Bobo.id – Apa teman-teman tahu perbedaan musim di Bumi? Musim di belahan Bumi bagian utara dan Bumi bagian selatan itu berkebalikan, teman-teman. Saat ini, belahan Bumi bagian utara sedang mengalami musim semi, di mana bunga-bunga bermekaran dan cuaca menghangat. Sementara, belahan Bumi bagian selatan sedang mengalami musim gugur, di mana daun-daun berguguran dan cuaca mendingin. Wah, ternyata perbedaan musim di itu disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi dan posisi Bumi terhadap Matahari. Kok bisa, ya? Ayo, kita cari tahu! Perbedaan Musim di Bumi Empat musim di Bumi memiliki ciri yang berbeda, mulai dari cahaya Matahari, suhu, hingga pola cuaca. Setiap tahunnya, di belahan Bumi bagian utara biasanya musim dingin dimulai pada 21 atau 22 Desember. Hari itu bertepatan dengan solstis musim dingin. Solstis musim dingin adalah hari di mana waktu siangnya paling pendek. Sebaliknya, di belahan Bumi bagian selatan mengalami solstis musim panas, hari di mana waktu siangnya paling panjang. Baca Juga: Mengenal Solstice, Hari Titik Balik Matahari Setiap Desember dan Juni Page 2
Musim panas di belahan Bumi utara dimulai sekitar tanggal 20 atau 21 Juni, saat solstis musim panas. Nah, di belahan Bumi bagian selatan, waktu itu adalah solstis musim dingin. Sedangkan, musim semi dimulai saat ekuinoks, yaitu saat pembagian siang dan malam hampir sama di belahan Bumi bagian utara dan selatan. Ekuinoks pada 20 atau 21 Maret adalah dimulainya musim semi di belahan Bumi bagian utara dan dimulainya musim gugur di belahan Bumi bagian selatan. Lalu, ekuinoks pada 22 atau 23 September adalah waktunya musim gugur di belahan Bumi bagian utara dan waktunya musim semi di belahan Bumi bagian selatan. Mengapa Musim di Belahan Bumi Utara dan Selatan Berbeda? Musim di Bumi dipengaruhi oleh posisi Bumi yang miring terhadap sumbunya. Bumi berputar atau berotasi pada sumbunya itu, sambil berevolusi mengelilingi Matahari pada orbitnya. Ini membuat bagian Bumi utara dan selatan bergantian mendapatkan cahaya Matahari yang lebih banyak. Tapi, musim tidak terjadi karena jarak Bumi dan Matahari, ya, teman-teman. Jadi musim panas terjai bukan karena Bumi berada dekat Matahari, melainkan posisinya miring ke arah Matahari. Pada bulan Juni, bagian utara Bumi miring ke arah Matahari, sehingga cahaya Matahari jatuh lebih banyak dan siang hari lebih lama dibandingkan saat musim dingin. Sebaliknya, pada bulan Desember, bagian utara Bumi miring menjauhi Matahari, sehingga cahaya Matahari lebih sedikit dan siang harinya lebih pendek dibandingkan saat musim panas. Baca Juga: Bukan Musim Hujan tapi Sering Flu? Ternyata Jarang Cuci Tangan dan 4 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Jadi Penyebabnya Page 3
Saat bagian utara Bumi miring ke arah Matahari, maka bagian selatannya jauh dari Matahari. Begitupun saat bagian utara Bumi menjauh dari Matahari, maka bagian selatan Bumi miring ke arah Matahari. Karena posisi utara dan selatan yang berlawanan, maka dari itu, musimnya juga berlawanan, sesuai dengan kemiringan Bumi terhadap Matahari. Bagaimana dengan Kita yang Tinggal di Ekuator? Di ekuator, kita tidak memiliki banyak musim seperti di belahan Bumi bagian utara dan selatan. Ini karena letak wilayah ekuator yang berada di tengah. Karenanya, wilayah ekuator hampir memiliki pembagian waktu siang dan malam yang sama sepanjang tahun dan suhunya selalu hangat. Kemudian, kita juga hanya memiliki dua musim saja, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Baca Juga: Wah, Ternyata Nama Musim dalam Bahasa Inggris Diserap dari Berbagai Bahasa! ----- Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id Yuk, lihat video ini juga! Page 4
Page 5
Bobo.id – Apa teman-teman tahu perbedaan musim di Bumi? Musim di belahan Bumi bagian utara dan Bumi bagian selatan itu berkebalikan, teman-teman. Saat ini, belahan Bumi bagian utara sedang mengalami musim semi, di mana bunga-bunga bermekaran dan cuaca menghangat. Sementara, belahan Bumi bagian selatan sedang mengalami musim gugur, di mana daun-daun berguguran dan cuaca mendingin. Wah, ternyata perbedaan musim di itu disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi dan posisi Bumi terhadap Matahari. Kok bisa, ya? Ayo, kita cari tahu! Perbedaan Musim di Bumi Empat musim di Bumi memiliki ciri yang berbeda, mulai dari cahaya Matahari, suhu, hingga pola cuaca. Setiap tahunnya, di belahan Bumi bagian utara biasanya musim dingin dimulai pada 21 atau 22 Desember. Hari itu bertepatan dengan solstis musim dingin. Solstis musim dingin adalah hari di mana waktu siangnya paling pendek. Sebaliknya, di belahan Bumi bagian selatan mengalami solstis musim panas, hari di mana waktu siangnya paling panjang. Baca Juga: Mengenal Solstice, Hari Titik Balik Matahari Setiap Desember dan Juni Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi Bumi. Pada daerah sekitar khatulistiwa (tropis) hanya terjadi dua musim, yaitu musim panas dan penghujan. Sedangkan di daerah subtropis terdapat 4 musim, diantaranya:
Jadi, jawaban yang benar adalah D. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa seperti planet-planet yang lain, Bumi juga beredar mengelilingi Matahari. Bumi mengelilingi Matahari dalam waktu 365,25 hari untuk sekali peredaran. Gerak peredaran Bumi mengelilingi Matahari pada garis edarnya ini disebut revolusi. Selama mengelilingi Matahari, sumbu Bumi selalu condong ke arah yang sama dan membentuk sudut 23,5° terhadap garis yang tegak lurus terhadap ekliptika. Ekliptika adalah bidang edar Bumi. Selama Bumi mengelilingi Matahari, Bumi mengalami empat keadaan yang berbeda.
Belahan Bumi utara atau belahan utara, adalah separuh permukaan Bumi yang berada di bagian utara garis khatulistiwa. Belahan Bumi utara terletak di antara lintang 0° dan 90°LU. Permukaan di belahan Bumi utara mengandung 60,7% perairan, dibandingkan dengan 80,9% perairan pada Belahan Bumi Selatan, dan juga 67.3% daratan Bumi.[1] Karena kemiringan sumbu Bumi, musim dingin di belahan Bumi utara berlangsung dari titik balik matahari bulan Desember (biasanya tanggal 21 Desember waktu UTC) hingga ekuinoks bulan Maret (biasanya tanggal 20 Maret waktu UTC), sedangkan musim panas berlangsung dari titik balik matahari bulan Juni hingga ekuinoks bulan September (biasanya tanggal 23 September waktu UTC).[2][3][4] Tanggal tepatnya bervariasi setiap tahun karena perbedaan antara tahun kalender dan tahun astronomi. Perbandingan belahan Bumi Utara (biru) dan Selatan (kuning). Belahan utara dan selatan tampaknya tidak sama dalam gambar ini karena Antarktika tidak ditampilkan, tetapi dalam kenyataannya keduanya memiliki luas yang sama. Arktika adalah wilayah di sekitar Kutub Utara (90°LU). Iklim di sini adalah iklim kutub, yang ditandai oleh musim dingin yang ekstrem dan musim panas yang sejuk. Curah hujan sebagian besar datang dalam bentuk salju. Daerah di dalam Lingkar Arktik (66°34′LU) mengalami beberapa hari di dalam musim panas ketika Matahari tidak pernah terbenam, dan beberapa hari di dalam musim dingin ketika Matahari tidak pernah terbit. Durasi dari fase ini bervariasi, mulai dari satu hari untuk lokasi yang tepat berada di Lingkar Arktik hingga beberapa bulan untuk lokasi di dekat kutub, yang merupakan bagian tengah dari belahan Bumi utara. Antara Lingkar Arktik dan garis balik utara (23°26′LU) terletak di zona sedang utara, yang beriklim sedang. Perubahan cuaca antara musim panas dan musim dingin di wilayah ini umumnya ringan, bukan panas atau dingin yang ekstrem. Namun, iklim sedang dapat mengalami cuaca yang sangat tidak terduga. Tropika (antara garis balik utara dan Khatulistiwa, lintang 0°), yang beriklim tropis umumnya panas sepanjang tahun dan cenderung mengalami musim hujan selama bulan-bulan musim panas, dan musim kemarau selama bulan-bulan musim dingin. Di belahan Bumi utara, objek yang bergerak melintasi atau di atas permukaan Bumi cenderung berbelok ke kanan karena efek Coriolis. Akibatnya, aliran horizontal udara atau air dalam skala besar cenderung membentuk pilin yang berputar searah jarum jam. Pola pilin tersebut dapat terlihat dalam pola sirkulasi lautan di Samudra Atlantik Utara dan Pasifik Utara. Untuk alasan yang sama, aliran udara ke arah permukaan utara Bumi cenderung menyebar melintasi permukaan dalam pola searah jarum jam. Dengan demikian, sirkulasi udara searah jarum jam adalah karakteristik sel cuaca tekanan tinggi di belahan Bumi utara. Sebaliknya, udara yang naik dari permukaan utara Bumi (menciptakan daerah dengan tekanan rendah) cenderung menarik udara ke arahnya dalam pola berlawanan arah jarum jam. Hurikan, angin topan, dan badai tropis (sistem tekanan rendah masif) berputar berlawanan arah jarum jam di belahan Bumi utara. Bayangan jam matahari bergerak searah jarum jam di lintang utara dari titik subsurya. Pada siang hari di garis lintang ini, Matahari cenderung naik secara maksimal pada posisi selatan. Antara garis balik utara dan Khatulistiwa, matahari dapat dilihat di utara, langsung di atas kepala, atau di selatan pada siang hari tergantung pada waktu dalam tahun tersebut. Di belahan Bumi Selatan, posisi Matahari pada tengah hari sebagian besar berada di utara. Jika dilihat dari belahan Bumi utara, Bulan tampak terbalik dibandingkan dengan pemandangan dari belahan Bumi Selatan. Kutub Utara menghadap jauh dari pusat galaksi Bima Sakti. Fenomena tersebut menghasilkan Bima Sakti yang lebih jarang dan lebih redup di belahan Bumi utara dibandingkan dengan belahan Bumi Selatan, membuat belahan Bumi utara lebih cocok untuk pengamatan ruang angkasa, karena tidak "dibutakan" oleh Bima Sakti. Pada tahun 2012, belahan Bumi utara adalah rumah bagi sekitar 6,57 miliar orang yang merupakan sekitar 90% dari total populasi manusia di dunia yaitu 7,3 miliar orang.[5][6] Berikut daftar benua yang ada di Belahan Bumi Utara:
Negara dan Wilayah LainnyaBerikut daftar negara yang ada di Belahan Bumi Utara: (Afrika)
Samudra dan Kepulauan Lainnya(Arktik)
Untuk planet lain dalam Tata Surya, utara diartikan sebagai berada di hemisfer (belahan) langit yang relatif terhadap bidang invariabel dari Tata Surya seperti Kutub Utara Bumi.[7]
Media terkait Northern Hemisphere di Wikimedia Commons |