Ketimpangan merupakan masalah sosial yang harus dicegah karena dapat menimbulkan antarkelompok

Dalam proses terbentuknya masyarakat berdasarkan pendekatan interaksi sosial, terjadi berbagai interaksi. Interaksi tersebut merupakan interaksi antar individu, antar kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial ini mengakibatkan terjadinya masalah sosial.

Para ahli mendefinisikan masalah sosial berbeda-beda. Namun secara umum cara mengatasi kesenjangan sosial adalah suatu keadaan di mana terjadi ketidaknyamanan suatu masyarakat karena adanya unsur-unsur atau nilai-nilianya yang rusak atau terganggu. Jadi, walaupun ada unsur-unsur atau nilai-nilai yang baru dalam masyarakat, selama masyarakat masih merasa nyaman dan tidak mempermasalahkannya, maka masalah sosial tidak ada.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka suatu keadaan mempunyai karakteristik yang harus dipenuhi sehingga bisa disebut sebagai masalah sosial.  Karakteristik tersebut yaitu :

  1. Kondisi dirasakan oleh banyak orang dalam masyarakat, tidak hanya dirasakan oleh orang tertentu atau kelompok masyarakat tertentu saja.
  2. Suatu kondisi yang dirasakan oleh banyak orang dalam masyarakat tidak menyenangkan dan menganggu norma dalam masyarakat.
  3. Masyarakat menganggap kondisi atau masalah tertentu perlu diperbaiki atau dipecahkan masalahnya.
  4. Masyarakat menganggap perlunya pemecahan masalah secara menyeluruh mulai dari pengendalian, pencegahan, dan penyelesaian dan dilakukan secara bersama oleh berbagai kelompo masyarakat.

Pengertian Kesenjangan Sosial

Kesenjangan sosial adalah suatu perbedaan antar individu atau kelompok dalam masyarakat yang terjadi karena perbedaan status sosial, perbedaan status ekonomi, dan perbedaaan kedudukan dalam masyarakt. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan cara mengatasi kesenjangan sosial dalam perlakuan, perbedaan hukum, perbedaaan kesempatan, dan perbedaan fasilitas umum yang didapatkan. (baca juga:Ciri-Ciri Demokrasi Liberal)

Kesenjangan sosial yang umum terjadi di negara-negara berkembang adalah kesenjangan sosial ekonomi atau kesenjangan sosial yang disebabkan faktor ekonomi. Maka, biasanya pembahasan kesenjangan sosial lebih banyak mengarah kepada kesenjangan sosial ekonomi.  Akibat dari kesenjangan sosial pun tidak lepas dari masalah sosial yang diakibatkan dari faktor ekonomi.

Masalah Kesenjangan Sosial

Contoh masalah sosial yang banyak terjadi yaitu :

  • Kemiskinan yang meningkat
  • Pengangguran semakin banyak
  • Angka kriminalitas semakin tinggi
  • Kepadatan penduduk
  • Perilaku masyarakat yang menyimpang
  • Kesenjangan sosial
  • Kenakalan remaja

Akibat dari kesenjangan sosial, antara lain :

  • Tindakan kejahatan yang terjadi karena kecemburuan sosial antar status sosial atau antar golongan ekonomi atas dan bawah
  • Timbulnya perpecahan antar masyarakat yang berbeda status sosial dan ekonomi
  • Tawuran antar kelompok yang juga terjadi karena kecemburuan sosial

Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan sosial, antara lain :

  • Adanya bencana alam dan pemcemaran lingkungan
  • Pembangunan yang tidak merata di beberapa daerah, di mana daerah yang dekat dengan pusat pemerintahan lebih maju dibandingkan dengan di pelosok.
  • Menurunnya pendapatan rakyat, yang mengakibatkan angka pertumbuhan ekonomi rendah
  • Mobilitas atau pergerakan sosial yang rendah.  Ini dapat terjadi karena akses terhadap pendidikan dan komunikasi yang terbatas
  • Perbedaan kapasitas sumber daya alam antar daerah yang satu dengan lainnya.  Akibatnya ada daerah-daerah yang ekonominya baik da nada daerah-daerah yang ekonominya sangat buruk
  • Kebijakan pemerintah yang kurang mendukung kemajuan suatu daerah dan atau dianggap lebih memajukan kelompok masyarakat pendatang.

Masalah sosial banyak terjadi di masyarakat negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :

Faktor ekonomi adalah faktor yang paling banyak menyebabkan masalah sosial. Di antara faktor ekonomi yang menyebabkan masalah sosial, yaitu kurangnya lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat yang tidak layak.

Semakin berkembangnya budaya dan masuknya budaya asing dapat menganggu fungsi kebudayaan bagi masyarakat yang sudah ada sehingga dapat menimbulkan masalah sosial. Contoh masalah sosial yang dapat terjadi adalah kenakalan remaja dan meningkatnya perceraian.

Faktor biologis atau faktor lingkungan yang dapat menimbulkan masalah sosial di antaranya adalah kurangnya fasilitas kesehatan pada suatu daerah, lingkungan yang rawan bencana alam, dan pertumbuhan jumlah penduduk.

Faktor psikologis erat kaitannya dengan stress atau tekanan lingkungan. Umumnya banyak terjadi di wilayah perkotaan.  Misalnya tingginya tuntutan hidup yang tidak diimbangi pertumbuhan ekonomi.

Saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Media yang ada terus bertambah. Hal ini memungkinkan semua informasi diterima dengan cepat tanpa diketahui benar atau salahnya. Masalah sosial dapat terjadi dari sini.  Di antara masalah sosial yang dapat  terjadi karena faktor teknologi adalah kriminalitas.

Baca juga:

Mengatasi Kesenjangan Sosial

Cara mengatasi kesenjangan sosial mengingat banyaknya faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan sosial dan akibatnya terhadap masyarakat, maka diperlukan upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial. Upaya-upaya tersebut dirangkum dalam 5 hal di bawah ini, yaitu :

1. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah merupakan upaya yang paling utama untuk mencegah dan mengendalikan kesenjangan sosial.  Di antara kebijakan pemerintah yang diharapkan dapat mencegah kesenjangan sosial antara lain kebijakan tentnag pemerataan pembangunan, kebijakan tentang sistem pendidikan, penyedeiaan lapangan pekerjaan, perbaikan sistem perasilan,  upaya tindakan terhadap korban bencana alam, dan pemeliharaan lingkungan.

2. Sosialisasi

Sosialisasi umumnya berkaitan dengan peran lembaga pengendalian sosial. Dengan sosialisai, diharapkan anggota masyarakat mempunyai kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi manusia. Hal ini selanjutnya secara tidak langsung akan mengendalikan anggota masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kejahatan atau kriminal.

3. Perbaikan Sistem Peradilan

Sistem peradilan yang diperbaiki mencakup mekanisme pelaksanaan sistem peradilan. Dengan sistem peradilan yang baik, akan menjamin persamaan hukum bagi seluruh anggota masyarakat. Hasilnya tidak ada lagi perbedaan hukum karena perbedaan status sosial dan ekonomi seseorang. Sistem peradilan yang baik juga meniadakan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang berujung pada kesenjangan sosial. (baca juga: Syarat Masyarakat Madani)

4. Optimalisasi Sumber Daya

Kesenjangan sosial dapat dicegah dengan mengoptimalisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam dari suatu daerah. Walaupun terjadi bencana alam atau daerah yang dikatakan miskin sumber daya, dengan optimasi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu bentuk optimasi sumber daya manusia adalah meningkatkan kreativitas masyarakatnya dan meningkatkan kepercayaan diri.

5. Pemerataan Fasilitas Publik

Fasilitas publik atau fasilitas umum, serti sarana kesehatan dan sarana transportasi diperlukan untuk mencegah kesenjangan sosial, terutama kesenjangan antara daerah dan kota. Dengan fasilitas umum yang baik, daerah juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya, memperkecil perbedaan dengan kota.

Kesenjangan Sosial di Indonesia

Sebagai negara berkembang, di Indonesia juga banyak terjadi masalah sosial yang disebabkan kesenjangan sosial. Contoh gejala kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia antara lain:

  • Kesenjangan sosial di bidang hukum, di mana pencuri biasa dihukum belasan tahun sementara koruptor yang mencuri milyaran uang rakyat hanya dihukum beberapa tahun
  • Fasilitas umum, terutama fasilitas pendidikan di kota lebih baik daripada di desa
  • Belum adanya fasilitas umum yang sesuai bagi orang-orang yang cacat
  • Orang yang berpenampilan rapi atau terlihat kaya terkadang diperlakukan lebih baik daripada orang yang berpenampilan sederhana.

Demikian uraian tentang masalah sosial yang dikuhususkan pada pembahasan kesenjangan sosial. Dengan menjelaskan beberapa masalah yang sering terjadi dan juga menjelaskan beberapa cara mengatasi yang bisa anda lakukan dalam masalah sosial budaya tersebut.

Saat kamu sedang bertengkar dengan sahabat atau adik kamu, pasti rasanya bete banget. Kalian jadi gak saling sapa dan saling nyuekin gara-gara kalian sama-sama gengsi untuk meminta maaf duluan. Nah, situasi seperti ini disebut sebagai masalah. Kenapa demikian? Karena suatu hal dapat dianggap sebagai masalah kalau mengacu ke situasi yang gak kita inginkan. Jadi, kalau kita menganggap sebuah situasi gak sesuai dengan yang kita anggap benar atau gak sesuai dengan keinginan kita, kita bisa menyebut situasi tersebut sebagai masalah.

Nah, suatu masalah bisa dianggap sebagai masalah saja kalau masalah tersebut tidak berdampak pada kehidupan masyarakat luas. Eh? Emangnya ada, ya, masalah yang berdampak pada kehidupan masyarakat luas? Ya, ada, dong! Masalah yang berdampak pada masyarakat luas itu dalam ilmu sosiologi disebut sebagai masalah sosial. Jadi, kalau ada suatu kondisi yang oleh masyarakat luas dianggap sulit dan kondisi tersebut menimbulkan hambatan atau membahayakan sebagian besar anggota masyarakat tersebut, kondisi itu disebut sebagai masalah sosial.

Hmmm… Kira-kira apa aja, ya, masalah yang bisa disebut sebagai masalah sosial? Terus apakah ada cara untuk menentukan suatu masalah adalah masalah sosial atau bukan? Bagaimana pendapat para ahli sosiologi mengenai masalah sosial? Penasaran, kan? Kalau gitu mending kita langsung bahas satu-persatu aja, yuk!

Karakteristik Masalah Sosial

Tadi, kan, udah disebutin kalau suatu masalah dapat disebut masalah sosial kalau masalah tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat luas. Tapi apa ada kriteria lain yang bisa membantu kita menentukan kalau suatu masalah dapat disebut sebagai masalah sosial? Tentu ada, dong. Dalam ilmu sosiologi, suatu masalah bisa dikategorikan sebagai masalah sosial dengan melihat beberapa hal, yaitu:

1. Adanya perbedaan antara kenyataan dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat

Jadi, kalau ada perbedaan antara kenyataan dengan nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat yang menimbulkan suatu kondisi yang gak menyenangkan bagi masyarakat tersebut, maka masalah tersebut dapat dianggap sebagai masalah sosial. Contohnya, saat kita menyapa orang yang lebih tua, masyarakat Indonesia akan menggunakan sapaan seperti “Kak”, “Bu”, atau “Pak”. Nah, kalau kita memanggil orang yang lebih tua dari kita dengan hanya menyebutkan namanya, kita akan dicap gak sopan atau gak baik oleh masyarakat kita. Tapi beda halnya kalau kita melakukannya di negara-negara Barat. Ini terjadi karena nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia dan negara-negara Barat berbeda, Pahamifren.

2. Sumber yang menyebabkan masalah terjadi

Sumber masalah ini bisa terjadi karena adanya suatu kondisi sosial tertentu atau karena adanya suatu bencana yang berdampak pada masyarakat luas. Contohnya, saat pandemi COVID-19 berlangsung, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, hingga akhirnya pemasukan orang-orang tersebut berkurang dan menimbulkan kemiskinan. Dalam kejadian tersebut, yang dianggap masalah sosial bukan pandemi COVID-19, ya, Pahamifren. Melainkan kemiskinan yang muncul karena pandemi tersebut.

3. Orang atau masyarakat yang menentukan

Jadi suatu kondisi bisa dikatakan sebagai masalah sosial kalau sudah ada pihak berwenang yang menentukan kalau suatu kondisi adalah sebuah masalah sosial. Pihak yang berwenang ini misalnya pemerintah, tokoh masyarakat, atau organisasi yang berpengaruh besar seperti WHO.

4. Perhatian masyarakat

Kalau kondisi suatu masalah sudah menjadi perhatian sebagian besar masyarakat, maka masalah tersebut dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Contohnya, saat ada aliran keagamaan yang dianggap sesat dan menjadi perhatian masyarakat, maka masalah ini bisa dianggap sebagai masalah sosial.

5. Kondisinya menuntut pemecahan agar tidak menghambat atau membahayakan masyarakat

Contohnya, masalah berupa kemiskinan yang semakin meningkat membutuhkan pemecahan atau penanggulangan karena dapat meningkatkan kriminalitas dan masyarakat bergizi buruk.

Teori Masalah Sosial

Dalam ilmu sosiologi, ada tiga teori mengenai masalah sosial, yaitu teori fungsionalisme, teori konflik, dan teori interaksi simbolik. Teori fungsionalisme dicetuskan oleh Emile Durkheim, sosiolog asal Prancis, yang dipengaruhi pemikiran Auguste Comte dan Herbert Spencer. Durkheim mengibaratkan masalah sosial seperti tubuh manusia; kalau ada satu bagian tubuh yang sakit atau rusak, maka penyakit tersebut akan memengaruhi bagian-bagian tubuh lainnya. Jadi, kalau ada satu unsur di masyarakat yang gak berjalan baik, hal tersebut akan berdampak ke kehidupan masyarakat lainnya dan dampak tersebut dapat menyebar luas hingga menimbulkan masalah sosial.

Lalu ada teori konflik yang dicetuskan oleh Karl Marx, filsuf asal Jerman. Marx menganggap permasalah sosial muncul karena adanya perbedaan kelas sosial. Oleh karena itu, dalam teori Marx ada istilah borjuis (pemilik modal atau orang kaya) dan proletar (kaum buruh). Marx berpandangan kalau kelas sosial yang berada di atas (borjuis) mengeksploitasi sumber daya yang ada, sehingga kelas yang berada di bawah (proletar) hanya kebagian jatah sumber daya yang sedikit atau bahkan gak cukup. Dari sanalah, menurut Marx, muncul konflik yang berujung pada masalah sosial.

Terakhir ada teori interaksi simbolik. Salah satu tokoh teori ini adalah Erving Goffman, sosiolog asal Kanada. Goffman mengatakan kalau permasalahan sosial terjadi karena memang kondisi tersebut sudah dicap bermasalah oleh masyarakat. Masyarakatlah yang memberikan label atau karakter yang buruk pada kondisi individu atau sebuah kelompok. Contohnya, seorang residivis akan senantiasa dicap sebagai kriminal oleh masyarakat.

Jenis Masalah Sosial

Beberapa jenis masalah sosial adalah sebagai berikut:

Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketika individu atau sebuah kelompok gak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sulit mengakses pelayanan yang dibutuhkan. Bentuk sekaligus faktor penyebab kemiskinan itu ada tiga, yaitu:

  1. Natural. Kemiskinan ini disebabkan oleh faktor-faktor yang alami. Misalnya, karena individu tersebut cacat atau sakit, sehingga ia kesulitan memenuhi kebutuhannya dan termasuk kategori miskin.
  2. Kultural. Jenis kemiskinan ini berbahaya, nih, Pahamifren. Kemiskinan kultural ini disebabkan karena individu tersebut sudah merasa cukup sama hidupnya. Jadi dia males-malesan dan gak disiplin, gak ada usaha untuk membuat hidupnya jadi lebih baik. Dari sinilah seseorang bisa mengalami kemiskinan.
  3. Struktural. Individu atau suatu kelompok bisa jadi miskin karena sesuatu yang dibuat oleh manusia. Misalnya, kebijakan yang gak adil, distribusi barang ataupun makanan yang gak merata, dan korupsi

Kriminalitas

Jenis masalah sosial uang kedua adalah kriminalitas. Kamu masih inget gak kalau kriminalitas merupakan salah satu bentuk dari penyimpangan sosial? Soalnya para pelaku kriminal ini berperilaku gak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut masyarakat dan melanggar hukum yang berlaku. Kriminalitas biasanya identik dengan pencopetan, pembunuhan, atau penggunaan narkoba yang dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah. Tapi jangan salah, ya, kriminalitas juga dilakukan oleh masyarakat menengah ke atas, loh. Contohnya adalah korupsi, koruptor menyalahgunakan kekuasaan dan uang rakyat untuk kepentingan pribadi atau kelompok mereka sendiri, sehingga membuat kelompok lain jadi kesulitan. Inilah yang dikenal sebagai white collar crime.

Kesenjangan Sosial dan Ketidakadilan

Kesenjangan sosial merupakan salah satu akibat dari adanya stratifikasi sosial, yang membeda-bedakan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat kelas atas biasanya lebih mudah mendapatkan segala sesuatu, sedangkan kelas bawah kesulitan mendapatkan akses pelayanan ataupun memenuhi kebutuhan hidupnya. Nah, terakhir ada ketidakadilan. Ketidakadilan adalah suatu kondisi saat suatu kelompok atau individu diperlakukan berbeda dan dipinggirkan di masyarakat. Salah satu contoh ketidakadilan adalah isu yang sempat ramai di Amerika, “Black Lives Matter”. Padahal semestinya semua orang diperlakukan dengan cara yang sama, ya, Pahamifren.

Nah, sekarang kamu sudah paham mengenai materi pelajaran masalah sosial, kan? Kalau kamu masih ingin mendalami materi ini lebih dalam, kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut di aplikasi Pahamify. Apalagi Pahamify masih ada promo diskon berlangganan paket belajar selama tiga dan enam bulan hingga 80%! Dengan berlangganan paket belajar Pahamify ini, kamu bisa mengakses berbagai fitur, seperti video pembelajaran, rangkuman, flashcard, quiz, kisi-kisi materi ulangan, video tips belajar, hingga info kampus. Dijamin belajar kamu jadi semakin seru dan mengasyikkan! Jadi, tunggu apalagi? Buruan unduh aplikasi Pahamify sekarang juga!

Penulis: Salman Hakim Darwadi