1 PNEUMATIC DAN HYDROULIC oleh: sarjiyana 2 KRITERIA PENILAIAN Menjelaskan prinsip dasar sistem otomasi pneumatik 3 Daftar pustaka FESTO, Introduction for Pneumatic, W Germany, 1977 4 PENEUMATIK Pneumatik berasal dari “PNEUMA” berasal dari bahasa yunani kuno, yang berarti nafas atau angin. Istilah pneumatic sendiri berasal dari kata PNEUMA dan berarti pelajaran mengenai gerakan udara dan gejala-gejalanya. Sebagian besar aplikasi memanfaatkan pneumatic sebagai satu atau lebih fungsi dari: Sensor untuk menentukan status proses Pengolah informasi Pengaktifan actuator melalui elemen control Pelaksana kerja berupa actuator 5 6 Pengembangan sensor, prossesor dan actuator memungkinkan munculnya berbagai system pneumatic. Sejalan dengan munculnya system tersebut, berbagai komponen terus dikembangkan baik berupa perubahan material, proses manufaktur dan proses desainnya. Jenis-jenis gerakan yang dapat dilaksanakan dengan elemen penggerak pneumatic. Lurus Ayun Putar 7 Beberapa bidang aplikasi yang menggunakan pneumatic adalah sebagai berikut: 8 Penerapan umum Pengemasan Pemakanan Pengukuran Pengaturan buka tutup Pemindahan material Pemutaran dan pembalikan benda kerja Pemilahan bahan Penyusunan benda kerja Pengerjaan stempel dan embossing pada benda kerja 9 Pneumatik diterapkan dalam permesinan dan operasi kerja lainnya 10 11 Keuntungan dan karakteristik khas dari Pneumatic: 12 Tahan ledakan, udara bertekanan tidak mengandung resiko terbakar atau meledak. 13 Kekurangan-kekurangan aplikasi pneumatik: 14 Karena debu dan air, mudah merusak alat. Sistem pelumasan sulit diatur 15 Kriteria pemilihan pemilihan dan sifat-sifat system yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan: 16 TEORI DASAR FLUIDA COMPRESSIBLE Base quantities 17 Derived quantities Unit Simbol / abbrevation Units and unit symbols 18 Hukum-hukum fluida compressible lebih sulit dibandingkan fluida incopresible. 19 Hokum Boyle P.V = constan dimana T = constan Hukum Charly Hukum Gay-Lussac 20 Persamaan umum Dalam prakteknya semua variable tekanan, volume dan temperature berubah secara simultan. Untuk mendekati keadaan sebenarnya maka hokum Boyle dan Charly dikombinasikan bersama, sehingga diperoleh persamaan gas umum sebagai berikut: P.V = m.R.T dan 21 dimana P = tekanan absolute dalam [kg/cm2] V = volume dalam [m3] m = massa gas R = konstanta gas dalam [kgm/kg0K] T = temperature absolute dalam [0K] 22 Panas specific Panas spesifik dari suatu zat didefinisikan sebagai jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan massa zat sehingga temperaturnya naik 1o. Semua cairan dan padatan hanya mempunyai satu panas spesifik. Tetapi gas mempunyai beberapa panas spesifik. Panas spesifik dari gas dibedakan menjadi dua yaitu Panas spesifik pada volume konstan Panas spesifik pada tekanan konstan 23 Panas spesifik pada volume konstan 24 Panas spesifik pada tekanan konstan 25 Persamaan kontinuitas untuk aliran gas 26 Massa fluida yang mengalir lewat penampang 1 adalah: 27 Contoh 1 Bila suatu gas volume V1 = 1 m3, P1 = 100 kPa ( 1 bar /14,5 psi), ditekan pada temperatur konstan dengan gaya F2 hingga volume manjadi V2 = 0,5 m3, maka P2 = …..? 28 Penyelesaian P1.V1 = P2.V2 Bila volume V1 ditekan dengan gaya F3 hingga menjadi V3 = 0,05 m3, maka P3 = …..? 29 Contoh 2 0,8 m3 udara pada temperatur T1 = 293o[K] (20o[C]), dipanaskan menjadi T2 = 344o[K] (71o[C]). Berapa bertambahnya volume karena pemanasan tersebut 30 Penyelesaian Perubahan volume sebagai fungsi temperatur Dengan bertambahnya volume 0,14[m3] maka volume V3 menjadi 0,94 [m3] |