Jelaskan perbedaan e Commerce dan social media

BERDESA.COM – Sosial media sudah menjadi tempat bagi belanja online maupun menggelar dagangan atau semacam toko online. Jaringannya yang meluas dan banyaknya pengguna sosial media seperti Facebook dan Instagram membuat platform ini banyak diminati orang untuk berjualan. Tetapi sesungguhnya menggelar dagangan melalui E-Commerce lebih aman dan menarik. Apa saja perbedaannya?

Siapa yang tak memiliksi Facebook atau Instagram atau sosial media lainnya hari ini? Dan tak perlu kaget jika akun facebook Anda dipenuhi orang berdagang aneka rupa produk mulai makanan hingga jualan mobil, mulai hijab hingga rumah. Faktanya, jualan melalui cara ini memang ajaib, membuat orang kedatangan pembeli dan tak perlu sewa ruko atau warung yang bisa menguras dompet itu. Tapi hati-hati karena bertransaksi di sosial media mensyaratkan kepercayaan tingkat tinggi. Soalnya, banyak orang kena tipu ketika belanja online mengunakan sosial media ini. Apa pasal?

Jelaskan perbedaan e Commerce dan social media
usahadesa.com : jual barang dari desamu di sini.

Banyak kasus yang menyebutkan, pembeli tidak mendapatkan barang sesuai promosi. Masih mending, bahkan banyak orang tidak mendapatkan barang sama sekali padahal sudah terlanjur transfer. Hasilnya, duit tak bisa kembali dan hanya penyesalan yang terjadi. Jangan sampai ini terjadi. Bagaimana dengan E-Commerce?

Baca Juga  Cara Sederhana Mengembangkan Usaha Melalui Penjualan Online

E-Commerce memang dirancang sebagai situs jual-beli. Ada berderet-deret perusahaan E-Commerce sekarang ini. E-Commerce jauh lebih aman sebagai toko online atau belanja online. Soalnya, E-Commerce memiliki sistem yang mampu melindungi pembeli dari praktik kejahatan. Salahsatunya karena menjalankan rekening bersama.

Cara kerja rekening bersama adalah, jika seseorang tertarik sebuah produk dan memutuskan membeli lalu mentransfer uang, maka uang itu akan tersimpan di rekening bersama yakni sebuah layanan yang akan menyimpan uang Anda hingga Anda menerima barang yang Anda beli dan menyatakan barang telah sesuai yang Anda pesan. Uang Anda bakal kembali jika barang yang Anda terima tidak sesuai dengan pilihan Anda ketika belanja online. Sebaliknya, barang yang Anda jual tak perlu dikirimkan jika si pembeli dalam jangka waktu yang telah ditetapkan tidak melakukan pembayaran. Jika barang sudah diterima pembeli atau sesuai jangka waktu ditetapkan, uang tinggal dicairkan penjual dari rekening bersama itu.

Kelebihan E-Commerce lainnya adalah karena ini adalah toko online, maka website ini memang dibuka orang yang berniat membeli sesuatu atau paling tidak sedang survai mengenai beberapa produk yang sedang diincarnya. Tapi jangan salah, orang-orang yang datang menengok E-Commerce adalah orang-orang yang jeli membandingkan harga sebuah barang di sebuah toko online dengan toko online lainnya. Maka persaingan harga sangat penting diperhatikan para penjual di sini.

Baca Juga  Tiga Langkah Strategi Pemasaran Bagi Produk Premium Ala Apple

Kehebatan E-Commerce lainnya adalah memiliki kemampuan tracking atau monitoring otomatis terhadap perjalanan produk dari mulai pengiriman hingga sampai ke tangan pembeli. Soalnya, E-Commerce sudah bekerjasama dengan jasa pengiriman dalam menjalankan bisnisnya sehingga urusan pengiriman menjadi aman.

Lainnya, E-Commerce juga melakukan kontrol terhadap para penjual yang memajang produk di website-nya. Para penjual yang mengecewakan pembeli seperti menolak pesanan, mengirim barang yang tidak sesuai pesanan, kelamaan pengiriman dan sebagainya, bakal mendapat poin negatif dan jika pelanggaran aturannya berat bisa bakal kena delete alias dihapus dari daftar penjual. Cara ini membuat E-Commerce benar-benar hanya memajang produk yang berkualitas dan pembeli yang profesional. Sehingga kemungkinan kejahatan di E-Commerce bakal terus terkurangi.

Satu lagi, E-Commerce adalah peluang yang luar biasa bagi produk-produk desa dan UMKM bisa memasuki pasar yang luas tak terbatas karena menjual di E-Commerce bakal memotong biaya promosi secara besar-besaran.

Maka sebaiknya Anda menggabungkan dua kekuatan online ini. Anda pajang produk di E-Commerce dan melakukan transaksi yang aman di sana tetapi melakukan promosi juga dengan sosial media. Dua cara ini dijamin bakal membuat toko online Anda ta hanya efetif meraih pembeli tetapi juga aman dalam transaksi. Jadi, tunggu apa lagi, ayo menjual lewat online dan belanja online produk-produk Indonesia. (dji-1)

Baca Juga  Delapan Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengusaha Pemula

photo_utama: digitalinasia.com

Bisnis online memang tidak bisa dilepaskan dari istilah e-commerce dan istilah ini sudah populer sejak lama. Secara artian, e-commerce merupakan proses jual beli yang dilakukan dengan cara online dan menggunakan platform website. E-commerce biasanya memunculkan interaksi antara penjual dengan para pembeli atau konsumen.

Kini, belanja online memang sedang menjamur di kalangan masyarakat Indonesia dan belanja online bisa dilakukan oleh siapa saja, sehingga perkembangannya sangatlah pesat. Belanja online tentu tidak memiliki batasan ruang dan waktu, sehingga para konsumen bisa melihat katalog kapanpun. Proses belanja online juga sangatlah mudah, sehingga disukai banyak orang.

Perkembangan bisnis online memunculkan banyak istilah baru dan salah satunya adalah istilah social commerce. Pada dasarnya, social commerce sangatlah berkaitan dengan gambaran sebuah toko online yang melakukan promosi menggunakan sosial media dan peranan sosial media di dalamnya sangatlah penting, karena menjadi pusat utama pemasarannya.

e-commerce dan social commerce merupakan dua istilah yang sering dianggap sama, meskipun keduanya berbeda dan keduanya memiliki kelebihan masing-masing.

1. Fokus

E-commerce biasanya lebih fokus pada katalog produk yang ditampilkan, sehingga pembuatan katalog produk haruslah profesional.

Sedangkan Social Commerce lebih fokus pada chat pembeli, sehingga pelayanan kepada pelanggan sangat diperhatikan. E-commerce memang hadirkan paket yang komplit, mulai dari katalog hingga proses transaksi. Sementara social commerce berfokus pada pelayanan dengan fitur chat.

2. Proses Transaksi

E-commerce memang sangat terbatas dengan katalog produk yang ditampilkan. Sedangkan Social Commerce bisa dipakai untuk media promosi atau media komunikasi yang memudahkan konsumen untuk bertanya-tanya tentang produk.

Media promosi yang dipakai seperti Whatsapp, Instagram, Facebook, Twitter, Line dan masih banyak yang lainnya.

3. Peranan Sosial Media

E-commerce tidak memiliki ketergantungan terhadap sosial media, sedangkan Social Commerce sangat bergantung dari sosial media dan dalam Social Commerce, peranan sosial media sangatlah di rekomendasikan. Apabila orang yang anda kenal merekomendasikan suatu produk, maka anda akan lebih mudah untuk percaya.

Sosial media memang bisa lebih efektif, apabila dimanfaatkan dengan benar. Teknik sosial media berbayar menjadi teknik yang banyak disukai oleh para pebisnis online, karena sangat membantu dalam proses promosi. Iklan berbayar yang paling umum adalah facebook ads, instagram ads, tiktok ads dan masih ada yang lainnya.

4. Review

E-commerce tidak selalu harus memiliki review produk, sehingga bisa ada review atau tidak. Social commerce memang memungkinkan anda untuk membagikan review produk ke teman atau orang yang dikenal dan Social commerce sangat mengandalkan review dari mulut ke mulut. Dengan adanya review, tentu sangat menguntungkan untuk penjual dan pembeli.

5. E-commerce

E-commerce merupakan platform yang bisa aktif selama 24 jam nonstop dan platform ini akan aktif setiap hari, sehingga bisa diakses kapanpun.
Sedangkan social commerce memiliki jam operasional tersendiri dan platform ini akan menawarkan nilai yang dihasilkan dari interaksi seorang penjual dengan para pembeli.

E-commerce memang memberikan rasa aman untuk para konsumen, karena uang hasil pembelian ditahan dulu oleh pihak E-commerce dan barang akan dikirimkan pihak penjual melalui jasa ekspedisi. Sedangkan konsep bisnis dengan memanfaatkan social commerce, biasanya dianggap kurang aman dibandingkan dengan E-commerce. 

Daftar Bisnis Tanpa Modal di Selleri

Jelaskan perbedaan e Commerce dan social media
Pengguna Baru Selleri

Apa perbedaan social commerce dan e-commerce? Model bisnis online kini semakin beragam bentuknya berkat excitement yang tinggi dari para konsumen. Konsumen menganggap bahwa dengan berbelanja secara online, ada pengalaman unik tersendiri yang tidak akan bisa dirasakan ketika berbelanja offline. Dari sinilah muncul model bisnis yang disebut dengan istilah social commerce. Namun, perlu diketahui bahwa social commerce berbeda dari e-commerce. 

Lantas, apa perbedaan social commerce dan e-commerce? Simak ulasannya berikut ini!

Baca juga: Website Toko Online untuk Bisnis, Apa Pentingnya?

Perbedaan Social Commerce Dan E-Commerce Berdasarkan Definisinya

Jelaskan perbedaan e Commerce dan social media

Apa itu Social Commerce?

Social commerce adalah model bisnis jual-beli barang fisik dengan memanfaatkan platform media sosial atau fitur pesan instan. Platform media sosial dianggap sebagai pusat informasi yang mampu meraih insight tinggi jika dioptimalkan. Menjalankan bisnis dengan memanfaatkan platform ini terbukti mampu menjangkau banyak audiens sehingga transaksi dapat berlangsung ramai.

Terkadang disebut juga sebagai informal commerce, social commerce memfasilitasi jual-beli melalui platform yang dianggap potensial, seperti Facebook, Instagram, LINE, dan WhatsApp. Meskipun dealing barang berlangsung melalui media sosial, pembayaran dan pengiriman barang ditangani di tempat lain.

Hal ini mendukung peran penting social commerce dalam perkembangan transaksi digital di Indonesia. Selain untuk menghindari biaya yang terlampau tinggi dari iklan media konvensional sebelum menuju e-commerce resmi, platform ini juga dapat dimanfaatkan sebagai jembatan menuju dunia digitalisasi.

Apa Itu E-commerce?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan social commerce dan e-commerce, mari ketahui pula tentang e-commerce terlebih dulu. Definisi e-commerce merujuk pada platform online resmi untuk jual-beli barang fisik yang memfasilitasi transaksi dengan menampilkan produk. 

Social commerce memerlukan tempat lain untuk proses pembayaran dan pengiriman. Sementara e-commerce mampu mewadahi semuanya sekaligus. Contoh platform yang termasuk e-commerce antara lain Tokopedia.

Baca juga: Ini Cara Membuat QRIS untuk Pebisnis, Mudah dan Cepat!

4 Perbedaan Social Commerce dan E-commerce

Jelaskan perbedaan e Commerce dan social media

Kini, Anda sudah tahu bahwa social commerce dan e-commerce merupakan dua hal berbeda. Nah, perbedaan social commerce dan e-commerce dapat dilihat dari beberapa faktor berikut ini.

1. Branding

Segi branding social commerce memfokuskan promosi penjualan produk yang terbatas pada akun media sosialnya saja. Hal ini berbeda dengan e-commerce yang fokus pada muka brand tersebut. Kegiatan promosinya juga dapat dilakukan sendiri secara terpisah.

2. Pilihan produk

Produk pada e-commerce lebih tersegmentasi, sedangkan social commerce mampu menampung berbagai jenis industri bisnis.

3. Customer loyalty

Customer loyalty adalah keinginan para konsumen untuk melakukan pembelian produk dari suatu brand secara rutin dan terus-menerus. Dalam e-commerce, konsumen cenderung lebih loyal. Hal ini didukung dengan adanya penawaran khusus yang ditujukan untuk konsumen, misalnya promo member, akumulasi poin, dan sebagainya.

Sedangkan, konsumen pada social commerce lebih fleksibel karena dapat berpindah-pindah ke akun toko lain yang menawarkan harga terbaik. Namun, jika konsumen sudah merasa nyaman dan puas dengan satu toko, maka loyalitas mereka akan lebih fokus pada toko tersebut untuk pembelian selanjutnya.

4. Arus kas

Dari segi arus kas atau cash flow, e-commerce dan social commerce cenderung hampir sama. Umumnya, keduanya mendapatkan investasi besar di awal sebagai modal. Profit didapatkan dari revenue yang masuk melalui transaksi dan biasanya hal ini membutuhkan waktu relatif lama.

Baca juga: Cashless adalah Sistem Pembayaran Menguntungkan, Ini Info Lengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Social Commerce

Jelaskan perbedaan e Commerce dan social media

Agar lebih mendalami perbedaan social commerce dan e-commerce, Anda juga bisa melihatnya dari setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. 

Pada social commerce, setidaknya ada tiga alasan utama media sosial menjadi opsi untuk berbisnis.

Pertama, media sosial dinilai lebih mudah meraih pasar potensial yang lebih luas. 

Kedua, operasionalnya mudah. Ketiga, platform ini dianggap dapat meningkatkan jaringan teman dan kenalan yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis, terutama Instagram dan Facebook.

Menggunakan media sosial sebagai platform bisnis memungkinkan Anda untuk merasakan pengalaman berbeda karena akan ada rekomendasi dari teman atau ulasan (review) dari konsumen lainnya. Namun, proses pembayaran dan pengiriman tidak dapat dilakukan secara satu pintu, sehingga konsumen perlu mengaturnya secara mandiri.

Kekurangan dan Kelebihan E-commerce

E-commerce mampu meningkatkan kepercayaan konsumen karena mulai banyak UMKM yang mampu go online melalui platform ini. Variasi barang yang dijual semakin beragam dan tentu dengan harga yang terbaik. Konsumen dapat memilih sendiri barang yang diinginkan berdasarkan harga yang paling miring. Fungsi pembayaran hingga pengiriman telah diatur secara otomatis, sehingga konsumen tidak perlu repot mengurusnya sendiri.

Namun, di sisi lain, bisnis e-commerce juga punya tantangan tersendiri, salah satunya adalah biaya pengiriman logistik antar-daerah yang masih relatif mahal. Selain itu, e-commerce juga memiliki persaingan sangat tinggi mengingat ada lebih banyak brand dan produk yang dijual jika dibandingkan dengan social commerce.

Demikian perbedaan social commerce dan e-commerce. Baik berjualan di social commerce maupun e-commerce, pastikan transaksi pembelian berjalan mudah dengan menerapkan sistem payment gateway dari Midtrans. Sistem ini memudahkan proses transaksi dengan menyediakan 24 metode pembayaran online dan offline lewat satu pintu saja. Yuk, raih kesuksesan bisnis Anda bersama ratusan ribu merchant lain yang juga sudah menggunakan payment gateway Midtrans!

Jelaskan perbedaan e Commerce dan social media