Jelaskan proses perpindahan energi dari produsen ke konsumen brainly

Merdeka.com - Keberadaan laut menyimpan berbagai biota di dalamnya. Semuanya terstruktur dalam interaksi ekosistem yang seimbang. Tidak lain ialah peran jaring-jaring makanan di laut, proses interaksi makan dan dimakan tertata rapi. Kualitas lingkungan dan ekosistem laut yang baik berperan penting pada kelangsungan biota di dalam laut.

Biota laut tak terkira jenis dan jumlahnya, itulah mengapa laut menjadi ekosistem yang paling kaya. Hal ini secara tidak langsung membuat jaring-jaring makanan di laut begitu beragam. Perlu diketahui, jaring-jaring makanan juga disebut dengan rantai makanan yang merupakan proses interaksi makan dan dimakan pada urutan tertentu. Tanpa jaring-jaring makanan, dapat dipastikan kelangsungan hidup biota laut akan terancam.

Jaring-jaring makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Pada jaring-jaring makanan terdapat proses perpindahan energi antar jenjang organisme.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jaring-jaring makanan adalah interaksi makan dan dimakan dengan urutan dan tingkatan tertentu, dan dalam proses tersebut ada perpindahan energi antar organisme.

Jaring-jaring makanan di laut merupakan keseimbangan alam yang harus dijaga dan dipertahankan. Rusaknya siklus makan dan dimakan pada jaring-jaring makanan di laut hanya akan merusak ekosistem.

Untuk mengetahui peran pentingnya, berikut ulasan mengenai jaring-jaring makanan di laut beserta penjelasannya melansir dari laman Liputan6.com.

2 dari 3 halaman

Jelaskan proses perpindahan energi dari produsen ke konsumen brainly

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Permukaan bumi didominasi oleh luasnya lautan. Tak heran, laut adalah ekosistem berbasis air yang terbesar di dunia. Oleh karenanya, ada banyak sekali jaring-jaring makanan di dalamnya. Berikut contoh jaring-jaringmakanan di laut.

1. Energi matahari → alga → ikan kecil → ikan besar → hiu → dekomposer2. Energi matahari → fitoplankton → ikan kecil → burung bangau → ular laut → dekomposer3. Energi matahari → fitoplankton → udang → ikan → singa laut → hiu → dekomposer4. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → udang → gurita → manusia5. Energi matahari → alga → kepiting → pelican → manusia6. Udang karang → ikan besar → manusia7. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → → lobster → manusia → dekomposer8. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → → ikan laut kecil → ular laut → elang laut → dekomposer9. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → → ikan kecil → ikan tuna → manusia → dekomposer10. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → ikan laut → ular laut → burung elang → dekomposer11. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → udang besar → burung flamingo12. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → ikan salmon → ikan hiu → dekomposer13. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → → ikan salmon → anjing laut → dekomposer11. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → → ikan teri → elang laut → dekomposer12. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → → ikan kecil → ikan salmon beruang → dekomposer

13. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → → ikan laut kecil → ular laut → elang laut → dekomposer

3 dari 3 halaman

Jelaskan proses perpindahan energi dari produsen ke konsumen brainly
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

1. Fitoplankton

Fitoplankton merupakan plankton bersel satu yang punya peran sebagai produsen seperti jaring-jaring makanan di darat. Fitoplankton berjenis autotrof karena memiliki kemampuan membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari.

Penyebabnya ialah karena fitoplankton memiliki klorofil seperti tumbuhan hijau. Sumber makanan utama yang persediaannya melimpah di dalam jaring-jaring makanan termasuk tingkat trofik pertama.

2. Zooplankton

Zooplankton bersifat heterotrof, yang memiliki ketergantungan pada organisme lain untuk bertahan hidup. Pada jaring-jaring makanan di laut, terdapat dua jenis zooplankton yaitu zooplankton pemakan fitoplankton (konsumen I) dan zooplankton pemakan zooplankton yang lebih kecil (konsumen II dan III).

Zooplankton tingkat dua menopang kelompok karnivora besar dan kecil yang beragam, seperti sarden, herring, dan menhaden. Tingkat rantai makanan di laut ini juga mencakup hewan yang lebih besar, seperti gurita (yang memakan kepiting dan lobster) dan banyak ikan (yang memakan invertebrata kecil yang hidup di dekat pantai).

3. Predator

Predator ikan laut merupakan ikan yang memiliki kemampuan untuk memburu, menangkap dan memakan ikan dengan cara alami. Predator pada jaring-jaring makanan di laut menempati tingkat tropik tertinggi dalam ekosistem laut namun memiliki populasi yang sangat sedikit. Contoh paus yang mampu memakan ikan besar dan segerombolan ikan kecil-kecil sekaligus.

4. Dekomposer

Dekomposer punya peran penting dalam jaring-jaring makanan di laut. Di dalam ekosistem laut dekomposer dikenal dengan sebutan bentos. Bentos ini menguraikan makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen yang lebih kecil agar dapat digunakan kembali sebagai nutrisi makanan bagi fitoplankton.

Contoh dekomposer laut yaitu bakterioplankton, cacing laut, bintang laut dan belut laut. Setelah mengetahui ciri dan komponen penyusun jaring-jaring makanan di laut maka kita dapat menyusun bagaimana jaring-jaring makanan pada ekosistem tersebut.

Tiap tingkatan dari jaring-jaring makanan di laut disebut sebagai tingkat trofik. Urutan tingkat trofik dalam jaring-jaring makanan di laut bisa dijabarkan sebagai berikut:

Tingkat pertama, adalah organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri seperti fitoplankton.

Konsumen I. Selanjutnya di tingkat atasnya terdapat konsumen yang merupakan makhluk hidup yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri. Contohnya ialah zooplankton. Selain itu ubur-ubur dan beberapa ikan dalam tahap larva, teritip, dan moluska, melayang melintasi laut, sambil menikmati tumbuhan laut.

Konsumen II. Lalu ada konsumen sekunder atau konsumen II yang merupakan organisme atau ikan kecil pemangsa zooplankton. Konsumen III. Lalu ada konsumen tersier atau konsumen III yang memakan hewan yang memakan ikan kecil dan lainnya. 

Konsumen Puncak. Di jenjang paling atas dan berada di trofik tertinggi adalah konsumen puncak yang tidak punya predator yang memakan dirinya, seperti manusia, ikan hiu, paus pembunuh, dan lainnya.

Pengurai. Terdapat juga tingkatan lain seperti detrivor atau spesies pengurai seperti cacing tanah serta dekomposer yang juga pengurai seperti jamur dan bakteri.

(mdk/Ibr)

Jelaskan proses perpindahan energi dari produsen ke konsumen brainly

HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

A. Simbiosis

Hubungan antarmakhluk hidup yang khas disebut simbiosis. Di alam dikenal tiga macam kehidupan simbiosis yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan.

Contoh :

  1. hubungan serangga dan tumbuhan berbunga.

Serangga seperti kupu-kupu, lebah, dan kumbang mengambil nektar dari bunga untuk makanannya, serangga membantu proses penyerbukan pada bunga.

    2. Kerbau dengan burung jalak
Jalak mendapat keuntungan berupa kutu sebagai makanan, sedangkan kerbau merasa nyaman karena tidak gatal. Satu lagi keuntungan yang diperoleh kerbau, yaitu adanya peringatan akan bahaya. Burung jalak akan segera terbang jika mengetahui adanya ancaman.

  3.Buaya dengan burung Clover

Burung clover membersihkan kotoran dan sisa makanan di mulut buaya, sementara burung clover mendapatkan makanan.

4.Tumbuhan dengan cacing

Tumbuhan sangat terbantu oleh adanya cacing tanah yang yang membuat lubang-lubang di dalam tanah. Air dan udara yang diperlukan tumbuhan menjadi lebih mudah meresap dan diserap oleh akar. Sebaliknya cacing tanah mendapatkan makanan dari daun-daun kering berguguran yang kemudian membusuk.

5. jamur dengan ganggang
Ganggang mampu berfotosintesis untuk menyediakan makanan bagi ganggang tersebut dan bagi jamur. Jamur menyediakan sarana untuk berfotosintesis, yaitu sebagai penyedia air dan karbon dioksida. Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang akan membentuk lumut kerak.

6. burung tertentu yang memangsa ulat yang berada di daun-daun suatu tumbuhan.
selain mendapatkan makanan, Burung tersebut membantu tumbuhan karena daunnya tidak menjadi santapan ulat.

7. Akar tanaman polong – polongan dengan bakteri Rhizobium radicicola

Simbiosis komensalisma adalah hubungan ketergantungan antara makhluk hidup, di mana satu pihak diuntungkan namun pihak yang lain tidak dirugikan. Contohnya adalah sebagai berikut:

A. Ikan remora dengan ikan hiu.

Ikan-ikan kecil yang disebut remora, menempel pada tubuh ikan hiu. Remora mendapatkan sisa-sisa makanan dari ikan hiu. Selain itu, remora dapat bepergian ke manapun tanpa takut dimangsa oleh ikan-ikan besar lain. Hiu tidak diuntungkan maupun dirugikan.

B. Anggrek dan berbagai jenis paku-pakuan hidup menumpang pada tumbuhan lain.

Anggrek dan paku-pakuan mendapatkan tempat hidup yang dapat terjangkau sinar matahari yang membantu mereka berfotosintesis. Tumbuhan yang ditumpangi tidak diuntungkan maupun dirugikan.

Simbiosis parasitisma adalah hubungan ketergantungan yang hanya menguntungkan salah satu pihak. Contohnya adalah sebagai berikut:

A.Benalu yang hidup di pohon inang.

Selain menumpang hidup, benalu juga mengambil makanan dari tumbuhan inang yang ditumpanginya. Akibatnya tumbuhan yang ditumpangi mengalami kerugian karena kehilangan zat-zat makanan dan pertumbuhannya terganggu.

B.Tumbuhan tali putri yang menumpang pada tumbuhan lain.

Tumbuhan tali putri tidak bisa membuat makanan sendiri. Tumbuhan ini menghisap zat-zat makanan dari tumbuhan yang ditumpanginya sehingga menghambat pertumbuhan inangnya.

C.Kutu kepala dengan kulit kepala manusia

D.Jamur panu dengan kulit manusia

Satu makhluk hidup yang menempati areal tertentu disebut dengan individu. Bila ada sekelompok makhluk hidup atau individu yang sejenis menempati areal atau wilayah tertentu, maka disebut sebagai populasi. Kumpulan populasi yang hidup bersama ini akan membentuk komunitas. Hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem.

Dalam ekosistem ada makhluk hidup dan tidak hidup. Komponen yang hidup seperti manusia, ikan, tumbuhan, dan ayam disebut komponen biotik. Sedangkan komponen yang tidak hidup seperti batu, air, oksigen, dan karbondioksida disebut Komponen abiotik. Sebagai contoh, dalam ekosistem laut terdapat air, ikan, rumput laut, dan batu karang.

Ada dua macam ekosistem yang harus kamu ketahui, yaitu: ekosistem alam dan ekosistem buatan. Ekosistem alam adalah ekosistem yang sudah ada di dalam alam. Contohnya: hutan, padang pasir, laut, sungai, dan danau. Ekosistem buatan terbentuk karena dibuat oleh manusia, atau karena campur tangan manusia. Contoh ekosistem buatan manusia adalah: sawah, ladang, kebun, taman, kolam, akuarium, dan lain-lain.

Pada sebuah ekosistem terdapat banyak komponen. Komponen-komponen ekosistem itu, sebagai berikut.

Semua tumbuhan hijau adalah produsen dalam sebuah ekosistem. Produsen artinya penghasil, yaitu menghasilkan bahan-bahan organik bagi makhluk hidup lainnya. Contoh produsen adalah padi, ubi, singkong, sagu, jagung, dan tomat.

Konsumen adalah pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Berikut ini beberapa tingkatan konsumen menurut apa yang dimakannya.

Konsumen tingkat I adalah makhluk hidup yang memperoleh energi langsung dari produsen.

Konsumen tingkat II adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari konsumen tingkat I.

Konsumen tingkat III adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari konsumen tingkat II.

Pengurai berperan menguraikan makhluk hidup yang telah mati. Hasil uraiannya berupa zat hara di dalam tanah. Zat hara digunakan oleh tumbuhan sebagai sumber makanan.. Hasil kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.

Komponen abiotik adalah tempat tumbuhan hijau (produsen) tumbuh. Kesuburan lingkungan abiotik ditentukan oleh kerja pengurai. Hubungan antarkomponen dalam ekosistem dapat dilihat pada bagan berikut.

Autotrof dan Heterotrof

Autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri (berfotosintesis).Organisme yang termasuk kelompok ini, misalnya tumbuhan hijau, alga (ganggang), lumut, tumbuhan paku dan sebagian bakteri dan di alam bertindak sebagai produsen.

Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri.

Organisme heterotrof dibagi menjadi :

  1. Herbivora  adalah hewan pemakan tumbuhan, contoh : sapi, kambing, kuda, kerbau.
  2. Karnivora adalah hewan pemakan daging, contoh : harimau, kucing, anjing, elang.
  3. Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan dan hewan , contoh : manusia, gorilla, simpanse, orangutan, ayam, tikus dan sebagainya.
  4. Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang berperan menguraikan makhluk hidup yang telah mati, contoh : fungi (jamur) dan bakteri.

C. Rantai Makanan

Tumbuhan hijau dapat membuat sendiri makanannya melalui  fotosintesis dan disebut sebagai produsen. Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya. Mereka memakan tumbuhan atau hewan lain sehingga disebut konsumen. Hubungan makan dan dimakan ini membentuk rantai makanan. Rantai makanan adalah perjalanan makan-dimakan dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan terjadi perpindahan energi.

Perhatikan gambar berikut!

Belalang sebagai pemakan produsen (rumput) disebut sebagai konsumen tingkat pertama. Katak yang memakan konsumen tingkat pertama (belalang) disebut sebagai konsumen tingkat kedua. Ular sebagai konsumen tingkat ketiga dan elang disebut sebagai konsumen tingkat keempat. Rantai makanan akan berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya membentuk jaring-jaring makanan.

Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan tersebut.

Perjalanan makan dan dimakan dari produsen sampai ke konsumen terakhir tersebut, dapat kita gambarkan sebagai sebuah piramida. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak dibandingkan jumlah konsumen. konsumen kesatu harus lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya.

  1. Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk Hidup

Pengaruh perubahan lingkungan pada makhluk hidup bermacam-macam. Bila perubahan itu menguntungkan, maka makhluk hidup akan semakin berkembang. Bila perubahan lingkungan itu merugikan, makhluk hidup harus bertahan. Dengan kata lain ia harus mampu menyesuaikan diri atau melakukan adaptasi.Apabila ingkungan di sekitar makhluk hidup itu rusak, makhluk hidup akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup.

Contohnya adalah masuknya bahan beracun ke dalam perairan, misalnya deterjen. Deterjen dalam jumlah sedikit, dapat dinetralkan oleh air sungai. Deterjen yang terlalu banyak, dapat mematikan ikan-ikan di sungai. Jikapun ikan-ikan tersebut tidak mati, zat racun akan terkumpul dalam tubuh ikan, sehingga akan berbahaya bila ikan tersebut dikonsumsi manusia.

Beberapa contoh peristiwa alam yang merugikan, antara lain, gempa bumi, gunung meletus, dan banjir.

Pencemaran air banyak menimbulkan kerugian-kerugian, antara lain, kerusakan lingkungan hidup, banyak hewan dan tumbuhan air yang mati karena kekurangan oksigen, terjadi pendangkalan akibat menumpuknya sampah di sungai, saluran air menjadi tidak lancar sehingga dapat mengakibatkan banjir, dan munculnya berbagai penyakit seperti muntaber, tifus, kolera, disentri, dan penyakit gatal-gatal pada kulit.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air, antara lain, jangan membuang limbah buangan pabrik dan sampah ke sungai, mengadakan penertiban pembuangan

sampah, dan membersihkan aliran sungai.

Hutan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. Misalnya, dijadikan tempat perlindungan hewan, melindungi tanah dari bahaya erosi, dan mencegah terjadinya pencemaran udara. Akibat yang ditimbulkan karena adanya penebangan pohon dan kebakaran hutan, antara lain:

  1. permukaan tanah menjadi gersang, tandus, serta keras;
  2. banyak hewan dan tumbuhan yang mati;
  3. terjadinya gangguan keseimbangan lingkungan, yaitu kekeringan yang sangat panjang, kekurangan bahan pangan, dan kemiskinan.