Kapankah latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah Laut Bercerita

Kapankah latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah Laut Bercerita

ITB Kampus Ganesha

Jl. Ganesa 10 Bandung - Jawa Barat, Indonesia


Pertanyaan

Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara

    ...

    Cerita macam itu berkembang ke arah salah kaprah. Entah siapakah yang bercerita, kabut tebal itu memang disengaja oleh para dewa di kayangan agar wajah cantik para bidadari yang turun dari kayangan melalui pelangi jangan sampai dipergoki manusia. Para bidadari itu turun untuk memberikan penghormatan kepada satu-satunya wanita di dunia yang terpilih sebagai sang Ardhanareswari, yang berarti wanita utama yang menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa ini. Maklum sebagai sang Ardhanareswari, Ken Dedes adalah titisan dari Pradnya Paramita, dewi ilmu pengetahuan. Apa benar kabut tebal itu turun karena para bidadari turun dari langit? Gajah Mada tidak bisa menyembunyikan senyumnya dari kenangan kakek tua, yang menuturkan cerita itu dan mengaku memergoki para bidadari itu, lalu mengambil salah seorang di antara mereka menjadi istrinya. Gajah Mada ingat, anak kakek tua itu perempuan semua dan jelek semua, sama sekali tidak ada penanda titisan bidadari.

    "Mirip cerita Jaka Tarub saja," gumam Gajah Mada sekali lagi untuk diri sendiri. "Lagi pula, setahuku tidak pernah ada pelangi di malam hari. Pelangi itu munculnya selalu siang dan ketika sedang turun hujan."

    Lebih jauh soal kabut tebal pula, konon ketika Calon Arang, si perempuan penyihir dari Ghirah marah dan menebar tenung, kabut amat tebal membawa penyakit turun tak hanya di wilayah tertentu. Namun, merata di seluruh negara, menyebabkan Prabu Airlangga dan Patih Narottama kebingungan dan terpaksa minta bantuan kepada Empu Barada untuk meredam sepak terjang wanita menakutkan itu. Empu Barada benar-benar sakti. Empu itu menebas pelepah daun keluvih yang melayang terbang ketika dibacakan japa mantra. Beralaskan pelepah daun itulah Empu Barada terbang rnembubung ke langit dan memperhatikan seberapa luas kabut pembawa tenung dan penyakit. Empu Barada melihat, ampak.ampak pedhut itu memang sangat luas dan menelan luas negara dari ujung ke ujung. Untunglah cahaya Hyang Bagaskara yang datang di pagi harinya mampu mengusir kabut itu menjauh tanpa tersisa jejaknya sedikit pun.

    "Hanya sebuah dongeng," gumam Gajah Mada untuk diri sendiri. Kabut tebal itu memang mengurangi jarak pandang dan mengganggu siapa pun untuk mengetahui keadaan di sekitarnya. Ketika sebelumnya siapa pun tak sempat memikirkan, itulah saatnya siapa pun mendadak merasakan bagaimana menjadi orang buta yang tidak bisa melihat apa-apa. Pada wilayah yang kabutnya benar-benar tebal, untuk mengenali benda-benda di sekitarnya harus dengan meraba-raba.

    Akan tetapi, tidak demikian dengan anjing yang menggonggong sahut-sahutan ramai sekali. Apa yang dilakukan anjing itu laporannya akhirnya sampai ketelinga Gajah Mada. Gajah Enggon yang meminta izin untuk bertemu segera melepas warastra, sanderan dengan ciri-ciri khusus yang dibalas Gajah Mada dengan anak panah yang sama melalui isyarat khusus pula. Dari jawaban anak panah itu Gajah Enggon dan Gagak Bongol mengetahui di mana Gajah Mada berada. Gagak Bongol dan Enggon segera melaporkan temuannya.

    "Ditemukan mayat lagi, Kakang Gajah," Gajah Enggon melaporkan. Gajah Mada memandangi wajah samar-samar di depannya. "Mayat siapa?"

    "Prajurit bernama Klabang Gendis mati dengan anak panah menancap tepat di tenggorokannya. Tak ada jejak perkelahian apa pun, sasaran menjadi korban tanpa menyadari arah bidikan anak panah tertuju kepadanya."

    Gajah Mada merasa tak nyaman memperoleh Iaporan itu. Orang yang mampu melepas anak panah dengan sasaran sulit pastilah orang yang sangat menguasai sifat gendewa dan anak panahnya. Orang yang mampu melakukan hal khusus macam itu amat terbatas dan umumnya ada di barisan pasukan Bhayangkara. Adakah prajurit Bhayangkara yang terlibat?

    "Dan kami temukan mayat kedua," Gagak Bongol menambahkan.

    "Pelaku pembunuhan menggunakan anak panah itu mati dipatuk ular.

    Mayatnya dicabik-cabik beberapa ekor anjing. Pembunuh yang terbunuh ini, menyisakan jejak rasa kecewa di hati kita, Kakang. Aku tahu, Kakang Gajah pasti kecewa mengetahui siapa dia?"

    Gajah Mada menengadah memandang langit. Namun, tak ada apa pun yang tampak kecuali warna pedhut yang makin menghitam legam.

    "Bhayangkara?"

    "Ya, jawab Gagak Bongol. "Siapa?" lanjut Gajah Mada.

    Gagak Bongol dan Senopati Gajah Enggon tidak segera menjawab dan memberikan kesempatan kepada Patih Daha Gajah Mada untuk menemukan sendiri Jawabnya. Nama pembunuh yang mati dipatuk ular itu tentu berada di barisan yang tersisa dari nama-nama prajurit Bhayangkara yang pernah dipimpinnya. Nama-nama itu adalah Bhayangkara Lembu Pulung, Panjang Sumplit, Kartika Sinumping, Jayabaya, Pradhabasu, Lembang Laut, Riung Samudra, Gajah Geneng, Gajah Enggon, Macan Liwung, dan Gagak Bongol. Panji Saprang yang berkhianat dan menjadi kaki tangan Rakrian Kuti mati dibunuh Gajah Mada di terowongan bawah tanah ketika pontang-panting menyelamatkan Sri Jayanegara. Bhayangkara Risang Panjer Lawang gugur di Mojoagung dibunuh dengan cara licik oleh pengkhianat kaki tangan Ra Kuti. Selanjutnya, Mahisa Kingkin terbunuh oleh Gagak Rongol sebagai korban fitnah di Hangawiyat. Terakhir, Singa Parepen atau Bango Lumayang yang berkhianat mati dibunuhnya di Bedander ketika kamanungsan sebagai pengkhianat.

    ...

(Sumber: Gajah Mada Bergelut dalam Kemelut Takhta dan Angkara karya Langit Kresna Hariadi, halaman 109-111) 

Kapankah latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah di atas dibuat?  

teks yang menggambarkan atau menjelaskan sebuah objek disebut​

M Associating We can learn if the class is not noisy. My friends and I know very well that we must not be noisy. We must respect our friends who are w … orking seriously. We must not chat and talk very loudly in class. We must keep our voice low. We must not play around. We must work at our desks most of the time. We know from Siti the following rules in her school. One, the students must wear a uniform every day. Two, From Monday to Thursday they must wear the batik shirts. Three,...​

Berdasarkan fakta-fakta pada soal nomor 17, kita mempunyai keyakinan bahwa ekonomi indonesia pada tahun 2030 akan lebih bagus daripada ekonomi sejumla … h negara maju. Kalimat tersebut termasuk?​.

buatlah sebuah paragraf deskripsi yang menggunakan indera penglihatan dalam menggunakan objek nya​

tolong kasih ceritanya y kak sesuai judulnya(sekolah baruku)​

buatlah cerita tentang anime haikyu ​

contoh pidato tentang membahagiakan orang tua dengan prestasi​

contoh unsur ekstrinsik dalam cerita fantasi belajar dengan gajah Mada ​

Kerjakan soal-soal berikut! Teks eksposisi berikut untuk soal nomor 1-5. Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah stunting. Stunting a … dalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Anak yang mengalami stunting tinggi badannya rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Pada 2019, survei membuktikan sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini bisa disebabkan banyak aspek, mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi. Stunting penting untuk dicegah. Pencegahan ini penting karena stunting sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak. Stunting pada anak dapat memengaruhinya dari ia kecil hingga dewasa. Dalam jangka pendek, stunting pada anak menyebabkan ter. ganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik. Sekilas, proporsi tubuh anak stunting mungkin terlihat normal. Namun, kenyataannya ia lebih pendek dan anak-anak seusianya. Seiring pertambahan usia anak, stunting dapat menyebabkan berbagai macam masalah berikut. Kecerdasan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajar tidak bisa maksimal. Sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit. ​

Buatlah kalimat yang berhubungan dengan pekerjaan dengan konjungsi tetapi dan oleh sebab itu!.