Kapankan di peringati hari palang merah indonesia..

Senin, 21 Sep 2020, 10:27:22 WIB - 2649 View

Kapankan di peringati hari palang merah indonesia..

Setiap tahunnya pada 17 September diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi nasional yang fokus dalam bidang sosial kemanusiaan.

PMI selalu mempunyai tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 34 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia.

Sejarah PMI

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkai pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.

Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.

Proses pembentukan Palang Merah Indonesia dimulai pada 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.

Dibantu panitia lima orang yang terdiri dari Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, Dr Boentaran mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.

Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1950 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.

Pengembangan PMI di Sekolah

Mengutip dari wikipedia.org, PMI mempunyai wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI yang selanjutnya disebut dengan PMR (Palang Merah Remaja). PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.

Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll.) yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI pada masa depan.

Setiap anggota PMR wajib mendapatkan pelatihan sebelum terlibat dalam kegiatan Tri Bhakti PMR agar siap menjalankan peran dan fungsinya. setiap sesi pelatihan akan menguatkan karakter (kualitas positif) anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil, tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang telah mereka pelajari, dalam proses pelatihan. Proses pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Kota/Kabupaten maupun Unit PMR, sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan kalender pendidikan, berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu-waktu yang telah disepakati bersama antara PMI Kota/Kabupaten, fasilitator/pelatih, dan anggota PMR.



KONTAN.CO.ID - Jakarta.  Tanggal 17 September 2021 diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia (PMI) yang tahun ini genap berusia 76 tahun.  PMI memiliki peran yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Organisasi nasional ini berperan penting terutama saat bencana dan krisis lainnya. Saat masa pandemi Covid-19, PMI juga turut hadir membantu pemerintah dan masyarakat seperti mendorong penyitas Cobid-19 untuk mendonorkan plasma konvalensi. Untuk menambah pengetahuan tentang Palang Merah Indonesia, siswa bisa mempelajari sejarah dan profil singkat dari organisasi ini.  Mari simak uraian singkat tentang sejarah berdirinya hingga tugas dari PMI berikut ini. Baca Juga: Bank BTN buka kembali lowongan kerja tahun 2021, penempatan di berbagai kota besar

Awal berdirinya PMI

Organisasi Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah ada bahkan sebelum Perang Dunia II. Organisasi tersebut, bersumber dari situs PMI Kota Semarang, didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai) Nerkai didirikan pada tanggal 21 Oktober 1873. Sayangnya organisasi ini dibubarkan saat Jepang menduduki Indonesia. Sedangkan perjuangan berdirinya Palang Merah Indonesia sendiri diawali perjuangan yang dipelopori Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan pada tahun 1931. Namun rencana pembentukan Palang Merah Indonesia ditolak pada Konferensi Nerkai. Pada kependudukan Jepang, rencana ini kembali ditolak.  Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja? Ini cara cek status kelulusan Gelombang yang Anda daftar Akhirnya, PMI kemudian dibentuk atas perintah dari Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.  Pada tanggal 3 September 1945, beliau meminta Menteri Kesehatan pada saat itu, Dr. Boentaran Martoatmodjo, untuk membentuk badan palang merah nasional.  Tujuan dibentuknya badan tersebut adalah untuk menunjukkan eksistensi bangsa Indonesia pasca Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 kepada dunia internasional.  Palang Merah Indonesia atau PMI secara resmi didirikan pada tanggal 17 September 1945 yang diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta. Setelah PMI berdiri, Pemerintah Belanda membubarkan Nerkai dan memberikan aset Nerkai kepada PMI. Hal ini disebabkan dalam satu negara hanya boleh ada satu perhimpunan nasional.

Kapankan di peringati hari palang merah indonesia..


“Setetes darah yang kita donorkan, sangat berarti bagi mereka.”

Indonesian Red Cross atau Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Sebagai bagian dari Penyelenggara Kepalangmerahan dan Perhimpunan Nasional Kepalangmerahan di Indonesia, PMI merupakan salah satu anggota dari komponen Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. PMI bekerja atas asas perikemanusiaan dan atas dasar sukarela dengan tidak membeda-bedakan bangsa, golongan, dan paham politik serta menjunjung 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yakni : Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan.

Dilansir dari pmimedan.or.id, Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional lahir pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara. Saat itu, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant, berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Melihat penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka. Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul “Kenangan dari Solferino”, yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan:

  1. Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.
  2. Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.

Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk “Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera”, yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).

Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya “Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang”. Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah. Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.

Di Indonesia, gagasan mengenai Palang Merah telah dimulai sejak sebelum Perang Dunia ke-2. Akan tetapi pada saat itu nama Palang Merah yang dicetuskan oleh Pemerintah Kolonial Belanda adalah Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai). Sayangnya, organisasi ini tidak bertahan lama, pada saat masa pendudukan Jepang organisasi Nerkai kemudian dibubarkan.

Namun, perjuangan pendahulu kita untuk mendirikan Palang Merah Indonesia tidak berhenti sampai disitu saja. Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan RI, yaitu pada tanggal 03 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana, dr Marzuki, dr. Sitanala (anggota). Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963. Maka dari itu, pada bulan September ini kita merayakan dua hari peringatan bersejarah Palang Merah yakni Hari Palang Merah Indonesia yang jatuh pada 03 September 2021 dan Hari Palang Merah Nasional pada 17 September 2021.

Hingga saat ini, jaringan kerja PMI terhitung telah tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia. Dikutip dari ayodonor.pmi.or.id, syarat menjadi pendonor darah di PMI adalah masyarakat berusia 17-65 tahun, sehat jasmani dan rohani, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah systole 100-170 dan diastole 70-100, kadar haemoglobin 12,5g% s.d 17,0g%, serta interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya dan maksimal 5 kali dalam 2 tahun.

Kemudian, hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum dan sesudah mendonorkan darah ialah tidur minimal 4 jam sebelum donor, mengkonsumsi makanan 3-4 jam sebelum menyumbangkan darah, hindari mengangkat beban yang berat, serta perbanyak minum air mineral sebelum dan sesudah mendonorkan darah.

Apabila kamu termasuk dalam kriteria pendonor darah diatas, tunggu apalagi, ayo semarakkan Hari Palang Merah Indonesia tahun ini dengan menjadi pendonor darah! (df)

  • Kapankan di peringati hari palang merah indonesia..

  • Kapankan di peringati hari palang merah indonesia..

  • Kapankan di peringati hari palang merah indonesia..