Halodoc, Jakarta – Cumi-cumi menjadi salah satu makanan laut yang memiliki kandungan nutrisi dan gizi cukup tinggi. Berbagai cara proses masak bisa kamu lakukan untuk menikmati cumi-cumi, mulai dari digoreng hingga dipanggang. Semuanya akan menambah kenikmatan rasa dari cumi-cumi. Show Baca juga: Ini 7 Manfaat Makanan Laut untuk Kesehatan Tidak hanya kandungan gizinya yang cukup tinggi. Nyatanya, cumi cumi juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Tidak ada salahnya simak di sini mengenai kandungan gizi dan manfaat cumi bagi kesehatan. Inilah Kandungan Gizi Cumi-Cumi Selain lezat dan mudah untuk diolah menjadi satu jenis makanan, cumi-cumi juga menjadi salah satu makanan laut yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Berikut ini kandungan gizi yang terdapat dalam cumi-cumi. 1.Kalori Cumi-cumi mentah nyatanya memiliki kandungan 78 kalori yang terdiri dari 70 persen protein, 15 persen karbohidrat, dan 15 persen lemak. Jika cumi-cumi dimasak dengan cara digoreng, maka kalori akan bertambah menjadi dua kali lipat. Penambahan kalori berasal dari lemak sekitar 40 persen. Satu porsi cumi-cumi goreng akan memiliki 40 persen protein dan 20 persen karbohidrat. 2.Lemak Satu porsi cumi mentah mengandung 1,2 gram lemak. Hampir sama dengan jenis makanan laut lainnya, cumi-cumi juga memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi, yaitu 198 miligram per porsi. Angka ini akan kembali berubah setelah cumi melalui proses masak. Cumi goreng akan memiliki lemak sebesar 6,4 gram perporsinya, 1,6 gram lemak jenuh, serta kolesterol sebesar 221 miligram. Bagi kamu yang memiliki penyakit jantung, sebaiknya membatasi pengonsumsian cumi-cumi apalagi yang dimasak dengan digoreng. Baca juga: 6 Seafood yang Aman Dikonsumsi Saat Diet 3.Protein Baik dalam cumi mentah maupun cumi yang sudah diolah sama-sama memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Bahkan, dalam satu porsi cumi mentah mengandung 13,2 gram protein yang dapat memenuhi 29 persen kebutuhan protein pada wanita dan 24 persen pada pria. Sedangkan pada cumi yang sudah diolah dapat memiliki kandungan protein sebanyak 15,3 gram yang dapat memenuhi 33 persen kebutuhan protein bagi wanita dan 27 persen bagi pria. 4.Mineral Siapa sangka cumi-cumi mengandung banyak mineral yang dibutuhkan oleh tubuh didalamnya? Kandungan mineral dalam cumi mentah maupun yang telah diolah nyatanya hampir serupa. Namun, untuk kandungan natrium, cumi yang sudah diolah akan memiliki kandungan natrium yang lebih tinggi sekitar 260 miligram. Selain natrium, ada berbagai mineral lainnya yang terkandung dalam cumi, seperti fosfor, zat besi, dan juga selenium. Satu porsi cumi-cumi mengandung 10 persen zat besi, 25 persen fosfor, dan juga 50 persen selenium. 5.Vitamin Baik cumi mentah maupun cumi yang sudah diolah, keduanya memiliki kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi. Vitamin B12 menjadi salah satu jenis vitamin yang dapat membantu tubuh untuk memproduksi sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin, sehingga sangat baik jika kamu mengonsumsi cumi-cumi dengan porsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan vitamin. Baca juga: Intip Berbagai Manfaat Kesehatan di Balik Cumi-Cumi Itulah beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam cumi-cumi. Sebaiknya ketahui batasan yang tepat untuk mengonsumsi cumi-cumi mengingat makanan laut ini juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Gunakan aplikasi Halodoc dan tanya langsung dengan dokter mengenai manfaat yang bisa kamu rasakan ketika mengonsumsi cumi-cumi dalam jumlah yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play! Referensi:Live Strong. Diakses pada 2020. The Nutritional Content of Squid.Healthline. Diakses pada 2020. Squid and Cholesterol: The Calamari Conundrum.Cumi-cumi adalah moluska yang termasuk dalam keluarga kerang, tiram dan gurita. [1, 2] Cumi-cumi memiliki daging dengan tekstur yang kenyal, berwarna putih pucat bening serta memiliki rasa yang enak. [1] Selain rasanya yang enak, cumi-cumi juga memiliki segudang manfaat. Makanan laut ini kaya akan kandungan protein, mineral dan rendah kalori. [1, 2, 4] Cumi-cumiFakta Menarik Tentang Cumi-cumiBerikut ini adalah fakta mengenai cumi-cumi: [4, 5]
Kandungan Gizi Cumi-cumiBerikut adalah daftar nilai gizi tertinggi dari cumi – cumi dan persentasenya dalam memenuhi kebutuhan harian tubuh kita per 100 Gram.
Manfaat Cumi-cumiBerikut ini adalah beberapa manfaat cumi-cumi bagi kesehatan: [1, 2, 3, 4]
Salah satu seafood yang memiliki karbohidrat rendah adalah cumi – cumi. Orang yang menjalani diet keto dapat memasukkan cumi – cumi ke dalam makanan mereka karena tidak mengandung karbohidrat (0 % karbohidrat.
Tidak seperti beberapa produk hewani lainnya, cumi-cumi rendah lemak jenuhnya. Lemak jenuh dan lemak trans biasanya dilarang bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi. Satu porsi 3 ons cumi mentah mengandung sekitar 198 miligram kolesterol dan 13,2 gram protein bersama dengan 0,3 gram lemak jenuh total. Makanan laut ini juga mengandung lemak sehat, yaitu 0,09 gram lemak tak jenuh tunggal dan 0,4 gram lemak tak jenuh ganda. Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak karena dapat membantu meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL), kolesterol baik. HDL dapat membantu menurunkan LDL, kolesterol jahat. Tinta cumi-cumi diketahui memiliki sifat antikanker. Tinta dapat mengurangi ukuran tumor dan penyebaran sel kanker. Sifat antikanker ini terkait dengan sifat antioksidan yang kuat pada tinta. Antioksidan adalah senyawa yang bisa melawan molekul yang berpotensi berbahaya atau yang disebut dengan radikal bebas. Jika kadar radikal bebas terlalu tinggi dalam tubuh Anda, hal itu dapat menyebabkan kerusakan sel dan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Cumi – cumi merupakan salah satu contoh makanan yang bisa digunakan untuk pengobatan alternatif. Makanan laut ini menjadi agen anti-bakteri yang kuat, terutama tintanya. Tinta cumi-cumi telah terbukti bisa melawan bakteri seperti E.coli dan K. Pneumoniae. Tinta cumi-cumi memiliki sifat antimikroba, yang memungkinkannya menetralkan bakteri dan virus berbahaya. Ekstrak tinta cumi-cumi telah terbukti efektif dalam menetralkan bakteri penyebab plak gigi, seperti Streptococcus mutans, Actinomyces viscosus, Lactobacillus acidophilus, dan Candida albicans. Selain itu, tinta cumi-cumi mampu menetralkan bakteri penyebab penyakit bawaan makanan , seperti Escherichia coli dan Listeria Monocytogenes.
Kolin adalah nutrisi penting seperti vitamin yang sangat penting untuk kesehatan otak dan hati. Telur adalah sumber kolin makanan terbaik, dalam satu telur matang terkandung sekitar 117 mg nutrisi. Namun, kolin juga dapat Anda temukan dalam cumi-cumi. Cumi-cumi memiliki sekitar 65 mg per 100 gram porsi. Cumi-cumi adalah sumber protein yang kaya, yang menyediakan 15,6 gram per 100 g sajian. Selain itu, cumi adalah protein lengkap, yang berarti menyediakan kesembilan asam amino esensial dalam jumlah yang cukup.
Cumi – cumi mengandung vitamin B 12 dan B6. Vitamin B 12 dibutuhkan tubuh Anda untuk kesehatan saraf dan kesehatan darah dan vitamin B6 untuk melindungi jantung Anda dari stroke. Alasan inilah yang menjadikan cumi-cumi bagus untuk Anda konsumsi.
Berdasarkan penelitian dari Min Lei, dkk (2007), tinta cumi-cumi diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel kekebalan dan meningkatkan kekebalan secara keseluruhan dibandingkan dengan larutan kontrol. Cumi mengandung konsentrasi tinggi selenium, yang merupakan mineral penting dengan mekanisme antioksidan. Dalam tubuh manusia, selenium mengaktifkan berbagai selenoprotein yang dapat meningkatkan respon imun dan membantu melindungi dari berbagai masalah kesehatan. Per porsi 100 gram, cumi menawarkan sekitar 44,8 mcg selenium, yang setara dengan 64% asupan harian yang direkomendasikan. Efek Samping Cumi-cumiWalaupun memiliki manfaat yang sangat banyak, cumi-cumi juga memiliki beberapa efek samping diantaranya yaitu: [2, 4] Cumi-cumi yang merupakan salah satu anggota keluarga moluska. Dengan kata lain, cumi-cumi berkerabat dengan moluska seperti kerang dan tiram. Cumi-cumi juga dapat menyebabkan efek samping berupa reaksi alergi dengan cara yang sama seperti kerabat moluska lainnya. Salah satu alergen utama pada cumi-cumi adalah protein yang disebut 38 kd. Alergi terhadap spesies krustasea, seperti kepiting, lobster, dan udang lebih umum terjadi dibandingkan alergi terhadap moluska. Namun, perlu dicatat bahwa kemungkinan ada reaksi alergi reaktif silang dari cumi-cumi pada individu dengan alergi Crustasea. Reaksi alergi bisa menjadi parah, dan siapa pun yang memiliki alergi kerang harus berbicara dengan dokter mereka sebelum mengkonsumsi cumi-cumi. Cumi – cumi kaya akan kandungan kolesterol, dengan 100 gram mengandung 233 mg. Kandungan Kolesterol dalam makanan dapat mempengaruhi kesehatan jantung Anda. Pada sebagian besar orang, asupan kolesterol makanan yang lebih tinggi tidak berdampak pada kadar kolesterol darah.
Cumi dapat diolah menjadi berbagai macam olahan, dan banyak di antaranya sangat sehat. Misalnya, cumi Mediterania dan sup seafood dan lain-lain. Namun, cumi-cumi goreng menjadi salah satu pilihan olahan cumi yang paling populer di negara Barat. Meskipun cumi yang digoreng mungkin terasa enak, penambahan tepung dan minyak goreng dapat menambah jumlah karbohidrat, minyak, dan banyak kalori ekstra. Cara terbaik mengolah cumi ialah dengan cara dipanggang atau direbus. Mengolah cumi dengan cara ini akan mempertahankan nilai gizi yang terdapat pada cumi-cumi, sehingga lebih sehat. Tips Memilih Cumi-cumiCumi-cumi dapat dibeli dalam keadaan beku maupun segar di berbagai toko atau pasar. Cumi beku biasanya sudah dibersihkan dan dapat dijual dalam keadaan utuh atau sudah dipotong dalam bentuk seperti cincin. Bisa dijual dengan atau tanpa bagian tentakel. Untuk menyiapkan cumi-cumi beku, Anda dapat mencairkannya di bawah air yang mengalir. [5] Cumi-cumi segar juga dapat ditemukan utuh atau telah disiapkan. Dalam memilih cumi-cumi utuh, pilihlah cumi dengan daging yang lembab berwarna ungu sampai putih, serta berbau harum dan manis. Hindari cumi-cumi yang berwarna coklat atau berbau tidak sedap. [5] Cumi-cumi juga tersedia dalam bentuk adonan atau olahan, tetapi Anda harus berhati-hati, karena cumi-cumi dalam bentuk ini biasanya mengandung lemak trans, zat penyedap, dan pengawet dalam jumlah tinggi. [5] Tips Memasak Cumi-cumiCumi-cumi bisa dimakan mulai dari tubuhnya, lengan, tentakel, dan bahkan tinta. Hanya paruh (alias mulut cumi-cumi) dan gladius (bagian tubuh seperti cangkang internal) yang tidak bisa dimakan. [5] Berikut ini adalah beberapa tips dalam memasak cumi-cumi: [5]
Cara Menyimpan Cumi-cumiCumi-cumi segar dapat disimpan di lemari es dalam wadah kedap udara hingga dua hari. Setelah dua hari, cumi-cumi harus dimasak dan dikonsumsi atau dibekukan untuk digunakan nanti. [5] Setelah matang, cumi-cumi akan disimpan di lemari es dalam wadah tertutup selama dua hingga tiga hari. Cumi mentah dan matang membeku dengan baik, dan dapat dibekukan hingga tiga bulan. [5] fbWhatsappTwitterLinkedIn Medical Research & Source ↓1. Sandhya Raghavan. 7 Wonderful Health Benefits of Squid or Calamari. The Health Site; 2017.2. Natalie Olsen, R.D., L.D., Squid and Cholesterol: The Calamari Conundrum. Healthline: Kristen Fischer 2018.3. Ryan Raman, MS, RD. What Is Squid Ink, and Should You Eat It?. Healthline; 2019.4. Michael Joseph. 7 Benefits of Calamari (and Full Nutrition Facts). Nutrition advance; 2019.5. Anonim. Precision Nutrition. Squid; 2020. |