Wahai Tsabit, Allah SWT sangat menyukai penghormatanmu kepada tamunya tadi malam."

Karena itu seyogyanya kita tidak bersedih jika menerima tamu, dan seharusnya dengan tulus menjamunya sesuai kemampuan . Mengingat banyaknya hikmah kebaikan dibalik itu seperti :

1)Membawa rizki dan kepulangannya membawa ampunan bagi tuan rumah. 2) Diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umur. "Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari) 3) Tidak ada kebaikan seseorang yang tidak dikunjungi tamu. Sepatutnya merasa sedih jika dalam jangka sekian lama tidak ada tamu yang berkunjung kepada kita karena tamu yang datang membawa rahmat. 4)Biasanya orang yang bertamu mengucapkan salam dan kita menjawabnya maka kita memperoleh 10 s.d 30 pahala. (lihat hadist tentang mengucap salam) 5).Biasanya berjabat tangan (tentunya di luar masa pandemi covid 19) maka mereka akan memperoleh ampunan dosa sampai mereka berpisah. 6) Biasanya mereka tersenyum maka mereka memperoleh kebaikan "Senyumanmu di wajah saudaramu adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebaliknya kita harus mengerti batasannya agar terjadi silaturahmi yang benar-benar membahagiakan hati kedua belah pihak ( bagi penerima tamu dan tamunya) seperti :

Bagi Penerima tamu:

1) Jangan menunggu sampai tamu datang, sebaiknya kita memasak makanan,kemudian mengundang orang untuk datang makan bersama kita.

2) Hak seorang tamu untuk dilayani adalah selama 3 hari. Selama itu tuan rumah dianjurkan agar menghormati dan melayani tamu dengan sebaik-baiknya. Lebih dari 3 hari pelayanan kita dianggap sebagai sedeqah.

3) Jangan sekali-kali menyusahkan tamu, disunnahkan agar melayani keinginan tamu.

4) Disunnahkan bagi tuan rumah agar menemani tamu makan.

5) Bila tamu akan pulang maka disunnahkan bagi tuan rumah untuk mengantarkannya sampai ke pintu rumah.

Bagi yang bertamu:

1) Makanlah apa yang dihidangkan, jangan meminta sesuatu yang tidak dihidangkan.

2) Jika akan puasa ( puasa sunat ataupun selain bulan Ramadhan )hendaknya meminta izin dulu dari tuan rumah.

3) Jika sedang berpuasa selain Ramadhan, puasa nazar atau qadha, maka sebaiknya berbuka, jika bertamu kemudian dihidangkan makanan oleh tuan rumah.

4) Dianjurkan agar jangan menjadi imam sewaktu shalat berjamaah, jika sedang bertamu di tempat orang lain.

Demikian semoga ada manfaat dan Niat mengamalkan Insyaallah...

Blitar, 4 Desember 2020.

Apa saja hikmah yang kita dapat saat bertamu ke rumah saudara atau teman kita

rahmadanil.com | adab islami

CARA-CARA MEMBIASAKAN DIRI BERADAB ISLAMI KEPADA SAUDARA, TEMAN, DAN TETANGGA

Supaya bisa berperilaku baik kepada saudara, teman dan tetangga ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membiasakannya. Berikut adalah tata caranya :

  1. Menyadari setiap orang Islam adalah saudara orang Islam yang lain
  2. Mempercayai bahwa saudara ibarat bagian tubuh kita jika satu bagian tubuh sakit maka seluruh tubuh ikut sakit
  3. Memberi perhatian kepada saudara, teman, dan tetangga
  4. Menjaga sopan santun dan perasaan saudara, teman,dan tetangga
  5. Menggali ilmu (pegetahuan) tentang pentingnya beradab kepada saudara, teman, dan tetangga, terutama ilmu agama.
  6. Suka membantu terutama saat mereka membutuhkan
  7. Saat-saat tertentu jika ada rezeki lebih, bagi-bagi rezeki secara adil dan merata.
  8. Lebih banyak mengulurkan tangan kepada tetangga yang kurang mampu.
  9. Mengajak ke jalan Allah Swt.

Baca Juga : Pengertian Adab Islami Kepada Saudara, Teman dan Tetangga

HIKMAH BERADAB KEPADA SAUDARA, TEMAN, DAN TETANGGA

Beradab baik dan islami terhadap saudara, teman, dan tetangga, maka mereka akan memperlakukan baik pula kepada kita. Hikmah beradab islami kepada saudara, teman, dan tetangga antara lain:

  1. Dapat tercipta suasana kekeluargaan persahabatan, dan hidup bertetangga yang rukun dan damai
  2. Selalu menjaga ajaran Allah Swt. dan rasul-Nya dan mengamalkannya
  3. Terwujud lingkungan nyaman dan islami
  4. Terjalinnya kerukunan antar saudara, teman, dan tetangga
  5. Memperkecil adanya sifat su’udzan antar saudara, teman, dan tetangga
  6. Suasana saling menghormati dan saling menghargai lebih terasa
  7. Memperbanyak orang yang semakin meningkat ketakwaannya kepada Allah Swt.

tonton juga : kisah seorang direktur yang cerdas

tirto.id - Adab memiliki makna kebaikan budi pekerti atau kesopanan dan berkaitan erat dengan akhlak. Adab sangat penting dimiliki seseorang dalam membina hubungan dengan sesama. Jika tiap manusia memiliki nilai-nilai adab yang bagus dalam berhubungan dengan saudara, teman, dan tetangga, maka keberuntungan bakal bisa didapat selama menjalani kehidupan di dunia ini. Di dalam Al-Qur'an, terdapat sebuah ayat yang memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik terhadap sesama. Terutama bagi saudara, teman, mauipun tetangga tersebut.
Dalam surah An-Nisa' ayat 36, Allah SWT berfirman sebagai berikut ini: وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا Artinya:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."

Selain itu, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya untuk selalu memuliakan tetangga. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya," (HR Muslim).

Dalam hadis lain, Nafi' bin Jubair mengabarkan dari Abu Syuraih Al Khuza'i, bahwa Nabi bersabda:

"Barangsiapa beriman pada Allah dan hari akhir hendaknya ia berbuat baik terhadap tetangganya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berbicara baik atau diam," (HR Ibnu Majah).

Kedua hadis di atas juga diperkuat melalui riwayat lain yang menyebutkan: "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah seorang yang terbaik terhadap temannya. Dan tetangga yang paling terbaik di sisi Allah adalah seorang yang paling baik baik terhadap tetangganya," (HR. Tirmidzi).

Adab Terhadap Saudara, Teman, dan Tetangga

Dalam pelaksanaannya, adab atau perilaku sopan terhadap saudara, teman, dan tetangga tersebut memiliki porsi yang berbeda-beda sesuai dengan posisinya. Hal ini dilakukan lantaran mereka juga mempunyai kedudukan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh adab terhadap ketiga peran tersebut.

Adab kepada saudara

Adab terhadap saudara diperlukan demi menjaga hubungan baik di dalam keluarga. Keharmonisan pun bakal tercapai andai antar sesama saudara dapat menerapkan perilaku baik dalam menjalin hubungan tersebut.

Beberapa contoh adab kepada saudara diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Menjalin silaturrahmi 2. Saling perhatian dan kasih sayang 3. Menjaga nama baik keluarga 4. Menjauhi sifat permusuhan 5. Menjaga perasaan 6. Bertegur sapa dengan santun 7. Saling merendah dan tidak meremehkan satu sama lain

Adab kepada teman

Berteman sebaiknya dilakukan dengan mereka yang berperilaku baik. Hal ini demi menjaga perbuatan dan sifat agar tetap menuju ke perilaku yang positif pula. Dalam hal adab terhadap teman, berikut ialah beberapa sikap yang dapat dilakukan oleh manusia: 1. Membuat suasana yang aman dan nyaman tanpa ada kegaduhan 2. Saling membantu jika ada pihak yang membutuhkan 3. Selalu membawa kebaikan dalam pergaulan 4. Menempatkan teman sebagai satu tim dengan tujuan yang sama 5. Memiliki sifat mengalah dalam menjalin hubungan dengan teman 6. Menghargai pendapat orang lain 7. Melakukan jabat tangan apabila bertemu 8. Menjaga sebuah kerahasiaan

Adab kepada tetangga

Tetangga menjadi salah satu pihak yang cukup penting diperhatikan dalam melakoni hubungan bermasyarakat. Dengan terciptanya suasana yang bagus diantara tetangga tersebut, kehidupan antarsesama diantara lingkungan pun bakal menjadi positif. Berikut adalah beberapa perilaku yang mencerminkan adab terhadap tetangga: 1. Mewujudkan kebiasaan saling Sapa, Salam, Senyum, Sopan, dan Santun 2. Menjaga kerukunan dan keamanan lingkungan setempat 3. Tetangga diperlakukan layaknya seperti saudara 4. Saling menjalin silaturrahmi 5. Berprasangka baik tanpa disertai sifat curiga 6. Membuka pintu maaf apabila ada kesalahan 7. Mempunyai sifat mengalah dalam berhubungan.


Baca juga artikel terkait ADAB BERGAUL atau tulisan menarik lainnya Beni Jo