Jelaskan tentang perbedaan paham sebagai faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin

Jelaskan tentang perbedaan paham sebagai faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin
Kapal perang Amerika Serikat USS Kidd. ©commons.wikimedia.org

TRENDING | 1 Desember 2020 11:10 Reporter : Billy Adytya

Merdeka.com - Penyebab perang dingin adalah bagian dari sejarah yang selalu menarik untuk diketahui. Konferensi Postdam yang diadakan pada Juli 1945 mampu menjadi awal mula dari peristiwa perang dingin. Memang ketika konferensi itu diselenggarakan, terjadi perbedaan pendapat antar dua kubu.

Pemilu bebas di seluruh negara-negara Eropa Timur diminta oleh Presiden Amerika Serikat, Harry S.Truman agar segera diselenggarakan kala itu. Namun hal tersebut ditolak oleh Stallin sehingga di susul oleh respon Amerika dengan konsep keamanan Stalin yang dianggap berlebihan. Presiden Amerika Serikat pun kala itu memerintahkan agar seluruh bantuan kepada Uni Soviet segeera dihentikan pada Mei 1945.

Penjelasan di atas merupakan sepenggal uraian yang mewakili awal mula perang dingin mulai terpicu. Adanya perang dingin tentu tak terlepas dari penyebab-penyebab yang tidak ada salahnya untuk diketahui. Bagi Anda yang belum tahu, berikut adalah penyebab perang dingin yang berhasil dirangkum oleh Merdeka.com dari berbagai sumber.

2 dari 4 halaman

Adanya perang dunia II sontak memberikan dampak ke dalam berbagai bidang. Mulai dari politik, ekonomi, sosial dan juga kebudayaan. Amerika Serikat serta Uni Soviet kala itu berperan besar dalam mengakhiri Perang Dunia II dengan tampil sebagai kekuatan dunia. Keduanya memiliki keinginan untuk menjadi Negara terkuat di dunia serta menjadi penguasa satu-satunya di dunia.

Guna mencapai semua itu, berbagai macam cara pun mulai dilakukan, termasuk perang dingin. Perang dingin atau 'Perang Urat Syaraf' adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi, dan lainnya antara blok Barat pimpinan Amerika Serikat dan Blok Timur Uni Soviet. Perang dingin sendiri terjadi antara tahun 1947 sampai 1991 yang dikenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat guna menggambarkan hubungan Amerika dengan Soviet.

3 dari 4 halaman

Perang dingin tidak melulu tiba-tiba terjadi. Dibalik semua itu, tentu ada beberapa penyebab dari terjadinya perang dingin. Bagi Anda yang belum mengetahuinya, berikut adalah faktor penyebab perang dingin:

1. Amerika Serikat telah berhasil memenangkan Perang Dunia II. Kawan dari Amerika Serikat antara lain adalah Perancis, Inggris dan AS sendiri. AS juga membantu negar-negara Eropa Barat agar bangkit dari kondisi perekonomian yang melemah pasca terjadinya Perang Dunia II.

2. Rusia atau Uni Soviet kala itu membantu untuk bebaskan Eropa bagian Timur dari belenggu Jerman. Kemudian membangun kembali perekonomian negara-negara Eropa Timur. Uni Soviet juga coba meluaskan pengaruh dengan cara mendukung terjadinya perebutan kekuasaan berbagai negara di Eropa Timur, mulai dari Bulgaria, Hungaria, Albania, Polandia, Rumania dan Cekoslowakia. Sehingga semua negara itu masuk ke dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.

Amerika dan Uni Soviet kala itu tampil sebagai imperalis muda. AS dengan kekuatan ekonominya berusaha memengaruhi negara lain khususnya yang baru merdeka dengan memberikan paket bantuan ekonomi. Pemerintah AS menganggap bahwa rakyatnya sudah hidup makmur dan menjadi tempat pemasaran hasil industrinya. Tak hanya itu, rakyat yang hidup makmur akan menjauhkan dari pengaruh sosialis komunis.

Kemudian Uni Soviet memberikan paket bantuan ekonomi guna memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara tersebut. Pihaknya berusaha untuk mendekati rakyat yang sedang melakukan perjuangan nasional dengan mengirimkan tenaga ahli dan juga ragam peralatan militer.

3. Terdapat negara-negara baru yang merdeka setelah Perang Dunia ke II di luar wilayah Benua Eropa.

4. Adanya perbedaan serta pertentangan ideologi. Ideologi liberal kapitalis dimiliki oleh Amerika Serikat, sementara Uni Soviet berideologi sosialis komunis. Sehingga Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha untuk menjadi yang lebih unggul. AS dan Uni Soviet memengaruhi negara-negara lain masuk ke dalam kelompoknya masing-masing.

4 dari 4 halaman

Diketahui bahwa terjadinya perang dingin itu kian mereda sejak tahun 1970-an. Hubungan antara dua kubu mulai membaik, dan ketegangan antaranya pun kian berkurang. Meredanya Perang Dingin atau Detente ditandai dengan beberapa peristiwa. Berikut adalah peristiwanya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Inggris mulai bergabung dengan masyrakat Ekonomi Eropa.

2. Adanya masalah di Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan pada 1971.

3. Amerika Serikat dengan Uni Soviet sepakat melalui Persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis.

4. Hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973 mulai terjalin.

5. Pasca meninggalnya Mao Tse Tung di RRC, De Xiaoping, pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi, berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC).

6. Presiden Amerika Serikat (Ronald Reagen) meningkatkan kemampuan senjat sehingga memengaruhi sikap Mikail Gorbachev guna melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik pada tahun 1987.

(mdk/bil)

Perang dingin (1947-1991) atau lebih dikenal dengan Cold War merupakan perang yang terjadi antara dua kekuatan besar yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang ini terjadi pasca selesainya perang Dunia 2 yang dimenangkan oleh pihak sekutu. Istilah perang dingin sebenarnya tidak umum pada saat itu namun menjadi terkenal semenjak diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman, dua orang ahli keuangan dan kolumnis asal Amerika serikat.

Pada awalnya Amerika Serikat dan Uni soviet bersekutu untuk memerangi NAZI ketika masa perang namun setelah kemenangan atas NAZI, mereka mulai nampak ketegangannya akibat perbedaan di antara mereka khususnya ideologi. Perubahan yang terjadi pasca perang dunia 2 dan juga kemenangan atas NAZI Jerman oleh pihak Amerika Serikat dan sekutunya Uni Soviet, bukan berarti dunia dalam masa yang benar-benar aman. Terbukti secara tidak langsung AS dan Uni Soviet kemudian terlibat dalam konflik yang memang tidak langsung adu senjata antar keduanya. Inilh mengapa keduanya terlibat dalam konflik yang dikenal sebagai perang dingin. Simak juga  akhir perang dingin , bentuk pelaksanaan perang dingin , dan dampak negatif perang dingin .

Persaingan sengit di berbagai bidang terjadi antar kedua negara sebagai dampak perang dingin . Baik bidang politik, ekonomi, sosial dan bahkan ilmu pengetahuan. Keduanya berupaya untuk tidak mau kalah melalui strategi perang dingin . Akibatnya tentu saja konflik antar kesuanya juga ikut berpengaruh kepada kondisi dunia. Meskipun tidak semenegangkan pada saat situasi perang dunia 1 ataupun 2. Tidak menutup. Kemungkinan persaingan dan ketegangan antara keduanya akan mengarah kepada adu senjata di medan perang. Tentunya terdapat faktor yang menyebabkan mengapa perang ini terjadi. Untuk lebih memahaminya, maka simak 3 penyebab perang dingin sebagai faktor utama pecahnya konflik.

1. Perbedaan Paham Dan Ideologi

Sebagai negara adidaya dan negara terkuat di dunia Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama berambisi untuk dapat menyebarluaskan masing-masing ideologinya. Amerika Serikat dikenal memiliki ideologi Liberalis-Kapitalis yang tentunya bertolak belakang dengan ideologi yang di pegang oleh Uni Soviet yakni Komunisme.  Setelah Perang Dunia II berakhir, pertentangan ideologi pun terjadi. Akibatnya dua kekuatan besar dunia terbentuk dan bersaing untuk memperebutkan pengaruh. Salah satu cara yang digunakan adalah saling mempengaruhi negara-negara lain untuk bergabung ke dalam kelompoknya. [AdSense-B]

Pada saat itu , dunia seolah-olah terbagi menjadi dua blok kekuasaan, yaitu Blok Barat yang berpaham liberal kapitalis dengan Amerika Serikat sebagai pemimpinnya dan Blok Timur yang berpaham sosialis-komunis dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya. Soviet yang berhasrat menyebarluaskan paham dan ajaran komunisme ditentang langsung oleh Amerika Serikat yang juga ingin menyebarluaskan ajaran Liberal-Kapitalis. Pada akhirnya persaingan ini menimbulkan ketegangan antar keduanya.

Baik AS ataupun Uni Soviet selalu nampak terlibat dalam ketegangan. Terutama pada wilayah negara yang menjadi para sekutunya. Kedua negara ini sama-sama bersaing agar dapat menjadi negara yang diakui sebagai negara adikuasa. Sehingga tentunya keduanya berambisi untuk memperoleh dukungan sebesar-besarnya dengan cara menyebarluaskan paham yang mereka miliki.

2. Sama-sama Ingin menjadi Penguasa

Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berusaha menjadi pemimpin dunia. Mereka berkeinginan dapat berkuasa dan memimpin dunia seperti masa kejayaan Inggris dan Prancis pada masa imperialisme kuno. Amerika dan Soviet berusaha menjadi pemimpin dunia dengan cara baru, misalnya kekuatan ekonominya. Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha mempengaruhi negara-negara lain khususnya negara yang baru merdeka dengan paket bantuan ekonomi. AS beranggapan bahwa negara yang rakyatnya hidup makmur dapat menjadi tempat pemasaran hasil industri, dan juga akan menjauhkan dari pengaruh sosialis-komunis. Kemiskinan akan menjadi ladang subur bagi perkembangan ideologi sosialis-komunis.

Uni Soviet dengan kekuatan ekonominya juga berusaha membentengi negara-negara yang telah mendapat pengaruhnya. Paket bantuan ekonomi Soviet juga diberikan untuk memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara tersebut. Selain itu, Uni Soviet juga berusaha mendekati rakyat suatu negara yang sedang melakukan perjuangan nasionalnya dengan mengirimkan para tenaga ahli dan peralatan militer.

Tidak mau kalah, sebagai langkah menjadi penguasa dunia Amerika Serikat mencetuskan sebuah doktrin. Doktrin ini dikenal dengan nama Doktrin Truman, yang merupakan model bantuan ekonomi yang dilancarkan oleh AS untuk membendung pengaruh komunis di Negara-negara Eropa. Bantuan yang diberikan tidak hanya bantuan keuangan, tetapi juga militer dan penasihat militer. Amerika Serikat ingin menjadi penguasa dengan cara sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang. Di samping itu, Uni Soviet yang mulai kuat ekonominya membantu perjuangan nasional berupa senjata atau tenaga ahli.

Persaingan antar keduanya untuk menyabet grlar sebagai negara adikuasa tentu saja memnawa dampak tersendiri bagi keamanan dan stabilitas pertahanan dunia. Meskipun keduanya tidak terlibat langsung dalam lertempuram dan adu senjata. Ada faktanya keduanya terlibat dalam konflik di berbagai negara. Seperti perang vietnam dimana AS mendekengi kelompol vietman selatan. Sebaliknya Uni Soviet memberikan dukungan penuh kepada Vietman Utara. Tentunya secara tidak langsunh keduanya masih terlibat dalam perang nyata atau adu senjata. [AdSense-C]

3. Persaingan dibidang Kerjasama Militer

Dalam bidang militer, juga terjadi persaingan pembentukan aliansi militer antar kedua negara bersama negara sekutu masing-masing. Berdirinya Pakta Pertahanan di antara dua belah pihak. Amerika Serikat sebagai militer terkuat di amerika selatan  dan negara-negara Eropa Barat mendirikan NATO (North Atlantic Treaty Organization) sebagai angkatan bersenjata terbaik di dunia sedangkan Uni Soviet juga tidak mau kalah. Beserta beberapa negara-negara Eropa Timur seperti Albania, Bulgaria, cekoslowakia, Jerman Timur, Hungaria , Polandia dan Rumania mendirikan Pakta Warsawa.

Persaingan dibidang militer juga semakin sengit saja antara dua personel militer terkuat didunia  . Sebab keduanya saling adu dalam menciptakan senjata yang lebih canggih. Tak dapat dipungkiri bahwa suasana dan situasi dunia saat itu menjadi sangat tegang. Sebab satu tindakan kecil saja dapat memicu konflik yang besar dan meluas. Kedua negarara sama-sama tidak mau kalah dan ingin mendapatkan pengakuan sebagai satu-satunya negara terkuat dan adidaya di dunia. Hasrat saling bersaing ini tentu memang didukung oleh semua aspek yang dimiliki oleh kedua negara.

Itulah 3 penyebab penyebab perang dingin sebagai faktor utama pecahnya konflik. Persaingan baik antara Amerika dan Uni Soviet memenberikan gambaran bahwa pada dasarnya negara yang kuat bukan karena ia berhasil mendominasi negara lain. Namun lebih kepada negara dengan sistem pemerintahan yang fleksible sebagai faktor yang menandai berakhirnya perang dingin . Sebab negara buka seperti manusia yang harus selalu bersaing untuk mendapatkan kemenangan. Bahwa kekuatan dan adidaya bukan diperoleh lewat jalan konflik yang berkepanjangan yang akhirnya mengorbankam pihak lain untuk kepentingan pribadi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.