Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Sedunia, Upaya Pengendalian Polusi?

Oleh Liputan6 pada 03 Des 2012, 12:32 WIB

Diperbarui 03 Des 2012, 12:32 WIB

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Perbesar

Denyut nadi normal manusia adalah 60-90 kali denyut per menit. Jika Anda berusia 20 tahun, denyut nadi saat olahraga jangan melebihi 160 denyut per menit. Hitung dulu denyut nadi sebelum berolahraga agar tak kena serangan jantung.Ada rumusannya bagaimana menghitung denyut nadi per menit. Dalam keadaan istirahat, normalnya seseorang memiliki 60-90 kali denyut per menit. Namun biasanya orang memiliki 72 kali denyut per menitnya. "Kalau lebih dari 90, itu sudah ketinggian. Denyut jantung itu seperti RPM di kendaraan kita," jelas Michael. Untuk mengetahui denyut nadi, ada rumusan saat berlatih yakni 220 dikurangi usia dalam tahun yang hasilnya 100 persen dari denyut jantung.

"Untuk berlatih jantung itu 60 persen sampai 80 persen. Contohnya saat usia 20 tahun, 60 persen x 200 sama dengan 120 kali denyutan per menit. Dan batas atas adalah 80 persen x 200 sama dengan 160 kali detik per menit," jelas Olah Raga dr Michael Triangto, SpKO, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/12/20212).

Jika seseorang latihan namun denyut jantungnya kurang dari 120, lanjut Michael, berarti latihan yang dilakukan orang itu sia-sia karena tidak cukup memberikan tekanan pada jantung. "Kalau melampaui 180 kita berisiko bagi jantung. Olahraga itu bisa seperti pisau bermata dua. Bisa memotong dan kepotong. Karena itu tidak bisa sembarangan terutama untuk kelompok usia tertentu atau punya penyakit tertentu seperti diabetes, obesitas, kanker, dan sebagainya".Olahraga itu bagus untuk kesehatan. Namun olahraga bak pisau bermata dua. Jika salah sedikit bisa membahayakan kehidupan seseorang. Sebelum dan sesudah berolahraga jangan lupa memeriksa denyut jantung. Selain itu lakukan pemanasan dan pendinginan dengan benar. Jika saat pemanasan seseorang sudah merasa pusing, waspadalah. "Jantung itu central.  Jantung sangat penting untuk menentukan hidup mati seseorang. Wajar saja, denyut jantung jadi ukuran sehat," jelas dr Michael. Michael mengatakan, saat berolahraga meski denyut jantung bagus, seseorang tetap harus melakukan pemanasan. Tapi jika baru saja pemanasan seseorang sudah mengalami pusing yang tidak biasa, mengalami vertigo, maka sebaiknya orang itu berhenti. Saat olahraga, detak jantung biasanya menjadi lebih cepat dan mengakibatkan tekanan darah. Suhu tubuh menjadi panas karena aliran darah di dalam tubuh menjadi lebih banyak. Dan ketika masuk ke pendinginan, jangan mendadak. Saat itu otot tetap tegang dan berkontraksi, namun detak jantung tidak secepat gerakan aliran darah dari jantung ke otot atau sebaliknya juga mendapatkan hambatan. Itulah yang suka membuat orang pusing, melayang, dan hilang keseimbangan. "Mesin saja kalau lagi jalan diguyur es bisa rusak. Jadi bertahap," ujarnya. Untuk itu, setiap orang yang mau berolahraga perlu mendapatkan edukasi dan kesadaran demi menjaga kesehatannya. Jangan hanya memainkan perasaan tapi juga dengan logika dan penilaian lainnya.

Dan pemanasan serta pendinginan sesudah latihan sama pentingnya. Latihan bisa membuat otot berkontraksi dan aktivitas berulang-ulang akan menyebabkan otot memendek. Peregangan setelah latihan dilakukan untuk mempertahankan kelenturan.(MEL/IGW)

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Ada alasan penting mengapa harus mengeceknya

Mengetahui cara menghitung denyut nadi maksimal sangatlah dibutuhkan.

Denyut nadi biasanya bisa Moms rasakan jika menyentuh bagian bawah pergelangan tangan atau leher bagian bawah.

Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri atau pembuluh darah bersih yang mengembang lalu berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung.

Hasil pemeriksaan denyut nadi bisa berbeda-beda dikarenakan banyak hal.

Hal ini mulai dari faktor usia seseorang, aktivitas yang dilakukan, gaya hidup yang dijalankan, tingkat stres, trauma, hingga adanya penyakit tertentu pada tubuh.

Baca Juga: 12 Manfaat Buah Ceri untuk Kesehatan, Termasuk Menjaga Kesehatan Jantung!

Mengapa Harus Tahu Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal?

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Foto: health.harvard.edu

Salah satu alasan mengapa Moms harus mengetahui cara menghitung denyut nadi maksimal adalah supaya bisa mengetahui detak jantung, irama jantung, dan kekuatan detak jantung.

Jadi, kalau denyut nadi lemah bisa menjadi pertanda kalau kesehatan jantung kurang baik.

Denyut nadi bisa menunjukkan tingkat kebugaran tubuh dari pemiliknya.

Jika denyut nadi lemah, tandanya tubuh kurang fit atau dalam kondisi yang kurang baik.

Tak jauh berbeda, jika denyut nadi terlalu kencang, bisa menjadi deteksi dari adanya penyakit yang saat ini sedang Moms alami.

Menurut sebuah jurnal penelitian yang berjudul The Relationship Between Maximum Heart Rate in a Cardiorespiratory Fitness Test and in a Maximum Heart Rate Test dijelaskan bahwa denyut nadi maksimal adalah batasan paling maksimal dari denyut nadi yang dimiliki oleh seseorang.

Denyut nadi sendiri akan menjadi lebih kencang setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang agak berat.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Embun Pagi untuk Ekosistem dan Kesehatan Manusia

Cara Menghitung Denyut Nadi Normal

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Foto:amazonaws.com

Untuk cara menghitung denyut nadi normal, Moms hanya perlu melakukan hal-hal yang ada di bawah ini dengan baik, yaitu:

  1. Putar salah satu pergelangan tangan sehingga posisi telapak tangan akan menghadap ke atas. Moms bisa memilih menggunakan pergelangan tangan kiri atau kanan.
  2. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah di atas pergelangan tangan bagian bawah yang menghadap ke atas. Tempatkan tepat di pergelangan yang terlihat pembuluh darah arterinya.
  3. Tekan perlahan untuk merasakan denyut nadi. Tak perlu menekan terlalu kuat. Cukup sampai merasakan adanya denyut nadi saja.
  4. Jika Moms ingin cara menghitung denyut nadi maksimal pada bagian leher, letakkan jari telunjuk dan jari tengah di bawah samping dagu atau kira-kira sekitar 2-3 cm agak di bawah bawah telinga agak ke depan sedikit.
  5. Setelah menemukan denyut nadi, maka mulailah menghitung denyut nadi Moms selama 1 menit (60 detik). Untuk memudahkan penghitungan, sebaiknya gunakan stopwatch.
  6. Untuk mempermudahnya, Moms bisa menghitung denyut nadi selama 15 detik, lalu kalikan empat sehingga bisa mendapatkan denyut nadi dalam satu menit.

Baca Juga: Begini Cara Kerja dan Biaya Kateterisasi Jantung

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Foto: fitness19.com

Lantas bagaimana cara menghitung denyut nadi maksimal?

Tentu saja caranya berbeda dengan mengukur denyut nadi normal.

Untuk cara menghitung denyut nadi maksimal, Moms bisa menggunakan dua rumus yang diberikan.:

1. Rumus dengan Usia

Rumus usia yakni dengan mengurangi angka 220 dengan usia Moms saat ini.

Jadi, kalau usia Moms saat ini 30 tahun, maka perhitungannya akan menjadi 220-30 = 190.

Dari hasil cara menghitung denyut nadi maksimal ini, Moms akan mengetahui kalau angka 190 kali per menit ini sudah menjadi batas denyut nadi maksimal setelah Moms selesai berolahraga atau melakukan kegiatan berat.

Baca Juga:Detak Jantung Janin Lemah, Apa Penyebabnya?

2. Rumus dengan Persentase

Cara menghitung denyut nadi maksimal lainnya adalah dengan mengalikan denyut nadi normal dengan persentase 50-85% yang hasilnya akan ditambah dengan denyut nadi normal Moms.

Cara menghitung denyut nadi maksimal ini digunakan tanpa mengetahui umur, tapi Moms harus mengetahui denyut nadi normal terlebih dahulu.

Jadi, misalkan saja denyut nadi Moms 100 kali per menit, perhitungannya adalah 100x85% = 85.

Setelah itu, tambahkan angkanya menjadi 85+100=185.

Jadi, denyut nadi maksimal Moms adalah 185.

Jika melebihi angka ini, ada kemungkinan kondisi jantung berarti kurang bagus.

Baca Juga: Serba-serbi Penyakit Jantung Lemah, Bisa Sebabkan Gagal Jantung Jika Tak Diobati

Berapa Denyut Nadi Normal dan Denyut Nadi Maksimal?

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Foto: drweil.com

Jika Moms tak ingin pusing menerapkan cara menghitung denyut nadi maksimal, langsung cek saja denyut nadi normal dan denyut nadi maksimal yang ada di bawah ini, yaitu:

  • Denyut nadi normal bayi hingga anak usia 1 tahun adalah 100-150 kali per menit, sedangkan denyut nadi maksimalnya adalah sekitar 185-277 kali per menit.
  • Denyut nadi nornal anak usia 1-10 tahun adalah 70-120 kali per menit. Untuk denyut nadi maksimalnya adalah sekitar 130-222 kali per menit.
  • Denyut nadi normal anak usia 11-17 tahun adalah antara 60-100 kali per menit, sedangkan untuk denyut nadi maksimalnya adalah 111-185 kali per menit.
  • Denyut nadi normal orang dewasa atau di atas 17 tahun adalah antara 70-100 kali per menit. Untuk denyut nadi maksimalnya adalah 130-185 kali per menit.

Baca Juga: Manfaat Minum Cokelat, Jaga Kesehatan Jantung dan Tingkatkan Mood!

Tips Menjaga agar Denyut Nadi Normal

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Foto:www.mdanderson.org

Supaya denyut nadi bisa normal dan tidak melebihi batas maksimal, tentu saja ada beberapa tips yang bisa Moms jalani setiap harinya.

1. Menjaga Pola Makan

Hal pertama untuk menjaga agar denyut nadi tetap normal dan dalam batas maksimal adalah dengan selalu menjaga pola makan.

Sebaiknya, hindari mengonsumsi makanan yang berlemak, memiliki kandungan gula yang tinggi hingga makanan berpengawet.

Sebaliknya, konsumsilah makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral.

Ambil contoh, buah-buahan, sayur-sayuran, ikan atau daging putih, kacang-kacangan hingga biji-bijian.

Baca Juga:Menu Makanan Sehat Sehari-hari agar Tubuh Sehat dan Bugar

2. Aktif Bergerak

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Foto: healthline.com

Usahakan untuk selalu aktif beraktivitas setiap harinya.

Dengan aktif beraktivitas, maka semua organ tubuh akan terlatih, terutama otot jantung.

Jika otot jantung kuat, detak jantung juga akan normal, begitu pula dengan denyut nadi Moms.

3. Menjaga Berat Badan

Berat badan menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi denyut nadi.

Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas bisa menyebabkan denyut nadi berdetak lebih kencang.

Oleh karena itu, selalu kontrol berat badan Moms tetap ideal sehingga denyut jantung menjadi normal.

4. Kelola Masalah Kesehatan dengan Baik

Jika anda berumur 14 tahun, dengan latihan fisik 75 %, berapa denyut nadi latihan anda

Foto: shawellnessclinic.com

Mengelola masalah kesehatan dengan baik sangatlah diperlukan untuk bisa menjaga denyut nadi tetap stabil dan dalam batas maksimal.

Masalah kesehatan ini tidak hanya dari segi masalah kesehatan fisik saja, tetapi juga mental.

Hindari stres rasa cemas yang berlebihan, dan hal-hal yang sifatnya negatif supaya denyut nadi tetap stabil.

Baca Juga: Cari Tahu Cara Mengukur Nadi Normal Bayi Berikut Ini!

5. Tidur dan Istirahat yang Cukup

Hal terakhir yang perlu Moms lakukan adalah tidur dan beristirahat yang cukup.

Dengan begitu, kondisi organ tubuh juga bisa berfungsi dengan baik dan normal sebagaimana mestinya.

Jika kekurangan tidur, tubuh juga akan mengalami penurunan metabolisme sehingga menyebabkan Moms mudah sakit dan lelah.

Itulah cara menghitung denyut nadi maksimal beserta dengan tips menjaganya agar tetap stabil.

Semoga informasi di atas bisa berguna untuk Moms, ya!

  • https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/measuring/heartrate.htm
  • https://www.webmd.com/heart-disease/heart-failure/watching-rate-monitor
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/17402-pulse--heart-rate
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/understanding-your-target-heart-rate
  • https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/target-heart-rates
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/235710
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/expert-answers/heart-rate/faq-20057979