Jelaskan hubungan entalpi dan energi dalam secara persamaan dan sertai dengan penjelasan!

Hukum Hess – Pengertian, Bunyi, Rumus, Penerapan dan Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Hukum Hess yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, bunyi, rumus, penerapan dan contoh, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Jelaskan hubungan entalpi dan energi dalam secara persamaan dan sertai dengan penjelasan!

Pengertian Hukum Hess

Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Reaksi Eksoterm adalah

Bunyi Hukum Hess

“Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir”.

Rumus Hukum Hess

Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilaku- kannya, pada tahun 1840 Germain Hess (1802-1850) merumuskan:

Diketahui diagram Hess reaksi A → C

Jelaskan hubungan entalpi dan energi dalam secara persamaan dan sertai dengan penjelasan!

Perubahan A menjadi C dapat berlangsung 2 tahap. Tahap I (secara Iangsung)

A      →      C          AH1

Tahap II (secara tidak langsung)

Jelaskan hubungan entalpi dan energi dalam secara persamaan dan sertai dengan penjelasan!

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Asam Sulfat – Pengertian, Sifat, Rumus, Bahaya dan Proses

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hukum Hess

Faktor-faktor yang mempengaruhi hukum hess yaitu:

  1. Jumlah zat yang bereaksi, jumlah zat yang bereaksi di dalam kalorimeter akan mempengaruhi panas yang dihasilkan.
  2. Suhu atau temperatur, semakin tinggi suhu yang dihasilkan maka menyebabkan perubahan entalpinya semakin meningkat.
  3. Jenis reaksi, suatu jenis reaksi yang dihasilkan apakah endoterm atau eksoterm mempengaruhi perubahan entalpi.
  4. Pelarut, pelarut yang memiliki titik didih tinggi akan mempengaruhi reaksi yang terjadi di dalam kalorimeter.
  5. Sifat zat, sifat zat yang beraksi, sifat mudah sukarnya suatu zat bereaksi akan menentukan kecepatan berlangsung reaksi. Secara umum, dinyatakan bahwa yang pertama reaksi antara senyawa ion umumnya berlangsung cepat. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara ion-ion yang muatannya berlawanan dan yang kedua reaksi antara senyawa kovalen umumnya berlangsung lambat. Hal ini disebabkan karena untuk berlangsungnya reaksi tersebut dibutuhkan energi untuk memutuskan ikatan-ikata kovalen yang terdapat dalam molekul zat yang bereaksi.
  6. Konsentrasi, konsenstrasi dari berbagai percobaan menunjukkan bahwa semakin cepat reaksi berlangsung. Semakin besar konsentrasi semakin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga semakin besar pula kemungkinan terjadi reaksi.
  7. Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kelarutan suatu zat cair atau zat padat dalam pelarut cair tetapi pada kelarutan gas selalu bertambah dengan bertambahnya tekanan.
  8. Katalisator, zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi akan tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen dengan kata lain akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
  9. Kalor, kalor metupakan panas yang mempengaruhi hukum hess, karena kalor akan mempengaruhi saat perhitungan untuk menentukan arah 1 dan arah 2.
  10. Pengadukan dan pengocokan, semakin continue atau cepat pengadukan yang dilakukan semakin besar nilai entalpi baik pada arah 1 dan arah 2.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Etanol – Pengertian, Msds, Rumus, Struktur, Bahaya, pH & Pembuatannya

Penerapan Hukum Hess

Berikut ini terdapat beberapa penerapan hukum hess, terdiri atas:

  • Kita dapat mengkombinasikan beberapa reaksi yang telah diketahui entalpinya untuk memperoleh entalpi reaksi yang kita cari.
  • Kebalikan dari suatu reaksi mengakibatkan perubahan tanda entalpi, artinya jika suatu reaksi berjalan secara eksoterm maka kebalikan reaksi tersebut adalah endoterm dengan tanda entalpi yang saling berlawanan.
  • Jika suatu reaksi dikalikan dengan suatu bilangan maka entalpi reaksi tersebut juga harus dikalikan dengan bilangan yang sama.

Contoh Soal Hukum Hess

Berikut ini terdapat beberapa contoh soal hukum hess, terdiri atas:

1. Diketahui diagram siklus Hess

Jelaskan hubungan entalpi dan energi dalam secara persamaan dan sertai dengan penjelasan!

Jawab:

Jelaskan hubungan entalpi dan energi dalam secara persamaan dan sertai dengan penjelasan!

2. Contoh Soal No.2

Jelaskan hubungan entalpi dan energi dalam secara persamaan dan sertai dengan penjelasan!

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Amonia – Pengertian, Rumus, Proses, Sifat, Dampak dan Cara

Demikianlah pembahasan mengenai Hukum Hess – Pengertian, Bunyi, Rumus, Penerapan dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

tirto.id - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "usaha" berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud.

Namun, berbeda pengertiannya dengan "usaha" dalam ilmu fisika yang berkaitan dengan penggunaan gaya dan perpindahan benda.

Menurut e-modul Energi yang Berusaha (Kemdikbud 2017), definisi usaha adalah perkalian antara besar gaya yang bekerja pada benda dengan perpindahan yang terjadi karena adanya gaya itu.

Oleh sebab itu, usaha dapat dirumuskan sebagai berikut:

Usaha (W) = Gaya (F) x Perpindahan (s)

Faktor yang memengaruhi usaha adalah gaya dan perpindahan. Satuan internasional (SI) untuk gaya adalah N.m atau disebut pula joule (J).

Usaha merupakan besaran skalar sehingga ketika sebuah benda bekerja lebih dari satu gaya maka total usaha dari benda itu dihitung dengan menjumlahkan usaha pada masing-masing gaya.

Penerapan usaha banyak ditemukan pada kehidupan sehari-hari. COntohnya adalah kejadian mendorong meja hingga berpindah tempat, maka menunjukan seseorang telah melakukan usaha pada meja itu. Demikian pula sewaktu kuda menarik kereta, maka kuda melakukan usaha pada kereta.

Usaha dan energi

Usaha juga bisa dipengaruhi oleh energi. Misalnya pada mobil yang bergerak, tenaganya diperoleh dari energi hasil pembakaran bahan bakarnya. Orang yang berlari juga mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsinya.

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Setiap benda yang memiliki energi akan cenderung melakukan usaha. Dan, bentuk energi sangat beragam seperti energi listrik, energi surya, energi minuak bumi, energi potensial, energi kinetik, dan sebagainya.

Sumber energi sangat melimpah dan terbilang murah. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Pada setiap perubahan energi, tidak ada energi yang hilang sehingga sifatnya kekal.

Energi pada benda dapat berwujud energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik. Keduanya memiliki ciri khasnya masing-masing seperti berikut:

1. Energi potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukannya (posisinya). Contoh energi ini tampak pada orang yang menarik anak panah di tali busur, kemudian menahannya. Melesatnya anak panah dapat terjadi karena usaha yang dilakukan tali busur.

Contoh lain yaitu bekas cekungan kelapa yang jatu dari atas menuju permukaan tanah. Hal tersebut memperlihatkan adanya energi potensial yang dipunyai kelapa karena jatuh dari ketinggian.

Energi potensial akibat perubahan panjang disebut energi pootensial elastis. Energi ini dapat dihitung dengan rumus:

Ep = 1/2 k.x

Ep = energi potensial

k = tetapan elastisitas pegas (M/m)

x = perubahan panjang benda (m)

Sementara itu, usaha yang muncul dari adanya energi potensial ini dirumuskan dengan W = -ΔEp

2. Energi kinetik

Energi kinetik adaah energi yang dimiliki benda karena gerakannya. Energi kinetik hanya dimiliki oleh benda bergerak atau memiliki kecepatan saja. Rumus energi kinetik adalah:

Ek = 1/2 mv2

Ek = energi kinetik

m = massa

v2 (kuadrat) = kecepatan

Jika disandingkan dengan rumus usaha dapat dituliskan W = ΔEk

3. Energi mekanik

Energi mekanik adalah jumlah energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang dipakai untuk melakukan usaha.

Energi ini dipengaruhi gerakan, atau posisi, atau paduan keduanya. Misalnya adalah pemain badminton memukul shuttlecock (mengeluarkan energi kinetik), lalu shuttlecock melambung (mengeluarkan energi potensial), hingga akhirnya jatuh di lapangan lawan.

Energi mekanik dihitung dengan rumus:

EM = EP EK

EM = energi mekanik

EP = energi potensial

EK = energi kinetik

Usaha dan daya

Usaha berkaitan pula dengan daya. Daya merupakan usaha yang dilakukan tidap satuan waktu. Pengertian ini sering disebut dengan laju perubahan energi.

Pada waktu yang sama, jika daya yang dimiliki benda semakin besar maka usaha yang dilakukan ikut membesar. Daya dapat dihitung dengan rumus berikut:

P = w/t

P = daya

w = usaha

t = interval waktu.

Baca juga:

  • Contoh Gaya Otot, Gravitasi, Hingga Pegas & Hukum Newton 1, 2, 3
  • Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Berdasarkan Hukum Newton 1, 2, dan 3

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN USAHA ENERGI DAN DAYA atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/adr)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates