Kapan Gajah Mada memulai karirnya dalam mempersatukan Nusantara

Berikut ini adalah berbagai hal yang terkait dengan Gajah Mada yaitu:

Asal Usul Gajah Mada yaitu:

  • Gajah Mada lahir pada tahun 1299 di sebuah desa terpencil di tepi Sungai Brantas. Ayah diceritakan bernama Gajah Pagon yang menikah dengan seorang putri anaknya Macan Kuping.

Perjalanan Karir Gajah Mada:

  • Beberapa teks sejarah menyebutkan, Gajah Mada memulai karir dengan membaktikan diri sebagai seorang prajurit Kerajaan Majapahit. Lantas diangkat menjadi bekel (panglima) Bhayangkara. Yaitu pengawal elit yang bertugas melindungi raja dan keluarga Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1334 Gajah Mada resmi dilantik menjadi mahapatih oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi.

Sikap dan Nilai dari Gajah Mada yaitu:

  • Bercita cita menyatukan seluruh nusantara.
  • Pemberani.
  • Menepati Janji.
  • Setia kepada atasan.
  • Tidak Mudah Menyerah.

Pembahasan

Gajah Mada adalah seorang patih dari kerajaan Majapahit. Akan tetapi, menurut "Serat Pararaton", Gajah Mada merupakan anak dari Gajah Pagon yakni seorang seorang petinggi Kerajaan Majapahit dan pengikut setia Raden Wijaya. Pada saat terjadi peperangan dengan kediri, Gajah Pagon terluka dan dititipkan oleh raja Wijaya kepada macan kuping yang seorang kepala desa Pandakan Madura. Pada saat itu Gajah Pagon menikah dengan anaknya Macan Kuping dan terlahirlah Gajah Mada.

Berikut ini adalah teks dari sumpah palpa yaitu:

"Lamun huwus kalah nusantara, ingsun amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Baki, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa"

"Jika telah menyatukan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."

Demikian, Semoga membantu!

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang kerajaan Majapahit brainly.co.id/tugas/3076790

2. Materi tentang Sejarah kerajaan Majapahit brainly.co.id/tugas/22756078

3. Materi tentang Gajah Mada brainly.co.id/tugas/1741222

Detil jawaban

Kelas: 10

Mapel: Sejarah

Bab: Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

Kode: 10.3.5

Kata kunci: Gajah Mada

#TingkatkanPrestasimu

Kapan Gajah Mada memulai karirnya dalam mempersatukan Nusantara

Gunawan Kartapranata, CC BY-SA 3.0 via Wikimedia Commons

Perlu diketahui, ini cita-cita besar dan asal usul gajah mada yang belum diketahui.

GridKids.id – Masyarakat Indonesia pasti sudah enggak asing lagi dengan nama Gajah Mada, Kids.

Gajah Mada merupakan salah satu tokoh mahapati yang sangat berpengaruh di saat kepemimpinan kerjaan Majapahit.

Gajah Mada merupakan seorang pati yang berperan menyatukan wilayah nusantara.

Baca Juga: Bagaimana Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik, Apa yang Menjadi Pembedanya?

Oleh sebab itu muncul ucapan sumah palapa yang kita kenal hingga saat ini.

Hingga saat ini jasa patih Gajah Mada masih dikenang oleh masyakarat Indonesia serta dianggap sebagai pahlawan dan simbol persatuan nasional.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama

Lalu, bagaimana asal-usul Gajah Mada yang jarang diketahui? Yuk, kita cari tahu!

 Asal-usul Gajah Mada

Gajah Mada lahir di tepi Sungai Brantas pada 1299, untuk asal-usul Gajah Mada sendiri enggak banyak yang mengetahuinya, Kids.

Namun, beberapa catatan serta cerita menujukan jika Gajah Mada memulai karirnya dengan mengabdi sebagai seorang prajurit di Kerajaan Majapahit.

Saat itu Gajah Mada memiliki ketangkasan dan kecerdasan yang unggul dari prajurit yang lainnya.

Oleh sebab itu, Gajah Mada ditunjuk menjadi bekel atau panglima Bhayangkara.

Baca Juga: 6 Sejarah Penting di Bulan Agustus 1945, Mulai dari Kekalahan Jepang Atas Sekutu dan Kemerdekaan RI

Panglima Bhayangkara merupakan pengawal elit yang memilikit tugas pokok melindungi raja beserta keluarga Kerajaan Majapahit.

Ketika bertugas menjadi bekel inilah, Gajah Mada mampu menyelamatkan Prabu Jayanegara dan keluarganya dari serangan pemberontak.

Pemberontak tersebut ialah Rakrian Kuti, salah satu pejabat di Majapahit.

Saat itu, Gajah Mada membantuk Prabu Jayanegara untuk melarikan diri dari pemberontak.

Sebagai balas jasa Prabu Jayanegara, Gajah Mada diangkat menjadi patih.

Cita-cita besar Gajah Mada

Kapan Gajah Mada memulai karirnya dalam mempersatukan Nusantara

Wikipedia

Mahapatih Gajah Mada

Gajah Mada memiliki cita-cita yang besar setelah dilantik menjadi seorang pati.

Saat itu, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang dikenal Sumpah Palapa yang berbunyi, Lamun huwus kalah nusantara, ingsun amukti palapa”.

Arti dari sumpah tersebut ialah “Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa”.

Ketika Gajah Mada mengucapkan sumpah tersebut banyak yang meremehkannya untuk menyatukan nusantara.

Meski diremehkan Gajah Mada membuktikan kerja kerasnya selama 21 tahun berhasil menyatukan Nusantara serta lebih dari 30 wilayah berhasil dikuasai, wilayah tersebut antara lain:

  • Bedahulu (Bali)
  • Lombok
  • Palembang
  • Swarnabhumi (Sriwijaya)
  • Tamiang, Samudera Pasai
  • Pulau Bintan
  • Tumasik (Singapura)
  • Semenanjung Malaya
  • Kapuas, Katingan
  • Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga)
  • Kotawaringin, Sambas
  • Lawai, Kandangan
  • Landak
  • Samadang
  • Tirem
  • Sedu
  • Brunei
  • Kalka
  • Saludug
  • Solok
  • Pasir
  • Barito
  • Sawaku
  • Tabalong
  • Tanjungkutai

Baca Juga: Digelar Setiap 4 Tahun Sekali, Benarkah Sejarah Olimpiade Berasal dari Peradaban Yunani Kuno?

Seluruh wilayah tersebut memiliki semboyan atau pendoman yang Indonesia pakai hingga saat ini yaitu "Bhineka Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa, dan Mitreka Satata"

Arti dari semboyan tersebut ialah, meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu, sebab enggak  ada kewajiban yang berbeda.

Karir Gajah Mada semakin melesat ketika mendampingi Prabu Hayam Wuruk memerintah memimpin Majapahit.

Saat itu, wilayah Majahpahit semakin luas karena bisa mencapai beberapa wilayah seperti:

  • Gurun
  • Sukun
  • Taliwung
  • Sapi Gunungapi
  • Seram
  • Hutankadali
  • Sasak
  • Batayan
  • Luwuk
  • Makassar
  • Buto
  • Kunir
  • Galiyan
  • Salayar
  • Sumba
  • Muar (Saparua)
  • Solor
  • Bima
  • Wandan (Banda)
  • Ambon
  • Wanin
  • Seran
  • Timor
  • Dompo

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pertanyaan

Perhatikan teks berikut!   
 

Keberhasilan Hayam Wuruk sebagai seorang raja tak lepas dari peran dan pengaruh Gajah Mada. Menurut Negarakertagama, Gajah Mada adalah panglima tertinggi, mahapatih, sekaligus tangan kanan Hayam Wuruk. Diperkirakan Gajah Mada lahir pada awal abad ke-14 dari kalangan rakyat biasa. Untuk menjadi bagian pasukan kerajaan, dia harus menempa diri melebihi orang lain dan menjadi Maha Patih tidak didapat dengan cuma-cuma. Gajah Mada diyakini sebagai Lembu Muksa atau titisan dari Dewa Wisnu. Dengan keyakinan masyarakat tersebut, Gajah Mada mendapat legitimasi yang sangat kuat dari seluruh rakyat Majapahit, sehingga mendapatkan dukungan kepatuhan yang kuat dari rakyat dan kepercayaan yang besar dari raja. Awal karirnya dimulai sebagai anggota prajurit Bhayangkara. Karena kemampuannya, ia pun diangkat menjadi bekel atau Komandan Pasukan Khusus Bhayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal raja. Pada 1321, dia dipromosikan menjadi patih di Daha, wilayah yang lebih luas dibanding sebelumnya, menggantikan Arya Tilam. Di sana, Gajah Mada mendapat pendidikan, pelatihan, dan bimbingan dari mahapatih Majapahit saat itu, yaitu Arya Tadah. Melihat kemampuan Gajah Mada yang luar biasa tampaknya membuat Arya Tadah sengaja mengkader Gajah Mada untuk menggantikan posisinya kelak.

(Diadaptasi dari sains.kompas.com pada 21 Januari 2021)
 

Berdasarkan teks di atas, didapat informasi penting bahwa jauh sebelum sukses menjadi seorang mahapatih kepercayaan Raja Hayam Wuruk, Gajah Mada memulai karirnya dengan menjadi …. 

  1. permaisuri Kerajaan Majapahit 

  2. penerjemah Kerajaan Majapahit